Anda di halaman 1dari 11

DAPAT PERTAMA

Ciri-ciri umum Lumut hati (Hepaticopsida)


Pada 18/12/2018 In Biologi Tagged Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lumut hati, Lumut
Lumut hati adalah tumbuhan tanpa bunga, memproduksi spora – dengan spora yang dihasilkan
dalam kapsul kecil. Seperti yang kita tahu bahwa lumut memiliki tahap gametofit dan tahap
sporofit. Spora kapsul (mungkin didukung dengan tangkai, atau seta) adalah sporofit dan ini
tumbuh dari tahap gametofit. Artikel berikut akan mengulas ciri-ciri tumbuhan lumut hati atau
Hepaticopsida. Untuk mengidentifikasi lumut hati sering memerlukan penggunaan mikroskop.
Lumut hati dianggap tanaman pertama yang mengalami transisi dari laut ke darat, sekitar 400
juta tahun yang lalu, dan berbagi nenek moyang yang sama dengan ganggang hijau
(Chlorophyta). Divisi Hepatophyta terdiri dari sekitar 8.500 spesies yang ditemukan di seluruh
dunia dari Arktik hingga daerah tropis. Meskipun beberapa tumbuh di tempat kering dan
beberapa di daerah berair, yang paling baik beradaptasi dengan habitat lembab di mana mereka
ditemukan.
Lumut hati mencakup 6.000 spesies dengan ciri belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan
daun (talus). Tubuh lumut hati tersusun dari struktur berbentuk hati dan pipih. Tubuhnya terbagi
menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Di dalam sporangium, terdapat sel
yang berbentuk gulungan yang disebut elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka,
sehingga membantu memencarkan spora. Dalam rerproduksi setsual, beberapa lumut hati
memiliki gametangium yang terdapat pada arkegoniofor dan anteridiofor.
Arkegoniofor berbentuk cakram atau payung dengan tepi berlekuk ke dalam seperti jejari. Pada
bagian bawah cakram, terdapat arkegonium yang menghasilkan sel telur. Anteridiofor
berbentuk, seperti cawan dengan tepi berlekuk tidak dalam.
Pada bagian atas anteridiofor, terdapat anteridium untuk
menghasilkan spermatozoid berflagel dua. Apabila ovum dibuahi oleh
spermatozoid,akan menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi sporofit. Sporofit
tersembunyi di bawah cakram arkegoniofor. Sporofit (2n) selanjutnya akan membentuk
sporogonium yang akan menghasilkan spora yang haploid (n). Ciri-ciri umum Lumut hati
(Hepaticopsida) adalah sebagai berikut:
daun Lumut hati
 lumut hati merupakan tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih, dan
berlobus. pada umumnya lumut hati tidak berdaun.
 Banyak ditemukan di tempat lembap terutama hutan hujan tropis
 Reproduksi asetsual terjadi melalui fragmentasi dan pembentukan gema. Gema dapat
terlepas dari talus jika terkena tetesan air atau sentuhan serangga. Jika gema jatuh di
tempat yang sesuai, maka gema akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
 Reproduksi setsual terjadi melalui peleburan dua sel spermatozoid dan ovum

talus daun Lumut hati


Beberapa jenis lumut hati, seperti Marchantia polymorpha, gametofitnya memiliki
struktur khas yang disebut gammae cup (piala tunas). Gammae cup ini berfungsi untuk
reproduksi vegetatif. Selain dengan gammae cup, lumut hati juga dapat melakukan fragmentasi
dengan cara pemutusan sebagian tubuhnya.
Umumnya, lumut hati berumah dua (dioseus), misalnya Marchantia sp. Namun, ada
beberapa jenis lumut hati yang berumah satu (monoseus). Contohnya, lumut hati
atau Marchantia polymorpha, Pore/la, Plagiochila asplenoides, dan Reboulia
hemispherica. Marchantia polymorphya digunakan orang untuk bahan pembuatan obat
penyakit hepati-tis.
DAPAT KE 2
Pengertian Hepaticopsida (Lumut Hati)
Hepaticopsida atau lebih kita kenal dengan istilah lumut hati adalah tumbuhan bertalus dengan
bentuk tubuh berupa lembaran, pipih, dan berlobus.
Umumnya tumbuhan lumut daun tidak memiliki daun seperti Lununaria dan Marchantia, namun
ada juga tumbuhan daun yang memiliki daun seperti Jungermannia.

Cara Hidup dan Habitat Hepaticopsida (Lumut Hati)


Dalam bertahan hidup, tumbuhan lumut hati hdiup dengan cara mendatar dan melekat di
tumbuhan lain atau bebatuan dengan bantuan rizoid.
Akan tetapi sebagian besar tumbuhan lumut ditemukan hidup di tanah yang lembab, terutama
pada hutan dengan curah hujan tinggi seperti hutan hujan tropis.
Selain itu, tumbuhan jenis ini juga ada yang ditemukan hidup dipermukaan air seperti permukaan
sungai dan danau.
Ciri-Ciri Umum dari Hepaticopsida (Lumut Hati)
Berikut beberapa ciri-ciri umum hepaticopsida atau lumut hati yang perlu kita ketahui adalah
sebagai berikut ini;
 Lumut hati adalah tumbuhan talus dengan bentuk tubuh yang lembaran, pipih, dan
berlobus. Sebagian besar lumut hati tidak memiliki daun, akan tetapi ada juga lumut hati
yang memiliki daun.
 Lumut hati banyak ditemukan di tempat-tempat yang lembab seperti hutan hujan tropis,
hutan dengan curah tinggi, dan ada juga yang hidup di sekitar mata air berupa sungai atau
danau.
 Memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti payung.
 Pada lumut hati reproduksi secara aseksual terjadi melalui fragmentasi dan pembentukan
gema. Gema akan terlepas dari talus jika mendapat bantuan dari tetesan air atau
mendapatkan sentuhan dari mahkluk hidup lainnya. Bila gema tersebut jatuh di tempat
yang mendukung keberlangsungan hidupnya, maka gema tersebut mampu tumbuh dan
berkembang menjadi individu baru.
 Pada lumut hati reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan dua sel yaitu
spermatozoid dan ovum.
Jenis-Jenis Hepaticopsida (Lumut Hati)
Hingga saat ini, tumbuhan lumut yang sudah ditemukan dan teridentifikasi sekitar 6.500 jenis.
Berikut beberapa tumbuhan-tumbuhan yang termasuk dalam hepaticopsida atau lumut hati
antara lain seperti Haplomitrium sp, Monoclea forsterii, Riccardia chamaedryfolia, Scapania
nemorosa, Marchantia polymorpha, Sphaerocarpos texanum, Pellia endivifolia, dan
jungermannia sp.
Manfaat Hepaticopsida (Lumut Hati)
Hepaticopsida atau lumut hati memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan
keberlangsungan alam di sekitarnya, berikut beberapa manfaat hepaticopsida atau tumbuhan
lumut yang wajib kita ketahui;
1). Manfaat Hepaticopsida Bagi Kehidupan Manusia
Berikut beberapa manfaat hepaticopsida (tumbuhan Lumut) bagi kehidupan manusia;
 Bermanfaat sebagai pertolongan pertama ketika racun ular,
 Bermanfaat untuk obat penumbuh rambut,
 Bermanfaat untuk penyakit jantung,
 Bermanfaat untuk mengobati penyakit Hepatitis C,
 Bermanfaat sebagai obat antiseptik,
 Bermanfaat sebagai obat terapi dan refleksi.
2). Manfaat Hepaticopsida Bagi Keberlangsungan alam di Sekitarnya
Berikut beberapa manfaat hepaticopsida(tumbuhan lumut) bagi keberlangsungan alam di
sekitarnya;
 Bermanfaat untuk menunjang proses fotosintesis,
 Membantu pertumbuhan tanaman di sekitarnya,
 Mengurangi proses terjadinya pengikisan tanah.

DAPAT KE 3
Penjelasan Tumbuhan Thallophyta (Hepaticae dan Musci)

Penjelasan Tumbuhan Thallophyta (Hepaticae dan Musci) - Kelompok tumbuhan yang belum
memiliki akar, batang, dan daun yang nyata digolongkan dalam golongan Thallophyta (Talus),
misalnya lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut (Bryophyta) belum menampakkan ciri adanya
akar sejati. Sederetan sel-sel yang menyerupai rambut, menggantikan fungsi akar yang belum
dimilikinya.

Inilah yang dinamakan rizoid (akar semu) yang berfungsi menyerap air dan zat hara dari tempat
hidupnya. Rizoid juga berfungsi untuk menambatkan tubuh lumut pada tempat hidupnya.
Batang dan daun sejati belum ditemukan pada lumut, hanya pada lumut daun telah
menunjukkan kemajuan dengan adanya struktur batang serta daun sederhana, tanpa jaringan
pengangkut.

Lumut menyukai tempat yang teduh dan lembab, misalnya tembok, permukaan batuan,
genteng, dan kulit pohon. Di tempat yang miskin zat organik pun Lumut tetap dapat hidup di
tempat yang mengandung sedikit zat organik, asalkan memiliki kelembaban yang cukup.
Karena sifat toleran yang sangat tinggi tersebut, maka lumut dapat tumbuh dimana-mana.
Inilah yang menjadi alasan mengapa lumut disebut tumbuhan kosmopolit.

Talus berwarna hijau karena adanya klorofil menjadikan lumut mampu melakukan sintesis
senyawa organik dengan bantuan sinar matahari. Jadi, lumut bersifat autotrof karena tidak
bergantung pada organisme lain. Lumut menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan.
Pada talus bagian atas lumut yang sudah dewasa akan terbentuk badan penghasil spora yang
dinamakan sporogonium. Sporogonium merupakan perkembangan dari zigot, hasil peleburan
spermatozoid yang dibentuk oleh anteridium dan ovum yang dibentuk oleh arkegonium. Spora
dibentuk secara meiosis dalam kotak spora (sporogonium). Jika kotak spora telah masak,
dengan gerak higroskopik kotak spora pecah dan spora-spora terlempar keluar.

Kemudian spora menyebar pada areal yang luas dengan bantuan angin. Jika spora jatuh di
tempat lembab akan berkecambah menjadi protonema yang menyerupai benang dan tumbuh
menjadi lumut baru. Jadi, dalam daur hidupnya lumut mengalami metagenesis atau pergantian
keturunan antara generasi gametofit dan generasi sporofit. Selain secara seksual, lumut juga
berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas atau membentuk fragmen
talus.

Lembaran talus merupakan gametofit karena dapat membentuk arkegonium yang


menghsilkan ovum, dan membentuk anteridium yang menghasilkan spermatozoid. Adapun
sporogonium yang merupakan hasil pertumbuhan dari zigot merupakan sporofit, karena dapat
membentuk spora. Agar lebih mudah memahami reporduksi lumut, perhatikan diagram
berikut ini
Diagram reproduksi lumut

Generasi gametofit mulai dengan spora yang dihasilkan meiosis. Spora ini haploid dan semua
sela yang dihasilkan dari sel ini juga haploid termasuk arkegonium dan anteridium (gamet).
Jika dua gamet ini melebur membentuk zigot, maka mulailah generasi sporofit. Jumlah
kromosom zigot adalah diploid dan semua sel yang diturunkannya melalui mitosis adalah
diploid. Kemudian sel-sel tertentu mengalami meiosis yang haploid dan mulailah generasi
gametofit.

Tumbuhan lumut terdiri atas dua kelas, yaitu kelas Hepaticae (lumut hati) dan kelas Musci
(lumut daun). Keduanya berbeda bentuk susunan tubuh dan perkembangan gametangium
(lumut hati) serta sporogoniumnya.

1. Kelas Hepaticae

Talusnya pipih dorsiventral, berwarna hijau, agak berdaging, bercabang menggarpu, bagian
ventral terdapat rizoid, dan sisik-sisik ventral. Hidup di tanah lembab, bebatuan dan batang
pohon. Kelas ini mencakup tiga ordo, yaitu Anthocerotales, Marchantiales dan Jungermaniales.

Daur Hidup Lumut


a. Ordo Anthocerotales (lumut tanduk)
Terdiri satu familia saja, yakni familia Anthocerotaceae. Gametofit memiliki talus berbentuk
cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan rizoid. Lumut ini memiliki
talus sederhana, sel-selnya memiliki satu kloroplas seperti pada alga.

Di sisi bawah talus terdapat stoma yang hampir selalu terisi lendir. Anteridium terkumpul
dalam suatu lekukan di sisi atas talus, demikian pula arkegoniumnya. Sporangium tidak
bertangkai, berbentuk seperti tanduk dengan panjang 10 sampai 15 cm.

Contoh spesies :
Anthoceros laevis
Anthoceros fusiformis

b. Ordo Marchantiales
Talus berbentuk pita, berdaging, berwarna hijau, lebar sekitar 2 cm, bercabang menggarpu
dengan rusuk tengah yang tidak begitu jelas. Di sisi bawah talus terdapat rizoid dan sel-sel yang
menyerupai daun yang dinamakan sisik ventral. Di sisi atas talus terdapat kuncup, sebagai alat
pembiak vegetatif. Gametangium didukung oleh tangkai yang tumbuh tegak, berumah dua,
jadi arkegonium dan anteridium terdapat pada talus terpisah.
Tangkai pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor dan tangkai pendukung anteridium
dinamakan anteridiofor. Arkegonium menghasilkan sel telur, sedangkan anteridium
menghasilkan spermatozoid. Dengan perantara air spermatozoid membuahi ovum
membentuk zigot. Jadi pembuahan lumut kebanyakan terjadi saat musim penghujan. Ordo
Marchantiales terbagi menjadi 2 famili, yaitu:

– Famili : Marchantiaceae
Spesies :
Marchantia polymorpha
Marchantia geminata

– Familia : Ricciaceae
Spesies :
Riccia fluitans
Riccia nutans

c. Ordo Jungermaniales
Umumnya talusnya kecil, berbentuk pita kecil dengan percabangan menggarpu menyerupai
Marchantia. Hidup di atas tanah, menempel (epifit) pada batang pohon atau pada daun pohon-
pohon di hutan. Kebanyakan telah memiliki bagian seperti batang dengan dua baris semacam
daun-daun kecil yang letaknya agak miring. Ordo Jungermaniales terbagi menjadi 2 famili,
yaitu:

– Familia : Acroynaceae
Spesies : Plagiochila asplenoides spesies ini tumbuh di daerah tropis
– Famili : Anacrogynaceae
Spesies : Pnellia epiphylla Blasic pusilla

2. Kelas Musci (Lumut Daun)

Musci lebih maju dibandingkan Hepaticae karena telah memiliki batang dan daun sederhana,
meski akarnya masih berupa rizoid.Tumbuh di atas tanah yang lembab, batu cadas, batang
pohon, dan air. Alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabang. Ada yang
berumah satu (monoesis), di mana arkegonium dan anteridium dihasilkan dalam satu individu,
ada yang berumah dua (diesis).

Talus lumut jantan biasanya berukuran kecil, setelah membentuk beberapa daun segera
menghasilkan anteridium.Talus lumut betina mempunyai banyak daun dan menghasilkan
arkegonium. Spora yang dihasilkan lumut jantan biasanya lebih kecil daripada spora lumut
betina. Jadi, pada Musci mulai tampak gejala heterospori, seperti pada golongan tumbuhan
paku tertentu. Di daerah gambut lumut dapat menutupi areal yang sangat luas. Kelas Musci
meliputi 3 ordo, yaitu Andreales, Sphagnales dan Bryales.
a. Ordo Andreales
Ordo Andreales hanya terdiri satu famili,yakni familia Andreaceae, dengan satu marga
Andreaea. Protonema berbentuk seperti pita bercabang-cabang. Kapsul spora mula-mula
diselubungi kaliptra berbentuk seperti tutup kepala bayi. Kolumela diselubungi jaringan
sporogen.

Contoh Spesies :
Andreaea petrophila
Andreaea rupestris

b. Ordo Sphagnales
Ordo Sphagnales hanya terdiri satu famili, yakni famili Sphagnaceae dengan satu marga
Sphagnum. Kebanyakan hidup di rawa-rawa membentuk rumpun atau bantalan. Lumut yang
telah mati akan membentuk tanah gambut. Protonema berbentuk seperti daun kecil, tepinya
bertoreh, terdiri atas selapis sel.

Contoh Spesies :
Sphagnum fumbriatum (lumut gambut)
Sphagnum spuarrosum
Sphagnum acutifolium

c. Ordo Bryales
Ordo Bryales sebagian besar berupa lumut daun. Kapsul spora telah mengalami diferensiasi
yang maju. Sporangium bertangkai yang dinamakan seta di mana pangkalnya tertanam dalam
jaringan tumbuhan gametofitnya.

Bagian atas seta dinamakan apofisis. Di dalam kapsul spora terdapat ruang-ruang spora yang
dipisahkan oleh jaringan kolumela. Bagian atas dinding kapsul spora terdapat tutup
(operculum), yang tepinya terdapat lingkaran sempit disebut cincin. Sel-sel cincin ini
mengandung lendir sehingga dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operculum.
Di bawah operculum terdapat gigi-gigi peristom. Ordo Bryales meliputi beberapa famili, di
antaranya famili Polytritrichaceae.

Contoh spesies :
Polytrichum communae
Pogonatum cirrhatum
Shpagnum squarrosum

Demikianlah Materi Penjelasan Tumbuhan Thallophyta (Hepaticae dan Musci), pelajari juga
pembahasan berikutnya yaitu Penjelasan Tanaman Paku (Pteridophyta) semoga bermanfaat

Read more: Penjelasan Tumbuhan Thallophyta (Hepaticae dan Musci) | Materi SMA
Online http://www.materisma.com/2014/05/penjelasan-tumbuhan-thallophyta-hepaticae-
musci.html#ixzz5jJwh2Zev

Anda mungkin juga menyukai