Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI
PEMBUATAN MEDIA

Nama : Kurniawan Pandu Wicaksono


Nim : 1710211011
Kelompok : 5 (Lima)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui cara pembuatan media biakan mikroba dan macam-macam media
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan media biakan Mikroba?
2. Bagaimana bentuk hasil akhir media biakan Mikroba?
3. Bagaimana prinsip perkembangan mikroba pada media?
1.3 Hipotesis
Langkah pertama dalam pembuatan media biakan mikroba adaah menimbang powder
media NA sesuai petunjuk pada botol/kemasan. Selanjutnya adalah menempatkan hasil
timbangan pada bejana dan menambahkan aquadest sebagai pelarut dan memanaskan
sambil mengaduk hingga homogen/tercampur. Langkah berikutnya adalah
mensterilisasikan media biakan dengan menggunakan autoclave. Cara tersebut sama
dengan cara pembauatan media biakan padat lainnya. Dalam pembuatan media laiinya
seperti media glukosa broth, langkah pertama adalah membuat air peptone yaitu 2g
pepton + 1g NaCl + 200 ml aquadest, serta mengaduk sampai merata atau homogen.
Langkah selanjutnya adalah membuat larutan BTB 0,4 %, dengan cara mencampur 0,4g
BTB dengan 50ml 96% alcohol dan juga menambahkan dengan larutan aquadest
sebanyak 50 ml. Langkah selanjutnya adalah menimbang 1 g glukosa dan memasukkan
kedalam erlenmeyer yang sudah berisi dengan 100ml air peptone dan mengaduk sampai
merata. Langkah selanjutnya adalah menetesi larutan tersebut menggunakan larutan BTB
0,4% sebanya 1-2 tetes. Untuk pembuatan media cair lainnya menggunakan prosedur
yang sama.
Adapun bentuk hasil akhir media biakan mikroba dapat berupa media NA, media
PDA, media EMBA, media uji aerob dan anaerob, media uji Amilolitik, media uji
Proteolitik.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri daricampuran
zat-zat makanan atau nutrisi yangdiperlukan oleh mikroorganismeuntuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam mediaberupa molekul-molekul kecil
yang dirakit untuk menyusun komponen sel.Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan
dengan isolasi mikroorganismemenjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi
media pertumbuhannya.Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar
(rumput laut) dimanaagar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media (Suhardi, 2013).
1.4 Dasar Teori
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh adanya
nutrisi dan factor lingkungan. Bahan nutrisi yang tersedia dapat berupa bahan alami dan
dapat pula bahan sintetis. Bahan nutrisi yang digunakan mikroorganisme biasanya berupa
senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang
kompleks yang kemudian dipecah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana
melalui proses enzimatik. Bahan nutrisi ini dapat berupa cairan atau padatan setengah
padat (semi solid) yang disebut sebagai media.
Mikroorganisme terdapat dimana saja, hampir disetiap tempat. Bahkan benda-benda,
air minum, makanan kita sehari-hari yang kita anggap sudah steril dan bersih, setelah
diteliti lagi ternyata masih banyak terdapat mikroorganisme didalamnya. Keberadaan
mikroorganisme ini tentu saja ada yang membahayakan dan ada juga yang tidak.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran
nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi pada media
berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel-nya. Media
pertumbuhan juga bisa digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme, identifikasi, dan
membuat kultur murni. Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan
penyedia nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakan pada media, selain itu media
juga berfungsi untuk membiakkan, mengasingkan, mengirimkan dan meyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Media berdasarkan sifat terbagi
menjadi 3 yaitu Media padat, Media semi padat semi cair, Media cair. Media berdasarkan
Komposisi/susunannya terdiri atas Media Sintesis, semi sintesis, dan media non sintesis.
Berdasarkan tujuan yaitu media selektif atau penghambat dan media diperkaya. Jenis
Media yang sering digunakan, yaitu Nutrient Agar, Nutrient Broth (NB), PDA (Potato
Dextrose Agar), Salmonella Shigella (SS) Agar, Eosin Methylene Blue Agar (EMBA).
Secara umum sterilisasi merupakan proses pemusnahan kehidupan khususnya
mikroba dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium. Sterilisasi dalam
Mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua mikroorgansime yang terdapat
pada atau didalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi
yaitu menggunakan uap dari air yang mendidih selama beberapa menit, yang kedua
dengan menggunakan autoklave, atau yang ketiga dengan penyaringan atau filtrasi. Pada
proses setrilisasi dan penyiapan media ini, kita harus memperhatikan beberapa hal,
tujuanya adalah agar bahan yang kita siapkan tidak terkontaminasi oleh mikroba yang
tidak kita kehendaki. Sterilisasi yang baik dapat mencegah tumbuhnya mikroba lain yang
tidak diharapkan dalam bahan yang telah disterilisasi. Teknik sterilisasi yang digunakan
berbeda antara satu dengan lainnya, tergantung dari jenis material yang digunakan. Alat-
alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau
bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Untuk mensterilkannya diperlukan pula
pengetahuan tentang cara-cara dan teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat
yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
a. Alat:
1. Beaker glass
2. Cawan petri
3. Tabung erlenmeyer
4. Karet
5. Kertas padi
6. Tabung reaksi
7. Autoclave
8. Gelas ukur
9. Batang pengaduk
10. Kapas
11. Alat pembakar spirtus
b. Bahan:
1. Gula pasir
2. Aquadest
3. Sukrosa
4. Kentang yang sudah direbus
5. Agar
6. NA pabrikan
7. Fruktosa
8. PDA pabrikan
2.2 Cara Kerja
a. Media NA Pabrikan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat media NA
pabrikan.
2. Menimbang NA pabrikan sebanyak 20 gr dan setelah itu, memasukkan NA
pabrikan kedalam 1000 mL aquadest yang sudah dimasukkan ke dalam beaker
glass.
3. Selanjutnya adalah memanaskan larutan sambil mengaduk beberapa kali hingga
larutan homogen dan mendidih.
4. Mengecek pH NA pabrikan menggunakan indikator pH yang telah mendidih dan
mendapatkan hasil pH 6 pada larutan NA pabrikan tersebut.
5. Mendinginkan NA pabrikan yang telah dipanaskan menggunakan gelas ukur.
6. Memindahkan NA pabrikan dari gelas ukur ke tabung reaksi sambil mensterilkan
NA pabrikan menggunakan alat Laminar air flow
7. Selanjutnya, menutup tabung reaksi yang telah disterilkan menggunakan kapas.
8. Terakhir, mensterilkan NA pabrikan menggunakan autoclave selama 15 menit
pada suhu 121oC.
b. Media PDA Pabrikan
1. Langkah pertama, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
membuat media PDA pabrikan.
2. Selanjutnya adalah menimbang PDA pabrikan sebanyak 39,0 gr dan menambahan
1000 ml aquades dan mengaduknya hinga larutan homogen.
3. Memanaskan larutan PDA pabrikan hingga mendapatkan pH larutan 6-7 (samapi
mendidih).
4. Setelah itu, memasukkan 10 ml larutan PDA kedalam tabung reaksi dengan kapas
agar larutan PDA tidak terkontaminasi dengan udara luar. Pada kegiatan ini harus
dilakukan dalam ruangan yang steril sehingga dilakukan didalam laminar air flow.
5. Langkah terakhir adalah menstrilisasikan menggunakan alat sterilisasi yaitu
autoclave.
c. Media PDA Sederhana.
1. Mengupas kentang yang sudah direbus dan memotong dadu.
2. Menimbang kentang sebanyak 20 gram
3. Meletakkan kentang ke dalam gelas beaker dan menambahkan aquades sampai
tertera 200 ml pada gelas beaker
4. Memanaskan gelas beaker yang berisi kentang dan aquades sampai mendidih.
5. Setelah mendidih, mengambil ekstrak kentang dan menuangkan kedalam gelas
beaker kosong.
6. Memanasakan kembali ekstrak kentang menggunakan api bunsen dan
menambahkan gula pasir sebanyak 7 gram dan agar batangan sebanyak 1,5 gram
sambil mengaduk sampai homogen.
7. Setelah mendidih dan homogen meletakkan kedalam gelas ukur.
8. Kemudian menuangkan larutan ke dalam petri dish yang sudah di sterilisasi
sebelumnya. Pada kegiatan ini harus dilakukan dalam ruangan yang steril
sehingga dilakukan di dalam laminar air flow.
9. Langkah pertama yang dilakukan dalam menggunakan alat laminar air flow yaitu
dengan menyemprotkan alcohol pada tangan praktikan dan sisi-sisi dalam laminar
air flow.
10. Kemudian meletakkan bunsen, petri dish, dan larutan PDA kedalam laminar air
flow.
11. Setelah itu menyalakan api bunsen menggunakan korek api dan menuangkan
larutan PDA pada gelas ukur ke dalam petri dish didekat api bunsen.
12. Setelah selesai menuangkan, kemudian menutup kembali petri dish menggunakan
kertas kayu.
13. Terakhir, mensterilisasi media biakan PDA sederhana yang telah dibuat
menggunakan autoclave.
d. Media Sukrosa Broth
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan media biakan
sukrosa broth.
2. Kemudian, Menimbang 8 g Nutrient Broth (NB) dan memasukkan hasil
timbangan Nutrient Broth (NB) kedalam beaker glass yang berisi 1000 ml
aquadest.
3. Menambahkan 1 g NaCL kemudian diaduk hingga homogen.
4. Membuat 0,4% BTB dengan mencampurkan 0,4% BTB + 50 ml alcohol 90% +
50 ml aquadest dalam beaker glass.
5. Menimbang 1 g Sukrosa dan memasukkan kedalam Erlenmeyer yang berisi 100
ml air Nutrient Broth (NB), kemudian mengaduk hingga homogeny.
6. Langkah berikutnya, menetesi larutan 1-2 tetes dengan BTB 0,4%. Apabila
sudah, Erlenmeyer ditutup dengan menggunakan kapas lalu ditutup menggunakan
kertas kayu sampai rapat.
7. Terakhir, memasukkan Erlenmeyer kedalam autoclave untuk sterilisasi dengan
suhu 121oC selama 15-20 menit.
e. Media Fruktosa Broth
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan media biakan
fruktosa broth.
2. Kemudian, menimbang 8 gram Nutrient Broth (NB) yang berasal dari kemasan
/botol dan memasukkan hasil timbangan Nutrient Broth (NB) kedalam beaker
glass yang berisi 1000 ml aquadest.
3. Menambahkan 1 g NaCL kemudian diaduk hingga homogeny.
4. Membuat 0,4% BTB dengan mencampurkan 0,4% BTB + 50 ml alcohol 90% +
50 ml aquadest dalam beaker glass.
5. Menimbang 1 g Fruktosa dan memasukkan kedalam Erlenmeyer yang berisi 100
ml air Nutrient Broth (NB) selanjutnya mengaduk hingga homogen.
6. Kemudian, menetesi larutan 1-2 tetes dengan BTB 0,4%. Apabila sudah,
selanjutnya Erlenmeyer ditutup dengan menggunakan kapas lalu ditutup
menggunakan kertas kayu lalu mengikatkan menggunakan karet sampai rapat.
7. Terakhir, memasukkan Erlenmeyer kedalam autoclave untuk sterilisasi dengan
suhu 121oC selama 15-20 menit.

BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Tabel Hasil Pengamatan
No. Media Biakan Sebelum Sterilisasi Sesudah Steriliasi
Mikroba
1. NA Pabrikan Media biakan sebelum Sesudah media biakan
sterilisasi menggunakan disterilisasi dan
autoclave mempunyai bentuk didiamkan 7 hari media
cair dan berwarna bening biakan berbentuk padat
kuning kecoklatan. dan bewarna kuning.
2. PDA Pabrikan Media biakan sebelum Sesudah media biakan
sterilisasi menggunakan disterilisasi dan
autoclave mempunyai bentuk didiamkan 7 hari media
cair dan berwarna kuning biakan berbentuk kental
keruh. dan berwarna kuning
keruh.
3. PDA Sederhana Media biakan sebelum Sesudah media biakan
sterilisasi menggunakan disterilisasi dan
autoclave mempunyai bentuk didiamkan 7 hari media
Cair sedikit kental dan biakan berbentuk kental
berwarna kuning bening (padat) dan bewarna
keruh. putih gelatin.
4. Sukrosa Broth Media biakan sebelum Sesudah media biakan
sterilisasi menggunakan disterilisasi dan
autoclave mempunyai bentuk didiamkan 7 hari media
cair dan berwarna kuning biakan berbentuk cair
bening jernih. dan bewarna kuning
keruh.
5. Fruktosa Broth Media biakan sebelum Sesudah media biakan
sterilisasi menggunakan disterilisasi dan
autoclave mempunyai bentuk didiamkan 7 hari media
cair dan berwarna jernih biakan berbentuk cair
kuning bening. dan berwarna bening
kekuningan.

3.2 Dokumentasi Hasil Pengamatan Pembuatan Media


No Media Biakan Sebelum sterilisasi Sesudah Sterilisasi
1. NA pabrikan

2. PDA Pabrikan

3. PDA
Sederhana

4. Sukrosa Broth
5. Fruktosa Broth
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum dengan judul acara praktikum “Pembuatan Media” kami melakukan
beberapa langkah untuk membuat media biakan mikroba menggunakan bahan yang telah
disiapkan sebelumnya. Adapun bahan yang kami gunakan peda pembuatan media biakan
mikroba adalah Sukrosa, Kentang yang sudah direbus, Agar, NA pabrikan, Fruktosa, PDA
pabrikan. Dalam acara praktikum ini kami mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui cara
pembuatan media biakan mikroba dan macam-macam media. Dalam membuat media biakan
mikroba juga memiliki cara tertentu seperti proses sterilisasi dan lain sebagainya.
4.1 Pengertian Media Biakan Mikroba
Pembiakan mikrobia di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta
lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu bahan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran nutrisi atau zatzat
makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media dapat juga digunakan untuk
isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba
(Lay, 1994; Jutono dkk, 1980 dalam ( Universitas Sanatadharma, 2016 :24)).
Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan kehidupannya
harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu : susunan
makanannya (media harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk
pertukaran zat/metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan
gas), tekanan osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi ada
juga yang alkali, temperatur harus sesuai dan steril. Media harus mengandung semua
kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu: sumber energi (contoh: gula), sumber
nitrogen, juga ion inorganik essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin
(Jawetz dkk, 1996 (dalam Universitas Sanatadharma, 2016 :24))
Obyek yang digunakan di laboratorium Biologi sangat bervariasi. Makalah ini akan
membahas penyiapan obyek Biologi yaitu mikroorganisme. Mikroorganisme seperti
organisme yang lain memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu,
diperlukan media (jamak, medium) untuk kultivasi mikroorganisme. Medium adalah
suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi untuk menumbuhkan mikroorganisme.
Selain untuk menumbuhkan mikroorganisme, medium dapat digunakan untuk isolasi,
pengujian sifat-sifat fisiologi, dan perhitungan jumlah mikroorganisme (Rakhmawati,
Anna, 2012 :2).
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyiapan medium supaya mikroorganisme
dapat tumbuh baik adalah:
1. Mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba.
2. Mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai.
3. Tidak mengandung zat-zat penghambat.
4. Steril.
Berdasarkan beberapa paragraph diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
media biakan mikroba adalah tempat untuk mikroba tumbuh. Media biakan mikroba juga
harus banyak mengandung nutrisi yang sangat mendukung untuk pertumbuhan dan
perkembangan media tersebut. Adapun nutrisi yang diperlukan oleh bakteri adalah
sumber carbon, energy, air, nitrogen, fosfat, mineral dan lain-lain. Adapun syarat yang
harus dilakukan dalam membuat media adalah media tersebut harus mengandung semua
nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba, memounyai tekanan osmosis, tegangan
permukaan, dan pH yang sesuai. Syarat selanjutnya tidak mengandung zat-zat
penghambat dan sudah tentu media tersebut bersifat steril (media tersebut tidak
mengandung mikroba lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroba murni atau
mikroba yang sedang diamati.
4.2 Penjelasan Media Biakan NA (Nutrient Agar) Pabrikan
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga
digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam
artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat
dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum
digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk
pangan. Nutrient agar (NA) suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Pada medium NA, nutrien
utama penyusunnya yakni adalah kaldu daging. Bahan yang lain adalah pepton, bacto
agar dan aquades. Pepton dan daging sebagai protein hewani, vitamin, karbohidrat bagi
bakteri. Medium NA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
bakteri. Menurut Pelczar (2008: 138), menyatakan bahwa sifat-sifat media yang
digunakan untuk faktor pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat,
pertumbuhan bakteri harus khas dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika sifat ini
dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus. Pada proses pembuatan media, medium
NA menggunakan magnetik stirrer untuk menghomogenkan agar dengan aquades selama
pemasakan agar.
Pada praktikum kali ini kami juga membuat media biakan mikroba melalui media
biakan NA (Nutrient Agar). Adapun langkah pertama dalam pembuatan media biakan
mikroba Nutrient Agar (NA) adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk membuat media NA Pabrikan. Langkah selanjutnya adalah Menimbang NA
pabrikan sebanyak 20 gr dan setelah itu, memasukkan NA pabrikan kedalam 1000 mL
aquadest yang sudah dimasukkan ke dalam beaker glass. Setelah menimbang dan
memasukkan kedalam beaker glass, langkah selanjutnya adalah memanaskan larutan
sambil mengaduk beberapa kali hingga larutan homogen dan mendidih. Kemudian,
mengecek pH NA pabrikan menggunakan indikator pH yang telah mendidih dan
mendapatkan hasil pH 6 pada larutan NA pabrikan tersebut. Langkah selanjutnya adalah
mendinginkan NA pabrikan yang telah dipanaskan menggunakan gelas ukur. Setelah
mendinginkan NA pabrikan, kemudian Memindahkan NA pabrikan dari gelas ukur ke
tabung reaksi sambil mensterilkan NA pabrikan menggunakan alat Laminar air flow.
Langkah selanjutnya adalah menutup tabung reaksi yang telah disterilkan nmenggunakan
kapas. Setelah menutup tabung reaksi menggunakann kapas, langkah selanjutnya adalah
mensterilkan NA pabrikan menggunakan autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC.
Setelah kami melakukan beberapa cara kerja diatas untuk membuat media biakan
mikroba, dapat dihasilkan bahwa sebelum larutan NA pabrikan disterilkan berbentuk cair
dan memiliki warna bening kuning kecoklatan. Setelah larutan NA disterilkan terjadi
perubahan pada larutan yaitu menjadi padat dan memiliki warna kuning pada zat padat
tersebut.

Berdasarkan literature, pada medium yang telah disterilkan tidak terdapat mikroba
dan tidak terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat
permukaan medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini menunjukkan
bahwa medium yang telah disterilisasi tidak terjadi kontaminasi mikroba, sedangkan
pada medium yang tidak disterilisasi terlebih dahulu ditumbuhi oleh mikroorganisme dan
terjadi perubahan fisik pada medium tersebut. Terjadinya perubahan fisik menunjukkan
bahwa medium terkontaminan atau terdapat mikroorganisme. Menurut Dwidjoseputro
(1998), terjadinya perubahan fisik pada medium ini disebabkan oleh mikroba yang
terdapat pada medium. Hal ini menunjukkan bahwa medium telah terkontaminasi.
Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi dianatar mikroorganisme diimbangi oleh
tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasinya.
4.3 Penjelasan Media Biakan PDA (Potato Dextro Agar) Pabrikan
PDA (Potato Dekstrosa Agar) digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi
yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu
sampel atau produk makanan. PDA (Potato Dekstrosa Agar) mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa
sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri.

Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya merupakan medium


organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah
dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium; berdasarkan kegunaannya merupakan
medium untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi
sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber
karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sumber O2.

Pada praktikum kali ini kamu juga melakukan pembuatan media biakan mikroba
PDA (Potato Dekstrosa Agar). Langkah pertama yang kami lakukan adalah menyiapkan
alat dan bahan yang akan kami gunakan dalam membuat media PDA pabrikan.
Selanjutnya adalah menimbang PDA pabrikan sebanyak 39,0 gr dan menambahan 1000
ml aquades dan mengaduknya hinga larutan homogen. Kemudian, memanaskan larutan
PDA pabrikan hingga mendapatkan pH larutan 6-7 (sampai mendidih). Setelah itu,
memasukkan 10 ml larutan PDA kedalam tabung reaksi dengan kapas agar larutan PDA
tidak terkontaminasi dengan udara luar. Pada kegiatan ini harus dilakukan dalam ruangan
yang steril sehingga dilakukan didalam laminar air flow. Langkah terakhir adalah
memasukkan erlemeyer kedalam autoclave untuk sterilisasi dengan suhu 121oC selama
15-20 menit. Setelah kami melakukan beberapa langkah diatas untuk membuat media
biakan mikroba PDA (Potato Dekstrosa Agar) maka didapat hasil bahwa sebelum media
biakan mikroba PDA (Potato Dekstrosa Agar) disterilisasi kan media berbentuk cair dan
memiliki warna kuning keruh. Setelah media biakan mikroba PDA (Potato Dekstrosa
Agar) disterilisasikan perubahan terjadi pada media biakan menjadi kental dan juga
memiliki warna kuning keruh.
Berdasarkan literature media biakan mikroba PDA (Potato Desktrosa Agar) setelah
disterilisasikan juga memiliki warna kuning keruh dan berbentuk kental hamper seperti
gelatin. Adapun beradasarkan literatur pembuatan media biakan mikroba PDA (Potato
Dekstrosa Agar) berfungsi sebagai pertumbuhan jamur yang dibuat dari campuran
kentang, dexstrosa, dan juga agar.

4.4 Penjelasan Media Biakan PDA (Potato Dextro Agar) Sederhana.


Pada dasarnya perbedaan antara media biakan PDA pabrikan dan juga media biakan
PDA sederhana tidak terlalu berbeda, hanya saja perbedaan antara kedua nya adalah PDA
pabrikan adalah media yang sudah dibuat oleh pabrik sehingga media tersebut sudah
dalam kemasan atau botol. Media biakan PDA sederhana adalah media yang dibaut secara
manual (dibuat dengan sendiri) sehingga pembuatan ini lebih sederhana dibandingkan
dengan media biakan mikroba PDA pabrikan. PDA (Potato Dekstrosa Agar) digunakan
untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan
untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA
(Potato Dekstrosa Agar) mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu
terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan
kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.

Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya merupakan medium


organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah
dengan senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium; berdasarkan kegunaannya merupakan
medium untuk pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi
sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber
karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sumber O2.

Dalam praktikum kali ini selain membuat media biakan mikroba PDA pabrikan, kami
juga membuat media biakan PDA sederhana. Adapun langkah pertama dalam membuat
media PDA sederhana adalah mengupas kentang yang sudah durebus dan setelah itu
memotong kentang tersebut secara dadu. Langkah selanjutnya adalah menimbang kentang
yang sudah direbus sebanyak 20 gram. Kemudian, meletakkan kentang ke dalam gelas
beaker dan menambahkan aquades sampai tertera 200 ml pada gelas beaker. Langkah
selanjutnya adalah memanaskan gelas beaker yang berisi kentang dan aquades sampai
mendidih dan setelah mendidih mengambil ekstrak kentang dan menuangkan kedalam
gelas beaker kosong. Langkah selanjutnya adalah memanasakan kembali ekstrak kentang
menggunakan api bunsen dan menambahkan gula pasir sebanyak 7 gram dan agar
batangan sebanyak 1,5 gram sambil mengaduk sampai homogen dan setelah mendidih
dan homogen meletakkan kedalam gelas ukur. Langkah selanjutnya adalah menuangkan
larutan ke dalam petri dish yang sudah di sterilisasi sebelumnya. Pada kegiatan ini harus
dilakukan dalam ruangan yang steril sehingga dilakukan di dalam laminar air flow. Dalam
menggunakan air flow ada beberapa langkah yang harus dilakukan, langkah pertama
adalah menyemprotkan alcohol pada tangan praktikan dan sisi-sisi dalam laminar air
flow. Setelah itu menyalakan api bunsen menggunakan korek api dan menuangkan larutan
PDA pada gelas ukur ke dalam petri dish didekat api bunsen. Kemudian, menutup
kembali petri dish menggunakan kertas kayu. Langkah terakhir adalah mensterilisasi
media biakan PDA sederhana yang telah dibuat menggunakan autoclave. Setelah
melakukan beberapa langkah diatas dalam pembuatan media biakan PDA sederhana,
maka didapati hasil bahwa sebelum media biakan PDA (Potato Dekstroser Agar)
disterilisasikan media berbentuk cair sedikit kental dan bewarna kuning keruh bening.
Setelah media biakan PDA (Potato Dekstroser Agar) disterilisasikan terjadi perubahan
bentuk yaitu media berubah menjadi kental mendekati padat dan bewarna putih gelatin.

Bedasarkan literatur pembuatan media biakan mikroba PDA (Potato Dekstroser Agar)
menggunakan antibiotik yang bertujuan untuk menghambat pertumbuhan dari bakteri
yang kemungkinan mengkontaminasi media maka nutrisi pada media akan berkurang dan
dilihat dari waktu tumbuhnya bakteri atau mikroorganisme menjadi tidak efektif.
Sterilisasi dilakukan dalam autoclave dengan suhu 121°C dalam waktu ±15 menit an 1
atm . Suhu ini merupakan ketetapan, karenaumumnya organisme tidak dapat bertahan
hidup pada suhu dan waktu tersebut. Setelah 15 menit, maka autokalaf dapat dimatikan.
Biarkan autoklaf sampai tekanannya menjadi 0, setelah itu PDA (Potato Dekstroser Agar)
baru dapat dikeluarkan. Penggunaan agar karena merupakan suatu bahan yang
cocok,meskipun padat, akan tetapi lunak dan mudah ditembus oleh biakan. Selain itu
agarmengandung sejumlah air yang diperlukan bagi biakan. Agar lebih stabil
biladibandingkan dengan air yang lebih mudah menguap dan berubah. Semua
pengerjaanpenuangan PDA ke media dilakukan dalam laminar air flow, agar media
tidakterkontaminasi. Untuk mencegah kondensasi yang berlebihan pada tutup cawan petri
yangdapat menghasilkan uap air, maka suhu PDA (Potato Dekstroser Agar) saat dituang
adalah sekitar 45oC.

4.5 Penjelasan Media Biakan Sukrosa Broth dan Fruktosa Broth.


Dalam pembuatan media biakan sukrosa broth dan juga fruktosa broth menggunakan
bahan utama yaitu Nutrient Broth (NB) untuk kultivasi bakteri dan juga sukrosa dan
fruktosa disini sebagai fermentasi karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroba yang
akan dikembangbiakkan (UPI, 2013). Penambahan sukrosa dan juga fruktosa pada media
biakan mikroba juga bertujuan agar memperbanyak macam bakteri yang berkembang
disuatu media biakan mikroba tersebut (Bambang Triatma, 2013). Menurut Bambang
(2013) bahwa menggunakan sukrosa dan juga fruktosa pada konsentrasi 1,61%
menunujukkan adanya peningkatan pada perkembangbiakan bakter pada suatu media
pada tahap awal dengan laju mencapai empat kali lipat dibandingkan media yang tanpa
sukrosa dan juga fruktosa.
Dalam praktikum kali ini kami membuat media sukrosa broth dan juga fruktosa broth.
Adapun langkah yang kami lakukan pertama dalam membuat media ini adalah
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan media biakan sukrosa
broth. Kemudian, menimbang 8 g Nutrient Broth (NB) dan memasukkan hasil timbangan
Nutrient Broth (NB) kedalam beaker glass yang berisi 1000 ml aquadest. Langkah
selanjutnya adalah menambahkan 1 g NaCL kemudian diaduk hingga homogen. Setelah
homogen, langkah selanjutnya adalah membuat 0,4% BTB dengan mencampurkan 0,4%
BTB + 50 ml alcohol 90% + 50 ml aquadest dalam beaker glass. Setalah itu, menimbang
1 g Sukrosa dan memasukkan kedalam Erlenmeyer yang berisi 100 ml air Nutrient
Broth (NB), kemudian mengaduk hingga homogen. Setalah homogen, menetesi larutan
1-2 tetes dengan BTB 0,4%. Apabila sudah, Erlenmeyer ditutup dengan menggunakan
kapas lalu ditutup menggunakan kertas kayu sampai rapat. Langkah berikutnya adalah
memasukkan Erlenmeyer kedalam autoclave untuk sterilisasi dengan suhu 121 oC selama
15-20 menit. Pada pembuatan media fruktosa broth langkah-langkah nya sama dengan
membuat media biakan mikroba sukrosa broth, hanya saja yang menjadi pembeda adalah
komposisi utamanya yaitu sukrosa dan juga fruktosa.
Setelah kami melakukan beberapa langkah diatas, maka didapatkan hasil pada media
biakan sukrosa broth sebelum disterilisasikan mempunyai bentuk cair berwarna kuning
bening jernih. Sesudah media biakan sukrosa disterilisasikan terjadi perubahan pada
media tersebut berubah menjadi cair dan berwarna kuning keruh. Pada media fruktosa
broth sebelum disterilisasikan memiliki bentuk cair dan berwarna kuning bening (jernih),
dan sesudah media fruktosa broth disterilisasikan memiliki warna tetap yaitu cair dan
berwarna benung kekuningan.
Adapun dalam membuat media biakan mikroba Sukrosa Broth dan Fruktosa Broth
kami juga melakukan sterilisasi media biakan mikroba tersebut. Sterilisasi merupakan
suatu proses menghancurkan atau memusnahkan semua mikroorganisme termasuk spora,
dari sebuah benda atau lingkungan. Peranan sterilisasi pada pembuatan makanan yaitu
berfungsi untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan
memperpanjang waktu simpan (Purnawijayanti, 2001). Prinsip dasar sterilisasi yaitu
memperpanjang umur simpan bahan pangan dengan cara membunuh mikroorganisme
yang ada di dalamnya. Mikroorganisme yang tumbuh pada produk pangan biasanya
dapat mencemari produk pangan dan membuat makanan lebih cepat basi.
Mikroorganisme pembusuk tersebut bisa berupa bakteri, khamir (yeast) dan kapang
(jamur) (Hiasinta, 2001). Dalam proses sterilisasi terdapat beberapa jenis sterilisasi,
diantaranya ada;ah sterilisasi secara fisik, sterilisasi secara kimiawi, dan sterilisasi secara
mekanik.
4.6 Macam-macam Media Biakan Mikroba
Media biakan mikroba yang biasanya digunakan didalam mikrobiologi sangat
beranekaragam. Media biakan mikroba dapat dibuat secara alami atau beli yang biasnya
sudah didlam kemasan atau botol (kemasan jadi). Media biakan mikroba yang dibuat
secara alami biasanya lebih murah dibandingkan media biakan mikroba yang sudah
menjadi kemasan buatan pabrik. Media biakan daoat dibedakan berdasarkan komposisi
kimia, konsistensi, dan fungsinya.
Berdasarkan komposisi kimiawi komponen penyusun medium, maka medium
dibedakan menjadi 2 kategori yaitu medium kompleks (complex) dan sintetik (defined).
Medium kompleks tersusun atas bahan-bahan dengan macam dan komposisi tidak semua
diketahui dengan pasti. Contoh medium kompleks adalah Nutrient Agar (NA) yang
mengandug beff extract dan pepton. Medium sintesik tersusun atas bahan-bahan kimia
murni dengan macam dan komposisinya diketahui dengan pasti. Misalnya medium untuk
menumbuhkan Escherichia coli mengandung komponen-komponen sebagai berikut
glukosa, Na2HPO4, KH2PO4, (NA4)2SO4, MgSO4, dan lain-lain.
Medium dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan konsistensinya yaitu medium cair,
semipadat, dan padat. Medium cair(liquid, broth) hanya mengandung nutrien-nutrien
yang dilarutkan dalam aquades. Contoh medium cair adalah Nutrient Broth(NB), glukosa
broth, dan lain-lain. Medium ini dapat digunakan untuk perbanyakan (propagasi)
mikroorganisme dalam jumlah besar, uji fermentasi, dan berbagai uji lain.
Medium padat (solid) mengandung nutrient-nutrient yang dilarutkan dalam aquades
ditambah bahan pemadat (solidifying agent) yaitu agar. Kriteria bahan pemadat yang baik
yaitu tida digunakan oleh mikroorganisme, dan tidak mencair pada temperatur kamar.
Medium padat sering digunakan untuk isolasi mikroorganisme, uji aktivitas biokimiawi,
perhitungan jumlah mikroorganisme, dan lain-lain. Medium semi padat (semisolid) sama
dengan medium padat tetapi konsentrasi bahan pemadat (agar atau gelatin) lebih sedikit
sehingga konsistensinya seperti jeli. Medium semisolid terutama digunakan untuk
eksperimen motilitas mikroorganisme ataupun hidrolisis gelatin.
Medium menurut kegunaannya dibedakan menjadi 3 yaitu media selektif, diferensial,
dan pengayaan. Medium selektif merupkan medium yang ditambah zat kimia tertentu
bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme lain sehingga hanya
mikroorganisme tertentu yang dapat tumbuh contohngya adalah medium MacConkey
Agar untuk mendeteksi E.coli. Medium diferensial merupakan medium yang dapat
digunakan untuk membedakan jenis mikroorganisme yang satu dengan yang lain ditandai
dengan adanya suatu reaksi atau ciri khas misalnya Blood Agar. Medium diperkaya
(enrichment medium) meruapakn medium yang ditambah zat-zat tertentu (serum, darah,
ekstrak tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain) sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme tertentu.
Beberapa jenis media biakan mikroba yang sering digunakan dalam bidang
mikrobiologi sebagai berikut :
1. Lactose Broth.
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment
broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri
pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk
memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat
difermentasi untuk organisme koliform.
2. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar).
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan
berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S.
aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa
menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan
mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna.
3. MRSA (Mann Rogosa Sharpe Agar).
MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape
(1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus
dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium,
dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan
bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya.
4. Potato Dextrose Agar (PDA).
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang.
Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau
produk makanan. PDA cocok untuk pertumbuhan jamur. PDA mengandung
sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang
dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
5. Nutrient Broth.
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair.
Intinya sama dengan nutrient agar.
6. Plate Count Agar (PCA).
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas
permukaan. Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis
mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate
yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta
ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks.
4.7 Faktor-faktor Kegagalan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam membuat media
kembang biakan adalah kurangnya teliti praktikkan dalam membuat larutan untuk
dijadikan media biakan mikroba. Hal ini sudah tentu akan memepengaruhi kandungan
nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh mikroba yang akan berkembang. Adapun faktor
kegagalan lainny adalah ketika kami melakukan sterilisasi, pada kegiatan sterilisasi
memungkinkan berjalan secara tidak maksimal pada saat proses sterilisasi tersebut yang
menggunakan autoclave. Faktor yag mempengaruhi adalah kurangnya steril alat yang
digunakan pada saat pembuatan media yang memungkinkan adanya mikroba lain yang
dapat tumbuh pada saat proses pembaiakan mikroba sehingga mikroba murni (mikroba
yang akan diamati) tidak tumbuh secara maksimal.
BAB V
PENUTU P
5.1 Kesimpulan
Pada kegiatan praktikum kami kali ini yang berjudul “Pembuatan Media”
kamimelakukan beberapa kegiatan dalam membuat media biakan mikroba. Adapun tujuan
dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan media biakan mikroba
serta mengetahui beberapa jenis media biakan mikroba. Dalam pembuatan media ada
beberapa langkah yang kami lakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan, membuat larutan
yang nantinya akan dibuat untuk media biakan mikroba tersebut berdasarkan jenis media
biakan mikroba. Setelah membuat larutan yang nantinya akan dijasikan media biakan
mikroba, langkah selanjutnya adalah melakukan proses sterilisasi dengan ketentuan alat
media tersebut harus ditutup dengan kertas padi dan juga diikat menggunakan karet agar
rapat terhadap media biakan tersebut menggunakan alat sterilisasi yang dinakan dengan
autoclave. Tujuan media biakan ditutup oleh kertas padi secara rapat agar tidak terjadi
tekanan kuat yang diakibatkan oleh autoclave pada media yang mengakibatkan larutan
media biakan tumpah dan juga agar tetap steril. Adapun jenis media biakan mikroba yang
kami buat adalah Nutrient Agar (NA) Pabrikan, Protein Dekstrose Agar (PDA) pabrikan,
PDA sederhana, Sukrosa Broth, Fruktosa broth. Selain media biakan mikroba yang kami
buat, ada beberapa media biakan mikroba lainnya contohnya Plate Count Agar (PCA),
MRSA (Mann Rogosa Sharpe Agar), EMBA (Eosin Methylene Blue Agar), lactose broth.
DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Kukuh. 2019. Rencana Tugas Mahasiswa Pembelajaran Berbasis Praktikum
Matakuliah Mikrobiologi. Jember : Universitas Muhammadiyah Jember.
Susilowati. 2014. Penambahan Xylitol Dalam Glukosa, Sukrosa Terhadap Pertumbuhan
Streptoccocus mutans (in vitro). Surabaya : Universitas Airlangga.
Rakhmawati, Anna. 2012. Penyiapan Media Mikroorganisme. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rahmithasuci, Indri. 2013. Keragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas
comosus (L.) Merr) Simadu Dan Biasa Di Kabupaten Subang. Internet Online :
http://repository.upi.edu/3289/6/S_BIO_0907165_CHAPTER3.pdf . Diakses pada
tanggal 03 April 2019, pukul 12:21 WIB.

Irfan, Muhammad Tazoel Arifin. 2013 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegrasi Senyawa
Fenol Dari Limbah Cair Industri Kertas. Internet Online :
http://repository.upi.edu/4382/6/S_BIO_0700203_Chapter3.pdf. Diakses pada
tanggal 03 April 2019, pukul 13:12 WIB.

Anda mungkin juga menyukai