pembelajaran
Nefrijanti
agenda kelas piramida pembelajaran
Piramida Pembelajaran
9 Lapisan
Piramida Pembelajaran
Beberapa
Jenis Hambatan Belajar
pentingnya
Piramida pembelajaran
Contoh Penerapan ,
kasus disleksia
Sepintas
balok-balok PP
Piramida
Pembelajaran
tujuan
proses
titik awal
Lapisan
Piramida
Pembelajaran
Lapis
Area pengamatan Goal Usia anak
ke
BELAJAR
belajar Auditory spesifik Tourette’s
Processing
Sensory ODD
Integration Development
Disorder co-ordination
Gifted
Disorder
pentingnya
Piramida pembelajaran
sebelum ikut kelas PP
Berpatokan
PROBLEM PROBLEM
pada gejala
Menemukan
akar masalah
Maka
Piramida Pembelajaran
• Memberikan sudut pandang baru dalam memahami ABK
• Memfasilitasi untuk menemukan pendekatan efektif dalam
menyelesaikan masalah hambatan belajar peserta didik
• Mempermudah menemukan akar masalah
hambatan belajar yang dihadapi peserta didik
• Menambah wawasan dalam pembuatan kurikulum individual yang
sesuai dengan keadaan anak
• Menambah pemahaman tentang tahapan pembelajaran
• Memfasilitasi untuk mampu memonitor pencapaian peserta didik
Contoh Penerapan
kasus disleksia
disleksia
Bingung membedakan
Kesulitan kanan dan kiri
Kesulitan menuangkan ide mengerti timeline
dalam bentuk tulisan
Mudah tersesat nomer telpon
Bermasalah dengan Pemahaman huruf
kemampuan mengelola ruang
sekuen
Menulis Tabel perkalian
Tantangan menemukan Hambatan
kata yang tepat Mengingat
tanggal
tantangan untuk mencatat
disleksia
ketidakmampuan belajar Masalah koordinasi
Menyimak pada area membaca
Distraksi dengan suara latar Kontrol
Gerakan kesulitan menulis
dengan tangan
Rancu pada kata/ huruf yang Mengeja Membaca
Kesulitan menirukan/imitasi
hampir sama pengucapannya
“Losing place” ketika membaca
Berdasarkan MNRI
Maka akar masalah “Pemahaman ruang”
1. Karena indera peraba tidak mampu bekerja menerima informasi
dengan tepat
2. Syaraf yang membawa informasi yang diterima oleh indera ke otak,
mengalami hambatan untuk menyelesaikan tugasnya
3. Proses menganalisa di otak mengalami gangguan
4. Otak tidak memiliki “memory” yang cukup, berdasarkan
pengalaman sebelumnya
5. Perintah dari otak untuk memberikan respon tidak sampai kepada
tubuh/ anggota tubuh yang akan bergerak
6. Sarana untuk melakukan perintah otak tidak maksimal (dalam hal ini
sarananya adalah syaraf, otot dan tulang)
Maka selain tetap memfasilitasi belajar membaca
1. Stimulasi pada indera anak, untuk mengatur kepekaan yang
tepat dalam menerima informasi (terutama indera peraba)
2. Meningkatkan koneksi antara otak dengan bagian tubuh,
(bergantian) untuk mengenal arah/ sisi (mulai dari garis
pertengahan hingga sampai jangkauan terjauh)
3. Makanan berprotein tinggi, agar pembentukan sinapsis baru
terjadi
4. Melatih kekuatan otot
5. Repetisi
6. Memastikan anak belajar dengan senang
Contoh
Hasil analisa anak
penyandang disleksia
Sepintas
balok-balok
Piramida Pembelajaran
Level Judul Balok Fokus pada
4 Processing Skill Auditory Memory Kepekaan indera pendengaran untuk menangkap informasi
Control mouth and Kemampuan untuk menguasai gerakan lidah dan mulut,
tongue sebagai dasar dari kemampuan berkomunikasi dan postur
tubuh
Sitting up duduk
Walking berjalan
Level Judul Balok Fokus pada