Anda di halaman 1dari 8

ORAL SENSORY - MOTOR EXCERCISE

PADA INDIVIDU YANG MENGALAMI KESULITAN DALAM BERARTIKULASI

Yusi Lusia Ningsih, A.Md.TW.M.Pd.

Terapi Wicara?
Layanan yang diberikan pada individu mengalami keterlambatan/kesulitan dalam bidang
bahasa, suara, irama, dan kelancaran serta gangguan menelan.

TUJUAN TERAPI WICARA PADA INDIVIDU BERKEBUTUHAN KHUSUS


Usaha memperbaiki dan membangun kemampuan berkomunikasi khususnya dalam hal
bahasa dan bicara agar individu tersebut dapat mengeluarkan ide ide dalam bentuk kata-kata
dan kalimat, sehingga ide idenya dapat dipahami oleh orang lain disekitarnya.
Bicara adalah suatu cara yang digunakan untuk berkomunikasi dan cara inilah yang
sunguh-sungguh paling cepat dan efisien. Wood ( 1971)

Kontak fisiologis yang cepat, pada rentang waktu tertentu. Membutuhkan sikap tubuh,
penempatan dan gradasi yang normal.
Melibatkan:
 Pernapasan.
 Pengucapan.
 Keterampilan oral - sensori - motor.

2 aspek dalam bicara;


 Aspek sensoris yang meliputi; pendengaran, penglihatan, dan rasa raba yang
berfungsi untuk memahami apa yang di dengar, dilihat, dan dirasa.
 Aspek motoris yang meliputi pengaturan laring, alat-alat artikulasi, aktivitas
artikulator dan laring yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan suara.
PRODUKSI VOKAL & KONSONAN
PROSES TERJADINYA BUNYI VOKAL & KONSONAN
 Alat / organ organ artikulasi mana yang digunakan.
 Cara organ artikulasi bekerja dengan hambatan udara dari paru-paru.
 Bergetar / tidaknya pita suara.
 Vokal dihasilkan dari paru-paru tanpa hambatan di alat bicara.
 Perbedaan bunyi dihasilkan dari geraka-gerakan yang berbeda-beda dari mulut ( bibir
), rahang, dan lidah dalam rongga mulut.

Bentuk-bentuk kesalahan Artikulasi


 Subsitusi; penggantian.
 Omisi; penghilangan.
 Distorsi ; pengkacauan.
 Addisi; penambahan.
Gangguan / keterlambatan bicara bila;
Bicara tidak berkembang sesuai dengan usianya.
Berbicara sulit dipahami.
Sering terjadi kesalahan artikulasi.

Siapa yang membutuhkan Oral – Sensory Motor Exercise?


 Disfraksia.
 Disartria.
 Deaf/Hearing Impairment ( tuna rungu ).
 Cleaf Palte.
 Down syndrom ( retardasi mental )
 Suara sengau / nasal.

BENTUK BICARA PADA ABK;


Berikut ini beberapa bentuk bicara yang mungkin disandang oleh ABK sebagai berikut;
* Artikulasi/pengucapan kurang jelas.
* Tidak bisa bicara sama sekali.
* Mengeluarkan suara-suara tenggorokan.
* Suara-suara hars ( tersengal-sengal ).
* Mendengung, berbicara seperti menyanyi.
* Babling dengan macam-macam bunyi ( mengoceh ).
* Berbicara seperti robot.
* Echolalia ( meniru ) pembicaraan orang lain tanpa memahami artinya.
* Terkadang menggunakan kalimat tetapi tidak dengan suara/ tone yang dapat di dengar.

Pada umumnya jenis gangguan bicara yang paling banyak dialami individu kebutuhan
khusus adalah dispraxia, dengan ciri-ciri sb;
 Paham kata tapi otak sulit untuk mengkordinasikan alat bicaranya.
 Pemograman gerakan bicara terganggu.
 Kesulitan dalam mengurutkan dan menyususn bunyi-bunyi bahasa ke dalam suku kata
atau kata.
 Dapat terjadi pada dispraksia ringan sampai berat.
 Kesulitan dalam mengimitasi bunyi bicara.
 Kesulitan dalam menirukan alat bicara.
 Terkadang disprakxia menunjukkan hubungan disartria ( alat bicara lemah ),
misalnya; kata bola dikatakan mola.
Assosiasi Phychologi Amerika ( 1994 ) mengemukakan bahwa;
 Pemberian terapi wicara yang tepat dan oral motor memegang peranan penting dalam
menangani anak yang mengalami gangguan artikulasi.
 Banyak terapi yang gagal, karena perkembangan motorik bicara sangat buruk.
 Banyak individu abk dapat berbicara tetapi tidak jelas, akibat tidak mendapatkan
terapi Oral Sensory - Motor Exercise.

APA ITU ORAL SENSORY- MOTOR EXERCISE?


Yaitu stimulasi dan latihan untuk mendapatkan/memperoleh kordinasi yang baik dari alat
bicara dalam memproduksi bunyi bahasa.

TUJUAN LATIHAN MOTORIK MULUT;


 Membuat ketetapan arah organ artikulasi / bicara.
 Membangun kekuatan otot-otot yang digunakan untuk bicara.
 Meningkatkan kecepatan pengucapan agar sesuai dengan bicara normal.

Kemampuan yang harus dimiliki;


1. Sudah memiliki kepatuhan.
2. Kemampuan imitasinya sudah bagus.
3. Gross & fine motor sudah baik.
4. Sudah memiliki perhatian ( konsentrasi ) pada hal – hal yang detail.
5. Kontak mata sudah bagus.
6. Sudah memiliki pemahaman akan bahasa ( kata ).

ORAL SENSORY- MOTOR TREATMENT


Terdapat 3 kegiatan dalam hal ini yaitu;
• Stimulasi luar & dalam organ artikulasi
• Latihan Pasif
• Latihan Aktif

Ke3 kegiatan tersebut saya namai dengan tahap, yaitu tahap I, tahap II, dan tahap III.
Berikut ini penjelasan dari ke-3 tahapan tersebut;
TAHAP I
Stimulasi pada organ
Stimulasi ini perlu diberikan untuk;
1. Mengurangi hifer sensitive pada organ.
2. Merangsang sensitivitas pada organ.
 Masase.
 Brushing.
 Stimulus rasa ( temperatur ); - Menggunakan es dan atau air hangat.
- Berbagai macam jenis makanan
Contoh stimulasi organ.
a. Masase
b. Brushing
c. Stimulus rasa.

Gambar 1. Contoh beberapa aktivitas O.E.S.M Tahap I


Sensory ( Stimulasi Organ )
TAHAP II
Pada tahap ini, aktivitas yang kita lakukan adalah membantu (memfasilitator) anak untuk
menghasilkan gerakan – gerakan organ sesuai dengan yang kita inginkan dengan cara;
a. Fiksasi
b. Menggunaan alat
peraga

TAHAP III
Pada tahap ini, aktivitas yang kita lakukan adalah melatih organ dengan cara meminta anak
melakukan atau meniru gerakan yang dilakukan terapis tanpa bantuan. Pada tahap ini kita
fokus kepada gerakan dari pada organ artikulasi ( bibir, pipi, rahang, lidah, palate/velum,
pernapasan ). Pointnya kita melatih 3 K yaitu; ketepatan, kekuatan, dan kecepatan tanpa
promt dan fiksasi.
Syarat tercapainya tujuan terapi secara maksimal.
 Konsisten, jelas, dan melaksanakan terapi minimal 30 menit perhari.
 Bantuan visual harus
dipakai.
Bantuan Visual;
1. Kartu abjad, suku kata,
kata.
2. Kartu gambar dan benda
sesuai dengan target
artikulasi yang sedang
dilatih.
3. Cermin
KESIMPULAN

Oral Sensory-Motor Exercise adalah sebagian kecil dari berbagai


macam metode dalam menangani Gangguan Bicara ( khususnya
dalam berartikulasi ) tetapi metode ini berperan dalam pembentukan
bicara.
Agar tujuan dari terapi dapat dicapai secara maksimal, sebaiknya
O.S.M.E dilakukan setiap hari minimal 30 menit/hari.
Penting memahami perkembangan vokal dan konsonan yang Normal.
Perlu usaha keras, proses yang panjang tidak mungkin “TERJADI
HANYA SEMALAM”.

TIPS MELATIH GERAKAN ORGAN ARTIKULASI:


 Melatih secara intensive dan konsisten 30 menit perhari sesuai
dengan program yang sudah ditetapkan.
 Gunakan media atau alat bantu sesuai dengan program.
 Jangan cepat menyerah lakukan dengan sabar.
 Hargai dan puji setiap perkembangan positif yang ditunjukkan.
Sekecil apapun perkembangannya, berikan respon positif agar ananda
semakin semangat untuk belajar/latihan.
ORAL MOTOR TOOLS
Gambar dibawah adalah sebagian alat bantu stimulasi organ bicara, kita juga dapat
menggunakan alat yang tradisional/makanan yang penting kreatif dan dapat
membantu kita dalam mencapai tujuan dari program yang sudah kita buat.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai