Disusun oleh
Aldino Bayu Rachmat F.131.18.0157
Berdimas Olivandi S F.131.18.0165
Nasya Ananda F.131.18.0173.
Nova Saif Da fa P F.131.18.0154
Noval Adi Nugroho F.131.18.0162
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
Semester Ganjil 2018/2019
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Daftar pustaka merupakan salah satu elemen peting dalam karya tulis ilmiah, namun
masih banyak di antara kita yang belum mengetahui cara penulisan dan fungsi daftar
pustaka, padahal daftar pustaka sangat penting untuk pembaca dan penulisnya, karena
dapat memberikan refrensi bagi pembaca dan memberi apresiasi pada penulis yang
tulisannya di kutip.
Manfaat lain dari daftar pustaka adalah sebagai bukti rujukan dari karya tulis yang telah
berhasil diselesaikan tersebut. Sehingga penulis dapat untuk menyelesaikan karya tulis
tersebut dan tidak sembarang dalam penulisannya. Karena menggunakan laporan dan
juga sumber yang valid.
Maka dari itu daftar pustaka sangat penting. Daftar pustaka itu sendiri merupakan suatu
pembuktian yang berfungsi untuk menunjukkan sebuah kualitas dari suatu makalah dan
untuk menunjukkan sumber-sumber yang berhubungan dengan isi yang terkandung
dalam makalah yang dimaksud.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daftar yang mencantumkan
judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karangan atau buku, dan disusun menurut abjad. Daftar pustaka sendiri didefinisikan sebagai catatan
sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah. Yang dimaksud dengan daftar
kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah
digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat
kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis
dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya Diberi jarak satu setengah spasi.
Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. Melalui daftar pustaka pembaca atau
penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu
sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip
dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula
pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu. Penulisan buku dapat bersumber dari
beragam jenis tulisan. Oleh karena itu, teknik penulisan pun berbeda-beda. Inspirasi penulisan buku
dapat bersumber dari tulisan buku milik orang lain, penelitian, artikel (baik media cetak maupun
elektronik/internet). Karena sumbernya berbeda-beda, teknik penulisannya pun berbeda-beda.
(sumber : https://alovieanta.wordpress.com/2017/01/31/makalah-daftar-pustaka/#_ftn3 diakses pada
24 Maret 2019, 17:51)
1. Nama pengarang.
Dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang,kemudian nama depan. Hal ini
berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan inilah yang
berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal
prinsip nama yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan nama belakangnya, tanpa
memperhitungkan jenis nama itu merupakan nama keluarga atau bukan. Penulisan nama pengarang
pada daftar pustaka harus dikutip secara lengkap tanpa menyertakan gelar akademik dari pengarang.
2. Judul buku, termasuk judul tambahannya
Penulisan judul buku dalam daftar pustaka hendak nya tidak boleh di singkat.
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor
dan tahun
Untuk menyusun sebuah daftar yang final perlu diperhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut :
1. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan itu adalah nama
keluarga.
2. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
alfabet.
3. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi
yang kedua dan seterusnya , namapengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan
garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
4. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara
pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
5. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus
dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222)
1. Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai
dengan 3 ketukan ke dalam.
3. Daftar Pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulsi. (Akan tetapi,
cara mengurut daftar pustaka amat bergantung pada bidang ilmu. Setiap bidang ilmu memiliki
gaya selingkung).
4. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis itu harus
dicantumkan ulang.
2.4 Menganalisa penulisan daftar pustaka pada jurnal “TERAPI DENGAN
PENDEKATAN KONSEP KOGNITIF PERILAKU UNTUK MENCEGAH
RELAPSE PADA PENGGGUNA NARKOBA”
Menjadi
Davison, G.C.; Neale, J.M.; Kring, A.M. (2006). Psikologi Abnormal. Ed.9
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Menjadi
Menjadi
Menjadi
Menjadi
Menjadi
Marlatt Alan, G dan Witkiewitz Katie. 2004. Relapse Prevention for Alcohol
and Drug Problems. Journal of American Psychologist: University of
Washington: Vol. 59, No 4, 224-235.
Menjadi
Menjadi
Menjadi
Menjadi
Prasetyo, E dkk. 2010. Materi dan Terapi Rehabilitasi. Panti Sosial Pamardi
Putra (PSPP) Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Menjadi
Menjadi