Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN UJI KEPEKAAN BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK

Prinsip umum uji kepekaan adalah mengukur kemampuan antibiotik untuk menghambat
pertumbuhan bakteri secara in vitro. Uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara difusi cakram dan cara pengenceran/dilusi. Cara difusi
cakram merupakan cara yang paling banyak dipakai karena teknis pemeriksaannya lebih mudah.

Tujuan
Uji kepekaan bertujuan untuk menentukan antibiotik yang masih sensitif dan dapat
digunakan pada pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu.

Pada ifeksi bakteri, dokter mengobati pasien dengan mengunakan obat antimikrobial baik dari
golongan antibiotik maupun khemoterapi. Sangatlah penting untuk memberikan obat yang tepat
disesuaikan dengan jenis bakteri penyebab penyakit. Dalam memilih antimikrobial ini para
klinisi dibantu oleh laboratorium melalui uji kepekaan. Isolat murni bakteri yang diperoleh dari
hasil pembiakan bahan pemeriksaan pasien kemudian ditse dengan barbagai jenis obat anti
mikrobial, seperti Penisillin, Tetracyclin Kloramphenicol. Gentamisin, Kuinolon,dll.
Berdasarkan hasiul tes ini klinisi dituntun dalam pemberian antimikrobial.

Dua cara uji kepekaan yang dapat dipergunakan yaitu :

1. Tube dilution method (Tes pengenceran tabung)


Prinsip kerjanya adalah obat dilarutkan,kemudian diencerkan sampai batas tertentu,
Kedalam masing-masing pengenceran ini ditanam kuman. Pada tabung pengenceran terendah
yang masih dapat menghambat pertumbuhan kuman dinyatakan sebagai MIC (Minimal
Inhibitory Concentration). Pada uji kepekaan Mycobacterium tuberculosis obat dengan
consentrasi standard dilarutkan dalam media dan ditanami isolat setelah 4 minggu
ditetapkan apakah isolat tsb masih sensitif atau sudah resisten.

2. Disc diffution method.


Disini kuman ditanam pada media dasar Mueller Hinton (MH) yang ditambahkan darah
untuk bakteri yang memerlukan zat pengaya atau berupa agar coklat untuk golongan Neisseria.
Media ini ditempeli cakram antibiotika tertentu. Setelah diinkubasi 24 jam pada suhu 35 derajat
Celcius dilihat adanya pembentukan zona hambatan (halo) disekitar cakram. Berdasarkan ukuran
diameter halo ditentukan apakah kuman sensitive terhadap obat yang dites (tabel NCCLS=
Nation Clinical Cultuur Laboratory Standard).

Disc Diffution Test Metode Kirby-Bauer


Tes susceptibility kuman terhadap antimikrobial dengan difusi cakram dari Kirby-Bauer
modifikasi adalah suatu tes pengujian kemampuan obat untuk menghambat/membunuh kuman
secara invitro dengan menggunakan cakram antimikrobial

Uji Sensitivitas Antimikrobial


1. Alat
a. Kapas lidi steril
b. Lampu spritus
c. Pinset
d. Ose
e. Wadah pembuangan
2. Bahan
a. Biakan kuman Staphylococus aureus pada media Nutrient agar tabung.
b. NaCL 0,9% steril dalam tabung 1-2 ml.
c. Standar kekeruhan Mc farland 0,5.
d. Media Mueller Hinton agar kosong.
e. Cakram antimikrobial.
f. Tabel NCCLS.

3. Pelaksanaan uji sensitivitas antimikrobial dengan metoda Difusi (Kirby-Bauer)


a. Cara pembuatan inokulum.
- Ambil satu ose koloni yang terpisah masukan ketabung NaCL 0,9% steril
kocok sampai larut lalu bandingkan dengan standar kekeruhan Mcfarland 0,5.
- Kekeruhan tabung inokulum harus sama dengan kekeruhan tabung standar
Mc farland 0,5.
b. Cara melakukan uji sensitivitas metoda Difusi (Kirby-Bauer).
- Ambil kapas lidi steril celupkan dalam suspensi kuman/inokulum dan putar
beberapa kali kemudian ditekankan pada dinding tabung untuk
menghilangkan kelebihan inokulum.
- Kapas lidi digoreskan keseluruh permukaan media Mueller Hinton kemudian
putar 70O goreskan merata keseluruh permukaan media, putar lagi 70O
goreskan merata keseluruh permukaan media untuk ketiga kalinya terakhir
kelilingkan kapas lidi dipinggir lingkaran petridish.
- Diamkan sebentar selama 3-5 menit (tidak boleh lebih dari 15).
- Kemudian letakkan cakram antibiotika yang akan diuji pada permukaan
media dan ditekan dengan pinset steril agar melekat sempurna, jarak antara
pusat kepusat cakram tidak boleh kurang dari 24 mm dan jarak dari pinggir
petridish minimal 15 mm, cakram yang ditempelkan maksimal 7 cakram, jika
cakram lebih dari 7 maka diperlukan 2 media Mueller Hinton.
- Inkubasi selam 18-24 jam suhu 35-37OC.
- Setelah diinkubasi amati adanya zona inhibisi sekitar cakram antimikrobial.
- Ukur diameter (mm) zona yang tidak ditumbuhi kuman dengan mistar.
- Lihat ditabel NCCLS apakah resisten, intermediate dan sensitive.
Tabel NCCLS Untuk Uji Kepekaan Antibiotika
Diameter Zona
Jenis Konsentrasi Hambat
No
Antibiotik Obat Nilai Standar
R I S
1 Penicillin G (P) 10 unit ≤ 14 15-18 ≥ 19
2 Ampicillin (AMP) 10 unit ≤ 13 14-16 ≥ 17
3 Cefotaxim (CTX) 30 mcg ≤ 14 15-22 ≥ 23
4 Co- Trimoxazol (SXT) 25 mcg ≤ 10 11-15 ≥ 16
5 Ceftriaxone (CRO) 30 mcg ≤ 13 14-20 ≥ 21
6 Norfloxacin (NOR) 10 mcg ≤ 12 13-16 ≥ 17
7 Amikacin (AK) 30 mcg ≤ 14 15-16 ≥ 17
8 Gentamicin (GN) 10 mcg ≤ 12 13-14 ≥ 15
9 Erythromycin (E) 15 mcg ≤ 13 14-22 ≥ 23
10 Tetracycline (TE) 30 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 19
11 Ciprofloxacin (CIP) 5 mcg ≤ 15 16-20 ≥ 21
12 Chloramphenicol (C) 30 mcg ≤ 12 13-17 ≥ 18
13 Nitrofurantoin (F) 300 mcg ≤ 14 15-16 ≥ 17
14 Nalidixic Acid (NA) 30 mcg ≤ 13 14-18 ≥ 19
15 Clindamycin (DA) 2 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 19
16 Vancomycin (VA) 30 mcg ≤9 10-11 ≥ 12
17 Amoxicillin Clavulanic (AMC) 30 mcg ≤ 13 14-17 ≥ 18
18 Imipenem (IPM) 10 mcg ≤ 13 14-15 ≥ 16
19 Fosfomycin (FOS) 200 mcg ≤ 12 13-15 ≥ 16
20 Meropenem (MEM) 10 mcg ≤ 13 14-15 ≥ 16
21 Cefipime (FEP) 30 mcg ≤ 14 15-17 ≥ 18
22 Cefazolin (CAZ) 30 mcg ≤ 14 15-18 ≥ 18
23 Cefpirome (CPO) 30 mcg ≤ 11 12-14 ≥ 15
24 Sulbactam/Cefoperazone (SCF) 105 mcg ≤ 11 12-14 ≥ 15
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KEPEKAAN ANTIMIKROBIAL

NAMA : TANGGAL :
NIM : GRUP :

Disc Diffution Metode Kirby-Bauer

A. Alat dan bahan B. Cara kerja

C. Pengamatan hasil uji kepekaan antimikroba

Keterangan:

Anda mungkin juga menyukai