Anda di halaman 1dari 26

TUGAS INDIVIDU

IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN PROGRAM IMUNISASI

PUSKESMAS POASIA

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS

Oleh :

NAMA : HABRI TRI SAKTI

NIM : K1A1 14 017

KELOMPOK : 13

TUTOR : dr. Juriadi paddo M.kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal setiap
warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan mencapai kemakmuran.
Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika dia berada dalam kondisi
tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan
kehidupannya secara layak.Untuk itu kesehatan amatlah penting dan merupakan nikmat
terindah yang di beri oleh allah SWT. Untuk melayani masyarakat agar tercapainya ke
inginan setiap umat manusia yaitu hidup sehat baik secara rohani maupun jasmani maka di
buatlah Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Puskesmas memiliki fungsi untuk
mengembangkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan
Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan
rehabilitatif. Puskesmas juga memiliki tujuan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
Puskesmas merupakan suatu Sistem kesatuan yang terdiri dari komponen (subsistem)
yang saling terkait / tergantung satu sama lain dan bekerja untuk mencapai suatu tujuan,
Sistem dapat dianggap sebagai suatu sistem tertutup atau sistem terbuka. Sistem terbuka
sangat dipengaruhi oleh suatu perubahan lingkungan dan harus beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. Dalam konsep sistem, ada hubungan hirarkhi antara berbagai subsistem yang
lebih rendah dan suprasistem yang lebih tinggi. Dalam sistem Kesehatan Propinsi, maka
sistem Kesehatan Nasional merupakan suprasistem dan sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
merupakan subsistem. Sistem akan berfungsi optimal bila sub sistemnya berfungsi
sebagaimana seharusnya. Secara hubungan dengan lingkungan, dimana suatu sistem harus
berhadapan dengan lingkungan maka system menerima berbagai masukan (input), kemudian
berproses menghasilkan luaran (output) serta hasil akhir adalah outcome (dampak) Wilayah
kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan
penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan
masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan
kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan
pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti
tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program
kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat (contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal
demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah
Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi,
misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi
kejadian darurat seperti di atas bias mengurangi atau menunda kegiatan lain.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah perbaikan gizi masyarakat di puskesmas
Poasia
2. Bagaimana cara menentukan penilaian besar masalah perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas Mata
3. Bagaimana cara menentukan besar masalah perbaikan gizi masyarakat di puskesmas
Poasia
4. Bagaimana cara menentukan kegawatan masalah perbaikan gizi masyarakat dari aspek
keganasan, tingkat urgensi dan biaya di puskesmas Poasia
5. Bagaimana cara menghitung kemudahan penanggulangan masalah perbaikan gizi
masyarakat di puskesmas Poasia
6. Bagaimana cara menghitung PEARL FAKTOR dari masalah perbaikan gizi masyarakat
di puskesmas Poasia
7. Bagaimana cara menentukan prioritas masalah dengan rumus NPD & NPT dari masalah
perbaikan gizi masyarakat di puskesmas Poasia
8. Bagaimana cara mengidentifikasi penyebab masalah perbaikan gizi dengan prioritas
tertinggi di puskesmas Poasia
9. Bagaimana cara melakukan pengkajian dimensi mutu dari masalah perbaikan gizi
masyarakat di puskesmas Poasia
10. Bagaimana cara melakukan analisis penyebab masalah perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas Poasia
11. Bagaimana cara melakukan paired comparison masalah perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas Poasia
12. Bagaimana cara membuat tabel kumulatif dari hasil paired comparison untuk
penyelesaian masalah perbaikan gizi masyarakat di puskesmas Poasia
13. Bagaimana cara menentukan penyebab masalah perbaikan gizi masyarakat yang perlu
diselesaikan berdasar nilai kumulatif di puskesmas Poasia
14. Bagaimana cara membuat rencana kegiatan masalah perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas Poasia
15. Bagaimana cara menentukan kriteria mutlak dari rencana kegiatan perbaikan gizi
masyarakat di puskesmas Poasia
16. Bagaimana cara menentukankriteria keinginan dari rencana kegiatan masalah perbaikan
gizi masyarakat di puskesmas Poasia
17. Bagaimana cara menentukan program yang akan dilaksanakan masalah perbaikan gizi
masyarakat di puskesmas Poasia
18. Bagaimana cara membuat PLAN OF ACTION masalah perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas Poasia

1.3 Tujuan

Tujuan Umum :
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan gizi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Poasia
Kendari
2. Menganalisis penyebab masalah kesehatan gizi yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Poasia Kendari
3. Merencanakan dan membuat Plan Of Action (POA) terhadap masalah gizi dan penyebab
utama masalah kesehatan gizi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kendari.
Tujuan Khusus :
1. Melakukan identifikasi masalah dgn melihat indikator SPM di puskesmas Poasia
2. Melakukan penilaian besar masalah perbaikan gizi masyarakat dengan rumus interval di
puskesmas Poasia
3. Menentukan besar masalah perbaikan gizi masyarakat dari masing-masing indikator di
puskesmas Poasia
4. Menentukan kegawatan masalah perbaikan gizi masyarakat dari aspek keganasan, tingkat
urgensi dan biaya di puskesmas Poasia
5. Menghitung kemudahan penanggulangan masalah perbaikan gizi masyarakat di
puskesmas Poasia
6. Menghitung PEARL FAKTOR masalah perbaikan imunisasi masyarakat di puskesmas
Poasia
7. Menentukan prioritas masalah perbaikan imunisasi masyarakat dengan rumus NPD &
NPT di puskesmas Poasia
8. Mengidentifikasi penyebab masalah untuk masalah perbaikan imunisasi masyarakat
dengan prioritas tertinggi di puskesmas Poasia
9. Melakukan pengkajian dimensi mutu masalah perbaikan imunisasi masyarakat di
puskesmas Poasia
10. Melakukan analisis penyebab masalah perbaikan imunisasi masyarakat di puskesmas
Poasia
11. Melakukan paired comparison masalah perbaikan imunisasi masyrakat di puskesmas
Poasia
12. Membuat tabel kumulatif dari hasil paired comparison untuk penyelesaian masalah
perbaikan imunisasi masyarakat di puskesmas Poasia
13. Menentukan penyebab masalah perbaikan imunisasi masyarakat yang perlu diselesaikan
berdasar nilai kumulatif di puskesmas Poasia
14. Membuat rencana kegiatan dari masalah perbaikan imunisasi masyarakat di puskesmas
Poasia
15. Menentukan kriteria mutlak dari rencana kegiatan dari masalah perbaikan imunisasi
masyarakat di puskesmas Poasia
16. Menentukan kriteria keinginan dari rencana kegiatan dari masalah perbaikan imunisasi
masyarakat di puskesmas Poasia
17. Menentukan program yang akan dilaksanakan dari masalah perbaikan imunisasi
masyarakat di puskesmas Poasia
18. Membuat PLAN OF ACTION masalah perbaikan imunisasi masyarakat di puskesmas
Poasia
19. Melakukan Lokakarya Mini Puskesmas (Pleno) dari masalah perbaikan imunisasi
masyarakat di puskesmas Poasia

1.4. Manfaat

1. untuk mahasiswa

Menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman baru di puskesmas tempat


tugas terutama di bidang imunisasi yang akan di bahas

2. untuk perangkat Puskesmas Poasia

Sebagai literature mengenai masalah kesehatan terutama Pemantauan Pelaksanaan


BIAS Campak Pada SD yang ada di wilayah kerja puskesmas Poasia.

3. Untuk masyarakat

Agar dapat mengetahui lebih pasti pentinya kesehatan dengan berbagai program
yang di lakukan puskesmas terutama Pemantauan Pelaksanaan BIAS Campak Pada
SD.
BAB II

PROFIL PUSKESMAS POASIA

2.1 Riwayat dan Status Puskesmas


Puskesmas Poasia didirikan pada bulan Juli 1973 diatas tanah seluas 4.032 M2
sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Kendari. Saat itu Puskesmas Poasia masih
merupakan puskesmas rawat jalan dengan sarana prasarana yang sangat sederhana.Pada
tahun 1987 wilayah kerja Puskesmas Poasia mencakup 19 kelurahan dalam wilayah
kecamatan Poasia. Sejak tahun 2002 status Puskesmas Poasia ditingkatkan menjadi
Puskesmas Rawat Inap dengan 10 tempat tidur.
Selanjutnya pada tahun 2004 Wilayah Kerja Puskesmas Poasia di mekarkan menjadi
3 Puskesmas, yaitu: Puskesmas Poasia, Puskesmas Mokoau, dan Puskesmas Abeli. Pada
tahun 2009, dilakukan rehabilitasi gedung dan penambahan bangunan baru, sehingga
menjadikan puskesmas Poasia sebagai puskesmas terbesar bukan hanya di kota Kendari, tapi
Se-provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2009, Puskesmas Poasia telah memiliki gedung
UGD, Persalinan, PONED, Instalasi Gizi, Perumahan dokter dan paramedis, gedung rawat
jalan, dan rawat inap. Saat ini status Puskesmas Poasia adalah sebagai Puskesmas rawat inap
dengan kapasitas 15tempat tidur, namun dalam keadaanmendesak kapasitasnya dapat
ditingkatkan menjadi antara 20 sampai 25 tempat tidur.

2.2 Letak Geografis


Puskesmas Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota kendari, sekitar 9 KM dari
Ibukota Propinsi.Sebagian besar wilayah kerja merupakan dataran rendah dan sebagian
merupakan perbukitan sehingga sangat ideal untuk pemukiman. Di bagian utara berbatasan
dengan Teluk Kendari yang sebagian besar berupa hamparan empang. Pada bagian barat
yang mencakup 2 kelurahan (Kel. Anduonohu dan kel. Rahandouna) merupakan daerah
dataran yang ideal untuk pemukinan sehingga sebagian besar penduduk bermukin di kedua
kelurahan ini. Pada bagian timur merupakan daerah perbukitan.
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu.
Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175Ha atau 44.75. Km 2 atau 15,12
% dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4Kelurahan definitif, Yaitu Anduonohu luas
1.200 Ha, Rahandouna luas 1.275 Ha, Anggoeya luas 1.400 Ha dan Mata Bubu luas 300 Ha.
dengan 82 RW/RK dengan jumlah penduduk 25.474 jiwa serta tingkat kepadatan penduduk
49 orang/m 2 atau 490 orang/Km 2 , dengan tingkat kepadatan hunian rumah rata-rata 5
orang/rumah.

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA


TAHUN 2014

Teluk Kendari

Kel. Matabubu

KEC. ABELI

Kel. Anggoeya
KEC. KAMBU

Kel. Anduonohu
Kel. Rahandouna

Kec. Moramo

2.3 Sarana Puskesmas


Puskesmas Poasia dalam melaksanakan kegiatannya baik promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif ditunjang oleh:
a. Puskesmas Pembantu sebanyak 2 unit tediri dari:
1. Pustu Anggoeya
2. Pustu Batumarupa
b. Pondok bidan Kelurahan sebanyak4 buah, terdapat di Kelurahan:
1. Kelurahan Anduonohu
2. Kelurahan Matabubu
c. Kendaraan roda 5 sebanyak 2 unit
d. Kendaraan roda dua sebanyak 14 unit
e. Posyandu aktif sebanyak 16 unit
f. Posyandu Usia Lanjut sebanyak 4 unit
g. Dukun terlatih sebanyak 4 orang
h. Kader posyandu sebanyak 75 orang
i. Toko obat berizin sebanyak 4 buah
j. Apotek sebanyak
Puskesmas Poasia merupakan Puskesmas Perawatan dengan kapasitas tempat
tidur 17 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan dengan kapasitas tempar tidur 2buah
dan perawatan umum dengan kapasitas tempat tidur 15 buah.

Kondisi Fisik Gedung Puskesmas Poasia


Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 34 ruangan dengan luas sangat
bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut difungsikan sebagai Ruang Kartu, Ruang Kepala
Puskesmas, Ruang Tata Usaha, Poliklinik KIA dan KB, Ruang Apotik, Ruang Anak (Poli
MTBS), Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik Umum, Ruang Imunisasi/P2M/PKM,
Gudang Obat dan 1 Kamar Mandi/WC.

2.4 Visi, Misi dan Motto Puskesmas


Puskesmas Poasia mempunyai rencana strategis, untuk pengembangan kedepan hal
tersebut Puskesmas Poasia mempunyai visi dan misi yaitu:
1. Visi
Visi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehatmenuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan setinggi-tingginya.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu, manusiawi, serta
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan.
c. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga
masyarakat bisa mandiri.
d. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.

3. Motto
Puskesmas Poasia mempunyai motto dan janji serta etika Pegawai Puskesmas
poasia yaitu:
* SENYUM : Kepada setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan di puskesmas poasia.
* SALAM : Kepada setiap pasien yang berkunjung ke puskesmas.

* SAPA : Kepada setiap pengunjung yang membutuhkan pelayanan kesehatan di


Puskesmas Poasia.

* SANTUN : Kepada setiap orang yang berkunjung di Puskesmas.

* SABAR : Melayani setiap pasien dalam keadaan apapun.

2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas


a. Tugas Pokok
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pelayanan,
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

b. Tujuan
Puskesmas Kecamatan Poasia bertujuan yakni tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agardapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

c. Fungsi
a. Sebagai Pusat Pengembangan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia.

2.6 Upaya Kesehatan dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan


Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Poasia, merupakan kegiatan yang sifatnya inovatif dan/ atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia. UKM pengembangan di puskesmas Poasia terdiri
dari :
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
3. Upaya Kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Mata
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
6. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di puskesmas Poasia
dilaksanakan dalam bentuk :
1. Pelayanan satu hari (One Day care)
2. Rawat Inap sesuai kebutuhan Pelayanan Kesehatan
3. Kunjungan Rumah (Home Care/Home Visite)
4. Pelayanan UGD Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam
5. Laboratorium
6. Rabies Centre
7. PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar)
8. BATRACOM (Pengobatan Tradisional dan Komplementer)
Upaya Kesehatan Perseorangan tersebut diatas dilaksanakan sesuai dengan standar
prosedur operasional (SOP) dan Standar Pelayanan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP, puskesmas Poasia
menyelenggarakan pelayanan pendukung, berupa :
1. Manajemen Puskesmas
2. Palayanan Kefarmasian berupa Apotek dan Gudang Obat
3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
4. Pelayanan Laboratorium
5. Pelayanan Gizi
Dari sekian rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas Poasia,
salah satu fungsi manajemen yang harus ada yaitu; Evaluasi yang dalam hal ini adalah
Evaluasi Kinerja Program dan Pembangunan di bidang Kesehatan.Pada setiap akhir tahun
anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan pertanggung jawaban tahunan yang
mencakup, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kinerja berdasarkan hasil cakupan kegiatan, serta
perolehan dan penggunaan sumber daya termasuk keuangan. Laporan ini akan menjadi tolak
ukur efektifitas dan efisiensi kinerja Puskesmas selama 1 tahun kalender. Hal ini akan
menjadi acuan dalam mengambil kebijaksanaan dan penyusunan rencana kerja operasional
tahun berikutnya. Laporan tersebut disampaikan Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota
Kendari serta pihak yang terkait didalamnya paling lambat minggu ke-3 bulan Januari tahun
berikutnya.
Untuk itulah sebagai wujud rasa tanggung jawab yang ada, Kepala Puskesmas Poasia
beserta seluruh staf membuat laporan hasil kegiatan tahun 2013 yang dapat menjadi bahan
evaluasi semua pihak untuk menilai kinerja puskesmas.

2.7 Struktur Organisasi Puskesmas


BAB III
ANALISIS MASALAH

3.1. Analisis Prioritas Masalah


Masalah yang terjadi di Puskesmas Mata Kriteria:
• Kriteria A : Besar masalah (nilai 0-10)
• Kriteria B : Kegawatan masalah (nilai 1-5)
• Kriteria C : Kemudahan penanggulangan (nilai 1-5)
• Kriteria D : PEARL faktor (nilai 0 atau 1)

1. Kriteria A (Besar Masalah)

Tabel. Menentukan Besar Masalah Program Imunisasi Puskesmas Poasia


PENCAPAIAN
TARGET TARGET
No. INDIKATOR Selisih (%)
2016 (%) Kumulat Persen
if (%) (%)
Pemantauan Pelaksanaan BIAS
95 0 0 95
1 Difteri Tetanus Pada SD
Pemantauan Pelaksanaan BIAS
95 0 0 95
2 Campak Pada SD
Pemantauan Pelaksanan BIAS
95 0 0 95
3 TT/TD Pada SD

Cakupan Imunisasi BCG 95 387 52.6 42.4


4

Cakupan Imunisasi HBO 95 393 53.4 41.6


5

Cakupan Imunisasi DPT/HB I 95 367 49.9 45.1


6

Cakupan Imunisasi DPT/HB II 95 354 48.2 46.8


7
Cakupan Imunisasi DPT/HB III 93 329 44.8 48.2
8

Cakupan Imunisasi Polio I 95 388 52.7 42.3


9

Cakupan Imunisasi Polio II 95 367 49.9 45.1


10

Cakupan Imunisasi Polio III 95 354 48.2 46.8


11

Cakupan Imunisasi Polio IV 93 330 44.9 48.1


12

Cakupan Imunisasi Campak 93 354 48.2 44.8


13
Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval menggunakan rumus sebagai
berikut :
Kelas N = 1 + 3,3 log n ( n = jumlah kelompok masalah)
= 1 + 3,3 log 13
= 1 + 3,3 (1,11)
= 1 + 3,67
= 4,67
=5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Interval = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

95−41,6
= 5

= 10,68

Tabel. Menentukan interval dalam Besar Masalah


Besar Masalah Terhadap Pencapaian
No KEGIATAN SELISIH(%) NILAI
Program
INTERVAL

41,6 - 52,69- 62,97- 73,65- 84,33-


52,68 62,96 73,64 84,32 95

NILAI

2 4 6 8 10

Pemantauan
Pelaksanaan
1 BIAS Difteri 95 X 10
Tetanus Pada
SD

Pemantauan
Pelaksanaan
2 95 X 10
BIAS Campak
Pada SD

Pemantauan
Pelaksanan
3 95 X 10
BIAS TT/TD
Pada SD

Cakupan
4 42.4 X 2
Imunisasi BCG

Cakupan
5 41.6 X 2
Imunisasi HBO

Cakupan
6 Imunisasi 45.1 X 2
DPT/HB I
Cakupan
7 Imunisasi 46.8 X 2
DPT/HB II

Cakupan
8 Imunisasi 48.2 X 2
DPT/HB III

Cakupan
9 Imunisasi Polio 42.3 X 2
I

Cakupan
10 Imunisasi Polio 45.1 X 2
II

Cakupan
11 Imunisasi Polio 46.8 X 2
III

Cakupan
12 Imunisasi Polio 48.1 X 2
IV

Cakupan
13 Imunisasi 44.8 X 2
Campak

2. Kriteria B (Kegawatan Masalah)


Merupakan hasil pemilihan secara individu mengenai 3 faktor tingkat kegawatan
dengan bobot nilai :
Tabel. Bobot nilai untuk menentukan kegawatan masalah
KEGANASAN URGENSI BIAYA
5 : Sangat ganas 5 : Sangat mendesak 5 : Sangat murah
4 : Ganas 4 : Mendesak 4 : Murah
3 : Cukup berpengaruh 3 : Cukup mendesak 3 : Cukup murah
2 : Kurang ganas 2 : Kurang mendesak 2 : Mahal
1 : Tidak ganas 1 : Tidak mendesak 1 : Sangat mahal

Tabel. Menentukan Kegawatan Masalah Program Imunisasi


KEGANAS URGENS JUMLA
No INDIKATOR BIAYA
AN I H
Pemantauan Pelaksanaan BIAS
3 3 2 8
1 Difteri Tetanus Pada SD
Pemantauan Pelaksanaan BIAS
3 3 2 8
2 Campak Pada SD
Pemantauan Pelaksanan BIAS
3 3 2 8
3 TT/TD Pada SD

Cakupan Imunisasi BCG 4 4 3 11


4

Cakupan Imunisasi HBO 4 4 3 11


5

Cakupan Imunisasi DPT/HB I 4 4 3 11


6

Cakupan Imunisasi DPT/HB II 4 4 3 11


7

Cakupan Imunisasi DPT/HB III 4 4 2 10


8

Cakupan Imunisasi Polio I 4 4 3 11


9

Cakupan Imunisasi Polio II 4 4 3 11


10
Cakupan Imunisasi Polio III 4 4 2 10
11

Cakupan Imunisasi Polio IV 4 4 3 11


12

Cakupan Imunisasi Campak 4 4 3 11


13

3. Kriteria C (Kemudahan Penanggulangan)


KEMUDAHAN PENANGGULANGAN
5 : Tidak mudah
4 : Agak mudah
3 : Cukup Mudah
2 : Mudah
1 : Sangat mudah

Tabel. Menentukan Kemudahan Penanggulangan Masalah Program Imunisasi

No INDIKATOR KEMUDAHAN PENANGGULANGAN

Pemantauan Pelaksanaan BIAS


5
1 Difteri Tetanus Pada SD
Pemantauan Pelaksanaan BIAS
5
2 Campak Pada SD
Pemantauan Pelaksanan BIAS
5
3 TT/TD Pada SD

Cakupan Imunisasi BCG 5


4

Cakupan Imunisasi HBO 5


5
Cakupan Imunisasi DPT/HB I 5
6

Cakupan Imunisasi DPT/HB II 5


7

Cakupan Imunisasi DPT/HB III 5


8

Cakupan Imunisasi Polio I 5


9

Cakupan Imunisasi Polio II 5


10

Cakupan Imunisasi Polio III 5


11

Cakupan Imunisasi Polio IV 5


12

Cakupan Imunisasi Campak 5


13

4. Kriteria D (PEARL) Factor


Terdiri dari beberapa faktor saling menentukan yaitu :
 Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/nasional/dunia
 Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya
 Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan lembaga terkait
 Resources : Tersedianya sumber daya
 Legality : Tidak melanggar hukum dan etika
Skor yang digunakan diambil melalui pilihan individu :
1 = Setuju
0 = Tidak setuju

No INDIKATOR PEARL HASIL KALI


PE A RL
r c c e e
o o c s g
p n e o a
r o p u l
i mt r i
e y a c t
t b e y
y il s
i
t
y
Pemantauan Pelaksanaan
BIAS Difteri Tetanus 1 1 1 1 1 1
1
Pada SD
Pemantauan Pelaksanaan
1 1 1 1 1 1
2 BIAS Campak Pada SD
Pemantauan Pelaksanan
1 1 1 1 1 1
3 BIAS TT/TD Pada SD

Cakupan Imunisasi BCG 1 1 1 1 1 1


4

Cakupan Imunisasi HBO 1 1 1 1 1 1


5
Cakupan Imunisasi
1 1 1 1 1 1
6 DPT/HB I
Cakupan Imunisasi
1 1 1 1 1 1
7 DPT/HB II
Cakupan Imunisasi
1 1 1 1 1 1
8 DPT/HB III
Cakupan Imunisasi Polio
1 1 1 1 1 1
9 I
Cakupan Imunisasi Polio
1 1 1 1 1 1
10 II
Cakupan Imunisasi Polio
1 1 1 1 1 1
11 III
Cakupan Imunisasi Polio
1 1 1 1 1 1
12 IV
Cakupan Imunisasi
1 1 1 1 1 1
13 Campak

5. Penilaian Prioritas Masalah


Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut dimasukkan ke dalam
rumus :
 Nilai Prioritas Dasar (NPD) = (A+B) x C
 Nilai Prioritas Total (NPT) = (A+B) x C x D

Tabel. Menentukan Prioritas Masalah pada Program Imunisasi

No INDIKATOR A B C D NPD NPT

Pemantauan Pelaksanaan
BIAS Difteri Tetanus 10 8 5 1 90 90
1
Pada SD
Pemantauan Pelaksanaan
10 8 5 1 90 90
2 BIAS Campak Pada SD
Pemantauan Pelaksanan
10 8 5 1 90 90
3 BIAS TT/TD Pada SD

Cakupan Imunisasi BCG 2 11 5 1 90 90


4

Cakupan Imunisasi HBO 2 11 5 1 65 65


5
Cakupan Imunisasi
2 11 5 1 65 65
6 DPT/HB I
Cakupan Imunisasi
2 11 5 1 65 65
7 DPT/HB II
Cakupan Imunisasi
2 10 5 1 60 60
8 DPT/HB III
Cakupan Imunisasi Polio
2 11 5 1 65 65
9 I
Cakupan Imunisasi Polio
2 11 5 1 65 65
10 II
Cakupan Imunisasi Polio
2 10 5 1 60 60
11 III
Cakupan Imunisasi Polio
2 11 5 1 65 65
12 IV
Cakupan Imunisasi
2 11 5 1 65 65
13 Campak

3.2 Identifikasi Penyebab Masalah


Identifikasi penyebab masalah Pemantauan Pelaksanaan BIAS Campak Pada SD
diwilayah kerja Puskesmas Poasia dengan analisi pendekatan sistem :

Tabel. Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Pemantauan Pelaksanaan


BIAS Campak Pada SD
KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB
INPUT
Man  Kurangnya petugas untuk mendata anak usia pendidikan
kelas 1- sampai kelas 7 yang belum mendapatkan imunisasi
campak pada sekolah-sekolah dasar yang menjadi cakupan
wilayah puskesmas poasia
 Kurangnya tenaga kesehatan terampil yang sudah terlatih
 Anak-anak yang ikut serta dalam pelaksanaan BIAS campak
pada SD kebanyakan takut untuk melakukan imunisasi
tersebut dan lari karena takut.
 Kurang pengetahuan orang tua terhadap BIAS Campak
Money Kurangnya biaya untuk transportasi, pelatihan untuk tenaga
terampil, dan konsumsi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Matherial Kurangnya pengadaan vaksin (pengadaan paket imunisasi campak)
serta alat kesehatan seperti pengadaan kit imunisasi, pengadaan set
imunisasi dan paket imunisasi
Method Tidak ada masalah
Marketing Tidak ada masalah
LINGKUNGAN
Kurang pengetahuan orang tua, bahwa dengan imunisasi anak-anak mereka akan
terkena penyakit tersebut karena aggapan mereka, imunisasi sama dengan
memasukan penyakit kepada anak mereka sehingga anak yang sehat menjadi sakit.
PROSES
P1 Perencanaan sudah dilakukan dengan baik
P2 Pelaksanaan sudah dilakukan dengan baik
P3 Penilaian sudah dilakukan dengan baik

3.3. Analisa Penyebab Masalah


A. Kurangnya petugas untuk mendata anak usia pendidikan kelas 1- sampai kelas 7 yang
belum mendapatkan imunisasi campak pada sekolah-sekolah dasar yang menjadi
cakupan wilayah puskesmas poasia
B. Kurangnya tenaga kesehatan terampil yang sudah terlatih
C. Anak-anak yang ikut serta dalam pelaksanaan BIAS campak pada SD kebanyakan
takut untuk melakukan imunisasi tersebut dan lari karena takut
D. Kurang pengetahuan orang tua terhadap BIAS Campak
E. Kurangnya biaya untuk transportasi, pelatihan untuk tenaga terampil, dan konsumsi
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut
F. Kurangnya pengadaan vaksin (pengadaan paket imunisasi campak) serta alat
kesehatan seperti pengadaan kit imunisasi, pengadaan set imunisasi dan paket
imunisasi.
Tabel. Analisis perbandingan Penyebab Masalah
A B C D E F TOTAL
A A D A A C 3
B B D B E 2
C D E F 0
D D C 1
E F 0
F 0
Total vertical 0 0 0 2 1 2
Total horizontal 3 2 0 1 0 0
Total 3 2 0 3 1 2 11

A 3 3/11 x 100% 27,27% 27,27%


D 3 3/11 x 100% 27,27% 54,54%
B 2 2/11 x 100% 18,18% 72,72%
F 2 2/11 x 100% 18,18% 90,9%
E 1 1/11 x 100% 9,09% 100%
C 0 0/11 x 100% 0% 0%
Jumlah 11 100%

Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang berupa


Pemantauan Pelaksanaan BIAS Campak Pada SD cukup menyelesaikan tiga penyebab karena
penyebab tersebut belum mencapai 80%, diantaranya adalah :
1. Kurangnya petugas untuk mendata anak usia pendidikan kelas 1- sampai kelas 7 yang
belum mendapatkan imunisasi campak pada sekolah-sekolah dasar yang menjadi
cakupan wilayah puskesmas poasia.
2. Kurang pengetahuan orang tua terhadap BIAS Campak.
3. Kurangnya tenaga kesehatan terampil yang sudah terlatih.
Pemecahan Masalah Pemantauan Pelaksanaan BIAS Campak Pada SD
Rencana kegiatan :
A. Menambah tenaga kerja dan melakukan pelatihan kepada tenaga kerja yang
ada untuk mencapai tenaga kerja yang terampil dan berkompeten.
B. Melakukan penyuluhan guna memberi pemahaman kepada masyarakat
tentang apa itu imunisasi dan pentingnya imunisasi.

Input Out
Kegiatan Ket
Man Money Material Method Marketing put
Dapat
A 1 1 1 1 1 1
dilaksanakan
Dapat
B 1 1 1 1 1 1
dilaksanakan
Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan, maka 2 rencana kegiatan di atas yang dapat
dijadikan 1 rencana kegiatan/Plain of Action (POA).
Tempat/w
Kegiatan Tujuan Sasaran Variable Volume Biaya
aktu
1. Mengetah
ui jumlah
anak yang
m di
wilayah
kerja
puskesmas
poasia
untuk
efektivitas
pencatatan
dan
pelaporan
2. Pelatihan Memberikan Petugas Pelatihan PUSKES Jumlah 3xRp.500.0
tenaga pelatihan Kesehatan (pemateri MAS pemateri x 00=1.500.0
terampil mengenai cara yang ) POASIA biaya 00
imunisasi melakukan Peserta Jumlah 30xRp.40.0
campak pemeriksaan Pelatihan peserta x 00x1=Rp1.
makan 200.000

3. penyuluha memberi Semua anak Petugas Kel.Andu Jumlah 4x


onohu (40.000+20
n pemahaman SD dan (Biaya Petugas x
Kel.Raha .000) x1=
kepada orang tua transport ndouna (Biaya Rp180.000
Kel.Angg
masyarakat siswa yang asi) Makan +
oeya
tentang apa menjadi Kel.Mata Transport)
itu imunisasi tanggung Bubu x Jumlah
dan jawab hari
pentingnya wilayah kerja
imunisasi Puskesmas
Poasia
TOTAL BIAYA : Rp.

Anda mungkin juga menyukai