Makalah Jarkom
Makalah Jarkom
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi organisasi, menjelaskan dan
memahami tentang jaringan fungsional, struktur jaringan komunikasi organisasi, bentuk
pola komunikasi, serta menjelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi formal dan
informal
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mendukung dan mempertahankan diri yang berkisar dari desas-desus dan status simbol
informal untuk penghargaan dan unsur-unsur realisasi diri dan manusia-pemenuhan
sangat terlihat. Beberapa contoh adalah selentingan, pujian dari atasan, dan promosi.
4
2.2.2 Struktur Roda (Wheel Network)
Dalam struktur roda, sebuah organisasi memiliki
pemimpin yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Struktur ini
memasukkan satu orang yang berkomunikasi dengan masing-
masing orang dari sejumlah orang lainnya, satu orang tersebut
adalah peimpin. Orang (pemimpin) ini merupakan satu-satunya
yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota.
Oleh karena itu, jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan anggota lain
maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang berada ditengah
(pemimpin) mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk mempengaruhi
anggotanya. Penyelesaian masalah dalam stuktur roda bisa di katakan cukup efektif tapi
keefektifan itu hanya mencakup masalah yang sederhana saja.
5
Sistem komunikasi dalam struktur rantai sama dengan struktur lingkaran
kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu
orang saja. Keadaan terpusat juga terjadi disini. Orang yang berada ditengah lebih
berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada diposisi lain. Dalam struktur
ini, sejumlah saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi
dengan orang-orang tertentu saja.
6
2.3.2 Upward communication
Komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada
atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini untuk penyampaian informai tentang
pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan, penyampaian informasi tentang
persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan,
penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan, penyampaian keluhan dari bawahan tentang
dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
7
Salah satu cara paling mudah untuk menggambarkan jaringan komunikasi formal dalam
sebuah organisasi adalah melalui struktur organisasi atau organigram. Organigram atau
struktur organisasi merupakan petunjuk atau panduan mengenai siapa yang bertanggung jawab
mengenai tugas yang diberikan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap kinerja rekan-
rekannya.
Membangun komunikasi informal yang kokoh bukanlah suatu kebetulan. Beberapa tahapan
berikut dapat membantu mengembangkan kaitan-kaitan yang penting, yaitu :
8
Bila karyawan berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa memperhatikan posisi
mereka dalam organisasi, maka pengarahan arus informasi bersifat pribadi. Informasi mengalir
tanpa memperhatikan hubungan posisi. Jaringan komunikasi lebih dikenal dengan desas-desus
(grapevine) atau kabar angin. Informasi yang diperoleh dari desas-desus adalah yang
berkenaan dengan apa yang didengar atau apa yang dikatakan orang dan bukan apa yang
diumumkan oleh orang yang berkuasa
Walaupun desas-desus (grapevine) itu membawa informasi yang informal tetapi ada
manfaatnya bagi organisasi. Adanya jaringan komunikasi informal pemimpin dapat
mengetahui sentimen karyawan, karyawan dapat menyalurkan ekspresi emosional dari pesan-
pesan yang dapat mempercepat permusuhan, dapat membantu menerjemahkan pengarhan
pemimpin ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh karyawan. Hubungan yang efektif
antara atasan dan bawahan kelihatannya sangat kursial untuk mengontrol informasi informal.
9
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Komunikasi organisasi merupakan komunikasi yang terjalin antara anggota kelompok
atau organisasi, guna mencapai suatu tujuan organisasi. Maka dalam proses mencapai tujuan
organisasi tersebut dibutuhkan sebuah jaringan komunikasi dimana hal tersebut merupakan
sebuah sistem yang dapat mempermudah seorang penguasa untuk mengatur, mengawasi setiap
kinerja para karyawan, membangun pola-pola komunikasi yang baik sehingga informasi dan
tujuan organisasi itu tersampaikan dengan baik dan dapat dicapai pula. Komunikasi dapat
ditransmisikan dalam sejumlah arah dalam suatu organisasi, bawah atau ke atas rantai
organisasi. Horizontal untuk rekan-rekan di dalam atau di luar unit organisasi, atau dari unit
luar lokasi organisasi formal itu. Saluran komunikasi dapat bersifat formal informal, tergantung
cara mereka menghubungkan jaringan.
Jaringan adalah sistem jalur komunikasi yang menghubungkan pengirim dan penerima
menjadi organisasi sosial yang berfungsi. Jaringan ini mempengaruhi perilaku individu yang
bekerja di dalamnya, dan posisi yang ditempati individu dalam jaringan memainkan peran
kunci dalam menentukan perilaku mereka dan perilaku orang-orang yang mereka pengaruhi.
Jaringan komunikasi merupakan faktor dalam situasi yang dapat bervariasi secara independen
dari tugas atau gaya kepemimpinan dalam kelompok, meskipun biasanya erat terkait dengan
itu. Ketika tugas membutuhkan jenis tertentu dari jaringan komunikasi untuk kinerja optimal.
Gaya pemimpin cenderung untuk menempatkan batasan pada frekuensi, durasi, dan arah
komunikasi anggota. Namun, semua tiga variabel. tugas, jaringan komunikasi, dan
kepemimpinan, adalah serupa bahwa mereka adalah cara untuk memanipulasi situasi untuk
kelompok dengan menetapkan norma-norma untuk bentuk dan isi interaksi.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/26041591/POLA_KOMUNIKASI_ORGANISASI_DAN
diakses pada 11/5/2019 pukul 14.00 Wita
https://pakarkomunikasi.com/perbedaan-komunikasi-formal-dan-informal-dalam-organisasi
diakses pada 11/5/2019 pukul 14.03 Wita
https://www.slideshare.net/lhulhichachithamallya/komunikasiorganisasi46490987?from_acti
on=save diakses pada 11/5/2019 pukul 14.05 Wita
11