TAHUN KEBERANGKATAN
1440 H / 2019 M
i
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Alloh Subhanahu Wataála. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya serta memberi kami kesempatan dalam melaksanakan tugas sebagai Tim
Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) tahun 2019 dan menyelesaikan laporan kinerja kloter 02 SOC
tahun 1440 H/ 2019 M yang kami buat ini.
Laporan kinerja TKHI SOC 02 ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
Tugas Pokok dan Fungsi Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) untuk menyampaikan informasi
tentang hasil proses pelaksanaan penerapan Rencana Kerja Operasional (RKO) TKHI kegiatan
tahun1440H/2019M , kondisi lingkungan, asumsi, sasaran, target kinerja, kegiatan selama
mendampingi Jamaah Haji Kloter 02 SOC kabupaten Sukoharjo.
Susunan Laporan kinerja Tim Kesehatan haji Indonesia (TKHI) kloter 02 SOC tahun 1440 H / 2019
M ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu masih banyak kekurangannya. untuk itu
kami mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan, sehingga penyusunan Laporan Tim
Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 yang akan datang lebih baik lagi. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan
Kinerja Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 ini.
Semoga Laporan kinerja Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 ini bermanfaat dalam
peningkatan kualitas kinerja. Kritik dan saran membangun akan kami terima dengan senang hati,
demi perbaikan di masa mendatang.
Sugeng Priyono
Antok Sugiarto
ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………. iii
I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………… 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………….. 1
II PELAKSANAAN…………………………………………………………………………………. 2
A. PELATIHAN KOMPETENSI………………………………………………………………. 2
1. Permasalahan / Kendala / Hambatan………………………………………………. 2
2. Masukan Dan Saran………………………………………………………………….. 2
B. PELATIHAN INTEGRASI………………………………………………………………….. 3
1. Permasalahan / Kendala / Hambatan………………………………………………. 3
2. Masukan Dan Saran………………………………………………………………….. 3
C. EMBARKASI………………………………………………………………………………… 3
1. Jumlah Total Jemaah (L/P)………………………………………………………….. 4
2. Jumlah Total Jemaah Risti (L/P)…………………………………………………….. 5
3. Distribusi Jemaah Risti Berdasarkan Umur………………………………………… 5
4. Distribusi 10 Besar Penyakit Jemaah Risti…………………………………………. 6
5. Jemaah Rujukan………………………………………………………………………. 6
6. Jemaah Batal/Tunda………………………………………………………………….. 7
7. Jemaah Wafat…………………………………………………………………………. 7
8. Jemaah Titipan………………………………………………………………………… 7
D. ARAB SAUDI……………………………………………………………………………….. 7
1. Kunjungan /Visitasi Jemaah…………………………………………………………. 7
2. Daftar Jemaah Visitasi Berdasarkan Jenis Kelamin………………………………. 8
3. Distribusi 10 Besar Penyakit Pada Kunjungan /Visitasi…………………………... 9
4. Jemaah Rujukan………………………………………………………………………. 10
5. Jemaah Wafat…………………………………………………………………………. 10
6. Jemaah Tanazul Dan Titipan………………………………………………………… 10
E. PESAWAT(KEBERANGKATAN DAN KEPULANGAN)……………………………….. 10
F. DEBARKASI………………………………………………………………………………… 12
G. KENDALA TEKNIS DAN PERMASALAHAN SERTA PEMECAHANNYA…………… 12
III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI…………………………………………………………. 19
IV. PENUTUP………………………………………………………………………………………… 22
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan,
dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji pada bidang kesehatan,
sehingga Jemaah Haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran
agama Islam. Tujuan tersebut dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi
kesehatan sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah
sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit menular yang
mungkin terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadah dengan baik sesuai
ketentuan ajaran Islam. Kementrian Kesehatan bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab
Saudi, di perjalanan pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke
Indonesia.
B.TUJUAN
Pembuatan Laporan Kinerja Kloter bertujuan untuk mengevaluasi hasil kinerja Tim
Kesehatan Haji Indonesia yang mendampingi Jamaah Haji Kloter di SOC 02 dari
Kabupaten Sukoharjo. Untuk mengevaluasi hasil pemeriksaan, perawatan, dan
pemeliharaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan,selama di tanah suci dan
setelah pulang dari tanah suci melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan
profesionalisme dengan menghasilkan kualifikasi data yang tepat dan lengkap sebagai
dasar pembinaan dan perlindungan kesehatan jemaah haji di Indonesia dan
pengelolaan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi. Hasil Kegiatan Pelayanan
Kesehatan rutin yang dilaksanakan TKHI di Posko Petugas maupun kegiatan visitasi ke
ruangan jamaah haji.Pencatatan TKHI Kloter, Meliputi: Jumlah Jamaah Risti
,Sanitasi pondokkan dan catering . Jumlah Jamaah sakit, Permohonan
Pengajuan kebutuhan obat dan alkes, Rujukan penderita, Jumlah
Kunjungan kloter, Pemantauan Penyakit yang menimpa jamaah kloter ,
1
Membuat surat kematian / COD jika ada Jamaah yang meninggal di
pemondokan
BAB II
PELAKSANAAN
A. PELATIHAN KOMPETENSI
1. PERMASALAHAN/KENDALA/HAMBATAN
Calon petugas TKHI yang lolos dalam seleksi berkas dan tes psikometeri kemudian
diberikan pelatihan kompetensi untuk memberikan bekal keterampilan dan
pengetahuan tentang pelayanan kesehatan haji kloter di indonesia maupun di arab
saudi. Pembekalan ini dititik beratkan pada kondisi – kondisi yang spesifik sering
terjadi pada pelayanan haji. Kompetensi ini juga meliputi ujian tentang
pengetahuan dan keterampilan penangangan kegawatdaruratan. Inti pelayanan
yang diutamakan termasuk soft skill petugas dalam menghadapi permasalahan
yang mungkin ada di dalam pelaksanaan pelayanan sebagai petugas. Materi
pelatihan dalam bentuk ceramah, permainan, simulasi peran, diskusi, dan pelatihan
fisik yaitu senam dan jalan kaki. Dalam pelatihan juga diberikan materi manasik haji
agar petugas juga dapat mempunyai gambaran yang baik mengenai prosesi ibadah
haji.
2
B. PELATIHAN INTEGRASI
1. PERMASALAHAN/KENDALA/HAMBATAN
Pelatihan integrasi diikuti petugas haji dari bidang pelayanan ibadah dan pelayanan
kesehatan. Pelatihan ini dilaksanakan agar dapat terbina tim yang solid dalam
pelayanan. Proses pelatihan berjalan dengan baik dan cukup lengkap, dengan
materi yang diajarkan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, role play,
permainan dan pelatihan fisik melalui pelatihan senam dan pagi jalan sehat.
Akomodasi dan konsumsi selama pelatihan sangat baik.
C. EMBARKASI
Kegiatan dan pelayanan jamaah di embarkasi cukup baik. petugas TKHI datang satu
hari sebelum kedatangan jemaah calon haji di embarkasi dengan menempati asrama di
wisma armina. Di wisma armina, petugas TKHI memperoleh pembinaan dari seksi
pembinaan bidang ibadah dan bidang kesehatan. Pembinaan ini sangat membantu
petugas dalam memberikan gambaran kondisi aktual di arab saudi, dan pembekalan
lain berkaitan dengan proses pelayanan di arab saudi sekaligus pembaruan komitmen
pelayanan petugas agar tetap konsentrasi pada pelayanan kepada jamaah calon haji.
Pelayanan di asrama armina cukup memuaskan, hanya saja kita masih harus mencari
makan di luar asrama.
Kontak pertama petugas dengan jemaah calon haji terjadi pada proses penerimaan
jemaah calon haji di Asrama Haji Donohudan. Upacara ini dapat pula digunakan oleh
petugas TKHI sebagai sarana skrining awal jamaahnya. Pemeriksaan oleh petugas
embarkasi menemukan ada jamaah yang tidak mempunyai E-KKJH, ada beberapa
3
jamaah yang ditemukan suatu faktor resiko tetapi pada E-KKJH tidak tercantum. Saran
kami pada penyelenggaraan haji tahun depan adalah agar petugas haji di daerah dapat
bekerja sama dengan lebih baik agar kelengkapan administrasi tidak menjadi masalah.
Pada petugas pemeriksa jemaah calon haji di puskesmas dan rumah sakit agar dapat
lebih teliti memeriksa dan mendiagnosis jemaah calon haji dan dengan lengkap pula
menuliskannya pada buku E-KKJH. Tim di embarkasi juga sangat memfasilitasi proses
menuju ke pesawat, khususnya dalam mendampingi jamaah dengan kursi roda. Saran
kami adalah petugas diberi logistik untuk sarapan/makan siang/makan malam saat di
embarkasi, banyak jamaah risti yang lolos dalam pemeriksaan, masih banyak risti yang
di E-KKJH tidak tertera riwayat penyakit sebelumnya. Untuk jamaah mutasi dari daerah
lain agar bisa dikomunikasikan antar dinas dan juga embarkasi agar riwayat kesehatan
jamaah mutasi jelas
4
1. PRIA 121
2. WANITA 116
TOTAL JAMAAH 237
5
5. E79 Hyperuremic acid without sign of inflamantory 15
6. I25.2 Old myocardial infarction 12
7. I25 Atherosclerotic cardiovasculair disease 12
8. D50 Anemia 10
9. I11 HHD 9
10. I45.1 Other unspecified right bundles block 8
5. JEMAAH RUJUKAN
NO. NAMA SEX UMUR KAB/KOTA DIAGNOSIS RS KET.
RUJUKAN
- NIHIL - - - - - -
- NIHIL - - - - - -
6. JEMAAH BATAL/TUNDA
SEBAB
NO. NAMA SEX UMUR KAB/KOTA BATAL/TUND KET.
A
1. SARJINAH WANITA 65 SUKOHARJO SAKIT POST -
NARSO OPERASI
SUMARTO
7. JEMAAH WAFAT
NO. NAMA SEX UMUR KAB/KOTA SEBAB KET.
6
WAFAT
1. NIHIL
8. JEMAAH TITIPAN
SEBAB
NO. NAMA SEX UMUR KAB/KOTA KET.
TITIPAN
1. NIHIL
2. NIHIL
D. ARAB SAUDI
1. KUNJUNGAN /VISITASI JEMAAH
JUML AH
NO. TEMPAT PEMERIKSAAN KUNJUNGAN /VISITASI
1. DAKER BANDARA 7
7
NO. JENIS KELAMIN JEMAAH VISITASI JUMLAH
1. PRIA 551
2. WANITA 418
TOTAL KUNJUNGAN / VISITASI 969
8
4. JEMAAH RUJUKAN
RS
NO NAMA SEX UMUR KAB/KOTA DIAGNOSIS KET.
RUJUKAN
1. NUR PRIA 37THN SUKOHARJO COLIC RENAL KKHI Ranap 1
ROHMAN MAKKAH hari
2. WALUYA PRIA 56THN SUKOHARJO ASTHMA KKHI Ranap 1
PAWIRO W BRONCHIALE MAKKAH hari
3 RAWIYAH WANITA 81 SUKOHARJO FRACTUR KKHI Rontgen
SARKOWI COLLUM MAKKAH
FEMUR
5. JEMAAH WAFAT
NO. NAMA SEX UMUR KAB/KOTA SEBAB WAFAT KET.
1. SUMIYATUN WANITA 56 SUKOHARJ CARDIOVASCULAI Meninggal
SUWIKROM O R DISEASE EC di pesawat
O (BLORA ) DM TYPE II 30 mnt
UNCONTROLED sblm
landing
9
LAKI THN 19
2. ALI ZAINAL PRIA 56 TEGAL PELANTIKAN DPRD KLOTER
ABIDIN THN 41
10
RJP. Saat 30 menit sebelum landing resusitasi dan RJP kita hentikan dan kita nyatakan
jamaah sudah meninggal dunia.Jamaah yang meninggal kita tidurkan di kursi dan
jamaah lain yg duduk disebelah jamaah kita pindahkan ke kursi lain.Jamaah lain tetap
kondusif karena saat jamaah kita nyatakan meninggal saat itupesawat mulai landing
dan persiapan turun. Jamaah turun dengan tertib dan petugas bandara memeriksa dan
mengurus jenazah yang meninggal di Pesawat.
KEPULANGAN
Sebelum kepulangan petugas TKHI melaporkan kondisi jamaah kloter 02 SOC saat
pesawat mendarat agar dipersiapkan ambulance dan kursi roda untuk mengevakuasi
jamaah. Sebelum naik pesawat saat masih antri pemeriksaan X ray dan paspor ada
jamaah kami atas nama Ny Siti Aminah umur 72 th mengeluh lemas dan muntah
muntah perut sakit,demam.Hasil Pemeriksaan Tensi 100/60 mmhg,Nadi 84x/mnt
sedang,suhu 39,1,Respirasi 20x/mnt normal,saturasi oksigen 97%. Jamaah kita infuse
diperjalanan mau naik bis memasuki pesawat kita infuse RL guyur 1 flab kemudian
maintenance,Kondisi membaik meskipun masih lemah ,tidak mau makan da
minum.Jamaah tetap ikut pulang dan pengawasan ketat selama di Pesawat oleh
petugas. Selama perjalanan jamaah lain tidak banyak keluhan,beberapa mengeluh
pusing.Kami juga membawa pulang jamaah dengan Fraktur Collum Femur atas nama
Ny. Rawiyah umur 82 tahun terjatuh 2 hari sebelum kepulangan. Jamaah kita damping
selama perjalanan dan tidak ada kesakitan yang berarti.Selama di perjalanan petugas
melakukan visitiasi rutin terutama jamaah risti dan jamaah sakit di Pesawat.Kita juga
melakukan senam relaksasi saat tiba di bandara Ahmadabad India untuk mengis bahan
bakar.Setelah kira kira 12 jam pesawat landing tiba di Bandara Adi Soemarmo Solo
boyolali,jamaah sakit kondisi stabil.Jamaah sakit kita evakuasi lebih dahulu sebelum
jamaah yang lain.Semua jamaah turun secara teratur dengan dibantu petugas bandara
F. DEBARKASI
Pada waktu mendarat petugas kesehatan dari debarkasi langsung naik pesawat untuk
memastikan jamaah yang sakit. Petugas khusus untuk evakuasi jamaah yang
mengalami kelemahan fisik evakuasi terlebih dahulu. Dan jamaah lansia yang
memerlukan kursi roda juga sudah disiapkan. Jamaah turun dengan tertib dan
langsung naik bus. Setelah dilakukan pendataan, jamaah dibawa menuju donohudan
untuk melaksakan upacara penyambutan kedatangan dan penyambutan dari petugas
11
haji daerah.Jamaah sakit atas nama Ny, Rawiyah dengan Fraktur Collum Femur dan
Ny. Siti Aminah dengan vomitus,nausea,febris dan lansia dirujuk ke Moewardi setelah
dilakukan observasi di debarkasi.
G. KENDALA TEKNIS DAN PERMASALAHAN SERTA PEMECAHANNYA
A.ETAPE EMBARKASI
NO. PERMASALAHAN SOLUSI
1. Obat obat yang dibawa jamaah dan Petugas TKHI di bantu Karu Karom
juga obat rutin jamaah haji banyak menuliskan obat yang di bawa pasien
yang belum di masukan ke kemudian di stempel KKP dan dokter
siskohatkes dan formulir obat-obatan TKHI
yang di bawa jamaah
2. Jamaah haji masih ada yang Penyuluhan oleh petugas PPIH
membawa obat berlabel jamu dan Embarkasi untuk larangan membawa
cairan obat jamu dan sosialisasi denda yang
dikenakan kepada jamaah yang
kedapatan membawa jamu
3. Pembagian paspor dan living Petugas kloter membantu petugas
costm,gelang identitas sampai malam untuk proses pembagian gelang
hari banyak jamaah yang tidak bisa ,livingcost dan paspor,menyegerakan
tidur dan kurang tidur jamaah istirahat
B.ETAPE PESAWAT
NO. PERMASALAHAN SOLUSI
1. Jamaah haji banyak yang mabuk udara Pemberian obat antimo sebelum
pesawat take off, di berikan di bis
saat memasuki bandara adi
sumarmo
2. Jamaah belum tahu cara penggunaan Diberikan simulasi dan video cara
toilet penggunaan toilet di pesawat
3. Jamaah haji kedinginan di dalam Selimut yang di bagikan tidak di
pesawat pakai jamaah dan di simpan jamaah
sehingga petugas harus memvisitasi
dan membuka selimut dari dalam
plastik untuk di gunakan jamaah
4 Jamaah haji banyak yang nyeri telinga Senam peregangan serta
dan vertigo penyuluhan pencegahan barotitis
dan Aerotitis
5 Jamaah serangan Cardiovasculair Ds Petugas TKHI melakukan resusitasi
12
dan RJP sesuai SOP,Petugas kloter
lain mengkondisikan jamaah lain
C.ETAPE MADINAH
NO. PERMASALAHAN SOLUSI
1. Belum mengenal lingkungan dan lokasi Menghubungi Sektor dan Ke KKHI
KKHI saat akan laporan khusus,saat menunggu ambulan sector ke KKHI
naik taxi sopir taxi tak tau lokasi ,turun
dijalan dan kebingungan jalan kaki ke
sektor
2. Suhu pada saat kedatangan mencapai Dibutuhkan penyuluhan penggunaan
45 derajat dan banyak jamaah yang APD,minum air putih 1 gelas per
alergi panas,kulit bruntusan,kering, kulit jam, dan penggunaan Vaseline
pecah-pecah,bersisik,mimisan,bibir pelembab kulit agar selalu lembab
kering pecah ternyata butuh waktu untuk kulit
beradaptasi thd suhu >40ºC dan
kelembaban 30%, keluhan mereda
setelah 6 hari di Madinah.
3. Kamar petugas campur dengan jamaah Menempatkan kamar petugas
karena petugas berlima,satu wanita dan berdampingan agar tetap
empat laki laki berkoordinasi dengan intens dan
efektif
4. Amprah obat ke KKHI bersamaan Naik Taxi dan bisa diusulkan
dengan ambulan yang merujuk jamaah tambahan ambulan supaya jamaah
atau jemput jamaah pulang rawat inap yang butuh penanganan segera
KKHI,terkadang butuh waktu lama untuk tidak menunggu lama bersamaan
menunggu ambulan datang karena dengan petugas yg pulang pergi ke
memang hanya ada satu ambulan KKHI
5. Pelaporan obat di siskohatkes mobile Pelayanan obat melalui android
kadang eror perlu diperbaiki.
D.ETAPE MAKKAH
NO. PERMASALAHAN SOLUSI
1. Saat datang sampai Makkah sudah Berkoordinasi dengan karu dan
malam dan banyak jamaah yg langsung karom sehingga bisa dikondisikan
melakukan umroh wajib sesuai KBIH sesuai dengan kondisi jamaah yang
nya masing masing padahal sudah risti penykait dan lansia
dikoordinir kloter dan maktab ,banyak
jamaah kekelahan
13
2. Jamaah kursi roda tidak berbarengan Petugas berkoordinasi dengan karu
ikut umroh wajib dengan yang tidak dan karom untuk mengantar jamaah
pakai kursi roda haji yang berkursi roda untuk umroh
wajib dilantai atas masjidil haram
3. Obat yang di push kadang tidak sesuai Amprah obat ke sector sesuai
dengan kebutuhan kita setelah laporan dengan kebutuhan yang diluar push
sisa stok obat distribution
4 Ambulan hanya satu untuk mobilitas Naik taxi bersama sama karena
obat,petugas dan jamaah jarak ke KKHI lumayan agak jauh
sakit,terkadang menunggu lama untuk
rujukan terutama saat post armina
5 Tidak ada survey lokasi mendekati pra Koordinasi dengan ketua kloter dan
Armuzna oleh pihak maktab survey karu karom untuk penempatan
ditiadakan sehingga petugas tidak tau jamaah risti dan pengawasan risti
lokasi dan tidak bisa mapping tempat dan lansia
untuk jamaah risti atau yg butuh lokasi
strategis untuk pengawasan ( kami
Maktab 42 )
6 Banyak jamaah sampai di Makkah obat Berkoordinasi dengan bagian
rutin (DM,HT,JANTUNG ) yang dibawa farmasi untuk melengkapi obat
tidak cukup untuk 40 hari sampai selesai jamaah yang kurang,jika tidak ada
haji,padahal sebagian obat tidak kita TKHI ke KKHI untuk meresepi
tersedia di sector obat jamaah yang habis,jika tidak
ada kami petugas mencari ke apotik
obat dengan komposisi yang sama
untuk melengkapi obat jamaah yang
habis dan tidak cukup sampai
proses haji selesai
7 Jadwal pemberangkatan ke Arafah Koordinasi ulang dengan pihak
terlambat lama dikarenakan jadwal maktab dan juga menenangkan
keberangkatan sudah diundi oleh jamaah dengan mengisi waktu
maktab tetapi keberangkatan tidak menunggu dengan peregangan dan
sesuai dengan undian maktab sehingga penyuluhan kesehatan
banyak jamaah yg gelisah terutama
14
yang lansia dan risti karena lama
menunggu di loby hotel
E.ETAPE ARAFAH
NO. PERMASALAHAN SOLUSI
1. Banyak jamaah tarwiyah yang jalan kaki Berkoordinasi dengan karu dan
mengalami kelelahan dan dehidrasi karom KBIH dan edukasi ke jamaah
karena berjalan jauh dalam cuaca panas agar memperhitungkan kondisi
dan perbekalan habis dijalan kesehatan untuk melanjutkan
tarwiyah jalan kakinya,alhamdulilah
respon baik,jamaah yang dehidrasi
kita infuse dan bed rest
2. Gangguan Sinyal handphone dan mati Mohon informasi untuk pemakaian
lampu setelah prosesi wukuf,masih sinyal hp yang stabil dan kuat di
menunggu lama untuk pergerakan ke ARMINA agar bisa di informasikan
musdalifah lewat petugas mengenai provider yg
paling stabil sebelum
keberangkatan,penerangan pakai
senter HP
3. Tenda dan karpet yang digunakan kotor, Dikoordinasikan pihak maktab
banyak debu dan jamurnya mengecek kembali karpet yang akan
digunakan.
F.ETAPE MUZDALIFAH
NO. PERMASALAHAN SOLUSI
1. Karpet yang disediakan pemerintah Arab Sebaiknya ada batasan yang jelas
Saudi hanya sebatas di pintu keluar antar maktab, misalnya di berikan
saja ,banyak jamaah tidur beralaskan garis atau tali pembatas sehingga
seadanya dan banyak jamaah yang antrian menuju bus tidak berdesak-
berdesak-desakan saat menunggu bus desakan dan tidak saling
menuju mina mendahului antar kloter yang
berada dalam satu maktab.
Sebaiknya ada petugas yang
mengatur keberangkatan tiap kloter
di setiap maktab, karena kloter yang
baru tiba mendahului kloter awal yg
sudah datang sebelumnya
15
2. Sektor sulit ditemukan, sehingga tidak Ada tanda khusus untuk menandai
dapat melakukan pelaporan saat di keberadaan sector dan jalur khusus
muzdalifah dan sulit untuk evakuasi ambulan
jamaah sakit karena kelelahan,pos di
musdalifah ada dipintu keluar,banyak
jamaah stay dipintu masuk karena
tempat sudah penuh,saat jamaah sakit
kesulitan evakuasi dan mobilisasi
G.ETAPE MINA
NO. PERMASALAHAN SOLUSI
1. Tenda sempit dan berdesak desakan saat Mohon bisa dikoordinasikan
tidur,sehingga posisi tidur tidak dengan maktab untuk bisa
nyaman,banyak jamaah memilih tidur memperhitungkan kapasitas
diluar tenda ,ada yang tidur di space
dekat kamar mandi karena dirasa lebih
longgar
1. Suhu AC sentral, tidak bisa di control Sebaiknya Suhu AC bisa di kontrol
pengaturan suhunya sehingga jika malam
hari banyak jamaah lansia kedinginan
dan tidak bisa tidur, sehingga banyak
yang terserang radang tenggorokan
2. Kamar mandi di area wanita masih Sebaiknya pihak maktab bisa
banyak terjadi antrian lama dan panjang memperhitungkan kebutuhan
kamar mandi diperbanyak
3. Permasalahan sampah di toilet seperti Saran jamaah sebaiknya di toilet di
bekas softex, pampers, bekas botol sediakan tempat sampah
plastic, dan sampah tissue menumpuk di plastic(kantong kresek hitam) yang
dalam kamar mandi/toilet di gantung di pojok toilet, agar
mereka bisa buang sampah di
sana,krn memang toiletnya sudah
sempit agar bisa menghemat ruang
4. Jamaah lansia kesulitan dengan wc Saran dari jamaah agar WC duduk
jongkok karena gemetaran kakinya jika di perbanyak
buang air besar dan juga jamaah yang
memiliki rematik di kaki kesulitan jika
BAB dan BAK jongkok
16
5. Masih banyak sampah berserakan di Sebaiknya petugas kebersihan
lorong tenda pihak maktab lebih sering lagi
mengangkut sisa bekas makanan
catering atau penyediaan tempat
sampah lebih di perbanyak di setiap
tenda minimal 4-6 tempat sampah
besar.
6 Banjir di beberapa tenda saat hujan Bergotong royong jamaah dan
deras di MINA petugas membetulkan tenda yang
bocor dan mengenang air dibawah
sehingga tidak bisa untuk
tidur,mengusulkan pihak maktab
mengantisipasi kejadian hujan dan
badai
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
17
Hasil laporan Kinerja Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 tahun
1440H/2019M yaitu;
1. Jumlah jamaah haji pria=177 orang sedikit lebih banyak di bandingkan jumlah
jamaah haji wanita =182 orang dengan total 359 orang
2. Jumlah jamaah haji resiko tinggi pria lebih banyak darpada wanita.Pria =121, Wanita
=116
3. Distribusi jamaah resiko tinggi berdasarkan umur,di dominasi oleh usia ˂ 60 THN
dengan penyakit total sebesar 157 jamaah haji, usia > 60 th = 80 jamaah haji
4. Tiga besar penyakit yang banyak di derita jamaah haji SOC 02 ,yaitu Essential
Primary Hypertension sebesar 68, Hypecholesterolamia sebesar 46 dan Diabetes
mellitus 36
5. Jamaah haji yang tunda dari kabupaten ada satu atas nama Ny Sarjinah Narso
Sumarto umur 65 th,nomer paspor C3068830 ,nomer porsi 1100432361 karena sakit
6. Jamaah dengan alat bantu jalan ada 10 jamaah saat keberangkatan, saat
kepulangan menjadi 13 dengan alat bantu jalan dan kursi roda
7. Jamaah haji yang wafat ada satu jamaah atas nama Ny. Sumiyatun Suwikromo 56 th
Nomer paspor C2857006,Nomer Porsi 1100413498 Meninggal di Pesawat 30 menit
sebelum landing oleh karena Cardiovasculair disease suspect Pulmonary Embolism
ec DM type II uncontrolled,Jamaah Mutasi Blora KBIH LDII
8. Jamaah titipan saat keberangkatan tidak ada
9. Total keseluruhan Jumlah kunjungan/visitasi jamaah di semua etape perjalanan di
arab Saudi yang ada di kloter 02 SOC sebesar=969 kunjungan
10. Jamaah pria lebih banyak yang berkunjung /di visitasi sebesar =551 jamaah
sedangkan jamaah wanita sebesar=418 jamaah
11. Tiga besar penyakit yang banyak di derita jamaah haji SOC 02 pada kunjungan dan
visitasi ,yaitu Acute Nasopharyngitis (common cold) sebesar 339, Acute Pharingitis
99, dan myalgia 70 jamaah
12. Jemaah yang di rujuk ke KKHI ada 3 , di KKHI Makkah 1 jamaah ec colic renal,1
jamaah ec Asthma Brochiale, 1 Jamaah ec fracture post trauma. Jamaah Rujuk
RSAS tidak ada.
13. Di kloter 02 Tidak ada jamaah meninggal di pondokan atau RS pra dan post
ARMUZNA
14. Jamaah haji tanzaul awal dari kloter lain ada 2 orang,kloter 19 dan kloter 41
15. Jamaah pengawasan di Pesawat ada tiga,1 jamaah ec febris dehidrasi dan nausea
vomitus ( infusan selama perjalanan pulang),1 jamaah leukemia anemia,1 jamaah ec
fracture collum femur
16. Jamaah dirujuk setelah debarkasi ke RS Moewardi ada 2, 1 jamaah karena fracture
collum femur,1 jamaah lansia febris dehidrasi nausea vomitus
18
B. REKOMENDASI
1. Untuk pelatihan TKHI sebaiknya di lakukan 9 bln atau 1 th sebelum
pemberangkatan haji tahun berikutnya agar TKHI bisa menscreening jamaah haji
lewat manifest keberangkatan tahun berikutnya sehingga bisa di deteksi lebih awal
jamaah haji yang risti dan jamaah yang istithoah baik jasmani dan rohani
2. Materi pelatihan tehnis medis sebaiknya juga ditambah materi kesehatan
penerbangan dan penanganan kegawatdaruratan di Pesawat meskipun secara SOP
sama tapi tempat dan kondisi berbeda sehingga perlu juga dipersiapkan
3. Sebaiknya tim petugas kloter beserta kloter yang akan di berangkatkan kloternya
sudah di tetapkan saat pelatihan integrasi di kloter berapa, agar lebih focus dalam
pendampingan jamaah sebelum keberangkatan ke Arab Saudi
4. Sebaiknya pembagian seragam untuk petugas tidak mepet waktunya dengan jadwal
keberangkatan terutama untuk yang kloter awal karena susah mencari penjahitnya.
5. Untuk APD masker sebaiknya selain masker bedah juga masker kain karena jamaah
lebih senang menggunakan masker kain karena bisa dibasahi,masker yg dari
embarkasi menumpuk tidak dipergunakan oleh jamaah.
6. Adanya zonanisasi membantu jamaah untuk menemukan hotelnya jika tersesat dan
membantu petugas segera bisa menemukan hotel dan maktab jamaah
7. Dengan adanya catering di mekah, madinah, arafah,muzdalifah,mina banyak
jamaah yang terbantu selera makannya apalagi sudah di berikan paket sambal
,kecap,teh ,gula,kopi,creamer. Jamaah terbantu nafsu makannya. Catering sudah
bagus tetapi sebaiknya bisa ditambah menu sayurannya agar tidak setiap hari
makan daging,beberapa jamaah lansia tidak bisa makan daging dan kering,akhrnya
setiap hari menyeduh mie untuk sayur dan kuah ,dan beberapa jamaah dyspepsia
karena kebanyakan mie
8. Banyaknya jamaah tarwiyah yang sakit setelah jalan kaki pada saat di ARMUZNA
dan juga Post ARMUZNA mungkin bisa dikoordinasikan dengan KBIH agar
mengkondisikan jamaahnya dan tidak memaksakan jamaahnya untuk tarwiyah
JALAN KAKI
9. Untuk panitia arab Saudi bisa lebih dikoordinasikan dan memilih maktab yang
professional dan benar benar mendampingi kloter pada saat pergerakan dari hotel
ke Arafah,musdalifah,mina dan kembali ke hotel.
19
BAB IV
PENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan pertolongan dan petunjuk dalam pembuatan Laporan Kinerja Tim
Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 tahun 1440H/2019M ini dapat tersusun.
Kami ucapkan terima kasih kepada fasilitator yang telah membantu kami sehingga
kami menjadi lebih mengerti alur pelaporan dan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam Laporan Kinerja Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 tahun
1440H/2019M ini dapat tersusun
20
Semoga Laporan Kinerja Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 tahun
1440H/2019M ini menjadi laporan tertulis saat kami bertugas memberikan pelayanan
kesehatan kepada jamaah haji. Selain itu kami juga mohon maaf apabila dalam
penulisan Laporan Kinerja Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) SOC 02 tahun
1440H/2019M ini terdapat kesalahan. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan, Terima Kasih.
LAMPIRAN
21
Pelayanan Di Madinah
Visitasi rutin ke kamar kamar jamaah ,pemeriksaan kesehatan,penyuluhan serta
pendampingan jamaah sakit dan butuh perhatian khusus
22
23
DI MAKKAH PRA ARMUZNA
24
Pemeriksaan kesehatan rutin
POSYANDU
kamar LORONG,dan
ke penyuluhan
kamar jamaah kelompok serta pengobatan
26
Pelayanan dan penangan jamaah sakit
di kloter
27
Penyuluhan kesehatan pra armuzna
Penyuluhan kesehatan pra armuzna
28
Penkes APD di ARAFAH dan persiapan wukuf Membantu pembagian paket Arafah
DI MUSDALIFAH
29
DI MINA
VISITAS RUTIN HARIAN,PELAYANAN KESEHATAN,PENYULUHAN
KESEHATAN,PENDAMPINGAN JAMAAH LEMPAR JAMARAT
30
Rehidrasi jamaah haji pasca lempar
jamarat ec dehidrasi dan febris Pengawasan makanan jamaah haji
31
Rujukan pasien ke KKHI menjelang
DI BANDARA JEDDAH DAN PESAWAT KEPULANGAN MENUJU DEBARKASI
kepulangan
PENKES TETAP MINUM ORALIT,MAKAN MINUM,APD,PENANGANAN ,PENGAWASAN PASIEN
DI PESAWAT SERTA SENAM PEREGANGAN DI PESAWAT
32
Mobilisasi jamaah dengan fraktur
Viasitasi dan pengawasan jamaah collum femur dari pesawat