Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,


memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa factor yang dapat mempengaruhi
akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian digunakan dalam dua hal; pertama,
rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi
permasalan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data; dan kedua, rancangan
penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan
dilaksanakan.
Rancangan juga dapat digunakan peneliti sebagai petunjuk dalam
perencanaan dan pelaksaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab
suatu pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, kemampuan dalam menyeleksi dan
mengimplementasikan rancangan penelitian sangat penting untuk meningkatkan
kualitas penelitian dan hasilnya akan dapat dimanfaatkan. Rancangan penelitian
merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti
berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bias diterapkan.
Rancangan penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengkaji suatu
fenomena berdasarkan fakta empiris di lapangan. Rancangan eksperimen lebih
ditekankan pada pembuktian dan pengembangan model penerapan ilmu
keperawatan di lapangan melalui suatu intervensi keperawatan dan observasi dari
intervensi yang diberi.
Menurut Buns & Groves (1999) ada bebrapa pertanyaan yang perlu dikaji
pada bagian penentuan rancangan penelitian, seperti berikut ini :
a. Apakah tujuan utama penelitian untuk menjelaskan variable dan kelompok
berdasarkan situasi penelitian, menguji suatu hubungan, atau menguji sebab
akibat pada situasi tertentu?
b. Apakah akan menggunakan suatu perlakuan (treatment)?
c. Jika ya, apakah perlakuan akan dikontrol oleh peneliti?
d. Apakah akan dilakukan pra-tes pada sampel perlakuan?
e. Apakah sampel akan diseleksi secara acak (random)?
f. Apakah sampel akan diteliti sebagai satu kelompok atau dibagi menjadi
beberapa kelompok?
g. Berapa besar kelompok yang akan diteliti?
h. Berapa jumlah masing-masing kelompok?
i. Apakah tiap kelompok akan dikontrol?
j. Apakah tiap kelompok akan diberi tanda secara acak?
k. Apakah pengukuran variablenya akan diulang?
l. Apakah menggunakan pengumpulan data cross-sectional atau cross-time?
m. Apakah variable sudah diidentifikasi?
n. Apakah data yang sedang dikumpulkan memiliki banyak variable?
o. Strategi apakah yang digunakan untuk mengontrol variable yang bervariasi?
p. Strategi apakah yang digunakan untuk membandingkan suatu variable atau
kelompok?
q. Apakah suatu variable akan dikumpulkan secara singkat atau bertingkat
(multiple)?

PEMILIHAN RANCANGAN PENELITIAN


Pemilihan dan penetapan rancangan penelitian dilakukan setelah perumusan
hipotesis penelitian. Hal ini penting karena rancangan penelitian pada dasarnya
merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan
pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian serta sebagai alat
untuk mengontrol atau mengendalikan sebagai variable yang berpengaruh dalam
penelitian.
Unsur-unsur yang terpenting dalam menentukan rancangan penelitian
mencakup :
a. Ada/tidaknya pengobatan
b. Jumlah sampel dalam populasi
c. Frekuensi dan waktu pengukuran
d. Metode sampling
e. Instrument untuk pengumpulan data
f. Control yang dipilih untuk mengendalikan variable-variabel perancu
Apakah ada intervensi/rekayasa dari peneliti?

Tidak Ya

Deskriptif, analistik, Eksperimen


hubungan, komprasi

Apakah semua memiliki : 1)


Apakah tujuan
kelompok control, 2)
utama mencari
randomasi, 3) pengendalian
hubungan?
ketat variabel

Tidak Ya
Tidak (hanya 2 saja) Ya

Desain deskriptif studi Desain deskriptif studi


kasus dan survei kasus dan survei Quasi-ecperimental True-experimental

Tidak Ya Random atau kelompok kontrol

Desain cross-
Pra-experimental
sectional komparatif
- One-short case study
( cohort & case
- One group pre-post test design
control)
- Static group comparasion

Gambar : diagram alur penetapan rancangan penelitian ilmu keperawatan


JENIS-JENIS RANCANGAN PENELITIAN

1. Deskriptif, untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi, atau


fenomena dalam menemukan ide baru.
2. Factor yang berhubungan (relationship), untuk mengembangkan hubungan
antarvariable dan menjelaskan hubungan yang ditemukan. Penelitian ini
disebut juga penelitian tahap kedua setelah suatu fenomena ditemukan.
Hubungan tersebut tidak selalu memiliki mekanisme yang menjelaskan
(secara kebetulan dan bersamaan). Rancangan yang sering digunakan
adalah cross-sectional.
3. Factor yang berhubungan (asosiasi). Penelitian ini disebut juga explanatory
atau correlational, bertujuan untuk menentukan factor apakah yang terjadi
sebelum atau Bersama-sama tanpa adanya suatu intervensi dari peneliti.
Rancangan yang dipergunakan bias menggunakan cross-sectional atau jenis
rancangan lainnya (kohort, case control)
4. Pengaruh (causal), untuk menguji pengaruh variable independent bertahap
variable dependen.
Karakteristik rancangan pengaruh (causal) adalah sebagai berikut :
a. Intensitas variable independent menentukan intensitas variable
dependen (VD) misalnya dosis
b. Dapat dijelaskan mekanisme perubahannya
c. Tetapi bukan sebagai penyebab (caisation)
d. Jenis rancangan yang dipergunakan adalah eksperimental, jenis
rancangan eksperimental adalah :
1) True-experimental ( satu kelompok tidak dilakukan intervensi)
2) Quasi-experimental (satu kelompok dilakukan intervensi sesuai
dengan metode yang dikehendaki, kelompok lainnya dilakukan
seperti biasanya
3) Pre-experimental: post only atau pre post. Satu kelompok dilakukan
intervensi X dan kelompok lainnya dilakukan intervensi Y.
RANCANGAN PENELITIAN NON-EKSPERIMEN

1. Rancangan penelotian deskriptif


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-
peritiwa penting yang terjadi pada masa kini. Dekripsi peristiwa dilakukan
secara sistematis dan lebih menekankan pada data factual dari pada
penyimpulan. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan atau dilanjutkan
dengan melakukan penelitian analtik
a. Rancangan penelitian studi kasus
Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup
pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien,
kelompok, komunitas atau institusi. Rancangan dari suatu studi kasus
bergantung pada keadaan kasus namun tetap mempertimbangkan factor
penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya biasanya dikaji
secara terperinci. Keuntungan paling besar dari rancangan ini adalah
pengkajian secara terperinci meskipun jumlah respondennya sedikit,
sehingga akan didapatkan gambaran satu unit subjek secara jelas.
b. Rancangan penelitian survey
Suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi yang
berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antarvariabel
dalam suatu populasi. Terdapat tiga metode dalam mengumpulkan data
survey (1) wawancara melalui telepon (2) wawancara langsung-tatap
muka dan (3) tanya jawab dengan penyebaran kuesioner melalui surat.
Keuntungan survey adalah dapat menjaring responden secara luas dan
dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil informasi dapat
dipergunakan untuk tujuan lain.

2. Rancangan penelitian korelasional (hubungan/asosiasi)


Mengkaji hubungan antara variable. Peneliti dapat mencari menjelaskan
suatu hubungan, mempertkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada.
Penelitian korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelaif
antar variable. Hubungan kprelatif mengacu pada kecenderungan bahwa
variasi suatu variable diikuti oleh variasi variable lain.
Cross sectional (hubungan dan asosiasi)
Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran/ observasi data variable independent dan dependen hanya satu
kali pada satu saat. Pada jenis ini, variable independent dan dependen
dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya
tidak semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu
yang sama, akan tetapi variable independent maupun variable dependen
dinilai hanya satu kali saja. Dengan studi ini, diperoleh prevalensi atau efek
suatu fenomena (variable dependen) dihubungkan dengan penyebab
(variable dependen).

3. Rancangan penelitian komparatif


Rancangan ini difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh
(efek) pada kelompok subjek tanpa adanya suatu perlakuan pada peneliti.
a. Kohort
Menurut sastroasmoro & ismail (1995) istilah kohort berasal dari
romawi kuno yang berarti sekelompok tantara yang maju berbaris ke
medan perang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
noneksperimental yang mengkaji antara variable independent (factor
risiko) dan variable dependen (efek/kejadian penyakit). Pendekatan
pada rancangan penelitian kohort adalah pendekatan waktu secara
longitudinal atau time period approach, sehingga penelitian ini disebut
juga penelitian prospektif.
b. Kausu control (case control)
Peneliti melakukan pengukuran pada variable dependen terlebih dahulu
(efek, misalnya asma bronkial) sedangkan variable independent
ditelusuri secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya factor
(variable independent) yang berperan, misalnya minum susu buatan.

RANCANGAN PENELITIAN ESKPERIMENTAL

Penelitian eksperimental adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan


untuk/mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam
melakukan manipulasi terhadap variable bebas, eksperimen merupakan rancangan
penelitian yang memberikan pengujian hipotesis yang paling tertata dan cermat.
Rancangan penelitian eksperimental dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: (1) pra-
eksperimental, (2) eksperimental semu, dan (3) eksperimental sungguhan.

1. Rancangan penelitian pra-eksperimental


a. On-shot case study
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan intervensi/tindakan pada
satu kelompok kemudian diobservasi pada variable dependen setelah
dilakukan intervensi. Peneliti melakukan observasi pada percepatan
penyembuhan luka pascaoperasi (dependen) setelah dilakukan
mobilisasi (independent).
b. Rancangan pra-pascates dalam suatu kelompok (one-group pra-post test
design)
Ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Misalnya, peneliti
mengobservasi proses involusi ibu pascasalin sebelum melakukan
senam nifas, kemudian keadaan involusi uterinya diobservasi setelah
senam.
c. Static group comparison design
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan
pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian
dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapatkan
perlakuan.

2. Rancangan penelitian eksperimen semu (quasi-experimental)


Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan kelompok control disamping kelompok
eksperimental. Rancangan ini biasanya menggunakan kelompok sunjek
yang telah terbentuk secara wajar (Teknik rumpun), sehingga sejak awal
bias saja kedua kelompok sebjek telah memiliki karakteristik yang berbeda.
3. Rancangan eksperimental sungguhan
Ciri penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan
cara melibatkan control dikamping kelompok eksperimental yang dipilih
dengan menggunakan Teknik acak. Penelitian ini biasanya dilakukan pada
binatang percobaan. Misalnya peneliti ingin meneliti pengaruh memberi
obat A terhadap penyembuhan penyakit pada kelompok perlakuan yang
telah diberi bakteri penyakit tertentu.
a. Pasca tes dengan pemilihan
Pada rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan
sedangkan kelompok control tidak. Pada kedua kelompok tidak diawali
dengan pra-tes. Pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian
perlakuan selesai
b. Pra tes dan pasca tes dengan pemilihan
Kelompok eksperimental diberi perlakukan sedngkan kelompok control
tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pra-tes, dan setelah
pemberian perlakuan selesai diadakan pengukuran kembali (pasca-tes)
rancangan penelitian ini mengikuti urutan procedural yang sama dengan
rancangan eksperimental semu sejenisnya. Perbedaan terletak pada
pemulihan subjek dengan menggunakan Teknik acak.
c. Rancangan Solomon
Penelitian ini merupakan penelitian eskperimental yang kuat dan cermat
terhadap penelitian disbanding penelitian lainnya, dan memungkinkan
adanya suatu perbandingan yang kompleks antara kelompok dan
pengkajian efek pra-tes pada nilai pasca-tes. Rancangan ini juga mampu
menetralkan kelemahan-kelemahan rancangan sebelumnya.
Referensi :
Nursalam, 2008 metodologi penelitian ilmu keperawatan:pendekatan
praktis/Nursalam. Jakarta. Salemba Medika, 2017 cetakan kedua 1 jil.,454 hlm.,
19x 26 cm. ISBN 978-602-1163-38-2

Anda mungkin juga menyukai