Anda di halaman 1dari 15

MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

DI SUSUN
M. ISMI NOVARHAN

MOH. RIYAN HIDAYAT

HANDIKA EKA PUTRA

RUDI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR – RANIRY


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI ARSITEKTUR
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. PENGERTIAN
Utilitas atau yang dikenal juga dengan istilah ME (mekanikal dan elektrikal) di gedung.
Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika struktur mengedepankan kekuatan, arsitek lebih
menekankan pada keindahan, maka ME (mekanikal & Elektrikal) lebih mengedepankan pada
fungsi. Sekuat apapun bangunan atau seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan
suatu system mekanikal & elektrikal, maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya.

Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satusama
lain. Dengan demikian system mekanikal & elektrikal termasuk salah satu komponen yang
sangat penting. Jadi intinya suatu bangunan yang telah dirancang oleh para arsitek akhirnya
harus dipakai, dihuni dan dinikmati. Untuk itu bangunan harus dilengkapi dengan prasarana
yang sesuai dengan kebutuhan gedung / perkantoran itu sendiri.

Setiap gedung oleh perancangnya dimungkinkan dikonsep dalam suatu paradigma tersebut.
Dan konsep mekanikal dan elektrikal untuk memenuhi sesuai dengan fungsinya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

 Apa yang di maksud dengan Sistem Mekanikal Elektrikal


 Apa saja Fungsi Umum dari Sistem Mekanikal Elektrikal
 Apa Saja Sistem – system elektrikal lain yang berkaitan dengan ME
 Apa yang di maksud dengan Sistem Plumbing

1.3. TUJUAN PENULISAN

 Mengetahui fungsi – fungsi dari mekanikal elektrikal dan Plumbing


 Mengetahui apa saja Sistem – Sistem ME yang ada di dalam Bangunan Gedung
 Menngetahui Apa Saja Sistem – Sistem yang Berkaitan dengan ME
BAB II

A. PENGERTIAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Mekanikal adalah sebuah prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-hal mekanis. Yang
intinya memerlukan prinsip mekanis dalam penerapannya. Sedangkan elektrikal adalah sebuah
prinsip ilmu yang mencakup tentang hal-halyang memerlukan tenaga listrik dalam
penerapannya.

Mekanikal dan Elektrikal dalam bangunan adalah sistem-sistem pendukung bangunan


yang memerlukan sebuah sistem mekanis dan sistem yang memerlukan tenaga listrik. Sistem -
sistem pendukung tersebut diaplikasikan dalam bangunan untuk tujuan menunjang kegiatan yang
dilakukan dalam bangunan, termasuk dalam hal kenyamanan dan keamanan bagi setiap aktivitas
dan pelakunya di dalam bangunan tersebut. Sebagai contoh kecil adalah aktivitas istirahat, dalam
istirahat pastinya kita membutuhkan ruangan yang nyaman, dan aman untuk mendapatkan
istirahat yang bermutu. Untuk membuat ruangan tersebut aman dan nyaman, diperlukan
penerapan ilmu mekanikal eletrikal yaitu system pengkondisian tata udara, pergantian udara,
system tata cahaya dan juga system keamanan seperti fire fighting & dan alram.

Bangunan dari suatu gedung terdiri dari tiga komonen penting, yakni struktur, arsitektur
serta ME (Mekanikal & Elektrikal). Ketiganya saling terkait satu sama dengan lainnya. Jika
struktur lebih kepada kekuatan, arsitek lebih lebih kepada keindahan, maka ME (mekanikal dan
Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun gedung / bangunan serta seindah
apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem ME (mekanikal & elektrikal) maka
bangunan tersebut tak ada fungsinya.
1. Perencanaan Sistem Mekanikal dan Elektrikal
1.1. Sistem Mekanikal

 System plumbing
 System Fire Fighting (System Pemadam kebakaran)
 System Tata Udara (AC / Air Conditioning)
 Sistem transportasi vertical (lift)

1.2. Sistem Elektrikal

 Sistem Elektrikal / Arus Kuat


 Sistem penangkal petir
 Sistem telepon
 Sistem tata suara (Sound system)
 System fire protection (fierm alarm)
 Sistem Data / Jaringan Komputer
 Sistem MATV (master Television)
 Sistem CCTV (Close Circuit Television)

2. Sistem Instalasi Listrik


Fungsi instalasi listrik pada gedung bertingkat sangat berkaitan dengan seluruh bidang
teknik lainnya, maka pada tahap konsep perencanaan akan direncanakan:

 Sistem penerangan
 Pengelompokan jenis beban listrik
 Kebutuhan Daya Listrik
 Sistem distribusi & supply daya listrik
 Keandalan dan fleksibilitas pelayanan
 System pengaman terhadap manusia
 Penghematan energy listrik / pengontrolan pemakaian daya listrik
BAB III

B. FUNGSI UMUM MASING-MASING SISTEM

1.System plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah air
buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem penyediaan Air
bersih.

Ada 3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plumbing :

1. sistem/ saluran air bersih

 Saluran Penampungan Air


 Saluran Pemadam Kebakaran

2. sistem/ saluran air kotor

 Saluran pembuang air hujan


 Saluran Kotor WC ke Septictank

3. sistem/ saluran udara atau gas

Bahan yang umum digunakan adalah dari besi/baja dengan lapisan galvanis, plastik, pvc,
porselin dan dari beton betulang. Bahan harus memenuhi syarat tidak menyerap air,
mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus. Untuk instalasi air bersih maupun
air kotor dalam bangunan kecuali instalasi air panas biasa digunakan pipa PVC

2. System Fire Fighting (System Pemadam kebakaran)


Sistem fire Fighting atau sistem pemadam kebakaran disediakan di gedung sebagai
preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran
dan Fire Extinguisher. Dan pada tempat-tempat tertentu digunakan juga sistem fire gas.Tetapi
pada umumnya sistem yang digunakan terdiri dari: sistem sprinkler, hidran dan fire
extinguisher.

3. System Tata Udara (AC / Air Conditioning)


Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara ruanga baik
suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Kenyamanan dalam suatu
ruangan diperkantoran / fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis yang mulai
banyak diperhatikan di zaman modern ini

4. Sistem transportasi vertical (lift)


Sudah menjadi suatu kebutuhan pada bangunan-bangunan tingkat tinggi diperlukan
suatu alat transfortasi vertical, untuk memudahkan transfortasi pengguna dan efisiensi
bangunan itu sendiri. Sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung adalah suatu
sistem peralatan yang digunakan untuk memindahkan orang / barang dari lantai bawah ke atas
atau sebaliknya, yang disebut lift atau elevator.

5. Sistem Elektrikal
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik untuk
memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah. Dalam rangkaian peralatan yang disediakan
meliputi sarana penyesuaian tegangan listrik (trafo/ transformator), sarana penyaluran utama
(Kabel feeder) dan panel hubung utama atau LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel)
dan panel distribusi utama di tiap gedung (SDP / Sub Distribution Panel) dan terakhir panel-
panel di tiap lantai (PP-LP untuk penerangan, Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel
UPS OK dan PVAC utuk power AC).

6. Sistem penangkal petir


Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi gedung dan sekitarnya dari petir.
Pekerjaan penangkal petir menyangkut meliputi pemassangan dan penyediaan instalasi
penagkal petir, grounding dan pembuatan bak kontrol.

 Pemasangan instalasi terminal udara (air terminal)


 Pemasangan instalasi pernghantar pertanahan (down conductor)
 Pemasangan instalasi terminal dan elektroda pertanahan.
 Pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan tersebut diatas, seperti
pembuatan bak kontrol

7. Sistem telepon
Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi dalam gedung. Sistem ini
menggunakan PABX yang berfungsi sebagai sentral komunikasi telepon di dalam gedung
(pelanggan) yang terhubung dengan telkom
8. Sistem tata suara (Sound system)
Sistem ini berfungsi sebagai publik adress, paging dan pengumuman. Sistem ini terdiri dari
peralatan untuk memenuhi background music dan pengumuman darurat.

9. System fire protection (fire alarm)


Sistem fire protection atau disebut juga dengan sistem fire alarm (sistem pengindra api) adalah
suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk
kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara
otomatis maupun manual dengan dengan sistem instalasi pemadam kebakaran (sistem Fire
fighting).

10. Sistem Data / Jaringan Komputer


Berfungsi sebagai jaringan komputer terinte grasi dalam gedung. Sistem kabel data atau disebut
juga Local Area Network (LAN) merupakan jaringan computer yang menghubungkan computer
pc dari workstation untuk memakai bersama sumberdaya(resource, misalnya printer, i nternet,
dan lain-lain) dan saling bertukar informasi.

11. Sistem MATV (master Television)


Kebutuhan pengelolaan televisi dalam s uatu bangungan menjadi kebutuhan di perkantoran.
Sistem ini dinamakan dengan sistem master antena TV (MATV). Sistem MATV terdiri dari
beberapa perangkat penerima (receiver), mixer, dan penguat sinyal.

12. Sistem CCTV (Close Circuit Television)


Sistem CCTV merupakan bagian dari upaya untuk mempermudah pekerjaan sekuriti sistem,
yang terintegrasi untuk memberikan kemudahan dalam proses pengontrolan dan pemantauan
lebih akurat dan otomatis. Sekuriti sistem biasanya meliputi pekerjaa untuk Mengawasi keluar
masuk orang ke gedung, mengawasi keluar masuk kendaraan dan mengawasi lokasi parkir
kendaraan dan mengamati ruangan-ruangan yang dianggap penting.
BAB IV
C. PENGERTIAN SISTEM PLUMBING

Plumbing adalah kosa kata dari bahasa inggris, dan orang indonesia biasa menyebutnya
sebagai plambing. Jika di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia artinya adalah pipa ledeng
atau jenis pekerjaan penyambungan dan pemasangan pipa air ledeng. Jadi plumbing/plambing
adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan, pemeliharaan, perawatan
instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.

A. Prinsip Dasar Plumbing


Prinsip dasar plumbing termasuk masalah kualitas air, dan masalah pencemaran terhadap
lingkungan. Peraturan yang berlaku di indonesia adalah sesuai dengan standar SNI No. 01-0220-
1987 yang membahas tentang air minum yang boleh dialirkan melalui peralatan plumbing

B. Jenis dan Sistem Plumbing


Pada dasarnya ada dua sistem air di gedung, yaitu :

 Pengaliran ke atas yang juga disebut transfer


 Pengaliran ke bawah yang juga disebut distribusi

Beberapa jenis dan sistem plumbing antara ain adalah

1. Sistem Penyambungan Langsung


Yaitu pipa distribusi dalam rumah atau gedung disambungkan secara langsung
dengan pipa utama.

2. Sistem Dengan Menggunakan Tangki Atap (Roof Tank)


Sistem ini biasanya digunakan untuk rumah atau gedung bertingkat, dimana
tekanan air di pipa utama tidak mampu memenuhi semua ruang. Air dari pipa
utama di tampung di tangki bawah (Ground Tank), ngan menggunakan pompa,
lalu ditekan ke tangki atas, hal ini disebut instalasi pipa transfer. Dari tangki atas
disalurkan ke semua ruang bisa dengan cukup gaya gravitasi maupun
penambahan pompa.

3. Sistem Dengan Menggunakan Tangki Tekan


Berbeda dengan sistem menggunakan tangki atas, pada sistem ini hanya
memerlukan tangki bawah (ground tank) untuk menampung air dari pipa utama,
kemudian ditekan dengan menggunakan pompa ke seluruh instalasi di semua
ruang. Sistem ini biasanya diterapkan pada perumahan dan gedung tidak
beringkat. Pada pompa ditambahkan bejana / tangki tertutup sehingga udara di
dalamnya ter-kompresi, kompresi ini untuk memberikan tekanan standby pada
jaringan instalasi, jika penggunaan air relatif sedikit tidak memerlukan penyalaan
pompa.

4. Sistem menggunakan bosster pump secara langsung.


Sebuah pompa di sambungan langsung dari pipa utama sebagai discharge-nya /
inputnya, dan bagian keluaran / suction pompa langsung masuk instalasi rumah
atau gedung. Namun sistem ini sangat dilarang penyedia pasokan air, semisal
PDAM.

C. Pembagian Plumbing
Pembagian plumbing gedung dan perumahan sedikit berbeda, perbedaannya adalah di gedung
lebih lengkap dan biasanya ada peralatan pengolahan dan lain – lain. Pembagian plumbing
antara lain adalah :
1. Instalasi Plumbing Untuk Air Bersih
Instalasi ini berfungsi untuk menyalurkan media air yang bersih / layak pakai, misalkan untuk
kebutuhan memasak, mandi, cuci pakaian dan lain – lain. Instalasi air bersih di gedung dibagi
menjadi :

1.1. Instalasi Suplai Air Bersih


Cara kerja bagian instalasi suplai air bersih adalah :

 Proses dan cara kerja suplai air bersih dimulai dari tangki bawah (ground tank),
 Pompa transfer menghisap air dari tangki bawah dan menyalurkan melalui pipa transfer
menuju tangki atas (roof tank).
 Pada sistem otomatis, pompa akan terus menyala hingga tangki atas penuh, untuk
mengetahui bahwa air di tangki atas penuh adalah dengan memasang level switch,
radar air atau bisa menggunakan WLC (Water level Control).
 Sistem otomatis mengatur:
 Pompa akan menyala jika air turun hingga di bawah setingan pembaca ketinggian air,
 Pompa akan mati jika air naik hingga batas setingan pembaca ketinggian air.

Beberapa sistem mungkin lebih modern, dan akan dibahas di artikel lainnya. Untuk gedung
tingkat tinggi (banyak) perlu penambahan pompa booster pada beberapa lantai agar tekanan
sampai hingga ke roof tank, hal ini tergantung kepada ketinggian roof tank dan kekuatan
pompa transfer yang dipakai.

2. Instalasi Distribusi Air bersih


Instalasi distribusi dimulai dari tangki atas (roof tank), disalurkan dengan pipa vertikal, pada
gedung yang tinggi perlu penambahan PRV (valve pengatur tekanan, Pressure Relief Valve) ini
berfungsi untuk mengurangi tekanan karena perbedaan pengaruh gaya gravitasi bumi pada tiap
lantainya. Dan menyesuaikan tekanan untuk pemakaian.

3. Instalasi Plumbing Untuk Air Bekas


Instalasi air bekas adalah instalasi plumbing yang menyalurkan air bekas dari pemakaian,
misalkan dari : wastafel, air mandi, dan lain – lain. (perhatikan perbedaan air bekas dan air
kotor).

Arah aliran air bekas ini tergantung perencanaan, yaitu bisa diproses dulu demi kelayakan
buang ke saluran kota, atau langsung dibuang. Beberapa gedung memisahkan antara instalasi
pemakaian umum dengan pemakaian khusus, misalnya air bekas dari dapur restaurant dan lian
– lain. Yang banyak mengandung minyak dan bekas masakan. Pemakaian water trap mungkin
solusi lainnya.

4. Instalasi Plumbing Untuk Air Kotor


Untuk air yang dibuang dari closet, urinoir, dan pemakaian khusus seperti minyak bekas dari
dapur restaurant yang memerlukan penanganan khusus masuk pada instalasi air kotor.

Arah aliran air kotor sesuai peraturan harus ke unit proses pengolahan agar layak dibuang ke
saluran kota. Penggunaan STP untuk gedung dengan kapasitas pembuangan air kotor yang
tinggi sangat diperlukan. Sementara untuk perumahan cukup menggunakan septiktank.

5. Instalasi Plumbing Untuk Vent


Instalasi ini yang kurang dipahami oleh banyak orang, secara fungsi, instalasi ini berguna untuk
mengisi udara pada instalasi air kotor dan air bekas. Kenapa buangan air kotor dan air bekas
tidak lancar? Salah satu penyebabnya adalah tidak ada instalasi pipa vent, selain karena
masalah yang lain. Pada saat terjadi pembuangan air kotor atau air bekas ke instalasi pipa air
kotor dan air bekas, terjadi gaya tarik dari bumi (gravitasi), ada beberapa titik pada instalasi air
kotor yang menyebabkan terjadi vakum, hal ini biasanya ber-efek misalkan pada closet atau
urinoir mengeluarkan gelembung yang sebenarnya bukan mengeluarkan, justru membutuhkan
udara untuk mengisi ruang vakum tersebut. Kotoran dan lain-lain di dalam pipa air kotor akan
tertahan karenanya.

Penambahan instalasi pipa vent akan mengatasi hal itu yaitu memasukkan udara bebas ke
ruang vakum dan air kotor / bekas akan secara bebas mengikuti gaya gravitasi bumi.

Air vent harus selalu pada posisi atas untuk menghindari masuknya air ke dalam pipa vent.
Untuk gedung bertingkat pipa vent mengambil udara dari atap tertinggi gedung.

6. Instalasi plumbing untuk air hujan


Instalasi pipa untuk menyalurkan air hujan dari atap, deck, kanopi, atau tempat yang menerima
air hujan untuk disalurkan hingga saluran kota.

D. Perencanaan Plumbing
Instalasi plumbing memerlukan perencanaan yang matang, karena hal ini berhubungan
langsung dengan konstruksi bangunan, karena tanpa perencanaan matang bisa mempengaruhi
kekuatan dan menurunkan kemampuan konstruksi bangunan.
Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah :

1. Konsep dan Denah Bangunan.


Menentukan titik-titik akses plumbing dalam perencanaan, serta menghitung
pengaruhnya terhadap kekuatan konstruksi gedung. Karena pada dasarnya instalasi
plumbing adalah kompleks, karena memiliki bagian, jenis dan fungsi berbeda tapi harus
tetap ada. Sementara konstruksi bangunan harus terjaga kekuatannya karena sebagai
penyokong penuh.

Perencanaan ini tentunya adalah koordinasi antara perencanaan bangunan (sipil)


konstruksi dan perencanaan instalasi plumbing. Guna menjaga segi arsitektual, atau
estetika bangunan.

2. Perlindungan Terhadap Konstruksi Gedung


Seperti pada poin 1, pemilihan akses pipa plumbing harus disesuaikan dengan denah
serta kekuatan konstruksi bangunan, untuk menghindari menurunnya kekuatan
konstruksi.

3. Perlindungan Kerusakan Pipa


Sama penting dengan konstruksi, bahwa melindungi pipa dengan menempatkan pada
posisi yang tepat, dengan bahan yang tepat dan perlindungan tiap jenis pipa adalah
penting. Misalkan pada pipa BS tanam (underground) perlu adanya perlindungan khusus
agar tahan terhadap pengaruh asam tanah yang menyebabkan korosi.
4. Perencanaan Plumbing Yang Standar
Menghindari adanya penyumbatan karena kesalahan proses pengerjaan, pengaturan
level yang tidak tepat misalnya nilai kemiringan pipa, pengaturan pipa yang
menimbulkan turbulensi yang berakibat kerusakan pada pipa.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan
Mekanikal dan Elektrikal dalam bangunan adalah sistem-sistem pendukung
bangunan yang memerlukan sebuah sistem mekanis dan sistem yang memerlukan
tenaga listrik. Sistem - sistem pendukung tersebut diaplikasikan dalam bangunan untuk
tujuan menunjang kegiatan yang dilakukan dalam bangunan, termasuk dalam hal
kenyamanan dan keamanan bagi setiap aktivitas dan pelakunya di dalam bangunan
tersebut. Sebagai contoh kecil adalah aktivitas istirahat, dalam istirahat pastinya kita
membutuhkan ruangan yang nyaman, dan aman untuk mendapatkan istirahat yang
bermutu. Untuk membuat ruangan tersebut aman dan nyaman, diperlukan penerapan
ilmu mekanikal eletrikal yaitu system pengkondisian tata udara, pergantian udara,
system tata cahaya dan juga system keamanan seperti fire fighting & dan alram.
DAFTAR PUSTAKA

http://abi-blog.com/plumbing-pengertian-prinsip-jenis/

http://aloekmantara.blogspot.co.id/2014/10/sistem-mekanikal-dan-elektrikal-sistem.html

https://id.scribd.com/document/391466531/PLUMBING-1-pdf

https://sinarmatoamandiri.blogspot.com/2016/06/sistem-mekanikal-dan-elektrikal-me.html

https://edoc.site/queue/makalah-mekanikal-elektrikal-3-pdf-free.html

https://id.scribd.com/document/387067888/Mekanikal-Elektrikal-Dan-Plumbing-MEP

Anda mungkin juga menyukai