1 Fisika Atom
yang kemudian sinar ini disebut dengan “ Sinar negative yang dihasilkan oleh tabung tersebut,
– X “. dengan cara :
Bagan Tabung Sinar – X sebagai berikut : Pada tekanan 0,01 mmHg, tabung
Katoda anoda logam lucutan gas antara katoda dan anoda
diberi beda potensial V, sehingga
menyebabkan partikel negative
+ bergerak dengan Energi tertentu
_ 1
Ek .m.v 2
2
Disini Terjadi perubahan dari energi
potensial listrik Ep = e.V menjadi
Energi Kinetik Ek, sehingga :
berkas sinar - x Ep = Ek
Dengan memasukkan nilai kedua energi
_ + tersebut diperoleh :
e v2
m 2.V
Sinar – X kemudian disebut juga dengan
“ Sinar Rontgen “ sesuai dengan penemunya. Untuk mengukur nilai v (kecepatan),
Sifat – sifat Sinar – X : Thomson menggunakan medan listrik
1. merambat menurut garis lurus dan medan magnet yang dipasang
2. dapat memendarkan beberapa zat tertentu sedemikian rupa sehingga menghasilkan
3. memiliki daya tembus yang besar Gaya Coulomb dan Gaya Lorentz yang
4. memiliki energi yang besar sehingga mampu besarnya sama arahnya berlawanan,
mengionisasi gas yang dilewati sehingga partikel akan melewati medan
5. tidak menyimpang dalam medan listrik tersebut secara lurus (tidak dibelokkan),
maupun medan magnet. sehingga berlaku :
6. menghitamkan plat film FL = FC
7. dapat menghasilkan elektron foto dari logam e.v.B = e.E
E
yang di tumbuk. sehingga diperoleh : v
8. dihasilkan oleh sinar katoda ketika B
menumbuik logam , terutama logam berat. Dengan menggabung persamaan
e v2 E
dengan v , akan
Manfaat Sinar- X : m 2.V B
1. sebagai Radiografi dalam ilmu kedokteran diperoleh :
(mengetahui bagian dalam tubuh yang e E2
sakit / patah tulang)
m 2.V .B 2
2. dapat membunuh tumor
3. mendeteksi cacat pada logam karena daya Setelah nilai E, V, dan B diukur,
tembusnya yang tinggi diperoleh hasil yang diterima sekarang :
4. mendeteksi adanya penyelundupan emas, e
1,7588 x1011 C/kg
mutiara, berlian. m
5. menunjukkan gejala interferensi jika Dengan ditemukannya elektron oleh Thomson,
mengenai zat padat sehingga dapat untuk maka atom bukan lagi bagian terkecil dari suatu
mengenali struktur zat padat. unsur. Thomson mengemukakan Teorinya :
a. Atom bersifat netral.
Bahaya Sinar- X : b. Muatan positif pada atom tersebar
Karena sinar - x memiliki energi yang tinggi merata di seluruh bagian atom dan
yang mampu mengionisasi molekul molekul dinetralkan oleh muatan negatif
jaringan hidup, maka kerusakan molekul ini (elektron ) yang berada diantaranya.
dapat menyebabkan kelainan fungsi sel seperti (Model Atom Kismis).
mandul, kanker, cacat lahir.
Agar terhindar dari bahaya tersebut maka
penggunaan sinar _ X untuk Rontgen tidak
boleh berlebihan (sesuai dosis serap) dan perlu
jangka waktu tertentu untuk dikenakan di
tempat yang sama.
Percobaan Tetes Minyak Milikan :
Dengan menggunakan tabung lucutan gas
Thomson menghitung nilai e/m dari partikel
2 Fisika Atom
Percobaan Ini bertujuan mementukan nilai
muatan elektron, dengan alat yang disebut Tetes
Minyak, yaitu minyak disemprotkan diantara
dua keping berbeda potensial tertentu yang
dapat diatur, sampai didapat gaya berat tetes
minyak sama dengan gaya listrik.
Dari ribuan tetes minyak tersebut milikan Kelemahan Model Atom Rutherford :
memperoleh hasil berupa kelipatan dari suatu 1. Menurut teori elektromagnetik klasik
nilai tertentu yaitu, muatan yang bergerak dipercepat akan
- 6,4 x 10-19 C, - 1,44 x 10-18 C, - 1,6 x 10-19 C, - meradiasikan gelombang elektromag-
4,8 x 10-19 C, - 1,6 x 10-18 C. netik, maka elektron yang bergerak
Dari hal tersebut dapat disimpulkan : mengelilingi inti atom ini akan
Tetes minyak memiliki muatan yang memancarkan energi, sehingga makin
bersifat diskrit lama energi bekurang secara kontinu
Nilai muatan terkecil - 1,6 x 10 -19 C, sehingga jari-jarinya mengecil dan suatu
inilah yang kemudian disebut saat akan bergabung dengan inti atom.
sebagai muatan elektron. 2. Lintasan yang mengecil secara kontinu
e menyebabkan pancaran gelombang
Dengan menggabungkan nilai dan nilai elektromagnetik akan memiliki frekuensi
m
muatan elektron akhirnya diperoleh massa yang kontinu sehingga membentuk
elektron yaitu sebesar : spektrum kontinu, ini berlainan dengan
kenyataan bahwa spektrum dari atom
me = 9,1 x 10-31 kg Hidrogen menghasilkan spektrum
berupa Spektrum garis yang khas.
3. Model Atom Rhuterford.
3. Model Atom Bohr :
Ernest Rutherford melakukan percobaan
dengan menembakkan partikel-partikel alfa Kelemahan Model Atom Rhuterford diperbaiki
pada lempengan emas yang tipis ( 0,01 mm ), oleh Bohr dengan mengemukakan “ Model
dari hasil ini Rutherford memperoleh hasil yang Atom Bohr ”, yang menyatakan :
menarik yaitu : 1. Elektron tidak dapat berputar
1. Hanya sedikit partikel alpa yang mengelilingi inti pada sembarang
disimpangkan / banyak partikel alpa lintasan tetapi pada suatu lintasan
yang di teruskan. Hal ini tertentu yang disebut dengan Lintasan
menunjukkan sebagian besar dari Stasioner, tanpa melepaskan energi.
atom adalah “ Ruang Kosong “. 2. Elektron dalam mengelilingi inti atom
2. Ada partikel atom yang tertolak memiliki momentum sudut tertentu yang
dengan sudut 1800. Ini terkuantisasi dengan nilai :
menunjukkan muatan positif
h
terkonsentrasi di tengah atom. m.v.r n
2.
Dengan ditemukannya hasil Hamburan
Rhuterford, maka “ Model Atom “ menurut dengan :
Thomson menjadi salah. n = bilangan kuantum yang menunjuk-
Dengan hasil Hamburan Rhuterford itu , maka kan kulit kulit atom
memunculkan “ Model Atom menurut ( n = 1, 2, 3, …. )
Rhuterford “ yang menyatakan : m = massa elektron ( 9,1 x 10-31 kg )
1. Muatan positif dan sebagian besar r = jari-jari lintasan elektron
massa atom terpusat pada suatu titik v = kecepatan gerak elektron
di tengah tengah atom, yang disebut h = kostanta Planck ( 6,625 x 10-34 J.s)
dengan “ Inti Atom “.
2. Elektron-elektron bergerak mengeli- Jari jari lintasan dari elektron untuk atom
lingi inti atom pada jarak yang Hidrogen yang hanya memiliki satu
relatif jauh pada lintasan tertentu elektron adalah :
seperti planet planet mengelilingi h2 2
r 2
.n
matahari 4. .m.k.e
2
k 2 .e 2 .2.2 .m 1 1 1 1
E n . R. 2 2 , nB = 2, 3, 4, ……
. 2
h2 n 1 nB
dengan memasukkan nilai dalam tanda 2. Deret Balmer :
kurung diperoleh hasil : Disebut juga “ Deret Cahaya Tampak “
dimana elektrton pindah dari lintasan luar
13,6 ( n = 3, 4, ,5 , …. ) ke n = 2, diperoleh
En ev
n2 rumus panjang gelombang :
1 1 1
R. 2 2 , nB = 3, 4, 5, ……
dimana : 2 nB
1 e.v ( elektron volt ) = 1,6 x 10-19 Joulle 3. Deret Paschen :
Disebut juga dengan Deret “ Infra Merah “
Spektrum Atom Hidrogen : dimana elektron pindah dari lintasan luar
( n = 4, 5, 6, …. ) ke n = 3, sehingga
Atom yang paling sederhana adalah atom diperoleh rumus panjang gelombangnya :
Hidrogen, dan Model atom Bohr mampu
1 1 1
menjelaskan dengan tepat untuk Atom Hidrogen R. 2 2 , nB = 4, 5, 6, ……
mengenai Lintasan elektron yang berupa 3 nB
lingkaran. 4. Deret Bracket :
Elektron setelah menyerap energi akan pindah Disebut juga dengan Deret “ Infra Merah “
lintasan yang lebih luar yang disebut lintasan dimana elektron pindah dari lintasan luar
terexitasi. Energi yang diperlukan untuk pindah ( n = 5, 6, 7 …. ) ke n = 4, sehingga
lintasan dinyatakan : diperoleh rumus panjang gelombangnya :
1 1 1
h.f = EB – EA R. 2 2 , nB = 5, 6, 7, ……
4 nB
yang hasilnya dengan memasukkan nilai EB dan
c 5. Deret Pfund :
EA dan f diperoleh : Disebut juga dengan Deret “ Infra Merah “
dimana elektron pindah dari lintasan luar
c k.e 2 1 1
h 2 2 ( n = 6,7, 8, …. ) ke n = 5, sehingga
2.r n A n B diperoleh rumus panjang gelombangnya :
yang akhirnya diperoleh : 1 1 1
R. 2 2 , nB = 6, 7, 8, ……
5 nB
1 k.e 2 1 1
2 2
2.r.h.c n A n B
Catatan :
k.e 2
- Panjang gelombang terpendek /
dengan R yang disebut Konstanta fekuensi terbesar pada setiap Deret
2.r.h.c
Ridberg yang nilainya sebesar 1,097 x 107 m-1 terjadi jika elektron pindah dari
maka : lintasan n = ke lintasan tujuan
4 Fisika Atom
- Panjang gelombang terpanjang /
fekuensi terkecil pada setiap Deret
terjadi jika elektron pindah dari
lintasan tepat diatas tingkat energi
tujuan.
Dapat Dilukiskan :
n=7
Lyman Balmer Paschen Bracket
n=6
n=5
n=4
n=3
n=2
n=1
dan seterusnya
5 Fisika Atom