Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan taufik hidayah, rahmat
serta karunia-Nya. Kami tim pengembang program teaching factory di SMK Muhammadiyah
Majalaya telah menyusun proposal program pelaksanaan teaching factory. Proposal program
pelaksanaan teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya merupakan perwujudan
harapan kami agar program itu bisa dilaksanakan di sekolah kami, sehingga harapan kami
kepada pihak yang berkompeten dan berwewenang dengan program tersebut mohon
perkenannya dapat menyetujui dan mengabulkan proposal ini. Patut kiranya tim pengembang
program pelaksanaan teaching factory di SMK Muahmmadiyah Majalaya menyampaikan
banyak terimakasih atas segala perhatian, bantuan, dan persetujuannya terhadap SMK
Majalaya untuk dapat melaksanakan program teaching factory, ungkapan terimakasih
ditujukan kepada yang terhormat:
1. Direktur PSMK di Senayan Jakarta
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat di Bandung
3. Kepala Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan Wilayah 5
4. Semua pihak yang telah mendukung kami
Proposal program pelaksanaan teaching factory yang kami susun merupakan informasi awal,
gambaran pelaksanaan program teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya,
sehingga dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mendapat persetujuan
dari pihak yang terkait. Atas perkenannya semoga Allah SWT dapat memberikan kebaikan
kepada kita. Aamiin,
Bandung, 11 Mei 2019

Penyusun
PROFIL
A. Deskripsi Umum
Nama unit kerja : SMK Muhammadiyah Majalaya
Tanggal berdiri : 1 Mei 1971
Alamat : Jl. Raya Laswi No. 12, Komplek Masjid Agung Majalaya,
Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat.
E-mail : smkmuh_mjly@yahoo.co.id
Jenis kerja : Teaching factory
Produk : 1. Bidang Bisnis Center yang meliputi:
a. Bidang Jasa Percetakan dan Fotocopy
b. Bidang Jasa Warnet dan Pengetikan
c. Bidang retail
2. Bidang Perbankan
B. Riwayat Unit Kerja
Teaching factory merupakan perpaduan konsep pembelajaran berbasis kompetensi
dan berbasis produksi, terutama di bidang Jasa. SMK Muhammadiyah Majalaya merupakan
lembaga pelaksana program teaching factory di bidang bisnis center khususnya di bidang jasa
percetakan dan fotocopy, bidang jasa warnet dan pengetikan serta bidang retail, dan Bidang
perbankan.

C. Visi dan Misi Unit Kerja


1. Visi
“Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, mampu berwirausaha dan bersaing di
dunia kerja didasari akhlak yang mulia.”
2. Misi
“Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan dengan prinsip mengembangkan kemampuan
secara profesionalisme, memiliki optimalisasi kerja sama dengan industri dalam rangka
meningkatkan kualitas lulusan, yang berdaya saing lebih optimal.”

D. Struktur Organisasi
1. Pengelola : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Majalaya
(Ketua : Didin Syamsudin)
2. Penasihat : Majelis Dikdasmen PCM Majalaya
(H. Maman Kariman, S.Pd)
3. Kepala Sekolah : Otit Nursanti, S.Pd. M.M
4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

E. Jenis Usaha yang Dikelola


Teaching factory SMK Muhammadiyah Majalaya bergerak di bidang jasa:
1. Jasa Percetakan dan Fotocopy:
a. Percetakan Brosur
b. Fotocopy
c. Penjilidan
2. Jasa Warnet dan Pengetikan:
a. Penyewaan warnet
b. Penyewaan jasa komputer
c. Jasa pengetikan (Laporan, Makalah, dll.)
d. Jasa print laporan, makalah, dll.
3. Jasa retail:
a. Jual beli alat tulis kantor
4. Jasa Perbankan
a. Bank Mini laku pandai Griya BTN
1) Token listrik
2) Penjualan pulsa/internet
3) Pembayaran PDAM, BPJS, PLN
4) Pembayaran TV Berlangganan
5) Pembayaran BPKB
6) Pembayaran KPR
7) Prabayar Go-pay
8) Pembayaran tiket kereta api dan travel
Hal itu disesuaikan dengan kompetensi keahlian/jurusan yang ada di SMK Muhammadiyah
Majalaya.

F. Lingkungan Usaha
Di SMK Muhammadiyah Majalaya jenis usaha yang ditonjolkan yakni di bidang jasa
dengan pemikiran bahwa jasa di bidang jasa percetakan dan fotocopy, jasa warnet dan
pengetikan, jasa retail, dan jasa perbankan memiliki peluang yang sangat baik dengan modal
yang terjangkau. Jasa usaha di bidang tersebut sangat penting pada saat siswa membutuhkan
jasa fotocopy, mencetak laporan, membuat brosur dan membutuhkan ATK untuk kepentingan
belajar sehari-hari. Peluang bisnis ini sangat besar karena lokasi SMK Muhammadiyah
Majalaya dikelilingi oleh sekolah-sekolah lain seperti: SD, SMP, dan SMK.

G. Kondisi Pasar
SMK Muhammadiyah Majalaya berada di wilayah Kecamatan Majalaya, banyak
kompetitor-kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama. Tetapi kami memiliki
inovasi dan kualitas dari hasil produk dan jasa, diantaranya dengan pelayanan prima:
senyum, salam, sapa, sopan, santun, cepat, tanggap, tepat, harga yang ekonomis, produk yang
bermutu dengan lingkungan yang bersih. Dengan ini kami yakin produk yang kami miliki
mampu bersaing di pasaran.

H. Rencana Pemasaran
Berbagai jenis usaha produk SMK Muhammadiyah Majalaya dengan usaha bidang
barang dan jasa yang telah memiliki pelanggan tetap, yaitu guru dan siswa SMK
Muhammadiyah Majalaya. Akan tetapi untuk meningkatkan hasil yang optimal, kami
berencana untuk membuat promosi atau sosialisasi pemasaran melalui brosur, spanduk,
website, online shop, door to door ke instansi-instansi lain dan ke masyarakat, serta
mengikuti suatu event/workshop promosi.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan permasalahan yang
serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh industri. Dalam UU No. 20 tahun 2003, bab
2, pasal 3 sudah dirumuskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan keahlian sumber daya
manusia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin global. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berperan aktif
dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram
dan melalui jalur yang tepat agar yang dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta
bisa bersaing dalam dunia global. Sebagaimana kita ketahui bersama bahan SMK adalah
lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten
di bidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh
karena itu peningkatan sumber daya manusia (skill/keahlian) harus menjadi prioritas utama
dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas tenaga kerja
menengah yang terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia industri
semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Banyak faktor yang menjadi
penyebab baik internal maupun eksternal, diantaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana
pendidikan, kurangnya biaya pendidikan, kurangnya kinerja guru, dan rendahnya kualitas
guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK tidak siap dalam
menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya SMK dalam pelaksanaan pendidikannya
mengutamakan pendidikan skill para siswanya. Untuk mencapai hal tersebut SMK harus
memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan
lulusan yang benar-benar profesional, memiliki etos kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, maka pendidikan yang paling sesuai adalah pendidikan yang
berorientasi pada dunia industri. Oleh karena itu SMK harus bisa mencari satu model
pembelajaran yang tepat, dan sesuai dengan harapan dunia industri. Salah satu model
pembelajaran yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory dalam proses belajar di
SMK.
Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah
ada yaitu, competensi based training (CBT), dan production based training (PBT), dalam
pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan
dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya. Untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan dunia industri (pasar/konsumen). Teaching
factory merupakan model pembelajaran yang berorientasi kepada bisnis dan produksi.
Aplikasi program teaching factory adalah dengan cara memadukan konsep bisnis dan
pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, misalnya pada
kompetensi otomatisasi tata kelola perkantoran melalui kegiatan penggunaan alat
perkantoran; Mesin fotocopy, Scanner, Riso, pemotong kertas, melalui kegiatan pengetikan
penjilidan, pencetakan, dan pelayanan jasa perbankan.
Sebagai implementasinya, SMK Muhammadiyah Majalaya menerapkan program
teaching factory dalam kegiatan pemebelajaran sekolah, bermitra dengan:
1. PT. Bino Mitra Sejati (Bantex Indonesia)
2. Amaluna Fotocopy Center
3. Fortitu Net
4. Sahudin Grosir
5. Bank BTN Cabang Majalaya
Dalam pelaksanaan kegiatan teaching factory ini melibatkan guru dan siswa agar
mendapatkan pengalaman langsung karena didampingi oleh instruktur yang sudah
berpengalamn dari pihak industri. Program teaching factory merupakan langkah positif yang
ditawarkan oleh pihak SMK Muhammadiyah Majalaya kepada siswa dan orangtua/wali siswa
untuk mengembangkan jiwa enterprener, dengan harapan siswa lulusan SMK
Muhammadiyah Majalaya mampu berwirausaha dan bersaing di dunia kerja.

B. Maksud dan Tujuan


Membekali lulusan SMK dengan kompetensi teknis yang utuh dan rill serta karakter
kinerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan
untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri, sehingga terjadi
peningkatan kebekerjaan lulusan SMK. Secara rinci tujuan Teaching Factory adalah sebagai
berikut:
1. Membekali lulusan SMK agar siap kerja dan menjadi pelaku wirausaha;
2. Menumbuhkembangkan kreativitas siswa dalam menghasilkanproduk atau
layanan jasa sesuai dengan kompetensinya;
3. Membekalkan keterampilan sesuai yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
4. Memperluas cakupan peluang kerja bagi lulusan SMK;
5. Memfasilitasi siswa memulai usaha (star up) secara mandiri atau berkelompok
sesuai dengan kompetensi keahliannya;
6. Menanamkan etos dan budaya kerja DUDI.

C. Rencana Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan program teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya
dirancang berbasis produksi barang atau jasa dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar
mutu dan prosedur kerja industri sehingga memberi pengalaman pembelanjaran kompetensi
tambahan, terutama soft kill seperti etos kerja disiplin, jujur, bertanggung jawab, kreatif,
inovatif, karakter kewirausahaan, bekerja sama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Teaching factory ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Majalaya dengan bekerja
sama dengan mitra yang relevan.
Bidang-bidang tecahing factory SMK Muhammadiyah Majalaya diantaranya:
1. Bisnis Center
Bidang bisnis center ini terdiri dari bidang bisnis barang dan jasa yang
berhubungan dengan program kehalian dengan Otomatisasi Tata Kelola
Perkantoan. Seperti jasa percetakan dan fotocopy, jasa warnet dan pengetikan, dan
jasa retail.
2. Jasa Perbankan

D. Tim Pelaksana
1. Susunan tim pelaksana program teachimg factory SMK Muhammadiyah Majalaya
adalah sebagai berikut:
a. Pelindung/penasihat : H. Maman Kariman, S.Pd (Ketua Dikdasmen)
b. Penaggung jawab : Otit Nursanti, S.Pd. M.M (Kepala Sekolah)
c. Ketua : Diah Romlah, S.Pd (Wakasek Kurikulum)
d. Wakil Ketua :Firli Tripamela, S.Pd (Kepala Program)
e. Sekretaris : Ressa Lisdiawati, S.Pd (Guru)
f. Bendahara : Syahrul Maulana, S.Pd (Guru)
g. Bidang Bisnis percetakan : Melani Widaningsih, S.Pd (Guru
h. Bidang Bisnis Warnet : Achmad Rosdiani, S.Pd (Guru)
i. Bidang Bisnis retail : Ema Saemilina, S.Pd (Wakasek Hubin)
j. Bidang Perbankan : Yuniar Maulida, S.Sy (Guru)

2. Mitra DU/DI
a. PT. Bino Mitra Sejati (Bantex Indonesia)
b. Amaluna Fotocopy Center
c. Fortitu Net
d. Sahudin Grosir
e. Bank BTN Cabang Majalaya
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Mekanisme/Strategi pelaksanaan
1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di SMK
Muhammadiyah Majalaya membentuk tim pelaksana program teaching factory dengan
susunan sebagai berikut:
a. Pelindung/penasihat : H. Maman Kariman, S.Pd (Ketua Dikdasmen)
b. Penaggung jawab : Otit Nursanti, S.Pd. M.M (Kepala Sekolah)
c. Ketua : Diah Romlah, S.Pd (Wakasek Kurikulum)
d. Wakil Ketua : Firli Tripamela, S.Pd (Kepala Program)
e. Sekretaris : Ressa Lisdiawati, S.Pd (Guru)
f. Bendahara : Syahrul Maulana, S.Pd (Guru)
g. Bidang Bisnis percetakan : Melani Widaningsih, S.Pd (Guru
h. Bidang Bisnis Warnet : Achmad Rosdiani, S.Pd (Guru)
i. Bidang Bisnis Center : Ema Saemilina, S.Pd (Wakasek Hubin)
j. Bidang Perbankan : Yuniar Maulida, S.Sy (Guru)
Tim pelaksana ini mengumpulkan informasi mengeai pelaksanaan program teaching
factory melalui kegiatan study literature dan observasi ke beberapa sekolah yang telah
melaksanakan program tersebut. Dilanjutkan dengan menyusun permohonan bantuan
pengembangan tecahing factory.
Sebagai langkah sosialisasi pelaksanaan program teaching factory, tim pelaksana
mengadakan sosialisasi kepada jajaran dewan guru, para siswa dan orangtua/wali siswa.
Tujuan sosialisasi ini adalah seluruh pihak yang terlibat mendapatkan pemahaman tentang
pengertian teaching factory, manfaat teaching factory dan bagaimana sistem
pengelolaannya, serta memahami pentingnya teaching factory ini untuk meningkatkan
kualitas lulusan SMK Muhammadiyah Majalaya.
Tahapan selanjutnya tim pelaksana menyusun perencanaan pelaksanaan program
teaching factory. Hal in dilaksanakan karena teaching factory merupakan model
pembelajaran yang pada prinsipnya perpaduan antara competensi based training (CBT)
dan production based training (PBT). Dengan demikian untuk semua guru mata pelajaran
diharapkan mengintegrasikan teaching factory pada perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran sehingga seluruh mata pelajaran dapat saling mendukung dan
menunjang bahwa teaching factory merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif
untuk meningkatkan kualitas kompetensi siswa khususnya pada kompetensi skill. Bagi
guru-guru produktif penekanan pembelajarannya siswa harus lebih banyak mendapatkan
alokasi waktu untuk kegiatan praktik, karena esensi program teaching factory berada pada
intensitas dan kapasitas siswa melakukan praktek baik di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan industri. Dengan demikian siswa betul-betul dibentuk dan dilatih segi
kompetensi skillnya, etos kerjanya, disiplin kerja, budaya kerja. Secara intensif kegiatan
itu dilakukan dan berulang sehingga kualitas lulusan sesuai dengan harapan dunia industri
sehingga lulusannya akan mudah diserap oleh dunia kerja.Selama pelaksanaan program
teaching factory agar tidak menyimpang dari indikator-indikator tujuan kegiatan teaching
factory perlu ada pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan oleh ketua
tim pengembang untuk mengukur sudah seberapa banyak pelaksanaan program teaching
factory telah dicapai, dan berapa banyak pula program teaching factory yang belum
dilaksanakan. Evaluasi ini dengan tujuan berapa persen tingkat ketercapaian tujuan
program teaching factory yang telah dilaksanakan, selanjutnya untuk mengetahui kendala-
kendala yang muncul selama kegiatan berlangsung. Sebagai tindak lanjut kegiatan
evaluasi perlu ada kajian prediksi serta solusi terhadap kendala-kendala yang menghambat
terlaksananya program teaching factory sehingga pada beberapa waktu yang akan datang
program teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya dapat dilaksanakan secara
utuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Tim pelaksana selanjutnya membuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada direktorat PSMK.

2. Tempat praktik siswa


Tempat praktik siswa dalam program teaching factory dilaksanakan di SMK
Muhammadiyah Majalaya dan di Mitra DU/DI yang telah melakukan kerja sama (MOU)
3. Pola pembelajaran
Teaching factory merupakan salah satu model pembelajaran sehingga seluruh guru
dan siswa dalam kegiatan pembelajarannya harus merujuk dan mengaju kepada indikator-
indikator teaching factory sebagai model pembelajaran. Intinya bahwa model
pembelajaran teaching factory guru bersama siswa harus bisa memadukan model
pembelajaran secara serasi antara competensi based training (CBT) dan production based
training (PBT). Siswa medapatkan pemnbekalan dari guru-guru dan instruktur dari mitra
DU-DI mengenai pengetahuan tekhnis dan lain-lain. Diharapkan siswa mampu
mepraktikan pengetahuan yang didapat dalam kegiatan [raktik di sekolah maupun di
tempat praktik DU-DI.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di sekolah struktur kurikulum dunia
industri dipadukan struktur kurikulum sekolah sehingga tujuan-tujuan pembelajaran akan
lebih luas, instruktur dari dunia industri berkolaborasi dengan para guru untuk
menyampaikan dalam pembelajaran tentang struktur kurikulum industri sehingga para
siswa mendapat bekal yang cukup karena mereka setelah mendapat bimbingan pelatihan
dari instruktur dunia industri. Produk yang dihasilkan harus jelas dan konkret artinya
setiap siswa secara individu harus mampu menghasilkan baik berupa barang produksi
maupun jasa. Itulah yang menjadi tollak ukur keberhasilan teaching factory.

4. Pemasaran
Hasil produk barang atau jasa siswa yang memenuhi standar mutu dunia industri yang
sesuai dengan harapan konsumen dapat dipasarkan melalui:
a. Brosur
b. Spanduk
c. Website
d. Online shop
g. Bazar
h. Ikut serta dalam suatu event/workshop

5. Produk dan jasa


Program teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya diarahkan pada bidang
usaha niaga dan bidang jasa, diantaranya:
1. Jasa Percetakan dan Fotocopy:
d. Percetakan Brosur
e. Fotocopy
f. Penjilidan
2. Jasa Warnet dan Pengetikan:
e. Penyewaan warnet
f. Penyewaan jasa komputer
g. Jasa pengetikan (Laporan, Makalah, dll.)
h. Jasa print laporan, makalah, dll.
3. Jasa retail:
b. Jual beli alat tulis kantor
4. Jasa Perbankan
b. Bank Mini laku pandai Griya BTN
9) Token listrik
10) Penjualan pulsa/internet
11) Pembayaran PDAM, BPJS, PLN
12) Pembayaran TV Berlangganan
13) Pembayaran BPKB
14) Pembayaran KPR
15) Prabayar Go-pay
Pembayaran tiket kereta api dan travel
Program teaching factory di SMK Majalaya dilaksanakan secara terpadu antara tim
pengembang program teaching factory, guru-guru, staf TU dan instruktur dari dunia
industri untuk lebih jelasnya dibawah ini sumber daya manusia yang mendukung
terlaksananya kegiatan teaching factory:

NO NAMA KETERANGAN
1 Achmad Rosdiani, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia
2 Asep Rustandi, S.Pd. Guru PAI
3 Ayi Suhendar, S.Pd. Guru Produktif
4 Diah Romlah, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia
5 Dra. Ratna Dewi Pudjianti Guru Produktif
6 Ema Saemi Lina, S.Pd. Guru Bahasa Inggris
7 Firli Tripamela, S.Pd. Guru Bahasa Inggris
8 Ghina Fatimah Guru Produktif
9 Hendra Ekalaya Oktora Staf Administrasi
10 Melani Widaningsih, S.Pd. Guru Produktif
11 Nana Turisna, S.Pd. Guru Produktif
12 Nasrul Haqq A. A.Md. Guru Produktif
13 Ressa Lisdiawati, S.Pd. Guru Produktif
14 Rezza Faozzan, S.pd. Guru Produktif
15 Sahrul Mulyana, S.Pd. Guru Produktif
16 Subhiartono, S. Pd. Guru IPA
17 Tira Nur Indah, S.Pd. Guru Produktif
18 Tresnawati Suci R, S.Pd. Guru Produktif
19 Vidi Ratu Sejati, S.Pd. Guru Produktif
20 Yuniar Maulida, S.Pd. Guru Produktif
21 Miftah Farid, S.Pd. Guru PJOK

7. Hubungan industri
Hubungan kerja sama antara SMK Muhammadiyah Majalaya dengan industri dalam
pola pembelajaran teaching factory akan berdampak positif untuk peningkatan kerja sama
(partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi win-win solution.
Penerapan pola pembelajaran merupakan sinkronisasi dunia pendidikan kejuruan dengan
dunia industri sehingga terjadi check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK
untuk menjaga dan memelihara keselarasan (Link and Match) dengan kebuuhan pasar
kerja.
Program teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya dalam pelaksanaannya
melakukan hubungan kerja sama dengan DU-DI yang relevan. Melalui kurikulum industri
yang diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah sebagai sarana dan media pembelajaran
diharapkan tujuan tecahing factory dapat tercapai. mutlak harus ada hubungan kerja sama
dengan industri.

B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Matriks rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan program
teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
NO KEGIATAN
I 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Orientasi program teaching factory
2 Penyusunan proposal Teaching
Factory
3 Sosialisasi program Teaching
Factory kepada guru dna siswa
4 Kegiatan pelatihan program
Teaching Factory
5 Pelaksanaan program Teaching
Factory
6 Evaluasi program Teaching Factory
7 Tindak lanjut evaluasi program
Teaching Factory
8 PElaporan kegiatan program
Teaching Factory

BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

A. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya kegiatannya
dimulai dari observasi, penyusunan proposal, sosialisasi, pelaksanaan program, evaluasi
pelaksanaan. Pada kegiatan evaluasi pelaksanaan diperlukan alat ukur yang relevan sebagai
barometer tingkat ketercapaian program. Pada saat melaksanakan evaluasi diperlukan
beberapa indikator yang terdiri dari:
1. Pada saat orientasi dan observasi program sebagai indikatornya berapa banyak
informasi yang didapat tentang pelaksanaan program teaching factory
2. Pada saat penyusunan proposal harus merujuk kepada juknis pembuatan proposal
program teaching factory
3. Pada saat pelaksanaan program teaching factory, kegiatan awal yang dilakukan
penyusunan perencanaan sebagai indikatornya lengkap tidaknya substansi program
pelaksanaan
4. Pada saat implementasi yang berkaitan dengan pembelajaran sebagai indikatornya
diantaranya rencana pelaksanaan pelajaran yang dibuat guru, lembar observasi
kunjungan kelas. Sehingga kesimpulannya apakah guru telah membuat rencana dan
pelaksanaannya sudah ataukah belum mengintegrasikan program teaching factory
5. Yang berkaitan dengan siswa indikator tingkat keberhasilannya diukur dengan
kompetensi yang mereka capai
6. Yang berkaitan dengan hasil produk apakah secara kuantitas mencapai target atau
tidak. Secara kualitas apakah produknya emmenuhi standar kebutuhan konsumen atau
tidak
7. Yang berkaitan dengan produk jasa sebagai indikatornya banyak sedikitnya konsumen
yang menggunakan jasa para siswa sesuai dengan program keahliannya masing-masing

BAB IV
PENUTUP

Program teaching factory di SMK Muhammadiyah Majalaya yang dimulai dari


kegiatan orientasi dan observasi pembuatan proposal, penyusunan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi sesungguhnya ada beberapa harapan yang ingin dicapai diantaranya:
1. Guru dan siswa memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep teaching
factory
2. Dengan adanya program teaching factory diharapkan sarana dan prasarana
pendidikan akan lebih lengkap
3. Melalui kegiatan program teaching factory diharapkan kompetensi guru lebih
profesional lagi, kompetensi dan skill para siswa lebih meningkat
4. Diharapkan meningkatnya kualitas para siswa untuk memproduksi barang atau
jasa
5. Sehingga lulusan dari SMK Majalaya setelah melaksanakan program teaching
factory dapat diserap semaksimal mungkin di dunia kerja
6. Dengan program teaching factory di SMK Majalaya kemitraan dengan pihak dunia
industri lebih meningkat kembali
7. Harapan berikutnya lapangan pekerjaan dan pasar kerja bagi lulusan SMK
Majalaya
peluangnya lebih luas
8. Pada akhirnya tujuan yang final para siswa mampu bersaing di era global
LAMPIRAN

1. Rincian Anggaran Biaya Pelaksanaan Program Teaching Factory


HARGA HARGA
NO KEGIATAN VOLUME SATUAN
SATUAN TOTAL
1 Observasi dan orientasi:
Trnasportasi 3 Kali 100.000,- 300.000,-
2 Penyusunan proposal:
ATK 2 Paket 50.000,- 100.000,-
Fotocopy 150 Lembar 200,- 30.000,-
Jilid 5 Buah 10.000,- 50.000,-
3 Sosialisasi:
Undangan 400 Lembar 1.000,- 400.000,-
Konsumsi (Snack) 400 Bks 10.000,- 4.000.000,-
4 Workshop penyusunan
RPP:
Pedoman penyusunan RPP 30 Set 25.000,- 750.000,-
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-
Konsumsi (Snack) 40 Bks 10.500 400.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
Honor pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
5 Workshop model pelajaran
Teaching Factory:
Pedoman model pembelajaran 30 Set 25.000,- 750.000,-
Teaching factory
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-`
Konsumsi (Snack) 40 Bks 1.000,- 400.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 100.000,- 100.000,-
Honor Pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
JUMLAH 1.632.700,- 11.080.000,-

2. Rincian Anggaran Biaya Alat dan Bahan Program Teaching Factory


HARGA
NO NAMA BARANG VOLUME HARGA TOTAL
SATUAN
1 Mesin Foto copy IR 6000 1 48.000.000,- 48.000.000,-
2 Mesin Laminating CA3 1 700.000,- 700.000,-
3 Mesin Scan Epson V370 1 2.000.000,- 2.000.000,-
4 Mesin pemotong kertas 1 3.850.000,- 3.850.000,-
5 Mesin pemotong kertas (Paper 1 450.000,- 450.000,-
cutter)
6 Printer Epson Stylish Photo R230 2 5.100.000,- 10.200.000,-
7 Komputer 1 set ASUS 6 10.000.000,- 60.000.000,-
8 Mesin cetak offset 1 14.000.000,- 14.000.000,-
9 Etalase 2 2.750.000,- 5.500.000,-
10 Neon Book Fotocopy 1 900.000,- 900.000,-
11 MEsin Jilid Spiral Kawat 31 1 2.200.000,- 2.200.000,-
XWA
12 Bindolektrik 1 4.300.000,- 4.300.000,-
13 Meja & Kursi computer 6 700.000,- 4.200.000,-
14 Alat Wifi 1 4.000.000,- 4.000.000,-
15 Peralatan Intalasi Listrik 1 7.000.000,- 7.000.000,-
16 ATK 35.000.000,- 35.000.000,-
17 Rak Pajangan 2 1.000.000,- 2.000.000,-
18 Mesin kasir Casio 1 4.200.000,- 4.200.000,-
JUMLAH 146.150.000 212.550.000,-

Anda mungkin juga menyukai