Anda di halaman 1dari 6

BAB 2.

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Teori Jean Watson

Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia
memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan
eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran
diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggung jawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.

“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara
pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia yang
mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.

Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring
merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan
praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun
kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah
kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap
respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan
kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.

Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi
antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk
mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga
berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human Caring Theory. Tolak ukur
pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean Watson, 1985 (dalam B. Talento,
1995) membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya
lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).

Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia
untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain
dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan
dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan
eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktivitas dan istirahat, kebuthan seksualitas; kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang
meliputi kebutuhan intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan aktualisasi diri).

Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena
sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.

2.2 Konsep-konsep utama Jean Watson adalah sebagai berikut.

a. Konsep tentang manusia

Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat, dihormati,
mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu) Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh
lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan
merasa dicintai dan merasa mencintai.

b. Konsep tentang kesehatan

Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial. Menekankan
pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson
menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

c. Konsep tentang lingkungan

Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap keadaan di
masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal
tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping
terhadap lingkungan tertentu.

d. Konsep tentang keperawatan

Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan untuk klien
baik dalam keadaan sakit maupun sehat.Keperawatan berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu.
Tujuan pemberian proses keperawatan melalui proses caring adalah untuk menolong masyarakat agar
mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal
ini sebagai care giver yang perlu memahami kesadaran dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi
dengan pasiennya.

2.3 Asumsi-asumsi Utama Keperawatan Jean Watson sebagai berikut.

a. Asuhan keperawatan dapat di demonstrasikan dan di praktekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal.

b. Asuhan keperawatan terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu.

c. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga.

d. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian.

e. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya
saat itu.

f. Asuhan keperawatan lebih “healthogenic” dari pada curing.

g. Praktek asuhan keperawatan merupakan sentral bagi keperawatan.

2.4 Penegasan-penegasan Teori

Watson yang terkenal dengan teori of human caring mempertegas bahwa sebagai jenis hubungan dan
transaksi yang di perlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan meindungi
pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson
berpendapat bahwa fokus utama dalam keperawatan ada di faktor carative. Dia percaya bahwa bagi
perawat untuk mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai, seorang liberal dengan latar
belakang seni yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi
science of caring.

2.5 Penerimaan oleh komunitas keperawatan

Model Margaret Jean Watson dapat dianggap sebagai dasar dari profesi keperawatan. Ini menunjukkan
pertimbangan keperawatan baik sebagai sebuah ilmu dan seni.
a. Praktek

Filsafat Jean Watson dan Ilmu Merawat dapat diterapkan pada praktek (a) sebagai sebuah organisasi
atau (b) sebagai seorang individu. Sebagai sebuah organisasi, teori Watson merawat dapat digunakan
sebagai kerangka kerja dalam penyampaian pelayanan keperawatan di lembaga medis. Ketika digunakan
sebagai dasar keperawatan di rumah sakit, perawat yang dibuat untuk fokus pada nilai perawatan dan
pada integrasi faktor carative dalam pertemuan pasien."Perjalanan Mengintegrasikan

Teori Merawat Watson dengan Clinical Practice," sebuah artikel oleh Linda Ryan, menyajikan proses
integrasi teori Watson dengan pola pemberian layanan kesehatan dalam pengaturan klinis. Di sisi lain,
itu juga luar biasa untuk mencatat bahwa Teori Watson juga bisa digunakan dalam setting perawatan
kesehatan masyarakat. Artikel dari Adeline Falk Rafael menyajikan kesesuaian ide Watson untuk praktek
keperawatan di masyarakat. Ia bahkan menyediakan alat komunitas penilaian yang dapat digunakan
sebagai dasar pemberian perawatan kesehatan sebagai perawat kesehatan masyarakat.

Pada penerapan Filsafat Peduli pada tingkat individu perawat, penting untuk diingat bahwa Watson ini
menyiratkan kepercayaan Watson ke arah keperawatan dan nilai perawat ke fenomena peduli "optimis
abadi."Saat melakukan fungsi kita sebagai perawat, kita ditantang oleh Watson untuk "merawat".
Dengan kata lain, ide Watson merawat membantu kita merefleksikan nilai kepedulian bagi kehidupan
kita dan implikasi untuk panggilan kita. Hal ini menantang kita untuk bertanya kepada diri sendiri
tentang persepsi kita sendiri dan opini yang objektif tentang merawat kita menjadi lebih baik dipandu
dalam pemberian pelayanan keperawatan kami.

b. Pendidikan

Watson menekankan pentingnya menggambarkan keperawatan dalam hal hubungan perawat-pasien


bukan pada prosedur dan tugas. Teorinya merawat menyiratkan perlunya mahasiswa keperawatan
untuk dilatih pada: pertumbuhan pribadi, keterampilan komunikasi, penggunaan diri yang terapeutik,
penilaian holistik dan peduli terhadap kesehatan dan penyembuhan.

c. Penelitian

Ketika Watson menulis Perawatan: Filsafat dan Ilmu Peduli, ia memperkenalkan ilmu kepedulian
manusia dan ini dengan cepat menjadi salah satu sumber yang paling banyak digunakan dan dihormati
model konseptual untuk keperawatan.Teori Watson membuka pintu yang mengarah menantang para
peneliti dan para ahli untuk mempertanyakan apakah manfaat dari transaksi peduli terhadap pasien.
Penelitian dan praktek bisa fokus pada hasil pasien kepedulian untuk memvalidasi transaksi gagasan
bahwa kepedulian adalah inti sebenarnya dari profesi kita.Filsafat merawat telah digunakan untuk
memandu perawatan antara jenis spesifik klien.
Ada penelitian khusus untuk mengidentifikasi relevansi Teori Watson pada merawat untuk asuhan
keperawatan klien dengan depresi, penyakit polikistik dewasa dan hipertensi. Ada juga penelitian yang
mencoba untuk menguji apakah teori tersebut dapat diterapkan dalam keperawatan perioperatif
pengaturan.Watson bekerja juga untuk pembangunan model perawatan khusus seperti Model
Perawatan Perawat Menghadiri dan Model Merawat Kualitas.

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

a. Konsep utama teori Jean Watson adalah “ Human Science and Human Care”, yang fokus utamanya
dalam keperawatan adalah carative factors dimana dia berasal dari humanisticprespective yang
dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah.

b. Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan yaitu adanya unsur teori
kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna
yang memiliki berbagai ragam perbedaan.

c. Asumsi-asumsi Utama Keperawatan Jean Watson sebagai berikut.

1. Asuhan keperawatan dapat di demonstrasikan dan di praktekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal.

2. Asuhan keperawatan terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu.

3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga.

4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian.

5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya
saat itu.

6. Asuhan keperawatan lebih “healthogenic” dari pada curing.

7. Praktek asuhan keperawatan merupakan sentral bagi keperawatan.


d. Teori Jean Watson mempertegas bahwa sebagai jenis hubungan dan transaksi yang di perlukan
antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan meindungi pasien sebagai manusia,
dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.

e. Model Margaret Jean Watson dapat dianggap sebagai dasar dari profesi keperawatan. Ini
menunjukkan pertimbangan keperawatan baik sebagai sebuah ilmu dan seni.

Anda mungkin juga menyukai