Pelaksanaan pekerjaan paket proyek ini mengusulkan staf inti proyek yang terdiri dari :
Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan pekerjaan
paket pyoyek ini, akan terdiri dari :
Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur
Organisasi Kerja, akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak
diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Sedangakan mobilisasi tenaga kerja akan
disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin dari Rencana Kerja/Schedule.
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan utama pada paket proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan
pekerjaan.
Spesifikasi : Penyedia Jasa harus membuat Direksi keet / brak kerja untuk ruang kantor Direksi
Pekerjaan dan administrasi proyek di lapangan. Brak kerja dibuat semi permanen dengan luas
minimal sesuai volume yang tercantum di dalam kontrak, dengan konstruksi : Kerangka kayu
kalimantan, atap seng gelombang, dinding triplek, lantai terbuat beton rabat atau bata diplester
1 pc : 3 psr, serta dilengkapi penerangan yang cukup. Ruang brak kerja tidak boleh digunakan
untuk gudang. Ruang brak kerja dapat dipakai bersama untuk ruang kerja pelaksana. Apabila di
sekitar lokasi pekerjaan terdapat bangunan atau rumah yang dapat difungsikan sebagai
Direksikeet, maka Penyedia jasa dapat menyewa bangunan tersebut dengan ketentuan luas
bangunan sama dengan atau lebih.
Perlengkapan Bangunan :
Spesifikasi : Sebelum pekerjaan jalan (pekerjaan utama) dimulai, badan jalan harus
dibersihkan dari setiap vegetasi (tumbuh-tumbuhan). Pekerjaan pembersihan meliputi
pembersihan / pemindahan pepohonan (sisapepohonan), semak-semak, tumbuhan-
tumbuhan lainnya, sampah-sampah, dan semua material-material yang tidak diperlukan
termasuk semua material hasil penggalian.
Untuk konstruksi jalan baru, alignment jalan harus bisa ditentukan dimana kemungkinannya
untuk meminimalkan pemotongan pohon-pohon,dan untuk pohon yang terletak lebih dari
0,5 meter dari badan jalan tidak boleh dipotong tanpa sepengetahuan Pengawas
(Contract Supervisor). Semua reruntuhan harus dikumpulkan dan dibuang ditempat yangs
esuai dan dapat diterima oleh Pengawas (Contract Supervisor).
MetodeKerja:
Tenaga Kerja :
1 Pengawas
1 Orang Pelaksana
1 Orang Mandor
1 Grup pekerja untuk pembersihan semak
1 Grup pekerja untuk pembersihan rerumputan
1 Grup pekerja untuk pembersihan sisa-sisa pembongkaran
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
Apakah patok-patok dan benang sudah diletakkan pada
tempat yang benar?
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan timbunan material yang dibuang cukup jauh dari
formasi jalan.
Pastikan luasan yang telah dibersihkan sudah bersih dari
pohon-pohon, semak-semak, sisa-sisa pohon, rerumputan
dan batu-batu besar lainnya.
Metode Kerja :
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup
pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk
tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan
lama.
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang
terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau
lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka
bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis
formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun
bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan
semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil
galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan
yang dipadatkan sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.
Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, Penyedia
Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat
mencegah aliran tersebut mengalir masuk kedalam galian yang telah terbuka.
Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat) direncanakan selesai dalam waktu 14 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
168,00
= 12,00 m3 per hari
14
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 12,00 x 0,7500 = 9 orang
Mandor = 12,00 x 0,0250 = 1 orang
Tenaga Kerja :
1 Pengawas
1 Orang Pelaksana
9 Orang Pekerja
1 Orang Mandor
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah bouplank sudah terpasang dengan benar?
Apakah elevasi galian tanah sudah benar?
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan
Untuk tanah urugan kembali disingkirkan disekitar lokasi
pekerjaan.
Spesifikasi : Telford digunakan untuk menaikkan badan jalan di daerah yang sub gradenya
lemah. Kegiatan dalam pekerjaan ini adalah penyusunan batu tepi, menghampar pasir untuk
dasar perletakan material, danpenyusunan batu dengan berbeda ukuran dalam posisi vertikal
(berdiri) untuk membentuk suatu pola dan susunanyang kuat. Struktur telford harus dipasang
sebelum pemasangan based course jalan.
Metode Kerja :
Kebutuhan material :
438,75
= 31,34 m3 per hari
14
Kebutuhan material tiap hari
Batu belah (quarry - lokasi pekerjaan) = 31,34 x 0,6250 = 19,59 m3
Sirtu (quarry - lokasi pekerjaan) = 31,34 x 0,2500 = 7,83 m3
Pasir urug (quarry - lokasi pekerjaan) = 31,34 x 0,3750 = 11,75 m3
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 39 Orang Pekerja
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan Orang Mandor
1 Orang Estimator
1 Orang Personil Petugas K-3
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Batu belah (quarry - lokasi pekerjaan) 19,59 m3
Sirtu (quarry - lokasi pekerjaan) 7,83 m3
Pasir urug (quarry - lokasi pekerjaan) 11,75 m3
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
Apakah patok-patok sudah ditempatkan dengan benar?
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Setelah penyiapan tanah dasar atau perkerasan lama
selesai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka
konstruksi telford baru dapat dimulai.
Pasir pengisi dihamparkan terlebih dahulu baru kemudian
batu pecah disusun berdiri.
Lapisan batu pecah tebal 15 cm dibuat dari konstruksi batu
belah yang disusun di atas lapis pasir urug dengan posisi
berdiri tegak, rapih dan rata kemudian dikunci dengan
hurugan sirtu pada bagian yang berongga sehingga rapat
dan rapih.
Penyiraman air dilakukan seperlunya agar agregat halus
bisa masuk disela- sela susunan batu pecah, sehingga
pemasangan batu pecah benar-benar rapat dan rapih.
Setelah pemasangan lapis batu pecah telah rapat dan rapih,
kemudian ditaburi pasir lagi dan dipadatkan dengan
mesin gilas 6-10 ton dengan kemiringan sesuai dengan
Gambar Rencana atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi : Penetrasi macadam pada umumnya digunakan sebagai lapisan permukaan pada
jalan-jalan di Indonesia. Pekerjaannya adalah menyediakan material kerikil yang distabilisasikan
oleh aspal pada base course baru ataupun base course hasil perbaikan. Lapisan macadam
terdiri dari suatu kesatuan lapisan dengan tebal 50 mm, terdiri dari dua atau tiga lapisan Aspal
panas, dan juga tiga lapis agregat/material.
Metode Kerja :
Kebutuhan material :
8.136,00
= 232,46 m2 per hari
35
Kebutuhan material tiap hari
Batu pecah 3/5 = 232,46 x 0,0400 = 9,30 m3
Batu pecah 2/3 = 232,46 x 0,0221 = 5,14 m3
Batu pecah 1/2 = 232,46 x 0,0086 = 2,00 m3
Batu pecah 0,5 = 232,46 x 0,0050 = 1,16 m3
Aspal drum = 232,46 x 4,4786 = 1.041,08 kg
Minyak tanah = 232,46 x 0,3214 = 74,71 ltr
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 34 Orang Pekerja
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 1 Orang Mandor
1 Orang Estimator
1 Orang Personil Petugas K-3
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Batu pecah 3/5 9,30 m3
Batu pecah 2/3 5,14 m3
Batu pecah ½ 2,00 m3
Batu pecah 0,5 1,16 m3
Aspal drum 1.041,08 kg
Minyak tanah 74,71 liter
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
Apakah patok-patok dan benang sudah ditempatkan
dengan benar?
Apakah agregat dengan nilai spesifikasi sudah sesuai
digunakan dan bersih dari kotoran?
Pastikan menggunakan tipe aspal dengan porsi yang tepat.
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan semua aspal yang dipanaskan tidak digunakan
lebih dari satu hari.
Pastikan aspal dipanaskan dengan suhu yang tepat sesuai
dengan spesifikasi
Pastikan penyemprotan aspal panas dilakukan secara
merata semaksimal mungkin.
Pestikan penghamparan kerikil pecah dilakukan merata dan
ukuran kerikil pecah tersebut sesuai serta ketebalan setiap
lapisan selalu dikontrol
Pastikan aktifitas pemadatan dilakukan secepatnya setelah
material dihamparkan
Pastikan ketiga lapisan tersebut diselesaikan dalam waktu
maksimun 2 – 3 hari
Tack Coat
Spesifikasi : Ketika lapisan aspal akan dilaksanakan untuk pelapisan permukaan, hal ini sangat
penting untuk membuat permukaan lapisan kering, bersih dan sebisa mungkin bebas dari debu.
Priming akan membantu untuk meningkatkan ikatan antara pondasi jalan dengan lapisan aspal
permukaan. Hal ini juga akan menutup pori-pori pada permukaan pondasi jalan. Pekerjaan ini
meliputi persiapan lapisan dasar (pondasi), dan pelaksanaan prime coat itu sendiri.
Metode Kerja :
Sapu dan bersihkan permukaan jalan
dengan menggunakan compressor udara.
Panaskan aspal sampai mencapai
temperatur yang dimaksud dalam spesifikasi.
Temperatur mungkin berbeda antara setiap
jenis atau type aspal.
Aspal harus diaduk dengan minyak tanah
dengan porposi perbandingan 35-40% dari
total volume.
Hasil pembersihan permukaan harus
disetujui oleh pengawas dan harus
disemprotkan dengan sedikit air sebelum
dilaksanakan proses tack coat.
Semprotkan aspal yang telah dipanaskan
dan dicampur kepermukaan jalan yang
telah dibersihkan dengan alat penyemprot
aspal. Jumlah penyemprotan aspal yang
telah tercampur ini harus 0,8 – 1,4 liter/m2.
Aplikasi penggunaan jamlah aspal
tergantung kepadatan dari base course
jalan dan instruksi khusus yang diberikan
oleh pengawas.
Permukaan yang telah ditack coat tidak
boleh dilalui oleh kendaraan sebelum
minimal 8 jam.
Lapis perekat (tack coat) - aspal cair sepanjang jalan direncanakan selesai dalam waktu 7
hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 1.162,29 x 0,0003 = 1 orang
Mandor = 1.162,29 x 0,0001 = 1 orang
Kebutuhan material :
8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Aspal drum = 1.162,29 x 0,8487 = 986,43 kg
Minyak tanah = 1.162,29 x 0,2060 = 239,43 ltr
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 1 Orang Pekerja untuk memanaskan dan
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan menjaga suhu aspal
1 Orang Estimator 1 Orang pekerja untuk penyeprotan aspal
1 Orang Personil Petugas K-3 1 Grup pekerja untuk mengangkut aspal
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Aspal drum 986,43 kg
Minyak tanah 239,43 ltr
Kayu bakar
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
Pastikan pondasi lapisan dasar (pondasi) jalan bersih dan
dipadatkan dengan baik.
Pengecekan akhir : ● Pastikan prime coat telah menutupi luasan daerah yang
diinginkan
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)
Spesifikasi : Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan aspal beton yang tersusun
dari agregat dan material aspal yang dicampur di pusat pencampuran serta menghampar dan
memadatkan campuran tersebut di atas suatu dasar (pondasi) yang telah disiapkan dan sesuai
dengan persyaratan ini yang memenuhi bentuk sesuai dalam Gambar dalam hal elevasi
(ketinggian), penampang memanjang dan melintangnya atau sesuai dengan yang diperintahkan
Pengawas Lapangan. Pekerjaan ini juga akan mencakup peningkatan dan perbaikan
perkerasan aspal jalan lama, beserta penyediaan dan penghamparan konstruksi perkerasan
baru untuk membuat perkerasan yang sempurna, sesuai dengan Gambar dan instruksi
Pengawas Lapangan.
Metode Kerja :
• Alat penghampar harus dioperasikan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan
permukaan yang rata (tanpa ada retakan,
sobekan, alur atau cacat lainnya) yang
apabila setelah sclesai pemadatan akan
diperoleh tebal, kelandaian memanjang,
elevasi dan potongan melintang yang sesuai
dengan yang dikehendaki.
Apabila ada permukaan terjadi segregasi,
sobek atau alur, maka pengoperasian alat
penghampar harus dihentikan dan dijalankan
lagi setelah alat penghampar diperbaiki.
Bagian permukaan yang kasar atau
tersegregasi harus diperbaiki dengan cara
menebarkan dan meratakan bagian
campuran yang halus. Perataan secara
manual sejauh mungkin dihindarkan.
Selama penghamparan, harus ditugaskan
beberapa tenaga yang bertugas
menyempurnakan hamparan, sehingga
apabila telah selesai akan diperoleh lapisan
yang memenuhi persyaratan.
Pada bagian-bagian pekerjaan dimana
penggunaan alat penghampar dipandang
tidak praktis maka penghamparan dapat
dilakukan cara manual. Campuran tidak
boleh ditumpahkan langsung dari truk.
Pemadatan harus dilakukan secepatnya
setelah penghamparan, yaitu pada saat
hamparan sudah tidak bergerak
(displacement) karena pemdatan.
Pemadatan harus dilakukan dalam tiga tahap
sebagai berikut :
- Pemadatan awal (dengan menggunakan
alat pemadat roda besi) pada saat suhu
campuran minimum 110 C)
- Pemadatan antara (dengan
menggunakan alat pemadat roda karet)
pada saat suhu campuran antara 90°C
sampai 110°C).
- Pemadatan akhir (dengan menggunakan
roda besi). Pada pemadatan awal, roda
penggerak alat pemadat harus
mengarah kealat penghampar.
Kecepatan alat pemadat roda besi dan roda
karet, masing-masing tidak boleh lebih dari 4
dan 6 km/jam, dan harus cukup lambat
sehingga tidak terjadi pergerakan hamparan.
Lintasan pemadatan tidak boleh bergeser
secara tiba-tiba, sedangkan arahnya tidak
boleh berubah secara mendadak.
Agar campuran tidak melekat pada roda alat
pemadat, maka permukaan roda alat
pemadat harus dibasahi dengan air
secukupnya.
Alat pemadat atau alat berat lainnya tidak
boleh dibiarkan berdiri di atas lapisan yang
baru, kecuali apabila lapisan tersebut telah
dingin dan mantap.
Laston lapis Aus (AC-WC) tebal 4.0 cm termasuk tack coat direncanakan selesai dalam
waktu 7 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 1.162,29 x 0,1446 = 168 orang
Mandor = 1.162,29 x 0,0145 = 17 orang
8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) = 1.162,29 x 0,0928 = 107,86 ton
(tack coat) - aspal cair sepanjang jalan = 1.162,29 x 1,0000 = 1.162,29 m2
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 1 Grup pekerja menghampar AC-WC
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 1 Grup mandor pengawas
1 Orang Estimator
1 Orang Personil Petugas K-3
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) 107,86 ton
Lapis perekat (tack coat) - aspal cair sepanjang jalan 1.162,29 m2
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
Pastikan permukaan jalan bersih dari segala kotoran.
Pastikan permukaan jalan sudah dilapis tack coat secara
merata.
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan Jenis campuran dan ketebalan lapisan harus
seperti yang ditentukan pada spesifikasi dan Gambar
Rencana
Pastikan dan cek Tebal Lapisan dan Toleransi
Campuran hanya bisa dihampar bila permukaan yang telah
disiapkan dalam keadaan kering dan diperkirakan tidak
akan turun hujan saat penghamparan.
Alat penghampar harus dilengkapi dengan "screed"
(perata) baik dengan jenis penumbuk (tamper) maupun
jenis vibrasi dan perangkat untuk memanasi "screed"
(sepatu) pada temperatur yang diperlukan untuk
menghampar campuran aspal tanpa menggusur atau
merusak permukaan hasil hamparan.
MetodeKerja:
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup
pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk
tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan
lama.
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang
terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau
lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka
bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis
formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun
bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan
semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil
galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan
yang dipadatkan sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.
Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, Penyedia
Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat
mencegah aliran tersebut mengalir masuk kedalam galian yang telah terbuka.
Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat) direncanakan selesai dalam waktu 1 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
4,00
= 4,00 m3 per hari
1
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 4,00 x 0,7500 = 3 orang
Mandor = 4,00 x 0,0250 = 1 orang
Tenaga Kerja :
1 Pengawas
1 Orang Pelaksana
3 Orang Pekerja
1 Orang Mandor
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah bouplank sudah terpasang dengan benar?
Apakah elevasi galian tanah sudah benar?
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan
Untuk tanah urugan kembali disingkirkan disekitar lokasi
pekerjaan.
Spesifikasi : Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan aspal beton yang tersusun
dari agregat dan material aspal yang dicampur di pusat pencampuran serta menghampar dan
memadatkan campuran tersebut di atas suatu dasar (pondasi) yang telah disiapkan dan sesuai
dengan persyaratan ini yang memenuhi bentuk sesuai dalam Gambar dalam hal elevasi
(ketinggian), penampang memanjang dan melintangnya atau sesuai dengan yang diperintahkan
Pengawas Lapangan. Pekerjaan ini juga akan mencakup peningkatan dan perbaikan
perkerasan aspal jalan lama, beserta penyediaan dan penghamparan konstruksi perkerasan
baru untuk membuat perkerasan yang sempurna, sesuai dengan Gambar dan instruksi
Pengawas Lapangan.
Metode Kerja :
• Alat penghampar harus dioperasikan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan
permukaan yang rata (tanpa ada retakan,
sobekan, alur atau cacat lainnya) yang
apabila setelah sclesai pemadatan akan
diperoleh tebal, kelandaian memanjang,
elevasi dan potongan melintang yang sesuai
dengan yang dikehendaki.
Apabila ada permukaan terjadi segregasi,
sobek atau alur, maka pengoperasian alat
penghampar harus dihentikan dan dijalankan
lagi setelah alat penghampar diperbaiki.
Bagian permukaan yang kasar atau
tersegregasi harus diperbaiki dengan cara
menebarkan dan meratakan bagian
campuran yang halus. Perataan secara
manual sejauh mungkin dihindarkan.
Selama penghamparan, harus ditugaskan
beberapa tenaga yang bertugas
menyempurnakan hamparan, sehingga
apabila telah selesai akan diperoleh lapisan
yang memenuhi persyaratan.
Pada bagian-bagian pekerjaan dimana
penggunaan alat penghampar dipandang
tidak praktis maka penghamparan dapat
dilakukan cara manual. Campuran tidak
boleh ditumpahkan langsung dari truk.
Pemadatan harus dilakukan secepatnya
setelah penghamparan, yaitu pada saat
hamparan sudah tidak bergerak
(displacement) karena pemdatan.
Pemadatan harus dilakukan dalam tiga tahap
sebagai berikut :
- Pemadatan awal (dengan menggunakan
alat pemadat roda besi) pada saat suhu
campuran minimum 110 C)
- Pemadatan antara (dengan
menggunakan alat pemadat roda karet)
pada saat suhu campuran antara 90°C
sampai 110°C).
- Pemadatan akhir (dengan menggunakan
roda besi). Pada pemadatan awal, roda
penggerak alat pemadat harus
mengarah kealat penghampar.
Kecepatan alat pemadat roda besi dan roda
karet, masing-masing tidak boleh lebih dari 4
dan 6 km/jam, dan harus cukup lambat
sehingga tidak terjadi pergerakan hamparan.
Lintasan pemadatan tidak boleh bergeser
secara tiba-tiba, sedangkan arahnya tidak
boleh berubah secara mendadak.
Agar campuran tidak melekat pada roda alat
pemadat, maka permukaan roda alat
pemadat harus dibasahi dengan air
secukupnya.
Alat pemadat atau alat berat lainnya tidak
boleh dibiarkan berdiri di atas lapisan yang
baru, kecuali apabila lapisan tersebut telah
dingin dan mantap.
Laston lapis Aus (AC-WC) tebal 4.0 cm termasuk tack coat direncanakan selesai dalam
waktu 7 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
100,00
= 100,00 m2 per hari
1
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 100,00 x 0,1446 = 14 orang
Mandor = 100,00 x 0,0145 = 1 orang
100,00
= 100,00 m2 per hari
1
Kebutuhan material tiap hari
Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) = 100,00 x 0,0928 = 9,28 ton
(tack coat) - aspal cair sepanjang jalan = 100,00 x 1,0000 = 100,00 m2
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 1 Grup pekerja menghampar AC-WC
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 1 Grup mandor pengawas
1 Orang Estimator
1 Orang Personil Petugas K-3
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) 9,28 ton
Lapis perekat (tack coat) - aspal cair sepanjang jalan 100,00 m2
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
Pastikan permukaan jalan bersih dari segala kotoran.
Pastikan permukaan jalan sudah dilapis tack coat secara
merata.
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan Jenis campuran dan ketebalan lapisan harus
seperti yang ditentukan pada spesifikasi dan Gambar
Rencana
Pastikan dan cek Tebal Lapisan dan Toleransi
Campuran hanya bisa dihampar bila permukaan yang telah
disiapkan dalam keadaan kering dan diperkirakan tidak
akan turun hujan saat penghamparan.
Alat penghampar harus dilengkapi dengan "screed"
(perata) baik dengan jenis penumbuk (tamper) maupun
jenis vibrasi dan perangkat untuk memanasi "screed"
(sepatu) pada temperatur yang diperlukan untuk
menghampar campuran aspal tanpa menggusur atau
merusak permukaan hasil hamparan.
MetodeKerja:
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup
pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk
tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan
lama.
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang
terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau
lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka
bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis
formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun
bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan
semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil
galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan
yang dipadatkan sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.
Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, Penyedia
Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat
mencegah aliran tersebut mengalir masuk kedalam galian yang telah terbuka.
Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat) direncanakan selesai dalam waktu 10 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
265,86
= 26,59 m3 per hari
10
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 26,59 x 0,7500 = 20 orang
Mandor = 26,59 x 0,0250 = 1 orang
Tenaga Kerja :
1 Pengawas
1 Orang Pelaksana
20 Orang Pekerja
1 Orang Mandor
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah bouplank sudah terpasang dengan benar?
Apakah elevasi galian tanah sudah benar?
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan
Untuk tanah urugan kembali disingkirkan disekitar lokasi
pekerjaan.
Bekisting untuk sloof, Bekisting untuk sloof pasang kembali, Pemasangan plastik alas cor,
Pemasangan delatasi multiplek 6 mm tiap jarak 5 m
MetodeKerja:
Kebutuhan material :
278,52
= 9,28 m2 per hari
30
Kebutuhan material tiap hari
Kayu bekisting = 9,28 x 0,0450 = 0,42 m3
Paku = 9,28 x 0,3000 = 2,79 kg
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 3 Orang Pekerja
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 2 Orang tukang kayu
1 Orang Estimator 1 Orang kepala tukang
1 Orang Personil Petugas K-3 1 Orang mandor
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Kayu bekisting 0,42 m3
Paku 2,79 kg
Plastik 443,10 m2
Multiplek 6 mm
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah cetakan beton (bekisting) sesuai ukurannya?
Kayu yang digunakan terdiri dari kayu yang kuat dan tidak
mudah lapuk
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan bekisting terpasang dengan benar.
Kontrol elevasi dan bentuk bekisting
Beri minyak bekisting agar mudah dalam melepas nantinya.
Pengecekan akhir : ● Pastikan hasil beton bagus dan tidak keropos.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)
Spesifikasi : Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Metode kerja :
Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi
Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan sesuai
dengan prosedur SNI 03-6816-2002,
menggunakan batang yang pada awalnya
lurus dan bebas dari lekukan-lekukan,
bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila
pembengkokan secara panas dilapangan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan
pengamanan harus diambil untuk menjamin
bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu
berubah banyak.
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum
pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan
adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan
beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai
dengan Gambar dan dengan kebutuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan,
atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Batang tulangan harus diikat kencang
dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser pada saat
pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi
atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan
baja tarik utama tidak diperkenankan.
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 direncanakan selesai dalam waktu 5 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
3.660,80
= 732,16 kg per hari
5
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 732,16 x 0,0070 = 5 orang
Tukang besi = 732,16 x 0,0070 = 5 orang
Kepala Tukang = 732,16 x 0,0007 = 1 orang
Mandor = 732,16 x 0,0007 = 1 orang
Kebutuhan material :
3.660,80
= 732,16 kg per hari
5
Kebutuhan material tiap hari
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 = 732,16 x 1,0500 = 768,77 kg
Kawat beton = 732,16 x 0,0150 = 10,98 kg
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 5 Orang Pekerja
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 5 Orang tukang besi
1 Orang Estimator 1 Orang kepala tukang
1 Orang Personil Petugas K-3 1 Orang mandor
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 768,77 kg
Kawat beton 10,98 kg
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah kebutuhan besi, diameter dan jumlah potongan
sudah sesuai dengan ceklist?
Besi harus bersih dari kotoran dan bekas minyak.
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan besi diletakkan pada tempat atau desain dan
spesifikasi yang telah ditentukan sebelum pengecoran
dilaksanakan.
Kontrol elevasi dan bentuk bekisting
Pengecekan akhir : ● Pastikan anyaman besi beton sesuai dengan desain dan
spesifikasi yang telah ditentukan.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)
Spesifikasi : Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat.
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton
bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan beton untuk struktur baja
komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
Metode Kerja :
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh
acuan, harus sudah terpasang dengan kuat
dan benar.
Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, harus dibentuk dari
galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya
harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran
tanah yang lepas harus dibuang sebelum
pengecoran beton.
Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan dari adukan yang kedap
dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan.
Plastik alas cor harus sudah terpasang.
Beton harus dicor sedemikian rupa hingga
terhindar dari segregasi partikel kasar dan
halus dari campuran. Beton harus dicor
dalam cetakan sedekat mungkin dengan
yang dapat dicapai pada posisi akhir beton
untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh
melampaui satu meter dari tempat awal
pengecoran.
Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam
cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm.
Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan
sedemikian rupa hingga campuran beton
yang telah dicor masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan campuran beton
yang baru.
Beton harus dipadatkan dengan penggetar
mekanis dari dalam atau dari luar yantelah
disetujui. Bilamana diperlukan dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan penggetaran harus
disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin pemadatan
yang tepat dan memadai. Penggetar tidak
boleh digunakan untuk memindahkan
campuran beton dari satu titik ke titik lain di
dalam cetakan.
Penggetar harus dibatasi waktu
penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa
menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat.
Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang
vertikal, dinding, kolom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih awal 30 jam
setelah pengecoran beton. Cetakan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat,
balok, gelegar, atau struktur busur, tidak
boleh dibongkar hingga pengujian
menunjukkan bahwa paling sedikit 85 % dari
kekuatan rancangan beton telah dicapai.
Kebutuhan material :
107,61
= 15,37 m3 per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Mutu beton fc' 19,3 Mpa (K 225) Ready mix = 15,37 x 1,0600 = 16,30 m3
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 14 Orang Pekerja
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 3 Orang tukang Batu
1 Orang Estimator 1 Orang mandor
1 Orang Personil Petugas K-3
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Mutu beton fc' 19,3 Mpa (K 225) Ready mix 16,30 m3
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah cetakan beton (bekisting) sesuai ukurannya?
Kayu yang digunakan terdiri dari kayu yang kuat dan tidak
mudah lapuk
Spesifikasi : Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini
yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan perawat atau lembaran
bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang
terekspos dari aliran udara.
Metode Kerja :
Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang
terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam waktu yang
ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan
pengerasan beton.
Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah pada setiap
saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan
pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh diperkenankan melewati permukaa beton dalam
21 hari setelah beton dicor atau setelah beton mencapai kekuataminimum yang disyaratkan.
Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi atau
beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan tambahan (aditif), harus
dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari
atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 2 Orang Pekerja
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 1 Orang tukang Batu
1 Orang Estimator 1 Orang mandor
1 Orang Personil Petugas K-3
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah beton dicor dengan sempurna?
Cek bekisting dan permukaan beton
Spesifikasi : Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap rambu jalan, patok pengarah, patok
kilometer dan bagian rel pengaman harus sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan. Semua
patok harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian sedemikian rupa hingga dapat
menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya, terutama selama pengerasan
(setting) beton.
Metode Kerja :
Semua patok kilometer, patok hektometer
dan patok pengarah harus diberi satu lapis
cat dasar (primer), satu lapis cat bawah
permukaan dan satu lapis akhir sebagai lapis
permukaan sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam Gambar. Penandaan lainnya dan
bahan pemantul harus dilaksanakan
sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Patok Kilometer dan Patok Hektometer direncanakan selesai dalam waktu 7 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
46,00
= 7,00 bh per hari
7
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 7,00 x 0,0749 = 1 orang
Tukang batu = 7,00 x 0,0300 = 1 orang
Mandor = 7,00 x 0,0150 = 1 orang
Kebutuhan material :
46,00
= 7,00 bh per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Beton K-175 tanpa alat = 7,00 x 0,1512 = 1,06 m3
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 = 7,00 x 18,9000 = 132,30 kg
Bekisting untuk pondasi = 7,00 x 1,9200 = 13,44 m2
Tenaga Kerja :
1 Orang Pengawas 1 Orang Pekerja
1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan 1 Orang tukang Batu
1 Orang Estimator 1 Orang mandor
1 Orang Personil Petugas K-3
1 Orang Logistik
1 Orang Administrasi dan Keuangan
Material :
Beton K-175 tanpa alat 1,06 m3
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 132,30 kg
Bekisting untuk pondasi 13,44 m2
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah beton dicor dengan sempurna?
Cek bekisting
Demikian sekilas penjelasan singkat metode pelaksanaan pekerjaan jalan ini kami sampaikan,
dan apabila ada kekurangan dalam penyampainnya akan diperbaiki pada saat pelaksanaan
pekerjaan nantinya. Dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.