Anda di halaman 1dari 37

METODE Pemeliharaan Berkala

PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Mobilisasi dan Demobilisasi

Daftar Mobilisasi Personil

Pelaksanaan pekerjaan paket proyek ini mengusulkan staf inti proyek yang terdiri dari :

1. Pelaksana Pekerjaan Jalan


2. Estimator Pekerjaan Jalan
3. Personil K.3
4. Personil Bagian Logistik
5. Personil Bagian Administrasi dan Keuangan

Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan pekerjaan
paket pyoyek ini, akan terdiri dari :

1. Mandor 5. Kepala Tukang


2. Tukang Batu 6. Pekerja
3. Tukang Besi 7. Operator Alat
4. Tukang Kayu

Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur
Organisasi Kerja, akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak
diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Sedangakan mobilisasi tenaga kerja akan
disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin dari Rencana Kerja/Schedule.

Daftar Mobilisasi Peralatan

Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan utama pada paket proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan
pekerjaan.

1. 1 buah mesin gilas 6 – 8 ton


2. 1 buah mesin penyemprot aspal 850 l
3. 1 buah mesin gilas tandem 6-8 ton
4. 1 buah mesin gilas roda karet 8-10 ton
5. 1 buah mesin penghampar hotmix 1,82 m
6. 1 buah compressor 210 m3/jam
7. 1 buah alat concrete vibrator
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Direksi Keet dan Papan Nama Proyek

Spesifikasi : Penyedia Jasa harus membuat Direksi keet / brak kerja untuk ruang kantor Direksi
Pekerjaan dan administrasi proyek di lapangan. Brak kerja dibuat semi permanen dengan luas
minimal sesuai volume yang tercantum di dalam kontrak, dengan konstruksi : Kerangka kayu
kalimantan, atap seng gelombang, dinding triplek, lantai terbuat beton rabat atau bata diplester
1 pc : 3 psr, serta dilengkapi penerangan yang cukup. Ruang brak kerja tidak boleh digunakan
untuk gudang. Ruang brak kerja dapat dipakai bersama untuk ruang kerja pelaksana. Apabila di
sekitar lokasi pekerjaan terdapat bangunan atau rumah yang dapat difungsikan sebagai
Direksikeet, maka Penyedia jasa dapat menyewa bangunan tersebut dengan ketentuan luas
bangunan sama dengan atau lebih.

Perlengkapan Bangunan :

Direksikeet harus dilengkapi dengan perabot


sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat
Komitmen antara lain :
1. Meja rapat,
2. Kursi,
3. Papan tempel,
4. White board,
5. Almari / rak buku,
6. Gambar - gambar dan bestek,
7. Time schedule,
8. Kalender dan
9. Obat - obatan (PPPK)
10. dan sebagainya

Papan Nama Proyek :

Papan nama proyek dipasang pada awal


pekerjaan dan akhir pekerjaan sebagai
informasi tentang pelaksanaan proyek yang
sedang dilaksanakan.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Pembersihan rumput dan tanaman di bahu jalan (dengan buruh)

Spesifikasi : Sebelum pekerjaan jalan (pekerjaan utama) dimulai, badan jalan harus
dibersihkan dari setiap vegetasi (tumbuh-tumbuhan). Pekerjaan pembersihan meliputi
pembersihan / pemindahan pepohonan (sisapepohonan), semak-semak, tumbuhan-
tumbuhan lainnya, sampah-sampah, dan semua material-material yang tidak diperlukan
termasuk semua material hasil penggalian.

Untuk konstruksi jalan baru, alignment jalan harus bisa ditentukan dimana kemungkinannya
untuk meminimalkan pemotongan pohon-pohon,dan untuk pohon yang terletak lebih dari
0,5 meter dari badan jalan tidak boleh dipotong tanpa sepengetahuan Pengawas
(Contract Supervisor). Semua reruntuhan harus dikumpulkan dan dibuang ditempat yangs
esuai dan dapat diterima oleh Pengawas (Contract Supervisor).

MetodeKerja:

 Pasang patok untuk lebar pembersihan dengan


interval 10 meter antar patok. Gunakan patok As
jalan sebagai acuannya.
 Pasang benang sepanjang patok yang telah
diset.
 Bersikan semua semak-semak, rerumputan dan
sampah-sampah yang berada dalam badan jalan
yang telah diset dengan patok-patok yang telah
dipasang.
 Semua sisa-sisa pohon, rerumputan, pohon-
pohon, semak-semak, reruntuhan dan batu-batu
besar harus dipindahkan dan dibuang keluar dari
formasi jalan atau sesuai dengan arahan dari
pengawas pekerjaan.
 Luas area yang harus dibersihkan sesuai dengan
yang diinformasikan pada gambar atau sesuai
denganyang diinstruksikan oleh.
 Seandainya batu-batu yang berada dilokasi lintasan kendaraan terlalu besar,
bakar batu tersebut dan siram dengan air untuk mempermudah memecahkan batu
tersebut serta pecahkan menjadi ukuran yang lebih kecil. Kemudian pindahkan keluar
dari lokasi / jalur lintasan kendaraan.
Pembersihan rumput dan tanaman di bahu jalan (dengan buruh) direncanakan selesai
dalam waktu 10 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
872,00
= 87,20 m2 per hari
10
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 87,20 x 0,0167 = 1 orang
Mandor = 87,20 x 0,0007 = 1 orang

Tenaga Kerja :
 1 Pengawas
 1 Orang Pelaksana
 1 Orang Mandor
 1 Grup pekerja untuk pembersihan semak
 1 Grup pekerja untuk pembersihan rerumputan
 1 Grup pekerja untuk pembersihan sisa-sisa pembongkaran

Peralatan dan Alat Bantu :


 Meteran ukur
 Patok kayu / bambu
 Benang
 Alat untuk memotong semak
 Alat pemotong rumput
 Cangkul
 Keranjang
 Gerobak sorong

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
 Apakah patok-patok dan benang sudah diletakkan pada
tempat yang benar?

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan timbunan material yang dibuang cukup jauh dari
formasi jalan.
 Pastikan luasan yang telah dibersihkan sudah bersih dari
pohon-pohon, semak-semak, sisa-sisa pohon, rerumputan
dan batu-batu besar lainnya.

Pengecekan akhir : • Pengecekan akhir adalah pengecekan list aktivitas diatas


METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat)

Spesifikasi : Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau


penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk
penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.
Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan,untuk formasi
galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk pekerjaan
stabilisasi lereng dan pembuangan bahanlongsoran, untuk galian bahan konstruksi dan
pembuangan sisa bahan galian,untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan
beraspal dan /atau perkerasan beton pada perkerasan lama, dan umumnya untuk pembentukan
profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis,ketinggian dan
penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Kerja :

 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup
pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk
tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan
lama.
 Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang
terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau
lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka
bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
 Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis
formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun
bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan
semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil
galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan
yang dipadatkan sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.
 Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, Penyedia
Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat
mencegah aliran tersebut mengalir masuk kedalam galian yang telah terbuka.
Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat) direncanakan selesai dalam waktu 14 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
168,00
= 12,00 m3 per hari
14
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 12,00 x 0,7500 = 9 orang
Mandor = 12,00 x 0,0250 = 1 orang

Tenaga Kerja :
 1 Pengawas
 1 Orang Pelaksana
 9 Orang Pekerja
 1 Orang Mandor

Peralatan dan Alat Bantu :


 Meteran ukur
 Patok kayu / bambu
 Benang
 Cangkul
 Ganco
 Keranjang
 Gerobak sorong

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah bouplank sudah terpasang dengan benar?
 Apakah elevasi galian tanah sudah benar?

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan
 Untuk tanah urugan kembali disingkirkan disekitar lokasi
pekerjaan.

Pengecekan akhir : • Pengecekan akhir adalah pengecekan list aktivitas diatas.


METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Telford 10/15 cm (sub base batu belah) leveling

Spesifikasi : Telford digunakan untuk menaikkan badan jalan di daerah yang sub gradenya
lemah. Kegiatan dalam pekerjaan ini adalah penyusunan batu tepi, menghampar pasir untuk
dasar perletakan material, danpenyusunan batu dengan berbeda ukuran dalam posisi vertikal
(berdiri) untuk membentuk suatu pola dan susunanyang kuat. Struktur telford harus dipasang
sebelum pemasangan based course jalan.

Metode Kerja :

 Set ketebalan lapisan jalan dan kemiringan


badan jalan sesuai dengan gambar rencana
menggunakan patok-patok dan benang
patok-patok harus ditempatkan pada As jalan
dan dipinggir jalan dengan jarak antar patok
10 m. Beri tanda ketinggian pada patok dan
pasang benang.
 Set garis pinggir jalan pada kedua sisi
dengan menggunakan patok-patok dan
benang.
 Letakkan batu-batu pinggir dengan posisi
berdiri (vertical) sepanjang garis jalan pada
kedua sisinya. Ukuran batu yang ideal untuk
batu pinggir tersebut adalah 15-25 cm.
 Letakkan batu secara berdiri (vertical)
langsung diatas pasir. Batu-batu tersebut
harus dipasang dari tepi jalan terus menuju
ketengah (As) jalan. Batu-batu tersebut
harus berukuran 10-15 cm
 Setelah batu-batu yang berukuran besar
dipasang, pasanglah batu uuran 5/7 cm
untuk mengisi celah-celah yang yang
dibentuk oleh batu-batu besar. Terakhir
hamparkan agregat 2/3 cm diatasnya.
 Hal ini penting dilakukan karena untuk
mengisi celah kecil dan mengurangi
pergerakan (mengunci) batu-batu telford
setelah dipasang.
 Lakukan pemadatan dengan menggunakan
mesin gilas Three wheel roller 6-8 ton
setelah batu terpasang dan telah terisi batu-
batu pengunci.
Telford 10/15 cm (sub base batu belah) leveling direncanakan selesai dalam waktu 14 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
438,75
= 31,34 m3 per hari
14
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 31,34 x 1,2375 = 39 orang
Mandor = 31,34 x 0,0375 = 1 orang

Kebutuhan material :
438,75
= 31,34 m3 per hari
14
Kebutuhan material tiap hari
Batu belah (quarry - lokasi pekerjaan) = 31,34 x 0,6250 = 19,59 m3
Sirtu (quarry - lokasi pekerjaan) = 31,34 x 0,2500 = 7,83 m3
Pasir urug (quarry - lokasi pekerjaan) = 31,34 x 0,3750 = 11,75 m3

Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  39 Orang Pekerja
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  Orang Mandor
 1 Orang Estimator
 1 Orang Personil Petugas K-3
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Meteran ukur  Keranjang
 Patok kayu / bambu  Benang
 Cangkul, Sekop  Palu
 Alat penghampar  Three wheel roller 6-8 ton
 Keranjang  Alat bantu

Material :
 Batu belah (quarry - lokasi pekerjaan) 19,59 m3
 Sirtu (quarry - lokasi pekerjaan) 7,83 m3
 Pasir urug (quarry - lokasi pekerjaan) 11,75 m3

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
 Apakah patok-patok sudah ditempatkan dengan benar?

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Setelah penyiapan tanah dasar atau perkerasan lama
selesai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka
konstruksi telford baru dapat dimulai.
 Pasir pengisi dihamparkan terlebih dahulu baru kemudian
batu pecah disusun berdiri.
 Lapisan batu pecah tebal 15 cm dibuat dari konstruksi batu
belah yang disusun di atas lapis pasir urug dengan posisi
berdiri tegak, rapih dan rata kemudian dikunci dengan
hurugan sirtu pada bagian yang berongga sehingga rapat
dan rapih.
 Penyiraman air dilakukan seperlunya agar agregat halus
bisa masuk disela- sela susunan batu pecah, sehingga
pemasangan batu pecah benar-benar rapat dan rapih.
 Setelah pemasangan lapis batu pecah telah rapat dan rapih,
kemudian ditaburi pasir lagi dan dipadatkan dengan
mesin gilas 6-10 ton dengan kemiringan sesuai dengan
Gambar Rencana atau petunjuk Direksi Pekerjaan.

Pengecekan akhir : • Pengendalian ketebalan dan keseragaman lapis pondasi


bawah telford dilakukan dengan prosedur pemeriksaan
visual dan pengukuran ketebalan setiap hari, dilakukan
untuk setiap 200 m panjang lapis pondasi bawah telford
yang dipasang.
• Pastikan kemiringan melintang jalan dari sisi kanan kesisi
kiri bagus, padat dan sesuai dengan kemiringan yang telah
ditentukan.
• tidak boleh ada ketidak teraturan dalam bentuk dan
permukaan tersebut harus rata dan seragam.
• Kemiringan dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak
boleh lebih atau kurang dari 1,5 cm dari yang ditunjukkan
gambar dan disetujui Direksi Pekerjaan.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Lapisan penetrasi Makadam 50 mm (Lapen)

Spesifikasi : Penetrasi macadam pada umumnya digunakan sebagai lapisan permukaan pada
jalan-jalan di Indonesia. Pekerjaannya adalah menyediakan material kerikil yang distabilisasikan
oleh aspal pada base course baru ataupun base course hasil perbaikan. Lapisan macadam
terdiri dari suatu kesatuan lapisan dengan tebal 50 mm, terdiri dari dua atau tiga lapisan Aspal
panas, dan juga tiga lapis agregat/material.

Metode Kerja :

• Set batas lapangan dan kemiringan


melintang jalan sebesar 4% dengan
mengunakan patok-patok dan benang.
Patok-patok harus dipasang pada As jalan
dan sisi kiri dan kanan jalan dengan jarak
interval antar patok 10 m. Tandai ketebalan
lapisan pada patok dan pasang benang
padatanda tersebut.
• Material batu pecah dengan ukuran berbeda
untuk lapisan penetrasi macadam harus
diletakkan sepanjang jalan dalam bentuk
tumpukan-tumpukan kecil sepanjang jalan
yang akan dikerjakan.
• Setelah penyemprotan aspal prime coat,
kerjakan lapisan pertama dengan
menggunakan kerikil pecah 3-5 cm, kunci
dengan kerikil pecah ukuran 2-3 cm dengan
jumlah penggunaan 80-100 kg/m2. kemudian
secepatnya lakukan pemadatan dengan
menggunakan mesin gilas (steel wheel roller
) 6-8 ton untuk minimal 10 kali lintasan dan
dengan kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam.
• yang telah dipadatkan. Jumlah
penyemprotan aspal minimal 2.5 liter/m2,
Lakukan penyemprotan dengan merata dan
pada temperatur yang tercantum pada
spesifikasi.
• Ketika lapisan pertama penyemprotan aspal
masih panas dan lengket, hamparkan
lapisan kedua dengan menggunakan kerikil
pecah ukuran 1-2 cm dengan jumlah
penghamparan sekitar 25 kg/m2 dan
kemudian secepatnya dipadatkan dengan
menggunakan mesin gilas 3 roda 6 - 8 ton
untuk minimal 10 kali lintasan dan dengan
kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam.
• Selanjutnya semprotkan lagi aspal yang
telah dipanaskan dengan jumlah minimal 1,5
ltr/m2 diatas lapisan kerikil sebelumnya yang
telah dipadatkan. Lakukan penyemprotan
dengan merata dan pada temperatur yang
tercantum dalam spesifikasi.
• Ketika lapisan aspal yang baru disemprotkan
masih panas dan lengket, lakukan
pemasangan lapisan ketiga dengan
menghamparkan agregat halus atau pasir
dengan ukuran 0 – 0,5 cm (atau agregat
pipih) dengan jumlah sekitar 8 – 10 kg/m2.
Kemudian dilakukan pemadatan secepatnya
dengan menggunakan mesin gilas 3 roda 6 -
8 ton untuk minimul 10 kali lintasan dengan
kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam. Pada
lintasan terakhir harus didapat permukaan
yang hal us dan rata.
Lapisan penetrasi Makadam 50 mm (Lapen) direncanakan selesai dalam waktu 35 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
8.136,00
= 232,46 m2 per hari
35
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 232,46 x 0,1460 = 34 orang
Mandor = 232,46 x 0,0040 = 1 orang

Kebutuhan material :
8.136,00
= 232,46 m2 per hari
35
Kebutuhan material tiap hari
Batu pecah 3/5 = 232,46 x 0,0400 = 9,30 m3
Batu pecah 2/3 = 232,46 x 0,0221 = 5,14 m3
Batu pecah 1/2 = 232,46 x 0,0086 = 2,00 m3
Batu pecah 0,5 = 232,46 x 0,0050 = 1,16 m3
Aspal drum = 232,46 x 4,4786 = 1.041,08 kg
Minyak tanah = 232,46 x 0,3214 = 74,71 ltr

Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  34 Orang Pekerja
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  1 Orang Mandor
 1 Orang Estimator
 1 Orang Personil Petugas K-3
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Meteran ukur  Mesin gilas 3 roda 6 - 8 ton
 Patok kayu / bambu  Asphalt sprayer 850ℓ
 Cangkul  Alat bantu
 Sekop
 Keranjang

Material :
 Batu pecah 3/5 9,30 m3
 Batu pecah 2/3 5,14 m3
 Batu pecah ½ 2,00 m3
 Batu pecah 0,5 1,16 m3
 Aspal drum 1.041,08 kg
 Minyak tanah 74,71 liter
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
 Apakah patok-patok dan benang sudah ditempatkan
dengan benar?
 Apakah agregat dengan nilai spesifikasi sudah sesuai
digunakan dan bersih dari kotoran?
 Pastikan menggunakan tipe aspal dengan porsi yang tepat.

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan semua aspal yang dipanaskan tidak digunakan
lebih dari satu hari.
 Pastikan aspal dipanaskan dengan suhu yang tepat sesuai
dengan spesifikasi
 Pastikan penyemprotan aspal panas dilakukan secara
merata semaksimal mungkin.
 Pestikan penghamparan kerikil pecah dilakukan merata dan
ukuran kerikil pecah tersebut sesuai serta ketebalan setiap
lapisan selalu dikontrol
 Pastikan aktifitas pemadatan dilakukan secepatnya setelah
material dihamparkan
 Pastikan ketiga lapisan tersebut diselesaikan dalam waktu
maksimun 2 – 3 hari

Pengecekan akhir : • Pastikan permukaaan jalan rata setelah pemadatan


 Pastikan seluruh luas permukaan jalan tertutupi oleh
lapisan terakhir (lapisan pasir)
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Tack Coat

Spesifikasi : Ketika lapisan aspal akan dilaksanakan untuk pelapisan permukaan, hal ini sangat
penting untuk membuat permukaan lapisan kering, bersih dan sebisa mungkin bebas dari debu.
Priming akan membantu untuk meningkatkan ikatan antara pondasi jalan dengan lapisan aspal
permukaan. Hal ini juga akan menutup pori-pori pada permukaan pondasi jalan. Pekerjaan ini
meliputi persiapan lapisan dasar (pondasi), dan pelaksanaan prime coat itu sendiri.

Metode Kerja :
 Sapu dan bersihkan permukaan jalan
dengan menggunakan compressor udara.
 Panaskan aspal sampai mencapai
temperatur yang dimaksud dalam spesifikasi.
Temperatur mungkin berbeda antara setiap
jenis atau type aspal.
 Aspal harus diaduk dengan minyak tanah
dengan porposi perbandingan 35-40% dari
total volume.
 Hasil pembersihan permukaan harus
disetujui oleh pengawas dan harus
disemprotkan dengan sedikit air sebelum
dilaksanakan proses tack coat.
 Semprotkan aspal yang telah dipanaskan
dan dicampur kepermukaan jalan yang
telah dibersihkan dengan alat penyemprot
aspal. Jumlah penyemprotan aspal yang
telah tercampur ini harus 0,8 – 1,4 liter/m2.
Aplikasi penggunaan jamlah aspal
tergantung kepadatan dari base course
jalan dan instruksi khusus yang diberikan
oleh pengawas.
 Permukaan yang telah ditack coat tidak
boleh dilalui oleh kendaraan sebelum
minimal 8 jam.

Lapis perekat (tack coat) - aspal cair sepanjang jalan direncanakan selesai dalam waktu 7
hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 1.162,29 x 0,0003 = 1 orang
Mandor = 1.162,29 x 0,0001 = 1 orang
Kebutuhan material :
8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Aspal drum = 1.162,29 x 0,8487 = 986,43 kg
Minyak tanah = 1.162,29 x 0,2060 = 239,43 ltr

Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  1 Orang Pekerja untuk memanaskan dan
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan menjaga suhu aspal
 1 Orang Estimator  1 Orang pekerja untuk penyeprotan aspal
 1 Orang Personil Petugas K-3  1 Grup pekerja untuk mengangkut aspal
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Sapu kawat, sapu biasa, kompresor  Asphalt distributor 4000 ℓ
 Aspalt sprayer  Compressor 4000-6500 ℓ/m
 Truk
 Drum pengangkut aspal panas
 Termometer aspal

Material :
 Aspal drum 986,43 kg
 Minyak tanah 239,43 ltr
 Kayu bakar

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
 Pastikan pondasi lapisan dasar (pondasi) jalan bersih dan
dipadatkan dengan baik.

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan campuran prime coat komposisi perbandingan


antara dengan minyak tanah dan aspal sesuai
 Pastikan aspal dipanaskan dengan suhu yang tepat sesuai
dengan spesifikasi
 Pastikan penyemprotan aspal panas sesuai jumlah aspal
yang dipakai dihitung dan dibagi dengan luas permukaan
jalan yang akan disemprot.

Pengecekan akhir : ● Pastikan prime coat telah menutupi luasan daerah yang
diinginkan
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Laston lapis Aus (AC-WC) tebal 4.0 cm termasuk tack coat

Spesifikasi : Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan aspal beton yang tersusun
dari agregat dan material aspal yang dicampur di pusat pencampuran serta menghampar dan
memadatkan campuran tersebut di atas suatu dasar (pondasi) yang telah disiapkan dan sesuai
dengan persyaratan ini yang memenuhi bentuk sesuai dalam Gambar dalam hal elevasi
(ketinggian), penampang memanjang dan melintangnya atau sesuai dengan yang diperintahkan
Pengawas Lapangan. Pekerjaan ini juga akan mencakup peningkatan dan perbaikan
perkerasan aspal jalan lama, beserta penyediaan dan penghamparan konstruksi perkerasan
baru untuk membuat perkerasan yang sempurna, sesuai dengan Gambar dan instruksi
Pengawas Lapangan.

Metode Kerja :
• Alat penghampar harus dioperasikan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan
permukaan yang rata (tanpa ada retakan,
sobekan, alur atau cacat lainnya) yang
apabila setelah sclesai pemadatan akan
diperoleh tebal, kelandaian memanjang,
elevasi dan potongan melintang yang sesuai
dengan yang dikehendaki.
 Apabila ada permukaan terjadi segregasi,
sobek atau alur, maka pengoperasian alat
penghampar harus dihentikan dan dijalankan
lagi setelah alat penghampar diperbaiki.
Bagian permukaan yang kasar atau
tersegregasi harus diperbaiki dengan cara
menebarkan dan meratakan bagian
campuran yang halus. Perataan secara
manual sejauh mungkin dihindarkan.
 Selama penghamparan, harus ditugaskan
beberapa tenaga yang bertugas
menyempurnakan hamparan, sehingga
apabila telah selesai akan diperoleh lapisan
yang memenuhi persyaratan.
 Pada bagian-bagian pekerjaan dimana
penggunaan alat penghampar dipandang
tidak praktis maka penghamparan dapat
dilakukan cara manual. Campuran tidak
boleh ditumpahkan langsung dari truk.
 Pemadatan harus dilakukan secepatnya
setelah penghamparan, yaitu pada saat
hamparan sudah tidak bergerak
(displacement) karena pemdatan.
Pemadatan harus dilakukan dalam tiga tahap
sebagai berikut :
- Pemadatan awal (dengan menggunakan
alat pemadat roda besi) pada saat suhu
campuran minimum 110 C)
- Pemadatan antara (dengan
menggunakan alat pemadat roda karet)
pada saat suhu campuran antara 90°C
sampai 110°C).
- Pemadatan akhir (dengan menggunakan
roda besi). Pada pemadatan awal, roda
penggerak alat pemadat harus
mengarah kealat penghampar.
 Kecepatan alat pemadat roda besi dan roda
karet, masing-masing tidak boleh lebih dari 4
dan 6 km/jam, dan harus cukup lambat
sehingga tidak terjadi pergerakan hamparan.
Lintasan pemadatan tidak boleh bergeser
secara tiba-tiba, sedangkan arahnya tidak
boleh berubah secara mendadak.
 Agar campuran tidak melekat pada roda alat
pemadat, maka permukaan roda alat
pemadat harus dibasahi dengan air
secukupnya.
 Alat pemadat atau alat berat lainnya tidak
boleh dibiarkan berdiri di atas lapisan yang
baru, kecuali apabila lapisan tersebut telah
dingin dan mantap.

Laston lapis Aus (AC-WC) tebal 4.0 cm termasuk tack coat direncanakan selesai dalam
waktu 7 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 1.162,29 x 0,1446 = 168 orang
Mandor = 1.162,29 x 0,0145 = 17 orang

8.136,00
= 1.162,29 m2 per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) = 1.162,29 x 0,0928 = 107,86 ton
(tack coat) - aspal cair sepanjang jalan = 1.162,29 x 1,0000 = 1.162,29 m2
Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  1 Grup pekerja menghampar AC-WC
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  1 Grup mandor pengawas
 1 Orang Estimator
 1 Orang Personil Petugas K-3
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Sapu kawat, sapu biasa, kompresor  Asphalt Finisher
 Aspalt sprayer  Tandem roller 6-8 ton
 Truk  Pneumatic tire roller 8-10 ton
 Drum pengangkut aspal panas  Alat bantu
 Termometer aspal

Material :
 Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) 107,86 ton
 Lapis perekat (tack coat) - aspal cair sepanjang jalan 1.162,29 m2

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
 Pastikan permukaan jalan bersih dari segala kotoran.
 Pastikan permukaan jalan sudah dilapis tack coat secara
merata.

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan Jenis campuran dan ketebalan lapisan harus
seperti yang ditentukan pada spesifikasi dan Gambar
Rencana
 Pastikan dan cek Tebal Lapisan dan Toleransi
 Campuran hanya bisa dihampar bila permukaan yang telah
disiapkan dalam keadaan kering dan diperkirakan tidak
akan turun hujan saat penghamparan.
 Alat penghampar harus dilengkapi dengan "screed"
(perata) baik dengan jenis penumbuk (tamper) maupun
jenis vibrasi dan perangkat untuk memanasi "screed"
(sepatu) pada temperatur yang diperlukan untuk
menghampar campuran aspal tanpa menggusur atau
merusak permukaan hasil hamparan.

Pengecekan akhir : ● Setiap bagian pekerjaan, yang menurut hasil pengujian


tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus
diperbaiki sedemikian rupa sehingga setelah diperbaiki,
pekerjaan tersebut memenuhi semua ketentuan yang
disyaratkan.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat)

Spesifikasi : Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan


ataupenumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yangdiperlukan
untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.
Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan,untuk formasi
galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan ataustruktur lainnya, untuk pekerjaan
stabilisasi lereng dan pembuangan bahanlongsoran, untuk galian bahan konstruksi dan
pembuangan sisa bahan galian,untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan
beraspal dan /atauperkerasan beton pada perkerasan lama, dan umumnya untuk
pembentukanprofil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi
garis,ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atausebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

MetodeKerja:

 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup
pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk
tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan
lama.
 Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang
terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau
lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka
bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
 Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis
formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun
bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan
semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil
galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan
yang dipadatkan sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.
 Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, Penyedia
Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat
mencegah aliran tersebut mengalir masuk kedalam galian yang telah terbuka.
Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat) direncanakan selesai dalam waktu 1 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
4,00
= 4,00 m3 per hari
1
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 4,00 x 0,7500 = 3 orang
Mandor = 4,00 x 0,0250 = 1 orang

Tenaga Kerja :
 1 Pengawas
 1 Orang Pelaksana
 3 Orang Pekerja
 1 Orang Mandor

Peralatan dan Alat Bantu :


 Meteran ukur
 Patok kayu / bambu
 Benang
 Cangkul
 Ganco
 Keranjang
 Gerobak sorong

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah bouplank sudah terpasang dengan benar?
 Apakah elevasi galian tanah sudah benar?

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan
 Untuk tanah urugan kembali disingkirkan disekitar lokasi
pekerjaan.

Pengecekan akhir : • Pengecekan akhir adalah pengecekan list aktivitas diatas.


METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Laston lapis Aus (AC-WC) tebal 4.0 cm termasuk tack coat

Spesifikasi : Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan aspal beton yang tersusun
dari agregat dan material aspal yang dicampur di pusat pencampuran serta menghampar dan
memadatkan campuran tersebut di atas suatu dasar (pondasi) yang telah disiapkan dan sesuai
dengan persyaratan ini yang memenuhi bentuk sesuai dalam Gambar dalam hal elevasi
(ketinggian), penampang memanjang dan melintangnya atau sesuai dengan yang diperintahkan
Pengawas Lapangan. Pekerjaan ini juga akan mencakup peningkatan dan perbaikan
perkerasan aspal jalan lama, beserta penyediaan dan penghamparan konstruksi perkerasan
baru untuk membuat perkerasan yang sempurna, sesuai dengan Gambar dan instruksi
Pengawas Lapangan.

Metode Kerja :
• Alat penghampar harus dioperasikan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan
permukaan yang rata (tanpa ada retakan,
sobekan, alur atau cacat lainnya) yang
apabila setelah sclesai pemadatan akan
diperoleh tebal, kelandaian memanjang,
elevasi dan potongan melintang yang sesuai
dengan yang dikehendaki.
 Apabila ada permukaan terjadi segregasi,
sobek atau alur, maka pengoperasian alat
penghampar harus dihentikan dan dijalankan
lagi setelah alat penghampar diperbaiki.
Bagian permukaan yang kasar atau
tersegregasi harus diperbaiki dengan cara
menebarkan dan meratakan bagian
campuran yang halus. Perataan secara
manual sejauh mungkin dihindarkan.
 Selama penghamparan, harus ditugaskan
beberapa tenaga yang bertugas
menyempurnakan hamparan, sehingga
apabila telah selesai akan diperoleh lapisan
yang memenuhi persyaratan.
 Pada bagian-bagian pekerjaan dimana
penggunaan alat penghampar dipandang
tidak praktis maka penghamparan dapat
dilakukan cara manual. Campuran tidak
boleh ditumpahkan langsung dari truk.
 Pemadatan harus dilakukan secepatnya
setelah penghamparan, yaitu pada saat
hamparan sudah tidak bergerak
(displacement) karena pemdatan.
Pemadatan harus dilakukan dalam tiga tahap
sebagai berikut :
- Pemadatan awal (dengan menggunakan
alat pemadat roda besi) pada saat suhu
campuran minimum 110 C)
- Pemadatan antara (dengan
menggunakan alat pemadat roda karet)
pada saat suhu campuran antara 90°C
sampai 110°C).
- Pemadatan akhir (dengan menggunakan
roda besi). Pada pemadatan awal, roda
penggerak alat pemadat harus
mengarah kealat penghampar.
 Kecepatan alat pemadat roda besi dan roda
karet, masing-masing tidak boleh lebih dari 4
dan 6 km/jam, dan harus cukup lambat
sehingga tidak terjadi pergerakan hamparan.
Lintasan pemadatan tidak boleh bergeser
secara tiba-tiba, sedangkan arahnya tidak
boleh berubah secara mendadak.
 Agar campuran tidak melekat pada roda alat
pemadat, maka permukaan roda alat
pemadat harus dibasahi dengan air
secukupnya.
 Alat pemadat atau alat berat lainnya tidak
boleh dibiarkan berdiri di atas lapisan yang
baru, kecuali apabila lapisan tersebut telah
dingin dan mantap.

Laston lapis Aus (AC-WC) tebal 4.0 cm termasuk tack coat direncanakan selesai dalam
waktu 7 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
100,00
= 100,00 m2 per hari
1
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 100,00 x 0,1446 = 14 orang
Mandor = 100,00 x 0,0145 = 1 orang

100,00
= 100,00 m2 per hari
1
Kebutuhan material tiap hari
Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) = 100,00 x 0,0928 = 9,28 ton
(tack coat) - aspal cair sepanjang jalan = 100,00 x 1,0000 = 100,00 m2
Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  1 Grup pekerja menghampar AC-WC
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  1 Grup mandor pengawas
 1 Orang Estimator
 1 Orang Personil Petugas K-3
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Sapu kawat, sapu biasa, kompresor  Asphalt Finisher
 Aspalt sprayer  Tandem roller 6-8 ton
 Truk  Pneumatic tire roller 8-10 ton
 Drum pengangkut aspal panas  Alat bantu
 Termometer aspal

Material :
 Campuran Laston / Aspal Concrete / AC WC (Beli) 9,28 ton
 Lapis perekat (tack coat) - aspal cair sepanjang jalan 100,00 m2

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah setting out sudah dilakukan dengan benar?
 Pastikan permukaan jalan bersih dari segala kotoran.
 Pastikan permukaan jalan sudah dilapis tack coat secara
merata.

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan Jenis campuran dan ketebalan lapisan harus
seperti yang ditentukan pada spesifikasi dan Gambar
Rencana
 Pastikan dan cek Tebal Lapisan dan Toleransi
 Campuran hanya bisa dihampar bila permukaan yang telah
disiapkan dalam keadaan kering dan diperkirakan tidak
akan turun hujan saat penghamparan.
 Alat penghampar harus dilengkapi dengan "screed"
(perata) baik dengan jenis penumbuk (tamper) maupun
jenis vibrasi dan perangkat untuk memanasi "screed"
(sepatu) pada temperatur yang diperlukan untuk
menghampar campuran aspal tanpa menggusur atau
merusak permukaan hasil hamparan.

Pengecekan akhir : ● Setiap bagian pekerjaan, yang menurut hasil pengujian


tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus
diperbaiki sedemikian rupa sehingga setelah diperbaiki,
pekerjaan tersebut memenuhi semua ketentuan yang
disyaratkan.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat)

Spesifikasi : Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan


ataupenumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yangdiperlukan
untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.
Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan,untuk formasi
galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan ataustruktur lainnya, untuk pekerjaan
stabilisasi lereng dan pembuangan bahanlongsoran, untuk galian bahan konstruksi dan
pembuangan sisa bahan galian,untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan
beraspal dan /atauperkerasan beton pada perkerasan lama, dan umumnya untuk
pembentukanprofil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi
garis,ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atausebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

MetodeKerja:

 Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup
pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk
tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan perkerasan
lama.
 Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang
terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas atau
lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka
bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.
 Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada garis
formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun
bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi struktur, maka bahan tersebut
harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-
tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan
semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil
galian yang disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan
yang dipadatkan sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan.
 Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, Penyedia
Jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat
mencegah aliran tersebut mengalir masuk kedalam galian yang telah terbuka.
Galian tanah biasa 0-1 m di saluran (tanpa alat) direncanakan selesai dalam waktu 10 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
265,86
= 26,59 m3 per hari
10
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 26,59 x 0,7500 = 20 orang
Mandor = 26,59 x 0,0250 = 1 orang

Tenaga Kerja :
 1 Pengawas
 1 Orang Pelaksana
 20 Orang Pekerja
 1 Orang Mandor

Peralatan dan Alat Bantu :


 Meteran ukur
 Patok kayu / bambu
 Benang
 Cangkul
 Ganco
 Keranjang
 Gerobak sorong

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah bouplank sudah terpasang dengan benar?
 Apakah elevasi galian tanah sudah benar?

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan
 Untuk tanah urugan kembali disingkirkan disekitar lokasi
pekerjaan.

Pengecekan akhir : • Pengecekan akhir adalah pengecekan list aktivitas diatas.


METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Bekisting untuk sloof, Bekisting untuk sloof pasang kembali, Pemasangan plastik alas cor,
Pemasangan delatasi multiplek 6 mm tiap jarak 5 m

Spesifikasi : Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau


penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk
penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.
Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan,untuk formasi
galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk pekerjaan
stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan konstruksi dan
pembuangan sisa bahan galian,untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan
beraspal dan /atauperkerasan beton pada perkerasan lama, dan umumnya untuk
pembentukanprofil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi
garis,ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atausebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

MetodeKerja:

 Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh


Direksi Pekerjaan, harus dibentuk dari
galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya
harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran
tanah yang lepas harus dibuang sebelum
pengecoran beton.
 Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan dari adukan yangkedap
dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran
pemadatan dan perawatan.
 Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat
digunakan untuk permukaan akhir struktur
yang tidak terekspos, tetapi kayu yang
diserut dengan tebal yang merata harus
digunakan untuk permukaan beton yang
terekspos. Seluruh sudut-sudut tajam Acuan
harus dibulatkan.

 Acuan harus dibuat sedemikian sehingga


dapat dibongkar tanpa merusak beton.
Bekisting untuk sloof, Bekisting untuk sloof pasang kembali, Pemasangan plastik alas
cor, Pemasangan delatasi multiplek 6 mm tiap jarak 5 m direncanakan selesai dalam
waktu 30 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
278,52
= 9,28 m2 per hari
30
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 9,28 x 0,3000 = 3 orang
Tukang kayu = 9,28 x 0,2600 = 2 orang
Kepala Tukang = 9,28 x 0,0260 = 1 orang
Mandor = 9,28 x 0,0050 = 1 orang

Kebutuhan material :
278,52
= 9,28 m2 per hari
30
Kebutuhan material tiap hari
Kayu bekisting = 9,28 x 0,0450 = 0,42 m3
Paku = 9,28 x 0,3000 = 2,79 kg

Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  3 Orang Pekerja
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  2 Orang tukang kayu
 1 Orang Estimator  1 Orang kepala tukang
 1 Orang Personil Petugas K-3  1 Orang mandor
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Palu
 Gergaji
 Catut
 Alat bantu

Material :
 Kayu bekisting 0,42 m3
 Paku 2,79 kg
 Plastik 443,10 m2
 Multiplek 6 mm

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah cetakan beton (bekisting) sesuai ukurannya?
 Kayu yang digunakan terdiri dari kayu yang kuat dan tidak
mudah lapuk
Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan bekisting terpasang dengan benar.
 Kontrol elevasi dan bentuk bekisting
 Beri minyak bekisting agar mudah dalam melepas nantinya.
Pengecekan akhir : ● Pastikan hasil beton bagus dan tidak keropos.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32

Spesifikasi : Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Metode kerja :
 Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi
Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan sesuai
dengan prosedur SNI 03-6816-2002,
menggunakan batang yang pada awalnya
lurus dan bebas dari lekukan-lekukan,
bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila
pembengkokan secara panas dilapangan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan
pengamanan harus diambil untuk menjamin
bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu
berubah banyak.
 Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum
pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan
adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan dengan
beton.
 Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai
dengan Gambar dan dengan kebutuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan,
atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
 Batang tulangan harus diikat kencang
dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser pada saat
pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi
atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan
baja tarik utama tidak diperkenankan.
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 direncanakan selesai dalam waktu 5 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
3.660,80
= 732,16 kg per hari
5
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 732,16 x 0,0070 = 5 orang
Tukang besi = 732,16 x 0,0070 = 5 orang
Kepala Tukang = 732,16 x 0,0007 = 1 orang
Mandor = 732,16 x 0,0007 = 1 orang

Kebutuhan material :
3.660,80
= 732,16 kg per hari
5
Kebutuhan material tiap hari
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 = 732,16 x 1,0500 = 768,77 kg
Kawat beton = 732,16 x 0,0150 = 10,98 kg

Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  5 Orang Pekerja
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  5 Orang tukang besi
 1 Orang Estimator  1 Orang kepala tukang
 1 Orang Personil Petugas K-3  1 Orang mandor
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Gunting beton  Alat bantu
 Catut / tang

Material :
 Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 768,77 kg
 Kawat beton 10,98 kg

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah kebutuhan besi, diameter dan jumlah potongan
sudah sesuai dengan ceklist?
 Besi harus bersih dari kotoran dan bekas minyak.

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan besi diletakkan pada tempat atau desain dan
spesifikasi yang telah ditentukan sebelum pengecoran
dilaksanakan.
 Kontrol elevasi dan bentuk bekisting

Pengecekan akhir : ● Pastikan anyaman besi beton sesuai dengan desain dan
spesifikasi yang telah ditentukan.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Beton K - 225 Ready mix

Spesifikasi : Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan
tambahan membentuk massa padat.
Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton
bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan beton untuk struktur baja
komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.

Metode Kerja :
 Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh
acuan, harus sudah terpasang dengan kuat
dan benar.
 Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, harus dibentuk dari
galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya
harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran
tanah yang lepas harus dibuang sebelum
pengecoran beton.
 Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan dari adukan yang kedap
dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan.
 Plastik alas cor harus sudah terpasang.
 Beton harus dicor sedemikian rupa hingga
terhindar dari segregasi partikel kasar dan
halus dari campuran. Beton harus dicor
dalam cetakan sedekat mungkin dengan
yang dapat dicapai pada posisi akhir beton
untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh
melampaui satu meter dari tempat awal
pengecoran.
 Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam
cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm.
 Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan
sedemikian rupa hingga campuran beton
yang telah dicor masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan campuran beton
yang baru.
 Beton harus dipadatkan dengan penggetar
mekanis dari dalam atau dari luar yantelah
disetujui. Bilamana diperlukan dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan penggetaran harus
disertai penusukan secara manual dengan
alat yang cocok untuk menjamin pemadatan
yang tepat dan memadai. Penggetar tidak
boleh digunakan untuk memindahkan
campuran beton dari satu titik ke titik lain di
dalam cetakan.
 Penggetar harus dibatasi waktu
penggunaannya, sehingga menghasilkan
pemadatan yang diperlukan tanpa
menyebabkan terjadinya segregasi pada
agregat.
 Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang
vertikal, dinding, kolom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih awal 30 jam
setelah pengecoran beton. Cetakan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat,
balok, gelegar, atau struktur busur, tidak
boleh dibongkar hingga pengujian
menunjukkan bahwa paling sedikit 85 % dari
kekuatan rancangan beton telah dicapai.

Beton K - 225 Ready mix direncanakan selesai dalam waktu 7 hari


Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
107,61
= 15,37 m3 per hari
7
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 15,37 x 0,0569 = 1 orang
Tukang batu = 15,37 x 0,2276 = 3 orang
Mandor = 15,37 x 0,4552 = 7 orang

Kebutuhan material :
107,61
= 15,37 m3 per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Mutu beton fc' 19,3 Mpa (K 225) Ready mix = 15,37 x 1,0600 = 16,30 m3
Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  14 Orang Pekerja
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  3 Orang tukang Batu
 1 Orang Estimator  1 Orang mandor
 1 Orang Personil Petugas K-3
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Concrete vibrator
 Water tanker truck 2000-3000 ℓ
 Concrete mixer 350 ℓ
 Alat bantu

Material :
 Mutu beton fc' 19,3 Mpa (K 225) Ready mix 16,30 m3

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah cetakan beton (bekisting) sesuai ukurannya?
 Kayu yang digunakan terdiri dari kayu yang kuat dan tidak
mudah lapuk

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan bekisting terpasang dengan benar.


 Kontrol elevasi dan bentuk bekisting
 Beri minyak bekisting agar mudah dalam melepas nantinya.
 Pukul-pukul cetakan agar campuran beton padat dan tidak
keropos nantinya saat bekisting dibuka.

Pengecekan akhir : ● Pastikan hasil beton bagus dan tidak keropos.


METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Perawatan beton selama 14 hari

Spesifikasi : Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini
yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan perawat atau lembaran
bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang
terekspos dari aliran udara.

Metode Kerja :
 Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang
terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam waktu yang
ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan
pengerasan beton.
 Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah pada setiap
saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan
pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh diperkenankan melewati permukaa beton dalam
21 hari setelah beton dicor atau setelah beton mencapai kekuataminimum yang disyaratkan.
 Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi atau
beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan tambahan (aditif), harus
dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari
atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.

Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  2 Orang Pekerja
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  1 Orang tukang Batu
 1 Orang Estimator  1 Orang mandor
 1 Orang Personil Petugas K-3
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Ember
 Karung / karpet
 Alat bantu

Material :
Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah beton dicor dengan sempurna?
 Cek bekisting dan permukaan beton

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan ketersediaan air.


 Pastikan bahwa karpet penutup telah menutupi permukaan
beton dengan rapat.
 Basahi permukaan karpet dengan air secara merata
 Kontrol bila ada permukaan yang kering dan siram kembali.

Pengecekan akhir : ● Pastikan permukaan sudah dibasahi atau direndam dengan


baik.
METODE Pemeliharaan Berkala
PELAKSANAAN Jalan Limbangan–Beku (Tahap 4)

Patok Kilometer dan Patok Hektometer

Spesifikasi : Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap rambu jalan, patok pengarah, patok
kilometer dan bagian rel pengaman harus sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan. Semua
patok harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian sedemikian rupa hingga dapat
menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya, terutama selama pengerasan
(setting) beton.

Metode Kerja :
 Semua patok kilometer, patok hektometer
dan patok pengarah harus diberi satu lapis
cat dasar (primer), satu lapis cat bawah
permukaan dan satu lapis akhir sebagai lapis
permukaan sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam Gambar. Penandaan lainnya dan
bahan pemantul harus dilaksanakan
sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Patok Kilometer dan Patok Hektometer direncanakan selesai dalam waktu 7 hari
Kebutuhan Tenaga Kerja
Produktifitas perhari
46,00
= 7,00 bh per hari
7
Tenaga kerja yang dibutuhkan tiap hari
Pekerja = 7,00 x 0,0749 = 1 orang
Tukang batu = 7,00 x 0,0300 = 1 orang
Mandor = 7,00 x 0,0150 = 1 orang

Kebutuhan material :
46,00
= 7,00 bh per hari
7
Kebutuhan material tiap hari
Beton K-175 tanpa alat = 7,00 x 0,1512 = 1,06 m3
Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 = 7,00 x 18,9000 = 132,30 kg
Bekisting untuk pondasi = 7,00 x 1,9200 = 13,44 m2

Tenaga Kerja :
 1 Orang Pengawas  1 Orang Pekerja
 1 Orang Pelaksana Ahli Teknik Jalan  1 Orang tukang Batu
 1 Orang Estimator  1 Orang mandor
 1 Orang Personil Petugas K-3
 1 Orang Logistik
 1 Orang Administrasi dan Keuangan

Peralatan dan Alat Bantu :


 Ember
 Sekop
 Alat bantu

Material :
 Beton K-175 tanpa alat 1,06 m3
 Baja tulangan polos U-24 atau ulir U-32 132,30 kg
 Bekisting untuk pondasi 13,44 m2

Quality Control :
Sebelum kegiatan dimulai : • Apakah beton dicor dengan sempurna?
 Cek bekisting

Ketika pekerjaan dilaksanakan: • Pastikan nekisiting dalam keadaan baik.


 Pukul-pukul dinding bekisting dengan palu agar beton
padat dan tidak keropos.

Pengecekan akhir : ● Pastikan patok beton dalam keadaan utuh.


Pekerjaan Demobilisasi
Setelah pekerjaan utama selasai, dilaksanakan pekerjaan Demobilisasi yaitu pengangkutan
kembali peralatan yang digunakan untuk dikirim ke gudang atau garasi tempat penyimpanan
peralatan kerja. Demobilisasi ini juga meliputi tenaga kerja yang ada.

Penyerahan Pekerjaan Pertama (PHO)


Setelah pekerjaan selesai dikerjakan dan semua administrasi sebagai syarat serah terima
pekerjaan tahap pertama (PHO) selesai, maka dimohonkan untuk diadakan pemeriksaan
pekerjaan kepada jajaran direksi pekerjaan.
Apabila didalam pemeriksaan tersebut tidak ditemukan adanya kerusakan konstruksi maka
pemeriksaan pekerjaan bisa diterima, namun bila ditemukan adanyan kerusakan, maka kami
akan segera memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan rekomendasi dari direksi
pekerjaan.
Maka sejak ditanda tanganinya berita acara serah terima pekerjaan tahap pertama (PHO)
dilakukan, maka sejak itu masa pemeliharaan pekerjaan, mulai dilakukan sesuai dengan jadwal
waktu pemeliharaan yang telah ditentukan dalam kontrak pekerjaan. Yaitu apabila ada
kerusakan atau kekurangan pekerjaan menjadi tanggung jawab dari penyedia jasa.

Penyerahan Pekerjaan Kedua (FHO)


Penyerahan pekerjaan tahap kedua (FHO) ini dilaksanakan setelah jangka waktu pemeliharaan
telah habis masa waktunya yaitu selama 194 hari kalender. Yaitu dengan mengajukan
permohonan pemeriksaan pekerjaan kepada direksi pekerjaan, dengan melampirkan syarat
administrasi yang diperlukan untuk diadakan pemeriksaan. Apabila selama masa waktu
pemeliharaan tidak terdapat kerusakan maka pemeriksaan dapat diterima, namun apabila
didapati adanya kerusakan maka pihak penyedia jasa harus memperbaiki terlebih dahulu
kerusakan yang ada sesuai dengan rekomendasi dari direksi pekerjaan. Dan setelah diperbaiki
dimohonkan untuk diadakan pemeriksaan pekerjaan, dan bila telah dilihat bersama dan telah
disetujui, maka berita acara pemeriksaan tahap kedua (FHO) dapat ditanda tangani bersama,
sebagai syarat bahwa penyedia jasa telah melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Demikian sekilas penjelasan singkat metode pelaksanaan pekerjaan jalan ini kami sampaikan,
dan apabila ada kekurangan dalam penyampainnya akan diperbaiki pada saat pelaksanaan
pekerjaan nantinya. Dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kendal, 21 Juni 2017

PT. FAJAR ABADI UTAMA

AKHADI ADI PUTRA, ST


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai