2016-02-29 - Spesifikasi Khusus Jalan Bebas Hambatan Dan Jalan Tol - Rev - Final PDF
2016-02-29 - Spesifikasi Khusus Jalan Bebas Hambatan Dan Jalan Tol - Rev - Final PDF
DIVISI SK 1.09
KANTOR DAN FASILITAS LAPANGAN
DIVISI SK 1.16
PENGATURAN LALULINTAS
DIVISI SK 1.20
MOBILISASI DAN PEKERJAAN PERSIAPAN
SU - vi
DIVISI SK 4.13
PVD DENGAN METODE VAKUM
SU - vii
SK 1.09
SK 1.09.i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
SK.1.09.1 Umum
Kantor dan kendaraan sebagai bawah ini rinci harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal Dimulainya Pekerjaan. Jika, setelah
periode waktu yang disebutkan di atas, Kontraktor belum menyelesaikan kantor,
menyediakan dan memasang dengan cara yang cocok untuk pekerjaan, atau belum
menyediakan kendaraan tertentu, Pengguna Jasa berhak untuk mengambil tindakan
yang tepat dan untuk membebankan semua biaya yang terkait dengan Kontraktor.
Kantor, dan perlengkapan seperti AC, toilet, fasilitas dapur seperti yang dijelaskan
dalam nomor 1.1 pada Tabel SK.1.09-1 diberikan secara sewa dalam keadaan baru dan
harus dikembalikan kepada Kontraktor selambat-lambatnya 30 hari setelah akhir dari
Sertifikat Bulanan Sementara atau Sertifikat Pembayaran Akhir untuk Penyesuaian
Harga. Peralatan lainnya harus dibeli baru, kecuali dinyatakan lain pada Tabel
SK.1.09-1.
Semua peralatan baru harus dilindungi oleh garansi produsen untuk jangka waktu
minimum 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pengiriman ke Pengguna Jasa.
SK.1.09.2 Kantor
Sebuah kantor ber-AC harus disediakan oleh Kontraktor untuk Pengguna Jasa dan staf
dan ukuran, perlengkapan dan peralatan harus seperti yang diberikan pada Tabel
SK.1.09-1. Lahan tidak akan disediakan oleh Pengguna Jasa, dan penyediaan lahan
tersebut harus menjadi tanggungjawab Kontraktor. Namun bila ada tempat yang
tersedia Pengguna Jasa dapat memberikan ijin untuk membangun kantor dalam ruang
milik jalan proyek. Mendapatkan semua ijin bangunan atau persetujuan lain yang
diperlukan akan menjadi tanggungjawab Kontraktor. Atau alternatif sewa kantor dapat
disediakan oleh Kontraktor setelah mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
SK 1.09-2
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
1 Kantor
1.1 Bangunan Kantor Luas lantai 300 m2 dengan 3 ruang eksekutif, 3 ruang 300 m2
dengan air pengawas, ruang tamu dan ruang tunggu, ruang
conditioning dan konfrensi, ruang rapat, ruang staf, ruang penyimpanan
perlengkapannya arsip, ruang ibadah (musholla), dapur, 4 toilet , 2 ruang
kosong, dan area parkir. Persyaratan yang tepat yang
harus diberikan setelah penandatanganan kontrak (lihat
contoh rencana di akhir spesifikasi ini)
1.2. Bangunan Bangunan tempat tinggal, minimal 50 m2, terdiri dari 50 m2
Tempat Tinggal 3 ruang tidur lengkap dengan tempat tidur dan lemari
pakaian, berpenyejuk udara (AC), 1 kamar mandi dan
wc di dalam, 1 kamar mandi dan wc di luar. 1 kamar
tamu dilengkapi 1 set meja kursi tamu untuk 5 orang.
2. Fasilitas
SK 1.09-3
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
Nomor Keterangan Spesifikasi (Persyaratan Minimum) Kuantitas
SK 1.09-4
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
Nomor Keterangan Spesifikasi (Persyaratan Minimum) Kuantitas
2.5.a Handy talkie all band transceiver power 5 VA include long stick 5
antenna
2.5.b Base station rig 25 VA include power supply and omni directional 1
power include antenna ¾λ
2.5.c Mobile rig power 25 VA include mobile antenna ¾ λ 2
include license
2.5.d Telepon - faksimil ECM Mode, Answering Machine hook up, Automatic 2
A4 Contrast Control, 200 sheet Paper Capacity, Multi
Copy / Multi Copy with Sorting, Caller Line
Identification, Memory Transmission, Broadcast up
to 20 destinations, Activity Reports.
2.5.e Telepon Telepon kantor, Wireless Single Line 7
2.6.a Papan tulis dengan Plain Paper, Color, 920 x 1300 mm Board, 2 Panels, 1
kertas cetak USB
2.6.b Papan tulis Dimension 120 cm × 240 cm 1
SK 1.09-5
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
Nomor Keterangan Spesifikasi (Persyaratan Minimum) Kuantitas
4 Operasi dan
Pemeliharaan
4.1 Operasi dan Selama Masa Konstruksi 1
Pemeliharaan
4.1.a Telepon, gas, air, Selama Masa Konstruksi 1
dan listrik
4.1.b TV cable line for 2 Selama Masa Konstruksi 1
unit SMART TV
4.1.c Air Minum Air Mineral, Selama Masa Konstruksi 1
SK 1.09-6
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
Pada pilihan lain mungkin Kontraktor dapat membangunan kantor di tempat, atau
sebagaimana dinyatakan di atas, menyewa bangunan kantor dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
Bahan, peralatan dan perabot yang digunakan dalam bangunan mungkin baru atau
bekas, tapi harus seperti kondisi baru, dapat digunakan dan sesuai untuk tujuan yang
diperlukan.
Lahan untuk kantor dibangun oleh Kontraktor harus ditempatkan dan dapat diterima
sebagai struktur bangunan, harus bebas dari genangan air dan dilengkapi dengan akses
jalan dan area parkir dengan perkerasan.
Bangunan harus kedap suara, kedap air dengan lantai dibangun diatas tanah dan harus
dilengkapi dengan ketinggian langit-langit (plafond) minimal 2,8 m dan overhang atap
(kanopi) terhadap dinding minimal 1,5 m.
Semua pintu harus dilengkapi dengan kunci tipe silinder yang teah disetujui dan semua
jendela harus dari jenis pembukaan dan dilengkapi dengan kawat anti
nyamuk/serangga.
Kantor harus dicat seperti yang diarahkan oleh Pengguna Jasa.
Kantor harus dilengkapi dengan semua layanan seperti listrik, telepon, gas, air dan
sanitasi dengan septic tank.
Pencahayaan harus menyediakan minimal 50 Lumens pada ketinggian atas meja dan
outlet listrik akan dipasang tidak lebih dari 5,0 m terpisah saat diukur di sepanjang
dinding. Pencahayaan bagian luar harus disediakan di pintu masuk dan di sudut-sudut
bangunan.
AC harus cukup untuk menjaga lingkungan kerja yang memuaskan, yang disetujui
oleh Pengguna Jasa.
Peralatan pemadam kebakaran yang memadai harus disediakan.
Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan gambar kerja secara terinci dan detail
peralatan dan brosur harus mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa sebelum
membangun atau menyewa kantor atau menyediakan peralatan.
SK 1.09.3.1 Komputer
Perangkat Keras (Hardware) harus dari jenis dan kapasitas terbaru, rincian yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan.
Pengadaan perangkat lunak (software) asli, dan update yang telah tersedia, seperti
yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa, yang meliputi kategori berikut:
- Sistem Operasi Asli (edisi terbaru)
- Microsoft Office Professional
- Anti Virus
- Lain-lain seperti yang dipersyaratkan oleh Pengguna Jasa
Kontraktor juga harus menyediakan semua kabel dan adaptor yang diperlukan untuk
memasang peralatan dan meja dan kursi operator.
SK.1.09.4 Kendaraan
SK 1.09.4.1 Umum
SK 1.09-8
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
SK 1.09-9
DIVISI SK1.16
Pengaturan Lalulintas
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-16 Pengaturan Lalulintas
SS 1.16-i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-16 Pengaturan Lalulintas
SK.1.16.1 Penjelasan
Pengaturan lalulintas sementara terdiri dari penyediaan perangkat pengaturan lalulintas
dan layanan untuk pengaturan dan perlindungan dari lalulintas melalui bidang
konstruksi sesuai dengan spesifikasi ini dan sesuai cukup dekat dengan rincian dan pada
lokasi yang ditunjukkan pada rencana atau ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
Untuk jalan kecepatan tinggi dan jalan tol, detail yang tidak ditampilkan pada rencana,
harus sesuai dengan semua standar yang berlaku, Spesifikasi dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 02 / PRT / M / 2007 tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan
Jalan Tol Dan Jalan Penghubung (PTP).
Kontraktor wajib bekerjasama dengan instansi terkait mengenai pengendalian lalulintas
dan semua rincian harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pengaturan lalulintas sementara seperti Pengawas Keselamatan Lalulintas, Tenaga
Kerja dan Petugas Bendera, Rambu Lalulintas seperti yang dijelaskan dalam Tabel
SK.1.16-1
Kontraktor harus memperkirakan kuantitas yang dibutuhkan setiap jenis keperluan
berdasarkan Metoda Kerja dan persyaratan dari Dokumen Kontrak. Kuantitas pada
table ini adalah kebutuhan minimal yang harus disiapkan oleh Kontraktor.
Jenis keperluan yang belum ada pada tabel di bawah ini tidak membebaskan Kontraktor
untuk melengkapi bila diperlukan.
Informasi :
...................................
Brosur informasi Lembar
...................................
Spanduk (1.2 x13.0 ) Buah
...................................
Pengumuman mass media ls
...................................
Papan nama proyek(3x4 m) Buah
Perambuan :
...................................
Rambu peringatan darurat Buah
...................................
Traffic cone Buah
...................................
Lampu rotari Buah
...................................
Marka jalan sementara m2
Pagar pengaman :
...................................
Concrete barier (move) Buah
...................................
Pagar seng rangka besi Buah
...................................
Lampu rangkaian M
...................................
Generator ( 5 kva ) Buah
...................................
Tempat cuci roda Buah
Perlengkapan petugas :
...................................
Rompi reflective Buah
...................................
Helm proyek Buah
...................................
Bendera merah Buah
SK1.16-1
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-16 Pengaturan Lalulintas
Deskripsi Satuan Kuantitas *)
...................................
Senter merah Buah
...................................
Radio komunikasi HT Buah
...................................
Pluit/Sempritan Buah
Personil :
Petugas bendera (…orang x ….Bulan**) Bulan ...................................
*)
Diisi sesuai kebutuhan lapangan
**)
Diisi sesuai dengan masa konstruksi
SK1.16-2
DIVISI SK 1.20
SK 1.20-i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
Jumlah untuk setiap item yang terdaftar pada Formulir Daftar Kuantitas dan Harga,
Formulir Penawaran Analisa Harga Lump Sum Untuk Mobilisasi Peralatan Konstruksi
No. peralatan
Nama Spesifikasi (typical)
(min.)
……………………...
Pile-Boring Equipment 92KW(125PS)
……………………...
Bulldozer 120 HP
……………………...
Excavator 100 HP 0.5 m3
……………………...
Motor Grader 120 HP
……………………...
Pneumatic Tire Roller 8 -10 ton
……………………...
Vibratory Roller 8 ton
……………………...
Vibratory Compactor 3 HP
……………………...
Tandem Roller 10 Ton
……………………...
Wheel Loader 1.2m3
……………………...
Track Loader 100 HP
……………………...
Asphalt Finisher 80 ton/jam 3 m wide
……………………...
Asphalt Sprayer 1000 lt
……………………...
Crawler Crane 150 ton
SK 1.20-1
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
No. peralatan
Nama Spesifikasi (typical)
(min.)
……………………...
Crane 45 ton
……………………...
Crane 35 ton
……………………...
Concrete Batch Plant(s) 45 m3/hr
……………………...
Concrete Truck Mixer 6 m3
……………………...
Concrete mixer 0,30 m3
……………………...
Concrete Pump 50m3/h
……………………...
Concrete vibrator 3 HP
……………………...
Generator 250 KVA
……………………...
Dump truck 8 ton
……………………...
Flat Bed Truck 4 ton
……………………...
Water Tank 500 liter
……………………...
Water Pump 100 mm
……………………...
Pick-Up Truck 1 ton
……………………...
Air Compressor 150 psi
……………………...
Bar bending machine
……………………...
Bar cutting machine
……………………...
Scale Weighing Bridge 35 ton
……………………...
Peralatan Survey -
……………………...
Laboratory Equipment -
……………………...
Concrete Slipform Paver 3.0 - 3.5m
……………………...
SK 1.20-2
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
SK 1.20-3
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
(c) Setiap gerakan yang signifikan sejumlah tenaga kerja atau mobilisasi peralatan /
demobilisasi
(d) Catatan fotografi lapangan, cukup rinci untuk menunjukkan kemajuan pekerjaan
utama
(e) Laporan keuangan proyek termasuk penyesuaian variasi, klaim dan perkiraan
klaim yang akan datang
Kontraktor juga harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas laporan harian
penggunaan tenaga kerja dan peralatan, yaitu, pernyataan Penalatan Kontraktor, tenaga
kerja (sesuai disiplinnya) dan staf di lapangan, bahan utama diterima, masalah yang
harus dipecahkan dan sebagainya.
SK 1.20-4
BAB SK 4.13
SK4.13.1 UMUM…………………………………………………………. 1
SK4.13.2 PERSYARATAN……………………………………………… 7
SK4.13.3 BAHAN………………………………………………………… 9
SK 4.13.i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
SK 4.13.1
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
2) Toleransi dimensi
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi dari
2 cm atau lebih rendah 3 cm dari yang ditentukan atau disetujui.
b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan
harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan
yang bebas.
c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari
garis profil yang ditentukan.
d) Timbunan selain dari Lapisan Penopang diatas tanah lunak tidak boleh
dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam
lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.
3) Standar rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI):
ASTM :
ASTM D4632 : Grab Breaking Load and Elongation of
Geotextiles
ASTM D4491 : Measuring the Nominal Thickness of
Geosynthetics
ASTM D4595 : Tensile Properties of Geotextiles by the Wide-
Width Strip Method
ASTM D4716 : Determining the (In-Plane) Flow Rate per
Unit Width and hydraulic Transmissivity of a
Geosynthetic Using a Constant Head
ASTM D4751 : Determining Apparent Opening Size of a
Geotextile
ASTM D4533 : Trapezoid Tearing Strength of Geotextiles
ASTM D4833 : Index Puncture Resistance of Geotextiles,
Geomembranes, and Related Products
SK 4.13.2
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
SK 4.13.3
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
serta perubahan volume dan penurunan terjadi akibat tekanan air pori dan
tegangan efektif tanah. Laju konsolidasi ini ditentukan oleh laju aliran air akibat
gradien hidraulik yang tergantung pada karakteristik tanah dan batasan lokasi
dan kontinuitas aliran drainase.
f) Penurunan kompresi sekunder adalah penurunan jangka panjang yang terjadi
secara kontinyu setelah tekanan air pori ekses diabaikan dan tegangan tanah
efektif tetap bekerja. Perubahan volume dan peningkatan penurunan akibat
drainase biasanya dinyatakan dalam hubungan linier antara penurunan dan
logaritma waktu.
g) Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah drain berbentuk pita yang dibuat
di pabrik dan dapat dipasang vertikal dengan suatu metode pemasangan tertentu
serta mempunyai karakteristik fisik dan ukuran yang berlainan sesuai dengan
produk pabrik. Penggunaan pita drain biasanya dilakukan bersama-sama
dengan teknik prakompresi untuk memperpendek jalan aliran air dan
mempercepat laju konsolidasi primer. Pita drain terdiri atas inti dan selimut.
h) Perforated Horizontal Drain (PHD) adalah drain berbentuk pipa fleksibel
yang dibuat di pabrik dan dipasang horisontal untuk mengalirkan air yang
keluar dari PVD selama prakompresi dan konsolidasi primer.
i) Inti drain adalah inti yang terbuat dari plastik untuk mendukung lapisan filter
dan memungkinkan jalan aliran air sepanjang drain. Jenis yang tipikal terdiri
dari saluran aliran, pola tiang atau sejenis jala atau jaringan.
j) Selimut drain atau pelindung lapis kedap air (geomembrane) adalah bagian
drainase yang secara fisik merupakan pemisah saluran aliran inti dari tanah
sekeliling yang berbutir halus dan filter untuk membatasi lolosnya tanah
berbutir halus ke bagian inti.
k) Kapasitas aliran air drain (qw) adalah salah satu sifat propertis drain yang
diperlukan untuk analisis faktor pengaruh drain walaupun kurang signifikan
dibanding dengan factor jarak dan gangguan tanah; kadang-kadang ditentukan
oleh pabrik pembuat. Kapasitas aliran vertikal dipengaruhi oleh kompresi
vertikal pada bentuk drain.
l) Diameter ekivalen (dw) adalah salah satu sifat propertis drainase sebagai
diameter drainase lingkaran yang mempunyai kinerja drainase radial secara
teoritis. Untuk kondisi disederhanakan dw dapat diasumsi tidak terpengaruh
kondisi bawah permukaan, akibat pemasangan, dan sifat tanah sehingga hanya
merupakan fungsi dari bentuk dan geometri drainase.
m) Zona tanah terganggu (ds) adalah zona tanah di sekitar drain yang mendapat
gangguan karena pemasangan drain yaitu dengan adanya pemasangan dan
pengangkatan mandrel untuk melindungi pita drain sehingga terjadi pergeseran
tanah disertai dengan peningkatan tegangan total dan tekanan air pori.
n) Zona pengaruh drain (D) adalah variabel dari faktor jarak drain untuk kondisi
disederhanakan, yang akan mempengaruhi waktu untuk mencapai konsolidasi
tertentu sebagai fungsi dari diameter pangkat dua dari zona pengaruh drain D.
o) Mandrel adalah suatu bentuk pelindung drain terhadap gangguan tanah dan
pengaruh drain, yang harus mempunyai bentuk dan luas potongan melintang
tertentu dan ujungnya dipasang angker, serta kekakuan yang memadai untuk
mengarahkan drain pada posisi vertikal.
p) Angker adalah bentuk pelindung drain yang ditempatkan pada dasar tip dari
Vertical Drain yang berupa batang atau pipa atau pelat yang dibuat secara
khusus, dan mempunyai ukuran, bentuk, dan kekakuan untuk mengatasi
gangguan sekeliling mandrel serta disusun sesuai keperluan untuk menangani
gangguan tanah.
SK 4.13.4
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
6) Jadwal kerja
a) Pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir
Vertikal (PVD) dengan beban tambahan Timbunan Tanah atau Vakum atau
Vakum dengan yang dikerjakan disamping jalan yang ada (lama) harus dijamin
dari turunya badan jalan sehingga lalu lintas tetap terbuka.
b) Untuk mencegah gangguan terhadap pelaksanaan abutment,tembok sayap
jembatan, dan bangunan struktur lainya, Kontraktor harus menunda sebagian
pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir
Vertikal (PVD) Dengan Tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau
vakum dan tambahan beban pada oprit setiap jembatan di lokasi-lokasi yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas, sampai waktu yang cukup untuk
mendahulukan pelaksanaan abutment dan tembok sayap, selanjutnya dapat
diperkenankan untuk menyelesaikan oprit dengan lancar tanpa adanya resiko
gangguan atau kerusakan pada pekerjaan jembatan dan bangunan struktur
lainnya.
SK 4.13.5
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
SK 4.13.6
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan, CBR
atau lainnya harus secepatnya ditutup kembali oleh Kontraktor dan dipadatkan
sampai mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh
Spesifikasi ini.
SK4.13.2 PERSYARATAN.
1) Area pekerjaan Perbaikan Tanah dengan sistem Pra Pembebanan dengan Metode
PVD dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau vakum dengan
tambahan beban harus lebih luas minimum 1 m pada arah panjang dan lebar
dibandingkan area konstruksi yang dibutuhkan atau sesuai petunjuk Pemilik
Pekerjaan.
2) Jarak antara batas lahan yang diperbaiki dengan eksisting bangunan sekitar atau
pipa bawah tanah harus ditentukan berdasarkan data tanah dengan jarak tidak boleh
kurang dari 20 m. Apabila jaraknya relatif dekat maka tindakan proteksi
/pengamanan terhadap eksisting bangunan terhadap dari pengaruh terjadinya
konsolidasi area yang dilakukan perbaikan tanah dengan Pra Pembebanan dengan
metode PVD dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau dengan Vakum, atau
vakum dengan tambahan beban, harus diambil harus dengan persetujuan Direksi
Teknis atau Konsultan Pengawas.
3) Untuk mencegah tercampurnya lapis drainase untuk mengalirkan air dari PVD ke
saluran pembuangan dengan tanah asli yang nilai CBR sama atau kurang dari 3%
(CBR< 3%) dan kondisi jenuh perlu dipasang geotekstil sebagai lapis sparator yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya pencampuran antara tanah dasar dengan
lapisan drainase (intermixing).
4) Lapis Stabilisasi Lereng digunakan untuk menstabilisasi timbunan yang digunakan
sebagai tanggul untuk menampung urugan di dalamnya.
5) Dalam hal tinggi timbunan sebagai beban pada sistem Pra Pembebanan dengan
metode PVD dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau dengan Vakum, atau
vakum dengan tambahan beban, melebihi tinggi kritis, pembebanan harus
dilakukan secara bertahap atau dibuat bahu timbunan sebagai pemberat longsoran.
6) Dalam hal timbunan sebagai pra pembebanan digunakaan sebagai badan jalan harus
memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Divisi 4.2 Spesifikasi
Umum
7) Area yang akan diperbaiki menggunakan pra-pembebanan dengan metode PVD
dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau dengan Vakum, atau vakum dengan
tambahan beban, harus dibagi dalam beberapa partisi dengan ukuran setiap partisi
maksimum 40.000 m2 atau sesuai perencanaan yang telah disetujui Pemilik
Pekerjaan.
8) Partisi yang akan di perbaiki dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD
dengan tambahan beban timbunan tanah atau Vakum atau vakum dengan tambahan
beban dapat dilakukan secara berurutan antara partisi yang satu dengan berikutnya
SK 4.13.7
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
ataupun tidak berurutan dengan pengaturan yang sudah disetujui oleh Pemilik
Pekerjaan.
9) Pemasangan penyelir vertikal (PVD) harus dengan jarak dan pola segi empat atau
segitiga sesuai gambar. Pemotongan ujung penyelir vertikal (PVD) harus dilakukan
minimum 50 cm diatas elevasi lapis pasir.
10) Penyalir vertikal (PVD) yang digunakan harus menembus lapisan tanah lunak, tapi
tidak menembus lapisan tidak kedap air dibawahnya (apabila ada) dimana lapisan
tidak kedap tersebut merupakan lapisan keras.
11) Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD
dengan tambahan beban timbunan tanah atau Vakum atau vakum dengan tambahan
beban, bila terdapat lensa tanah berupa kandungan lanau, pasir atau material tidak
kedap lainnya di sekeliling area yang akan diperbaiki, dinding kedap (sealing wall)
harus dibuat di sekeliling area tersebut untuk menjamin tekanan vakum dapat
mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan.
12) Apabila kondisi tanah lunak sangat dalam dan kontrol terhadap stabilitas lereng
lebih diutamakan maka penyelir vertical (PVD) harus mencapai 3 m lebih dalam
dibandingkan garis longsor kritis yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas atau
Pengguna Jasa. Untuk pekerjaan yang mengutamakan kontrol terhadap penurunan
maka penyelir vertical (PVD) harus ditentukan berdasarkan sisa penurunan pasca
konstruksi yang ditentukan.
13) Untuk area lahan yang terdapat struktur, perbaikan tanah dengan sistem Pra
Pembebanan dengan metode PVD dengan beban Timbunan Tanah atau Vakum
atau vakum dan tambahan beban, penanganannya harus direncanakan secara lebih
rinci dan teliti sehingga tidak mengganggu kestabilan bangunan struktur dimaksud.
14) Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan Metode PVD
dengan tambahan beban timbunan tanah atau Vakum atau Vakum dan tambahan
beban , tanah asli yang akan divakum dapat dapat ditimbun dengan tanah lumpur,
tanah lempung lunak, tanah lempung biasa ataupun kondisi tanah yang kompleks
yang merupakan tanah asli atau pun tanah urugan yang akan diperbaiki sekaligus
bersama dengan tanah asli harus memiliki isolasi yang baik terhadap udara dan air,
tekanan vakum yang direncanakan tidak boleh kurang dari 80 kPa.
15) Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD dan
Vakum atau vakum dengan tambahan beban diharuskan untuk menggunakan
perlengkapan sistem pompa khusus vakum. Ketika asupan udara ditutup, tekanan
vakum yang dihasilkan oleh pompa vakum harus mencapai tidak kurang dari (-) 80
kPa, secara merata.
16) Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD dan
Vakum, peralatan vakum harus dilengkapi dengan mekanisme katup yang bisa
menutup sendiri secara otomatis apabila pompa vakum mati sehingga tidak
mengurangi kehilangan tekanan vakum di dalam tanah.
17) Saat derajat konsolidasi yang diobservasi menggunakan metode Asaoka mencapai
80%, maka 10% dari total pompa vakum dapat di non-aktifkansepanjang tidak
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan vakum dengan pengaturan yang
disetujui Pemilik Pekerjaan.
18) Uji pemompaan vakum dianjurkan selama minimal 10 hari. Apabila ditemukan
masalah maka tindakan perbaikan harus segera dilakukan.
19) Apabila beban dari metode pra-pembebanan dengan Sistem PVD dan Vakum
kurang dari beban yang ditentukan, dianjurkan untuk mengkombinasikan metode
pra-pembebanan dengan vakum dengan tambahan beban dengan memperhitungkan
stabilitas lereng.
20) Apabila pra-pembebanan dengan tanah dikombinasikan dengan pra-pembebanan
dengan vakum, ujung bawah dari lereng urugan harus tetap berada di dalam area
vakum.
21) Penempatan tambahan pra-pembebanan dengan tanah sistem Pra pembebanan
Dengan Sistem PVD dan Vakum dapat dilakukan sesudah proses vakum berjalan
SK 4.13.8
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
minimal 10 hari dan tekanan vakum sudah mencapai 80 kPa serta tekanan vakum
stabil selama 3 hari berturut-turut.
22) Pekerjaan pengurugan di atas lapis kedap saat proses vakum masih berjalan harus
mengikuti ketentuan berikut:
a) Lapisan proteksi harus dipasang pada sisi bawah dari lapis kedap jika ada
pekerjaan penimbunan di atas lapis kedap, maka lapis proteksi juga harus
dipasang di atas lapis kedap sebelum pekerjaan penimbunan;
b) Lapisan proteksi tersebut harus dipasang sebelum pekerjaan urugan dimulai;
c) Periode urugan, ketebalan dan pemadatan harus mengikuti syarat yang telah
ditetapkandalam perencanaan.
SK4.13.3 BAHAN.
1) Sumber bahan
Bahan untuk perbaikan dengan tanah dengan dengan sistem Pra Pembebanan
dengan metode Penyelir Vertikal (PVD) dan dengan beban Timbunan Tanah atau
vakum atau Vakum dan tambahan beban harus dipilih dari sumber bahan yang
disetujui sesuai dengan Pasal S1.02 Material dan Pasal S1.03 Penyimpanan Material
Spesifikasi ini.
2) Lapis Separasi
a) Lapis separasi harus dapat berfungsi sebagai pencegah terjadinya pencampuran
antara tanah dasar dengan agregat penutupnya (lapis pondasi bawah, lapis
pondasi, timbunan pilihan dan sebagainya). Spesifikasi ini juga dapat digunakan
SK 4.13.9
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
c) Geotekstil untuk separator harus memenuhi salah satu syarat yang tercantum
pada tabel di bawah ini sesuai kondisi yang dibutuhkan. Seluruh nilai pada tabel
tersebut kecuali Ukuran Pori-pori Geotekstil (Apparent Opening Size, AOS)
menunjukkan Nilai Gulungan Rata-rata Minimum pada arah utama terlemah.
Nilai Ukuran Pori-pori Geotekstil menunjukkan Nilai Gulungan Rata-rata
Maksimum.
d) Nilai-nilai dalam tabel di bawah merupakan nilai-nilai baku (default) yang
memberikan daya bertahan geotekstil pada berbagai kondisi.
e) Lapis separasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dalam Tabel 4.12.(2)
dari Spesifikasi Umum.
4) Lapis Proteksi
a) Lapis proteksi berupa geotekstil dari jenis yang tidak dianyam (nonwoven),
terdiri dari serabut dengan bahan polimer yang telah distabilkan terhadap UV
dan dibuat dengan proses needle punched.
b) Geotekstil yang terbuat dari material daur ulang tidak bisa diterima.
c) Geotekstil harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh kontak langsung
dengan zat kimia yang umumnya ada di dalam tanah dan air limbah serta
memiliki daya tahan terhadap pengaruh mikro biologis lainnya.
d) Geotekstil harus mempunyai jaringan serabut yang stabil sehingga memiliki
ketahanan terhadap kerusakan saat pelaksanaan.
e) Nilai-nilai yang dipublikasikan dalam lembar data harus berdasarkan pada hasil
tes yang dikeluarkan oleh Laboratorium Pengujian Nasional yang kompeten.
f) Geotekstil yang dikirim ke lapangan harus dengan pembungkus untuk
melindungi material tersebut terutama dari sinar matahari. Penyimpanan dan
pemasangan gulungan geotekstil tersebut tidak boleh mengakibatkan kerusakan
fisik.
g) Geotekstil dipasang sesuai dengan rekomendasi/petunjuk yang dikeluarkan
pabrik, dan harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan pada gambar
rencana.
h) Penyambungan geotekstil harus dengan cara dijahit menggunakan mesin jahit
portable.
g). Persyaratan minimum yang material geotekstile untuk proteksi geomembrane
mengacu pada tabel Tabel SK 4.13.1;
SK 4.13.10
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
a) PVD harus merupakan material komposit yang terintegrasi dengan baik yaitu
terdiri dari lapisan inti berbentuk sirip menerus yang dilingkupi dengan saringan
pembungkus.
b) Lapisan inti harus merupakan bahan polimer. Saringan pembungkus harus dari
bahan non-woven.
c) PVD yang terbuat dari potongan-potongan bahan fiber, limbah fiber atau hasil
daur ulang tidak dapat diterima.
d) PVD dipasang dengan menggunakan suatu mandrel atau semacam lengan baja
yang akan menembus tanah sampai pada kedalaman yang ditentukan. Mandrel
ini akan melindungi material agar tidak sobek, terputus, dan rusak selama
pemasangan dan kemudian ditarik kembali setelah material terpasang. Mandrel
harus dapat dimasukkan tanpa menimbulkan efek getaran dan lainnya yang
dapat berdampak pada lingkungan sekitarnya.
SK 4.13.11
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
a) PHD harus merupakan material komposit yang terintegrasi dengan baik yaitu
terdiri dari lapisan inti berbentuk pipa berpori dengan perkuatan yang dilingkupi
dengan saringan pembungkus.
b) Lapisan inti PHD harus merupakan bahan polimer. Saringan pembungkus harus
dari bahan non-woven.
c) PHD harus mempunyai karakteristik kuat tarik-elongasi yang mencukupi untuk
bertahan terhadap gaya-gaya yang menyebabkan kerusakan selama masa
pelaksanaan.
d) Persyaratan minimum bahan PHD sebagaimana dalam tabel Tabel SK 4.13.3
SK 4.13.12
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
a) Lapis kedap harus terbuat dari bahan polyethylene atau polyvinyl chlorideatau
bahan lainnya yang menjamin kekedapan lapis tersebut.
b) System lapis kedap yang digunakan harus direncanakan dengan
mempertimbangkan resiko kegagalan system vakum apabila lapis kedap tersebut
mengalami kerusakan saat proses vakum.
c) Lapis kedap yang digunakan harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh
bahan-bahan kimia dan mikro biologis lainnya yang ada di lingkungan kerja.
d) Lapis kedap harus mempunyai kualitas karakteristik dan sifat-sifat kekedapan
yang tinggi.
e) Lapis kedap yang dikirim ke lapangan harus disimpan dan dilindungi dari hal-hal
yang dapat merusak lapis kedap dan dari pengaruh sinar matahari langsung (untuk
jangka waktu yang lama).
f) Lapis kedap harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan pada gambar
rencana.
g) Ukuran panjang atau lebar dari lapis kedapminimal harus 4 m lebih panjang
dibandingkan panjang dan lebar dari area yang akan di perbaiki. Apabila kondisi
geologi cukup kompleks maka lapis kedap harus lebih panjang dan lebih
lebarsehingga dapat diletakkan secara longgar.
h) Permukaan tanah tempat lapis kedap akan digelar, harus bersih dari benda-benda
pengrusak seperti akar pohon dan lain-lain yang menimbulkan kerusakan pada
lapis kedap. Tanah di bawah tempat lapis kedap akan digelar diusahakan
kepadatannya seragam atau atas persetujuan Pengawas Pekerjaan.
i) Penyambungan antar lapis kedap dianjurkan untuk dilakukan di pabrik guna
mengantisipasi potensi kebocoran akibat ketidaksempurnaan sambungan bila
penyambungan dilakukan di lapangan.
j) Persyaratan minimum lapis kedap (geomembrane) sebagaimana dalam tabel
Tabel SK 4.13.4
9) Timbunan Biasa.
a) Timbunan tanah biasa di atas lapis drainase untuk Perbaikan Tanah Dengan Pra
Pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dan Timbunan Tanah
sebagai pra pembebanan untuk yang akan digunakan sebagai bahan badan jalan
dan di atas geomembrane pada Pra pembebanan Dengan Sistem Penyelir Vertikal
(Prefabricated Vertical Drain) dan Vakum harus terdiri dari bahan galian tanah
atau bahan galian batu yang disetujui oleh Konsultan Pengawas sebagai bahan
yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen seperti yang
diuraikan dalam Pasal S4.03. Galian Biasa dan Pasal S4.04 Galian Batu dari
Spesifikasi ini.
c) Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut:
SK 4.13.13
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
1)). Tanah yang mengadung organik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt dalam
sistem USCS serta tanah yang mengandung daun – daunan, rumput-
rumputan, akar, dan sampah.
2)). Tanah dengan kadar air alamiah sangat tinggi yang tidak praktis dikeringkan
untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadatan (>OMC+1%).
3)). Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat tinggi dalam
klasifikasi Van Der Merwe dengan ciri ciri adanya retak memanjang sejajar
tepi perkerasan jalan.
c) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi
timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup,
bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan
dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung
pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan
dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.
SK4.13.4 PELAKSANAAN
1) Pengajuan Kesiapan Kerja
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal sebelum pekerjaan dimulai,
agar seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat terlaksana sesuai desain dan
mencegah terjadinya resiko kegagalan sistem akibat benda-benda tajam yang dapat
merusak material pada saat proses vakum.
a) Pembersihan Lahan
Lahan yang akan diperbaiki harus bersih dari batu, kayu atau benda-benda lain
yang menonjol ke permukaan tanah, khususnya jika benda itu tajam, harus
dikeluarkan dari lahan. Hal ini dikerjakan agar material yang akan digelar di
atas lahan tidak robek yang akan mengakibatkan kebocoran sewaktu proses
vakum berlangsung.
SK 4.13.14
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
5) Penggalian angkur
a) Penggalian angkur dapat dilakukan bila lapis kedap telah selesai dipasang pada
partisi yang akan dikerjakan.
SK 4.13.15
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
b) Sisi dalam dan luar galian angkur tersebut harus rata dan tidak boleh ada pasir
atau benda tajam lainnya.
c) Penggalian angkur untuk mengunci lapis kedap harus mencapai minimum 0.5 m
ke dalam lapisan tanah kedap di bawahnya.
d) Setelah angkur selesai digali maka tahap berikutnya adalah menggelarkan lapis
proteksi dan lapis kedap hingga dasar galian angkur, lalu ditimbun kembali
hingga elevasi awal.
e) Tanah lempung yang digunakan untuk menimbun galian angkur tersebut harus
bebas dari sampah atau material lainnya.
f) Apabila galian angkur tersebut terletak antara dua partisi maka lapis proteksi dan
lapis kedap dari kedua partisi tersebut harus tertanam pada galian angkur yang
sama.
g) Penggalian angkur dapat dilakukan bila lapis kedap telah selesai dipasang pada
partisi yang akan dikerjakan.
h) Sisi dalam dan luar galian angkur tersebut harus rata dan tidak boleh ada pasir
atau benda tajam lainnya.
i) Penggalian angkur untuk mengunci lapis kedap harus mencapai minimum 0.5 m
ke dalam lapisan tanah kedap di bawahnya.
j) Setelah angkur selesai digali maka tahap berikutnya adalah menggelarkan lapis
proteksi dan lapis kedap hingga dasar galian angkur, lalu ditimbun kembali
hingga elevasi awal.
k) Tanah lempung yang digunakan untuk menimbun galian angkur tersebut harus
bebas dari sampah atau material lainnya.
l) Apabila galian angkur tersebut terletak antara dua partisi maka lapis proteksi dan
lapis kedap dari kedua partisi tersebut harus tertanam pada galian angkur yang
sama.
SK 4.13.16
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
SK 4.13.17
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
2)). Extensometer yang digunakan adalah tipe spider dengan ring magnet.
3)). Extensometer dipasang pada lokasi dan kedalaman sesuai rencana.
4)). Pembacaan kompresi tanah pada ring magnet menggunakan probe
elektronik.
SK 4.13.18
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
vakum dihitung berdasarkan jumlah meter kubik yang terpasang sesuai gambar
kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana menurut spesifikasi ini.
b) Lapis pasir diukur berdasarkan jumlah meter kubik yang telah terpasang sesuai
gambar kerja atau garis batas pembayaran yang ditentukan secara tertulis oleh
Konsultan Pengawas mengacu ke Pasal S4.11 Spesifikasi Umum.
c) Pekerjaan PVD diukur sebagai linear meter yang terpasang dan tidak melebihi
kedalaman rencana pada gambarkerja yang telah disetujui oleh Konsultan
Perencana menurut spesifikasi ini.
d) Pekerjaan pipa drainase horisontal diukur sebagai jumlah linear meter yang telah
dipasang dan dihitung dari garis batas pembayaran pada gambarkerja yang telah
disetujui oleh Konsultan Perencana menurut spesifikasi ini.
e) Pekerjaan lapis proteksi diukur sebagai jumlah meter persegi yang telah
dipasang dan dihitung dari garis batas pembayaran pada gambar kerja yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
f) Pekerjaan lapis kedap harus diukur sebagai jumlah meter persegi yang telah
dipasang dan dihitung dari garis batas pembayaran pada gambar kerja yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
g) Pekerjaan sistem vakum harus diukur sebagai jumlah meter persegi lahan
meliputi pompa dan instrumentasi yang telah terpasang dalam sistem sesuai
dengan Gambar atau garis batas pembayaran yang ditentukan menurut
spesifikasi ini.
h) Pekerjaan urugan tanah sebagai pra pembebanan, diukur tinggi timbunan yang
dibongkar kembali.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas material yang diukur seperti diuraikan diatas harus dibayar per satuan
pengukuran dari masing-masing harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar dibawah, dimana harga tersebut harus sudah
merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasangan, penyelesaian akhir
dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya untuk penyelesaian
yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Divisi ini.
ITEM PEMBAYARAN
Item pembayaran Nama Mata Pembayaran Satuan
4.13.(1) Urugan Tanah di bawah Lapis Kedap m3
4.13.(2) Prefabricated Vertical Drain M’
4.13.(3) Pipa drainase horisontal M²
4.13.(4) Lapis Proteksi M²
4.13.(5) Lapis Kedap M²
4.13.(6) Sistem Vakum M²
4.13.(7) Urugan sebagai pembebanan M³
1) UMUM
Bagian dari spesifikasi ini meliputi persyaratan untuk dinding kedap (sealing wall)
dan metode kerja yang sesuai dengan desain yang direncanakan.Pekerjaan ini
meliputi tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan untuk membuat dinding kedap
sehingga dapat mengurangi rembesan air dari luar lahan pada area berpasir yang
dapat mempengaruhi tingkat efektifitas pekerjaan perbaikan tanah menggunakan
metode pra-pembebanan dengan vakum.
2) PERSYARATAN
a) Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI):
SK 4.13.19
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
AASHTO :
AASHTO T145-91(2004) : Classification of Soils and Soil Aggregate
Mixtures for Highway Construction
Purpose
b) Persyaratan Sistem
Pekerjaan dinding kedap harus dibangun dengan dimensi dan posisi sesuai
dengan gambar yang telah disetujui oleh Pihak Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan.
c) Persyaratan Bahan
Dinding kedap terdiri dari campuran tanah setempat dengan material
pencampur yang diaduk dengan air mengunakan drumpengaduk yang
kemudian di injeksi dan dicampurkan ke dalam tanah pada posisi yang telah
ditentukan dengan ketebalan dinding tidak kurang dari 1 m.
Kadar material pencampur yang digunakan harus mampu membuat campuran
bahan tersebut dengan tanah setempat mencapai permeabilitastidak lebih dari 1
× 10-5cm/detik. Pengujian laboratorium harus dilakukan untuk memastikan
kadar material pencampur yang sesuai.
Prosedur standar untuk pembuatan dinding kedap adalah sebagai berikut :
1. Material pencampur
Material yang akan digunakan sebagai material pencampur dinding
kedap harus menpunyai permeabilitas yang sangat rendah dan harus
bebas dari kotoran seperti akar dan bahan organik.
2. Air
Spesifikasi air yang digunakan dalam pencampuran adalah air tawar
yang bebas dari zat lain yang dapat mempengaruhi hasil akhir yang
dikehendaki.
3. Peralatan
Drum pengaduk dengan digunakan untuk mencampur air dengan
material pencampur. Hasil adukan tersebut kemudian diinjeksi ke dalam
tanah menggunakan pompa slurry dan selanjutnya dicampur dengan
tanah setempat menggunakan batang pengaduk di dalam tanah sehingga
diperoleh campuran yang merata dengan dimensi yang disyaratkan.
3) PELAKSANAAN
a) Pengajuan Kesiapan Kerja
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal sebelum pekerjaan
dimulai, hal ini dilakukan agar seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat
terlaksana sesuai desain dan mencegah terjadinya resiko kegagalan dalam
pembuatan dinding kedap yang baik.
b) Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penggalian parit pada posisi dinding kedap sebagai patokan jalur dinding
tersebut juga untuk mencegah slurry meluber keluar.
2. Persiapkan sumber air dan material pencampur.
SK 4.13.20
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus
SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
4) PENGENDALIAN MUTU
Kontraktor harus menjaga kualitas hasil pekerjaan pembuatan dinding kedapyang
dikerjakan dengan arahan pelaksana yang berpengalaman. Berikut merupakan
persyaratan minimum yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembuatan dinding
kedap:
a) Dinding kedap yang dibuat tidak boleh terputus dan harus terletak pada posisi
dan kedalaman yang sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Pihak
Pengawas.
b) Bahan Slurry wall
1. Material pencampur :harus bebas dari kotoran seperti akar dan bahan organik.
2. Tanah : Tanah setempat.
3. Air : Air yang digunakan harus tawar dan bersih.
a) Pengukuran Pekerjaan
Jumlah pekerjaan yang akan dibayar merupakan jumlah meter persegi pekerjaan
dinding kedap, dipersiapkan sebagaimana ditentukan dan disetujui sesuai
dengan persyaratan minimal pekerjaan yang dinyatakan dalam spesifikasi ini
atau sesuai arahan Pihak Pengawas.
Pengambilan contoh, pengujian dan pengujian khusus di laboratorium yang
dilakukan dan setiap pembiayaan tambahan dianggap sudah tercakup dalam
Harga Satuan Kontrak untuk untuk item pembayaran Dinding Kedap.
b) Dasar Pembayaran
Jumlah-jumlah tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan Kontrak
per meter persegi dinding kedap untuk mata pembayaran sebagaimana terdaftar
di bawah ini. Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk
semua biaya, meliputi pengangkutan material, pelaksanaan pekerjaan, serta
untuk material, tenaga kerja, peralatan, perlengkapan dan kebutuhan insidentil
yang sebagaimana tercantum dalam Gambar dan ditentukan dalam Spesifikasi
ini, serta petunjuk Pihak Pengawas.
ITEM PEMBAYARAN
Nomor Nama Mata Pembayaran Satuan Pengukuran
4.13.(8) Dinding Kedap m2
SK 4.13.21