Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN VENEROLOGIKUS PADA WANITA

PERSIAPAN
1. Pemeriksa menyapa pasien dengan ramah, member salam dan memperkenalkan diri
2. Menerangkan kepada pasien mengenai tujuan pemeriksaan, prosedur pemeriksaan dan menimbulkan rasa tidak
nyaman pada saat pemeriksaan, serta meminta persetujuan pasien.
3. Pasien dipersilahkan untuk buang air kecil
4. Pasien diminta untuk menanggalkan celana dalam, dipersilahkan menuju meja pemeriksaan dan berbaring
dalam posisi litotomi
5. Pemeriksa menyalakan lampu periksa, mencuci tangan, mengeringkan dan memakai sarung tangan.
6. Lakukan pemeriksaan celana dalam pasien, apakah ada duh tubuh. Bila ada periksa jumlah, warna, dan
konsistensi.

PEMERIKSAAN INGINAL DAN PUBIS: Pemeriksaan dalam posisi berdisi


1. Melakukan inspeksi dan palpasi daerah inguinal untuk mencari adanya limfadenopati. Bila ditemukan
limfadenopati maka dilakukan pengamatan karakteristiknya:
a. Ukuran
b. Konsistensi
c. Mobilitas
d. Nyeri tekan
2. Inspeksi pada daerah pubis dan rambut pubis, apakah ada lesi, folikulitis, kutu, telur kutu, dan lain-lain.

PEMERIKSAAN VULVA DAN URETRA: Pemeriksaan dalam posisi duduk


1. Daerah vulva dibersihkan menggunakan kapas yang telh dibasahi KMnO4/sublimat dengan korentang dari atas
ke bawah, atau pubis ke perineum sambil menyampaikan kepada pasien apa yang dilakukan, lalu buang kapas ke
tempat sampah.
2. Inspeksi dan papasi lasia mayora, minora, meatus uretra, klitoris, introitus vagina, apakah ada lesi berupa
macula, papul, erosi, ulkus.
3. Memisahkan labia minora dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, inspeksi introitus vagina, apakah ada duh
tubuh, bila ada deskripsikan jumlah, warna, konsistensi.
4. Lakukan inspeksi dan palpasi uretra dan kelenjar skene. Lihat muara kelenjar, apakah ada lesi dan duh tubuh,
bila ada deskripsikan jumlah, warna dan konsistensi. Bila tidak ada duh tubuh lakukan milking uretra dengan
memasukkan jari telunjuk pada dinding anterior vagina, melakukan pengurutan dari arah dalam ke luar.
Melakukan pengambilan specimen dengan cotton tip swab steril. Cotton tipped swab dibuang ke tempat
khusus.
5. Inspeksi dan palpasi kelenjar bartholin pada arah jam 5 dan jam 7. Dilihat ukuran peradangan pada muara.

PEMERIKSAAN VAGINA DAN SERVIKS: pemeriksa dalam kondisi duduk


1. Memilih speculum yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi pasien, lalu speculum disiran dengan larutan
NaCl 0.9% sambil menyampaikan kepada pasien bahwa speculum akan dimasukkan.
2. Masukkan speculum ke dalam kanalis vaginalis dengan posisi tertutup secara vertical, sambil meminta pasien
untuk menarik napas. Setelah seluruhnya masuk, putar perlahan sampai daun speculum dalam posisi horizontal.
Cari porsio, setelah ditemukan lalu speculum dikunci.
3. Inspeksi serviks, diamati apakah ada eritem, edem, ektopi, lesi (ulkus, erosi, papul) dan duh tubuh serviks. Bila
ditemukan duh tubuh serviks, deskripsikan terletak dimana, jumlah, warna, dan konsistensi.
PENGAMBILAN SPESIMEN: pemeriksa dalam kondisi duduk
1. Serviks dibersihkan dari duh tubuh dengan menggunakan kassa kering yang dijepit dengan jlem moskuito (ujung
bengkok)
2. Dilakukan pengambilan specimen untuk pemeriksaan n gonorrhea menggunakan cotton tipped swab steril ke
dalam kanalis servikasli sedalam 2 cm, diputar ke kiri dan ke kanan selama 5-10 detik agar duh tubuh terserap.
Swab ditarik ke luar tanpa menyentuh speculum dan dinding vagina. Dibuat sediaan apus untuk pemeriksaan
gram. Swab dibuah ke tempat khusus.
3. Dengan cara yang sama, masukkan cotton tipped swab yang baru, kemudian specimen dimasukkan ke dalam
media transport untuk pemeriksaan biakan n. gohorrhea. Swab dibuang ke tempat khusus.
4. Dengan cara yang sama, masukkan cotton tipped swab yang baru untuk pemeriksan PCR C, trachomatis, swab
dibuang ke tempat khusus.
5. Masukkan cotton tipped swab ke forniks posterior, dioleskan ke gelas obyek, diteteskan 1 tetes NaCl 0,9% untuk
pemeriksaan trikomonas, swab dibuang ke tempat khusus.
6. Inspeksi vagina, apakah ada eritem, papul, erosi, ulkus atau duh tubuh. Bila ada duh tubuh deskripsikan jumlah,
warna, dan konsistensi.
7. Ambil kertas pengukur pH, tempelkan indicator pH ke dinding vagina, usahakan jangan menyentuh serviks
selama 3-5 detik. Tarik keluar. Biarkan beberapa saat kemudian baca sesuai dengan warna indicator yang
tersedia.
8. Melakukan pengambilan specimen vagina menggunakan cotton tipped swab steril untuk pemeriksaan gram.
Swab dibuang ke tempat khusus.
9. Kunci speculum dibuka. Tutup mulut speculum, putar speculum 90 derajat hingga berada dalam posisi vertical.
Tarik speculum ke luar sambil meminta pasien menahan napas.
10. Tetesi duh tubuh pada speculum dengan KOH 10% untuk whiff tests, kipas-kipas dengan tangan, angkat
mendekati hidung dan dibaui apakah ada bau amis.
11. Speculum dimasukkan dalam wadah berisi larutan sodium hipoklorit.

PEMERIKSAAN BIMANUAL: pemeriksa dalam posisi duduk


1. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan ke dalam vagina. Tangan
kiri di atas simpisis pubis.
2. Dilakukan palpasi uterus, ovarium, dn tes nyeri goyang serviks dengan menjepit serviks dan menggoyangkannya.

PEMERIKSAAN PERIANAL
1. Pasien dalam posisi miring dan lutut ditekuk ke dada
2. Inspeksi apakah ada lesi papul, erosi atau ulkus. Dilakukan rected toucher untuk menilai tonus otot spinchter
ani.

Anda mungkin juga menyukai