Anda di halaman 1dari 23

TEKNOLOGI BETON

Buatlah susunan Campuran Beton dengan ketentuan sebagai berikut :


1. Beton dirancang untuk di dalam ruang bangunan dan keadaan keliling non korosif, jumlah volume beton
= 3.000,0 M3
2. Kuat Tekan Karakteristik = 45 Mpa = 450 Kg/cm2, untuk umur 28 hari dengan bagian yang cacat 5%
3. Semen yang dipakai adalah jenis semen type = III
4. Tinggi slump yang disyaratkan = 80 - 120 mm
5. Ukuran Besar Butir Agregat maximum = 37,5 mm
6. Susunan Butir Agregat Halus termasuk daerah susunan butir ( zone ) No. 3
7. Agregat terdiri dari : Pasir IV dan Pasir V serta kerikil dengan analisa ayakan pasir dan kerikil seperti yang
terlihat pada masing - masing tabel
8. Berat jenis, Penyerapan air dan Kadar air bebas masing - masing jenis Agregat adalah seperti yang terlihat
pada tabel dibawah ini :

Agregat dan Sifat - sifatnya Pasir Halus Alami IV Pasir Halus Alami V Kerikil

Berat jenis ( Kering


permukaan ) 2.65 2.45 2.69

Penyerapn Air ( % ) 4.60 5.10 2.20

Kadar Air ( % ) 7.40 7.60 1.60

Mutu Pelaksanaan diukur dengan Standar Deviasi : Baik

Tabel. I. Hasil Saringan Agregat Kasar untuk Percobaan


% Tertahan % Lolos
Ukuran Ayakan Berat Tertahan % Tertahan Kumulatif Kumulatif
( mm ) ( inchi ) ( gram ) Individu
38.10 1.5 " - - - 100.00
19.00 3/4 " 100,000.00 32.79 32.79 67.21
9.60 3/8 " 80,000.00 26.23 59.02 40.98
4.80 No. 4 125,000.00 40.98 100.00 0,00
Jumlah 305,000.0

Tabel. II. Hasil Saringan Agregat Halus (Pasir IV ) untuk Percobaan


% Tertahan % Lolos
Ukuran Ayakan Berat Tertahan % Tertahan Kumulatif Kumulatif
( mm ) ( inchi ) ( gram ) Individu
9.60 3/8 " - - - 100.00
4.80 No. 4 - - - 100.00
2.40 8 - - - 100.00
1.20 16 70,000.00 19.72 19.72 80.28
0.60 30 80,000.00 22.54 42.25 57.75
0.30 50 90,000.00 25.35 67.61 32.39
0.15 100 60,000.00 16.90 84.51 15.49
0.075 200 55,000.00 15.49 100.00 -
Jumlah 355,000.0

Tabel. III. Hasil Saringan Agregat Halus (Pasir V ) untuk Percobaan


% Tertahan % Lolos
Ukuran Ayakan Berat Tertahan % Tertahan Kumulatif Kumulatif
( mm ) ( inchi ) ( gram ) Individu
9.60 3/8 " - - - 100.00
4.80 No. 4 - - - 100.00
2.40 8 - - - 100.00
1.20 16 - - - 100.00
0.60 30 90,000.00 30.00 30.00 70.00
0.30 50 80,000.00 26.67 56.67 43.33
0.15 100 70,000.00 23.33 80.00 20.00
0.075 200 60,000.00 20.00 100.00 0,00
Jumlah 300,000.0
16. Menentukan Zona Susunan Gradasi Agregat Halus.

K0MBINASI HASIL GARDASI PASIR IV DAN PASIR V

UKURAN SARINGAN % LOLOS SARINGAN KOMBINASI JUMLAH


( mm ) ( Inchi ) PASIR IV PASIR V PASIR IV ( 80 % ) PASIR V ( 20 % ) % LOLOS

9.60 3/8 " 100.00 100.00 80.00 20.00 100.00


4.80 No. 4 100.00 100.00 80.00 20.00 100.00
2.40 8 100.00 100.00 80.00 20.00 100.00
1.20 16 80.28 100.00 64.23 20.00 84.23
0.60 30 57.75 70.00 46.20 14.00 60.20
0.30 50 32.39 43.33 25.92 8.67 34.58
0.15 100 15.49 20.00 12.39 4.00 16.39
0.075 200 0,00 0,00 0.00 0.00 0.00

Syarat Amplop ( Batas Bawah dan Batas Atas )


0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60
Ukuran Saringan
0 0 - 10 12 - 40 60 - 79 75 - 100 85 - 100 90 - 100 100

GRAFIK KOMBINASI FRAKSI HALUS ( PASIR IV DAN V )

# 200 # 100 # 50 # 30 # 16 #8 #4 3/8 " 3/4 " 1 1/2 "


100

90

80
Porsentase Lolos ( % )

70

60

50

40

30

20

10

0
0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60 19.0 38.10
Ukuran Saringan ( mm )
K0MBINASI HASIL GARDASI PASIR IV, V DAN KERIKIL

UKURAN SARINGAN % LOLOS SARINGAN KOMBINASI JUMLAH


PASIR IV & V KERIKIL % LOLOS
( mm ) ( Inchi ) PASIR IV & V KERIKIL
30% 70% SARINGAN

38.10 1.5 " 100.00 100.00 30.00 70.00 100.00


19.00 3/4 " 100.00 67.21 30.00 47.05 77.05
9.60 3/8 " 100.00 40.98 30.00 28.69 58.69
4.80 No. 4 100.00 0,00 30.00 0.00 30.00
2.40 8 100.00 - 30.00 0.00 30.00
1.20 16 84.23 - 25.27 0.00 25.27
0.60 30 60.20 - 18.06 0.00 18.06
0.30 50 34.58 - 10.37 0.00 10.37
0.15 100 16.39 - 4.92 0.00 4.92
0.075 200 0,00 - 0.00 0.00 0.00

Syarat Amplop ( Batas Bawah dan Batas Atas )


0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60 19.00 38.10
Ukuran Saringan
0 0 - 10 0 - 12 0 - 28 0 - 58 0 - 78 4 - 100 17 - 100 35 - 100 93 - 100

GRAFIK CAMPURAN PASIR IV, V DAN KERIKIL

# 200 # 100 # 50 # 30 # 16 #8 #4 3/8 " 3/4 " 1 1/2 " 3"


100

90

80
Porsentase Lolos ( % )

70

60

50

40

30

20

10

0
0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60 19.0 38.10 96.0
Ukuran Saringan ( mm )
80% 20%
80% 20%
80% 20%
80% 20%
80% 20%
80% 20%
80% 20%

0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60


0 0 - 10 12 - 40 60 - 79 75 - 100 85 - 100 90 - 100 100
0 1 2 3 4 5 6 7
0 16.39 34.58 60.20 84.23 100.0 100.0 100.0
0.075 0.15 0.30 0.60 1.20 2.40 4.80 9.60 19.00 38.10 96.00
0 0 - 10 0 - 12 0 - 28 0 - 58 0 - 78 4 - 100 17 - 100 35 - 100 93 - 100 100
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 4.92 10.37 18.06 25.27 30.0 30.0 58.7 77.0 100.0 100
PENJELASAN PENGISIAN DAFTAR ISIAN ( FORMULIR )

1. Kuat tekan Karakteristik ( k ) = 450.0 Kg /M3 atau 45 Mpa pada Umur 28 hari dengan bagian
cacat 5 %.
2. Jumlah Volume = 1.0 M3 dan dikatagorikan sedang serta Mutu kerja sedang sehingga angka
penyimpangan sebesar 5 Mpa ( Tabel 6. 1 ). Mutu Pelaksanaan diukur dengan Deviasi Standard

Tabel 6. 1.
Mutu Pelaksanaan diukur dengan Deviasi Standard
( PBI - 1971 Pasal 3.3. 1 ayat 1 )

Isi Pekerjaan Deviasi Standard


Volume Beton
Sebutan Baik sekali Baik Dapat diterima
( M3 )
Kecil < 1000 4,5 < S < 6,5 5,5 < S < 6,5 6,5 < S < 8,5
Sedang 1000 - 3000 3,5 < S < 4,5 4,5 < S < 5,5 6,5 < S < 7,5
Besar > 3000 2,5 < S < 3,5 3,5 < S < 4,5 4,5 < S < 6,5

3. Nilai tambah Marging ( m )


Nilai tambah Marging diketahui k = 1.64
Sehingga m = k x S
= 1,64 x 7,5 = 12,3 Mpa
4. Kuat Tekan rata - rata yang hendak dicapai
Fc' = 45 Mpa + Nilai tambah Marging ( m ).
= 45 Mpa + 12,3 Mpa
= 57,3 Mpa.
5. Jenis Semen yang ditetapkan adalah jenis Semen Portland Type III
6. Jenis Agregat :
- Agregat Kasar ( Kerikil )
- Agregat Halus ( Pasir IV dan Pasir V ).
7. Faktor Air Semen = 0,49
Didapat dari data Hasil Perhitungan Tabel 6.4.

Tabel 6. 4.
Perkiraan Kuat Tekan (Mpa) Beton dengan Faktor Air Semen 0,5 dan
Jenis Semen serta Agregat Kasar yang sering dipakai di Indonesia
( Dari Tabel 2 SNI - 03 - 2834 - 2000 )

Jenis Kuat Tekan ( Mpa ). Bentuk


Jenis Semen Agregat Kasar Pada Umur ( Hari ) Benda Uji

3 7 28 91

Semen Portland Batu Tak 17 23 33 40


Dipecahkan Silinder
Type I & IV Batu Pecah 19 27 37 45

Semen Portland Batu Tak 20 28 40 40


Dipecahkan Kubus
Type II Batu Pecah 23 32 45 53

Semen Portland Batu Tak 21 28 38 44


Dipecahkan Silinder
Type III Batu Pecah 25 33 44 48

Batu Tak 25 31 46 53
Dipecahkan Kubus
Batu Pecah 30 40 53 60
8. Faktor Air Semen Maximum dalam hal ditetapkan = 0,60
9. Slump ditetapkan setinggi 30 - 60 mm
10. Ukuran Agregat Maxsimum ditetapkan 20 mm
11. Menentukan Kadar Air Bebas.
Kadar Air Bebas ditentukan dari Ukuran dan Jenis batuan ; batu alami, batu Pecah dan nilai Slump
yang diambil, seperti pada tabel 6.6

Rumus : 2/3 Wh + 1/3 Wk


= ( 2/3 x 180 ) + ( 1/3 x 210 ) Wh = Perkiraan Jumlah Air untuk Agregat Halus
= 119,99 + 69,99 Wk = Perkiraan Jumlah Air untuk Agregat Kasar
= 189,98 Kg/M .3

Perkiraan Air Bebas ( Kg/M3 ) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat kemudahan pengerjaan adukan Beton.

Tabel 6.6

Ukuran Besaran Nilai Slump


Butir Agregat Jenis Agregat
0 - 10 10 - 30 30 - 60 60 - 100
( mm )
Alami 150 180 205 225
10
Pecah 280 205 230 250
Alami 135 160 180 195
20
Pecah 170 190 210 225
Alami 115 140 160 175
30
Pecah 155 175 190 205

12. Menentukan Kadar Semen


Kadar Semen yang diperlukan dapat diperoleh dari perkalian : Kadar Air Bebas dan Perbandingan Air Semen
Maximum.
Kadar Air Bebas dibagi dengan Perbandingan FAS
= 189,98 : 0,50 = 379.96
13. Kadar Semen Max.
Untuk menentukan Kadar Semen Mas dapat diabaikan karena dalam perencanaan tidak ditetapkan.
14. Kadar Semen Minimum
Ditetapkan 275 Kg/M3 berdasarkan tabel 6.7. dengan keadaan keliling non korosif
Tabel 6.7
Jumlah Semen Max & FAS Max.
( dari tabel 3 SNI - 03 - 2834 - 2000 )

Jumlah Semen Nilai FAS


Kondisi Lapangan
Minimum / M3 Maximum
Beton didalam ruangan Bangunan
a. Keadaan Keliling non Korosif 275 0,6
b. Keadaan Keliling Korosif disebabkan oleh kondensasi
atau Uap-uap Korosif

Beton diluar Ruangan


a. Tidak terlindung oleh hujan & terik matahari langsung 325 0,6
b. Terlindung dari hujan & terik matahari langsung

Beton yang masuk kedalam tanah


a. Mengalami keadaan basah & kering berganti-ganti 275 0,6
b. Medapat pengaruh Sulfat Alkali dari tanah atau air tanah 325 0,55

Beton yang kontinew berhubungan dengan air


a. Air Tawar 6,8 Lihat Tabel
b. Air Laut 6,8 Lihat Tabel

15. Menentukan FAS yang disesuaikan


Untuk perhitungan ini dapat diabaikan oleh karena syarat minimum Kadar Semen lebih kecil yaitu 275 Kg /M3
dari Kadar Semen 316,63 Kg /M3

16. ( lihat Grafik Zona Agregat Halus )

17. Menentukan Porsentase Fraksi Halus


Didapat dalam grafik 6.7, dengan nilai Slump 30 - 60, dan didalam susunan berbutir Zone no. 3, maka
diperoleh diantara 29 % - 36 % dalam hal ini diambil nilai 32,5 %
18. Menentukan Berat Jenis Relatif Agregat
Berat Jenis Realatif Agregat adalah berat jenis agregat gabungan, artinya gabunan dari agregat halus dan
agregat kasar. Oleh karena agregat dalam hal ini merupakan gabungan pula dari dua macam agregat lainnya
maka sebelum menghitung berat jenis agregat gabungan antara Pasir dan Kerikil demikian sehingga
perhitungan Berat Jenis Realatif menjadi :

♣ Berat Jenis Agregat Gabungan


( % Pasir IV x BJ. Pasir IV ) + ( % Pasir V x BJ. Pasir V )
= ( 80 % x 2,65 ) + ( 20 % x 2,45 )
= 2.120 + 0,49
= 2,61
♠ Berat Jenis Aggregat Kasar = 2,69
♥ Berat Jenis Agregat Gabungan ( Halus dan Kasar )
( % gabungan Agg. Halus x BJ. Agg. Halus gabungan ) + ( % Agg. Kasar x BJ. Agg. Kasar )
= ( 0,30 x 2,61 ) + ( 0,7 x 2,69 )
= 0,783 + 1,883 )
= 2,666
19. Menentukan Berat Jenis Beton
Dengan menggunakan Grafik 6.9. dan penyesuaian terhadap Kadar Air Bebas yang ditentukan dalam
Tabel 6.5. terhadap BJ Relatif Gabungan ( langkah 18 ) yaitu = 2,666
Dalam hal ini diperoleh angka 2.410 Kg /M3

20. Menentukan Kandungan Agg. Gabungan


Adalah ( Jenis Beton - Jumlah Kadar Semen & Kadar Air Bebas )
= 2.410 - 379.96 - 189,98
= 1.840.06 Kg/ M3
21. Menentukan Kandungan Agg. Halus
Diperoleh dari hasil perkalian Jumlah Agg. Campuran ( langkah 20 ) dengan porsentase Fraksi Pasir
( langkah 17 )
adalah sebagai berikut ;
= 32,5 % x 1.840.06
= 598.02 Kg/ M3
22. Menentukan Kandungan Agg. Kasar
Jumlah Kadar Agg. Gabungan ( langkah 20 ) - Kadar Agg. Halus ( langkah 21 )
= 1840.06 - 598.02
= 1.242.04 Kg/ M3

Dari langkah No. 1 s/d No. 22 kita dapatkan susunan campuran Beton secara teoritis untuk tiap-tiap M 3 sbb :
♦ Semen Portland Type I = 379.96 Kg/ M3
♦ Semen seluruhnya = 189,98 Kg/ M3
♦ Agregat Halus ;
Pasir IV = 80 % x 598.02
= 478.42 Kg/ M3
Pasir V = 20 % x 598.02
= 119.60 Kg/ M3
♦ Agregat Kasar --------------- = 1.242.04 Kg/ M3

Sedangkan untuk mendapatkan susunan campuran yang sebenarnya, yaitu yang akan kita pakai sebagai
campuran uji, angka-angka teoritis tersebut perludibetulkan dengan memperhitungkan masing-masing agregat
yangakan dipakai.
Jumlah air yang terdapat dalm ;
♠ Pasir IV = ( 7,40 - 4,6 ) x ( 478,42 /100 )
= 2,8 x 4,7842
= 13,40
♠♠ Pasir V = ( 7,6 - 5,1 ) x ( 119,60 /100 )
= 2,5 x 1,196
= 2,99

Sedangkan Kerikil masih membutuhkan sejumlah air untuk memenuhi Kapasitas Penyerapan yaitu :
= ( 1,6 - 2,2 ) x ( 1.242,04 /100 )
= - 0,6 x 12,4204
= - 7,45

Dengan terjadinya pengurangan dan penambahan dari hasil-hasil perhitungan ini, maka akan kita peroleh
pada setiap M3 Beton ( Ketelitian 5 Kg )
● Semen Portland Type I = 379.96 Kg
● Pasir IV = 478.42 + 13.40 = 491.82 Kg
● Pasir V = 119.60 + 2.99 = 122.59 Kg
● Kerikil = 1.242.04 - 7,45 = 1.234,59 Kg
● Air = (189,98 - 13,40 - 2,99) + 7,45 = 181.04 Kg
DAFTAR ( FORMULIR )
ISIAN RANCANGAN CAMPURAN BETON
TABEL / GRAFIK
NO URAIAN NILAI
PERHITUNGAN
1 Kuat tekan Karekteristik ( Fc' ) Ditetapkan 30 Mpa, pada 28 hari baian cacat 5 %

2 Deviasi Standar ( S ) Ditetapkan / SNI 5 Mpa / tanpa data …… min…..

K = 1.64 m = 1.64 x 5
3 Nilai Tambah / Margin ( m )
= 8.20 Mpa

Kekuatan rata-rata yang hendak fer = fc' + m = 30.0 + 8.20


4
dicapai ( fer ) = 38.20 Mpa

5 Jenis Semen Ditetapkan Semen Portland Type I

6 Jenis Agg. Kasar, Halus Kerikil, Pasir IV, Pasir V


7 Faktor Air Semen Bebas Tabel 6.4 & Grafik 6.5 0.47
8 Faktor Air Semen Maximum Ditetapkan / SNI 0.60 ( diambil Nilai yang terendah )
9 S l u m p Ditetapkan / SNI 30 - 60 mm
10 Ukuran Agregat Maximum Ditetapkan / SNI 20 mm

11 Kadar Air Bebas Tabel 6.6 189.98 Kg/M3


189.98 : 0.50
12 Kadar Semen no. 11 : no. 8
= 379.960 Kg/ M3

13 Kadar Semen Maximum Ditetapkan Kg/ M3

14 Kadar Semen Minimum Ditetapkan 275 Kg/ M3


15 Faktor Air Semen yang disesuaikan
16 Susunan Besar Agregat Halus Gafik 2.1 s/d 2.4 Daerah ( zona ) susunan butir no. 3
29 % - 36 %, rata-rata 32,5 %
17 Porsen Bahan lebih Halus dai 4,8 mm Grafik 6.7 s/d 6.9
rata-rata 32,5 %
Berat Jenis Relative
18 2.66 diketahui / dianggap
Agregat Kering Permukaan

19 Berat Jenis Beton Grafik 6.9 2410.0 Kg/ M3


2410.0 - 379.96 - 189.98
20 Kadar Agregat Gabungan no. 19 - no. 12 - no. 11
= 1840.06 Kg/ M3
21 Kadar Agregat Halus no. 17 x no. 20 32.5 %x 1840.06 = 598.02 Kg
1840.06 - 598.02
22 Kadar Agregat Kasar no. 20 x no. 21
= 1242.04 Kg/ M3

Banyaknya Bahan Semen Air Agregat Halus Agregat Kasar


( Teoritis ) ( Kg ) ( Liter ) ( Kg ) ( Kg )

● Tiap M3 dengan ketebalan 5 Kg 379.96 189.98 598.02 1242.04

● Tiap Campuran Uji 0,05 m 18.998 9.50 29.90 62.10

● Tiap M3 379.96 181.30 614.81 1.272,29


● Tiap 0,05 M3 18.998 9.065 30.74 63.61
2. - Sebuah pohon pertama-tama dipotong dalam bentuk Gelondong dalam perdagangan,
berdiameter 0,80 M kebawah

Panjang Dolk

Diameter
Dolk

- Kemudian dalam bentuk Papasan

- Dalam Bentuk Papasan diolah menjadi Balok

- Dalam Bentuk Papan, reng, bantalan dan sebagainya

Papan

Balok

Reng dan Usuk


3. a. Kambium
Lapisan yang berada digaian dalam Kulit yang berfungsi mengedar bahan makanan
keseluruh bagian tumbuhan ( pohon )

Kulit Luar

Kulit Dalam

Kambium

b. Lignin
Lignin
Zat Perekat yang berada diantara sel-sel tumbuhan.

c. Cacat Kayu
Kerusakan Dari pada Kayu yang dapat memperlemah
atau memperngaruhi mutu dari kayu tersebut, dalam hal kekuatan
maupun kualitas fisik kayu tersebut.

● Mata Kayu ● Kayu Lapuk ● Hati Busuk

Batang Sobek

Air
STRUKTUR KAYU

Nama : Beti Ch. Lukas


NIM : 070 111 0884
Semester : IV ( Empat )

S O A L !!

1. Jelaskan secara singkat disertai gambar proses tumbuh kembang suatu pohon.

2. Jelaskan secara singkat disertai gambar proses pengolahan Kayu suatu pohon menjadi
Kayu bahan Bangunan siap pakai.

3. Jelaskan secara singkat disertai gambar yang dimaksud dengan :


a. Kambium
b. Lignin
c. Cacat Kayu

PENYELESAIAN !!

Penyelesaian
1. Sebuah pohon mempunyai bagian-bagian yang bekerja
berdasarkan fungsi masing-masing dalam kelangsungan
pertumbuhan pohon tersebut.
Bahan makanan diedarkan dari batang ke daun
untuk dimasak dengan perantara kambium, Foto Sintesis
dengan bantuan pencahayaan
matahari, daun
memasak
bahan
makanan
dan diedarkan
oleh
kambium kesemua bagian
pohon tersebut, dan air
yang telah diserap oleh akar
diedarkan pula
keseluruh bagian
pohon.
pohon tersebut, dan air
yang telah diserap oleh akar
diedarkan pula
keseluruh bagian
pohon.

Anda mungkin juga menyukai