Faktor
Faktor
BAB I
PENDAHULUAN
kematian dan penyakit. Saat ini, 1,3 milyar dari populasi dewasa adalah perokok.
ekonomi diperoleh dari produksi rokok dan peningkatan ini diperkirakan akan
dapat melemahkan sistem imun tubuh. Berbagai macam toksin yang terkandung
jumlah sel imun yang ada dalam tubuh. Seorang perokok akan banyak mengalami
gangguan kesehatan yang akan dialami, seperti asthma, bronchitis, dan bahkan
pneumonia. Tidak ada cara lain selain berhenti merokok agar memperoleh
Faktor-faktor menurunya daya tahan tubuh akibat merokok yang dapat meruska
organ tubuh adalah sistem integumentari, sistem skeletal, sistem otot, sistem saraf,
1
2
menjadi kebiasaan di segala usia dan mungkin bagi mereka yang sudah kecanduan
merokok adalah suatu kebutuhan yang harus di penuhi. Tak terkecuali anak
remaja yang menghisap rokok dengan santai dan harus menghabiskan uang saku
hanya untuk membeli sebatang rokok. Kebiasaan merokok pada anak remaja
disebabkan oleh bujukan teman, melihat iklan di televisi, bergaul dengan orang-
orang yang suka merokok, sehingga dapat menurunkan daya tahan tubuh. Padahal
anak remaja merupakan usia sekolah yang membutuhkan daya tahan tubuh yang
adalah belajar. Apabila anak remaja yang sedang belajar dengan mengalami
mengalami stress, mudah lelah dan mudah mengalami sakit sehingga proses
kemampuan tubuh dalam melawan agen infeksi. Hal ini dapat dikarenakan
kerusakan organ dan komponen imunitas yang tidak dapat bekerja dengan baik
(Bustan, 2013).
3
dunia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2014 sampai 2016
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, rata-rata jumlah perokok di Indonesia
adalah 34,7% (65,9% laki-laki dan 4,2% perempuan) dan pada tahun 2016
terbanyak perokok aktif setiap hari pada umur 30-34 tahun sebesar 33,4 % dengan
rata-rata rokok yang dikonsumsi per harinya sebesar 12,3 batang (setara satu
Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi
Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok
berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani,
nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di
perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak (Theodorus,
2011)
dibandingkan dengan rokok putih (11,9%). Rokok kretek merupakan rokok yang
(2015) menunjukkan bahwa pasar rokok kretek dari tahun 2014 sampai 2016 jauh
salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia. Data World Health
menempati urutan ketiga setelah China dan India pada sepuluh negara perokok
terbesar dunia. Jumlah perokok Indonesia mencapai 146 juta jiwa pada tahun
2016 dengan 13,2% dari total keseluruhan remaja di Indonesia adalah perokok
jika dibandingkan dengan persentase tertinggi remaja yang merokok di negara lain
jumlah perokok pada laki-laki sebanyak 47,5% dan perempuan 1,1%. Provinsi
Sumatera Utara menempati urutan kedelapan dari sepuluh provinsi dengan jumlah
tahun. Sedangkan untuk persentase perokok remaja dapat dilihat dari jumlah
perokok yang berusia 15-19 tahun, yaitu mencapai 11,2%. Pelajar SMA/SMK
terhadap daya tahan tubuh. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fateme (2014)
menunjukkan bahwa perokok lebih banyak mengalami kelemahan tubuh dan lebih
penyakit.
adalah kapasitas paru-paru dan volume expiratory (jumlah udara yang dikeluarkan
dari tubuh saat pernafasan). Sedangkan untuk VO2 max, menurut penelitian yang
penerunan kemampuan untuk melakukan aktifitas fisik itu secara optimum karena
perokok memiliki daya tahan (aerobic endurance) berkurang, sesak nafas, dan
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti dari data yang diperoleh
dari RW 3 Dusun I Kelurahan Air Hitam Kabupaten Langkat terdapat 133 orang
anak remaja dimana anak remaja terlihat adanya penurunan daya konsentrasi,
sering mengalami stress, mudah lelah dan mudah mengalami sakit, dan dari 133
orang ada ditemukan 2 orang anak remaja yang sedang sakit yang teridikasi
penyakit saluran pernafasan dan 13 orang mengalami aktivitas yang menurun atau
mudah merasakan lelah, 4 orang yang mengalami mudah stress. Ketika peneliti
tubuh pada anak remaja akibat merokok di RW 3 Dusun I Kelurahan Air Hitam
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada faktor-faktor yang
mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok di
tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok di RW 3 Dusun I Kelurahan Air
dan daya tahan tubuh pada anak remaja di RW 3 Dusun I Kelurahan Air
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rokok
(Pletcher, 2013). Merokok adalah suatu kata kerja yang berarti melakukan
kegiatan atau aktifitas menghisap, sedangkan perokok adalah orang yang suka
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih dari 4000
bahan kimia beracun yang berbahaya dan dapat mengakibatkan maut. Dengan ini,
setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok
termasuklah aceton (bahan pembuat cat), naftalene (bahan kapur barus), arsen, tar
chloride (bahan plastik PVC), phenol butane (bahan bakar korek api), potassium
ammonia (bahan pencuci lantai), dan sebagainya (Jaya, 2009). Racun yang paling
Terdapat penjelasan yang lebih jelas bagi beberapa jenis bahan yang
terkandung dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut (Pletcher, 2013):
1) Nikotin
9
10
Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam tembakau yang
darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi
merokok
2) Tar
Tar hanya dijumpai pada rokok yang dibakar. Eugenol atau minyak cengkeh
kanker paru-paru. Selain itu, dijumpai juga N nitrosamine di dalam rokok yang
2000). Tar juga dapat merangsang jalan nafas, dan tertimbun di saluran nafas,
yang akhirnya menyebabkan batuk-batuk, sesak nafas, kanker jalan nafas, lidah
atau bibir
3) Karbon Monoksida
Gas ini bersifat toksik dan dapat menggeser gas oksigen dari transport hemoglo
bin. Dalam rokok, terdapat 2-6% gas karbon monoksida pada saat merokok,
sedangkan gas karbon monoksida yang diisap perokok paling rendah 400 ppm
4) Timah Hitam
Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok yang
Sebanyak 8000 perokok di seluruh dunia mati setiap hari akibat penyakit
dalam penghasilan rokok, mereka perlu mencari perokok baru untuk mengga
ntikan mereka yang telah mati, untuk mendapatkan keuntungan yang terus-
menerus. Sasaran perokok baru adalah individu-individu dewasa muda. Hal ini
dilihat sebagai suatu masalah serius karena golongan dewasa muda ini adalah
mereka sebagai sasaran yang tepat oleh industri-industri penghasil rokok. Apabila
individu dewasa merokok, peluang mereka untuk terus merokok sampai tua
telinga. Menurut riset yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun
2006, ada banyak iklan yang ditawarkan oleh media massa, yaitu sebanyak 9.230
iklan terdapat di televisi, 1.780 iklan di media cetak, dan 3.239 iklan di media luar
ruang, seperti umbul-umbul, papan reklame, dan baliho. Akibat hebatnya iklan
yang dilakukan oleh industri rokok, berdasarkan survei GYTS Indonesia tahun
2006, sebanyak 92,9 persen anak-anak terpapar dengan iklan yang berada di
papan reklame dan 82,8 persen terpapar iklan yang berada di majalah dan koran.
(Kent, 2014)
keluarga. Menurut Wisyastuti, pada tahun 2004, hampir tiga perempat dari rumah
skeletal, sistem otot, sistem saraf, sistem endokrin, sistem limfatik dan imunitas,
paru-paru lain yang bersifat kronis dan obstruktif, seperti bronkitis dan emfisema.
Sekitar 85% dari penderita penyakit ini disebabkan oleh rokok. Gejala yang
diadakan tes fungsi paru-paru, maka hasil tes pada perokok lebih buruk
koroner, merokok juga mempunyai akibat buruk bagi pembuluh darah otak dan
perifer. Asap yang dihembus oleh para perokok dapat dibagikan atas asap utama
dan asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung
disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain, atau perokok pasif.
Telah ditemukan hampir 4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik, di mana bahan racun ini lebih banyak terdapat
pada asap samping. Misalnya, karbon monoksida ditemukan 5 kali lipat lebih
banyak pada asap samping berbanding asap utama. Begitu juga dengan
benzopiren, dengan 3 kali lipat, dan amoniak dengan 50 kali lipat. Bahan-bahan
ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok
perubahan dalam rongga mulut adalah disebabkan oleh mulut merupakan tempat
pada bibir adalah 30°C, sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900°C.
Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi,
yaitu penyakit gusi yang paling sering terjadi yang disebabkan oleh plak bakteri
dan sebarang faktor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar
gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga
permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari beberapa
penelitian, plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut
lambung ke esofagus. Hal ini akhirnya memicu terjadinya erosi yang disebabkan
tremor tangan dan kenaikan berbagai hormon dan neurohormon dopamin di dalam
15
wanita yang merokok akan mengalami penurunan, nafsu seksual juga mengalami
menopause lebih cepat berbanding wanita yang bukan perokok (Mark, 2016).
Pada wanita hamil yang merokok, anak yang dikandung akan mengalami
penurunan berat badan, bayi lahir prematur, karena bayi juga akan turut merokok
mengeriput terutama di daerah wajah. Mekanisme ini terjadi akibat bahan kimia
darah tepi dan di daerah terbuka, misalnya pada wajah. Bagi individu yang
berkulit putih, kulit menjadi coklat, mengeriput terutama di daerah pipi dengan
adanya penebalan di antara bagian yang mengeriput ; disebut kulit perokok. (Holt,
2011).
darah ke otak yang dapat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen.
frekuensinya meningkat
neurologis yang menetap. Studi tentang hubungan tembakau dan daya ingat
juga dilakukan baru-baru ini. Dari hasil analisis otak, peneliti dari
dan tingkat kepadatan sel yang digunakan untuk berpikir pada orang yang
logam dan bahan kimia lainnya yang terdapat dalam asap rokok dapat merusak
tulang, dan menyebabkan fraktur tulang panggul pada wanita yang sudah mati
haid. Terdapat mekanisme yang terlibat dalam proses ini. Zat nikotin dan zat
kadmium yang terdapat dalam asap rokok mempunyai efek langsung pada sel-sel
tulang. Densitas tulang pada perokok juga dipercayai berkurang akibat rendahnya
17
beberapa hormon tubuh, terutamanya estrogen, yang terlibat secara tidak langsung
2.2.12. Efek rokok pada darah, tungkai, tangan, dan sistem genitourinaria
kelainan vaskular perifer, yang memicu terjadinya gangren pada tungkai dan
tangan. Pada tangan perokok itu, kelihatan bekas kehitaman yang diakibatkan tar,
sejenis zat karsinogenik pada rokok. Pada sistem genitourinaria, rokok paling
sering mengakibatkan kanker kandung kemih dan kanker ginjal (WHO, 2014).
Bahaya merokok yang paling utama datang dari racun karsinogenik dan karbon
monoksida pada asap rokok yang dapat terhirup saluran pernapasan. Keduanya
dapat memicu kerusakan organ dan menurunnya fungsi dari organ sistem
kardiovaskuler dan pernapasan. Akibatnya, tubuh akan lebih sulit melawan kuman
patogen yang berada lingkungan sekitar karena harus mengatasi kerusakan organ
agen infeksi. Hal ini dapat dikarenakan kerusakan organ dan komponen imunitas
yang tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh kekurangan asupan yang
Infeksi juga dapat menjadi lebih rentan karena asap rokok merusak silia,
Semakin banyak paparan asap rokok maka akan semakin besar risiko
multiple sclerosis.
Hal ini merupakan efek dari nikotin sehingga memicu darah menjadi lebih
Hal ini adalah efek racun dari rokok yang telah memasuki aliran darah.
Sama seperti antibodi, sel darah putih juga berfungsi untuk melawan
infeksi, namun pada perokok, inflamasi dan kerusakan yang terus terjadi
menyebabkan kadar sel darah putih terus berada dalam jumlah yang tinggi.
Akibatnya, sel darah putih akan menjadi kurang responsif terhadap agent
penyakit dan jika terjadi dalam waktu yang lama dapat meningkatkan
tahan tubuh menjadi lebih parah. Saat seorang berhenti merokok, sebagian besar
tersebut tidak terserang penyakit infeksi yang serius seperti pneumonia dan
merokok terhadap daya tahan tubuh saat sedang mencoba berhenti merokok, di
c. Olahraga
Paparan penyakit infeksi dapat terjadi di mana saja namun hindari pola
penularan yang sangat berisiko seperti saat di rumah sakit dan kontak
2.5.1. Pengertian
tubuh manusia yang berfungsi untuk menjaga manusia dari benda-benda yang
asing bagi tubuh manusia. Pada sistem imun ada istilah yang disebut Imunitas.
Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh kita atau resistensi tubuh kita terhadap
suatu penyakit. Jadi sistem imun pada tubuh kita mempunyai imunitas terhadap
Fungsi sistem imun sendiri ada 3, yaitu 1) melindungi tubuh dari invasi
Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan
a. Genetik
b. Umur
Hipofungsi sistim imun pd bayi mudah infeksi, pada orang tua autoimun &
kanker. Usia juga mempengaruhi system imun, pada saat usia balita dan anak-
anak systemimun belum matang di usia muda dan system imun akan menjadi
c. Metabolik
d. Stres
f. Olahraga berlebihan
g. Tidur
sitokin
Secara garis besar, kurangnya konsentrasi dan daya ingat bisa saja di pengaruhi
oleh beberapa faktor termasuk penambahan usia, pengaruh gaya hidup, kondisi
lainnya. Selain itu gaya hidup bagi perokok dapat mengakibatkan penurunan
tingkat konsentrasi atau daya ingat akibat dari zat-zat yang terkandung dalam
b. Mudah lelah
Setiap kali kita menghirup asap rokok, kita menghancurkan beberapa alveoli
(kantung udara paru-paru) secara permanen. Hasilnya, cepat merasa lelah dan
yang membutuhkan pernapasan baik, seperti olah raga, atletik, menari, dan
dianjurlkan untuk melakukan berbagai olah raga yang sifatnya rutin untuk
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak
dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada
perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Selain penyakit strok dapat juga
konsentrasi bahkan sering mengalami sakit gigi dan napsu mankan meningkat
d. Mudah stres
nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari
2.6. Remaja
2.6.1. Pengertian
Remaja Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang
berarti to grow atau to grow maturity. Banyak tokoh yang memberikan definisi
tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 2010) mendefinisikan remaja sebagai
periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Olds (2011)
transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada
umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan
Masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 18 tahun. masa remaja akhir
(16 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Gullota
karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan
Menurut Monks (2011), batasan usia remaja adalah antara usia 12 tahun
hingga usia 21 tahun. Monks membagi masa remaja menjadi tiga fase, yaitu:
puber adalah fase dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari
makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Masa puber adalah suatu tahap dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok di RW 3 Dusun I Kelurahan
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian ini
tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok di RW 3 Dusun I Kelurahan Air
27
28
3.4.1. Lokasi
Waktu penelitian ini akan direncanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2017.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah responden adalah yang
133 orang
3.1.1. Sampel
sampling sebanyak 133 orang. untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian
Rumus :
N
n=
1 + N (d)²
133
n=
1 + 133 (d)²
133
n=
1 + 133 (0,1)
29
133
n=
1 + 1,33
133
n=
2,33
n = 57 orang
Keterangan :
N : besar populasi
n : besar sampel primigravida
d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,1)
1. Inklusi
Langkat
2. Ekslusi
Langkat
penelitian
30
Definisi
Variabel Alat ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel
Independen
Konsentrasi Keadaan ingatan Kuesioner Diukur menggunakan Interval
dan daya yang menurun nilai median dengan
ingat akibat dari nilai :
berbagai zat yang a. Baik (Jika nilai 3-
ada didalam 4)
rokok b. Tidak Baik (Jika
nilai 0-2)
Dependen
Rokok Batang silinder Lembaran Diukur menggunakan Interval
yang dibuat Kuesioner nilai median dengan
menggunakan nilai
kertas yang diisi a. Perokok Berat
dengan (jika nilai jawaban
menggunakan 7-10)
daun tembakau b. Sering Merokok
dan bahan-bahan (Jika nilai
lainnya jawaban 4-6)
c. Kadang Merokok
(Jika nilai
jawaban 0-3)
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yaitu dari
telah diisi dikumpulkan dan dicek kelengkapannya oleh peneliti untuk diolah dan
dianalisa. Data primer meliputi karakteristik responden, yaitu umur, jenis kelamin,
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi melalui
1.8.1 Perokok
dari 10 pertanyaan tentang alasan merokok, jenis rokok yang dikonsumsi, jumlah
rokok yang dihisap dalam satu hari dan tempat jika merokok dimana jika jawaban
32
Ya diberi skor 1 dan bila tidak diberi skor 0, sehingga total maksimal adalah 10
a. Baik = 6 – 10
kuesioner yang diajukan kepada responden tentang konsentrasi dan daya ingat
dengan jumlah pertanyaan 4 buah. Dimana jika jawaban Ya diberi skor 1 dan
bila tidak diberi skor 0, sehingga total maksimal adalah 4 dan skor minimum
a. Baik, bila responden bisa menjawab benar 3-4 dengan total skor ≥ 50% dari
total skor
b. Tidak Baik , bila responden bisa menjawab benar 0-2 dengan total skor ≤50 %
jawaban Ya diberi skor 1 dan bila tidak diberi skor 0, sehingga total maksimal
adalah 3 dan skor minimum adalah 0. Total skor dikategorikan menjadi 2 yaitu :
a. Baik, bila responden bisa menjawab benar 2-3 dengan total skor ≥ 50% dari
total skor
b. Tidak Baik, bila responden bisa menjawab benar 0-1 dengan total skor ≤50 %
dengan jumlah pertanyaan 4 buah. Dimana jika jawaban Ya diberi skor 1 dan
bila tidak diberi skor 0, sehingga total maksimal adalah 4 dan skor minimum
a. Baik, bila responden bisa menjawab benar 3-4 dengan total skor ≥ 50% dari
total skor
b. Tidak Baik , bila responden bisa menjawab benar 0-2 dengan total skor ≤50 %
yang diajukan kepada responden tentang mudah stres dengan jumlah pertanyaan
4 buah. Dimana jika jawaban Ya diberi skor 1 dan bila tidak diberi skor 0,
sehingga total maksimal adalah 4 dan skor minimum adalah 0. Total skor
a. Baik, bila responden bisa menjawab benar 3-4 dengan total skor ≥ 50% dari
total skor
b. Tidak Baik , bila responden bisa menjawab benar 0-2 dengan total skor ≤50 %
Likert.
Alpha. Teknik ini bertujuan untuk menguji apakah tiap item atau butir pertanyaan
dalam kuesioner benar-benar dapat mengukur faktor yang akan diukur dan
konsisten menyatakan hasil ukur. Pernyataan dalam kuesioner akan disebut valid
atau relibel, jika nilai korelasi atau alpha pertanyaan tersebut lebih besar dari nilai
tabel dalam hal ini adalah jumlah sampel. Pada kasus uji relibilitas dan validitas
dalam penelitian ini jumlah sampel (n) = 10 orang dan besarnya df dapat dihitung
mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok. Uji
Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
menggunakan metode Cronbach,s Alpha, yaitu menganalisis alat ukur dari satu
kali pengukuran, dengan ketentuan jika nilai r-alpha = 7.993 > r-tabel 0.631 =
Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh dan
Pada tahap ini peneliti menentukan jumlah skor dalam penelitian ini dengan
menggunakan skala yang terkait dengan cara jumlah jawaban yang benar
Pada tahap ini jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti
dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk
tabel-tabel.
mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok di
penelitian yang diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawaban dari responden di
ubah menjadi data kuantitatif berupa skor nilai, lalu data yang telah terkumpul
distribusi frekuensi.
b. Analisa bivariat adalah suatu tabel yang menggambarkan penyajian data dari
ingat, mudah lelah, timbulya berbagai penyakit, mudah stres) dengan variabel
informed consent tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon
Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden,
3. Confidential (Kerahasiaan)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
gambaran umum responden berdasarkan umur, jenis kelamin dan pekerjaan orang
Kelurahan Air Hitam Kabupaten Langkat tahun 2017 akan disajikan dalam bentuk
Karakteristik f %
Umur
1 < 12 tahun 8 14
2 13-16 tahun 28 49
3 >16 tahun 21 37
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 56 98
2 Perempuan 1 2
Pekerjaan Orangtua
1 Petani 12 21
39
2 Wiraswasata 22 39
3 Karyawan 19 33
4 PNS 4 7
Jumlah 57 100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat dari umur responden mayoritas umur
38
13-16 tahun sebanyak 28 orang (49%) dan minoritas umur < 12 tahun sebanyak 8
orang (14%). Dilihat dari jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 56 orang
a. Baik 40 70
b. Tidak Baik 17 30
Total 57 100
Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat bahwa konsentrasi daya ingat dari 57
b. Tidak Baik 29 51
Total 57 100
Total 57 100
41
Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa timbul berbagai penyakit dari
Total 57 100
4.2.5. Merokok
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi tentang merokok pada anak remaja di RW
3 Dusun I Kelurahan Air Hitam Kabupaten Langkat tahun
2017
c. Kadang-kadang Merokok 8 14
42
Total 57 100
Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa anak remaja merokok dari 57
orang mayoritas perokok berat sebanyak 29 orang (51%) dan minoritas kadang-
Tabel 4.6. Pengaruh penuruan konsentrasi daya ingat pada remaja akibat
merokok di RW 3 Dusun I Kelurahan Air Hitam Kabupaten
Langkat tahun 2017
Merokok
Konsentrasi Kadang- Total
daya ingat Perokok Sering Sig
Kadang
Berat Merokok
Merokok
n % n % n % N %
1. Baik 24 42 9 16 7 12 40 70
0,009
2. Tidak Baik 5 9 11 19 1 2 17 30
Jumlah 29 51 20 35 8 14 57 100
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa konsentrasi daya ingat remaja
bahwa ada pengaruh penuruan konsentrasi daya ingat pada remaja akibat merokok
dimana nilai p.value = 10,049 pada df = 2 dimana Sig < α (0,007 < 0,05). Jadi
Merokok
Mudah lelah Kadang- Total
Perokok Sering Sig
Kadang
Berat Merokok
Merokok
n % n % n % N %
1. Baik 17 30 5 9 6 10 28 49
0,009
2. Tidak Baik 12 21 15 26 2 13 29 51
Jumlah 29 51 20 35, 8 23 57 100
44
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa mudah lelah remaja yang
perokok berat sebanyak 17 orang (29%) dan minoritas sering merokok sebanyak 5
orang (9%). Sementara mudah lelah remaja yang mengatakan tidak baik sebanyak
bahwa ada pengaruh penuruan mudah lelah pada remaja akibat merokok dimana
nilai p.value = 7,847 pada df = 2 dimana Sig < α (0,009 < 0,05). Jadi variabel
Merokok
Timbul Kadang- Total
berbagai Perokok Sering Sig
Kadang
penyakit Berat Merokok
Merokok
n % n % n % N %
45
1. Baik 23 40 8 14 5 9 36 63
0,007
2. Tidak Baik 6 10 12 21 3 5 21 36
Jumlah 29 50 20 35 8 14 57 100
pada remaja yang mengatakan baik sebanyak 36 orang dimana merokok mayoritas
bahwa ada pengaruh penuruan timbul berbagai penyakit pada remaja akibat
merokok dimana nilai p.value = 7,863 pada df = 2 dimana Sig < α (0,007 <
atau ada pengaruh penuruan timbul berbagai penyakit pada remaja akibat
Merokok
Mudah stress Kadang- Total
Perokok Sering Sig
Kadang
Berat Merokok
Merokok
n % n % n % n %
1. Baik 23 49 8 14 7 12 38 67
0,002
2. Tidak Baik 6 11 12 21 1 2 19 33
Jumlah 29 5 20 35 8 14 57 100
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa mudah stres pada remaja
sebanyak 7 orang (12%). Sementara mudah stres pada remaja yang mengatakan
bahwa ada pengaruh mudah stres pada remaja akibat merokok dimana nilai
p.value = 10,049 pada df = 2 dimana Sig < α (0,002 < 0,05). Jadi variabel
mudah stres pada remaja akibat merokok di RW 3 Dusun I Kelurahan Air Hitam
No Variabel Sig α
1 Daya Ingat 0,009 0,05
2 Mudah lelah 0,009 0,05
47
mudah stres diperoleh 0,002 maka variabel bebas signifikan dengan variabel
terikat, dimana Ho diterima karena sig 0,002 > 0,05 maka layak untuk dilakukan
uji berikutnya melihat factor yang mana yang paling mempengaruhi dari empat
variable bebas.
(Overall Test), Kedua pengujian parsial (Partial Test), ketiga dengan uji
Tabel 4.10 Hasil Analisis Multivariat melalui Uji Overall Test tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan daya tahan
tubuh pada anak remaja akibat merokok
Chi-square df Sig
Step 1 Step 27.921 1 .000
Block 27.921 1 .000
Model 27.921 1 .000
27,921 dengan sig 0,000 (model) dengan tingkat keyakinan 95 persen, ada
minimal satu variabel bebas yang berpengaruh pada variabel terikat. Sehingga
Tabel 4.11 Hasil Analisis Multivariat melalui Uji Partial Test tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan daya tahan
tubuh pada anak remaja akibat
Konsentrasi daya ingat, Mudah Lelah, Timbul penyakit dan mudah stres, ,
mempengaruhi akibat rokok atau variabel X1, X2, X3, dan X4, mempengaruhi
variabel Y. Hal ini sesuai dengan data sebelumnya yang menyatakan bahwa
minimal ada satu variabel X yang signifikan. Berdasarkan tingkat keyakinan 95%,
49
dapat disimpulkan bahwa variabel mudah stres diperoleh 0,002 maka variabel
bebas signifikan dengan variabel terikat, dimana Ho diterima karena sig 0,002 >
0,05.
berikut :
Tabel menujukan bahwa nilai sig = 0,247 yang berarti lebih dari 0,05
Maka disimpulkan bahwa model regresi logistik yang digunakan telah cukup
BAB V
PEMBAHASAN
yang kurang baik terhadap pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di otak.
Sehingga aliran oksigen ke otak juga akan berkurang. Amnesia adalah kondisi
terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau fungsional.
Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak, akibat trauma atau penyakit, dan
zat-zat berbahaya.
bahwa ada pengaruh penuruan konsentrasi daya ingat pada remaja akibat merokok
dimana nilai p.value = 10,049 pada df = 2 dimana Sig < α (0,007 < 0,05). Jadi
panjang pada perokok yaitu ingatan perokok ketika di tes sambil merokok lebih
berkonsentrasi saat tidak merokok karena pengaruh nikotin yang telah membuat
kecanduan. Tapi hal ini akan berlalu dan kesehatan mental akan segera membaik
seiring berkurangnya pengaruh buruk nikotin pada tubuh. Merokok sangat tidak
baik dan berbahaya bagi kesehatan. Riset menyebutkan bahwa merokok dapat
52
kesulitan untuk stabil bernapas. Atau lebih tepat dikatakan lebih cepat lelah. Hal
itu disebabkan dampak negatif dari kandungan rokok yang menghambat proses
di paru-paru tertutup yang disebabkan oleh flak yang ditimbulkan akibat merokok.
perokok berat sebanyak 17 orang (30%) dan minoritas sering merokok sebanyak 5
orang (9%). Sementara mudah lelah remaja yang mengatakan tidak baik sebanyak
bahwa ada pengaruh penuruan mudah lelah pada remaja akibat merokok dimana
nilai p.value = 7,847 pada df = 2 dimana Sig < α (0,020 < 0,05). Jadi variabel
Hasil penelitian ini didukung oleh teori Bustan (2013) dimana dengan
aliran darah menjadi kurang. Oksigen pun digantikan oleh asap yang berasal dari
rokok. Padahal oksigen sangat penting bagi kesehatan dan aktivitas tubuh.
Penurunan oksigen dapat menyebabkan kelelahan karena bagian tubuh tidak dapat
beroperasi dengan baik. Ketika arteri, vena dan kapiler lemah, hal ini pun menjadi
jauh lebih berat bagi darah untuk beredar ke seluruh tubuh. Aliran darah yang
terganggu dapat mengakibatkan kelelahan. Kondisi ini bisa terjadi karena organ-
penyerapan oksigen yang kurang. Hemoglobin atau sel darah merah mengalami
aktivitas apapun, bisa jadi tidak mampu mengikat oksigen. Maka bisa terjadi
sesak napas, selain itu perokok bisa kekurangan kalsium. Olahraga berguna untuk
membuat paru-paru menjadi elastis, melatih bernapas panjang sehingga flak yang
ada dapat terbuka dan jarang-jarang menempel, dan yang berbahaya adalah
kandungan yang terdapat dalam rokok yaitu tar yang juga berbahaya pada saluran
Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan para perokok , tapi juga bisa
merugikan orang sekitarnya (perokok pasif). Rokok dan asapnya diketahui bisa
menyebabkan berbagai macam penyakit. Pada umumnya tidak ada satu pun organ
didalam tubuh yang tidak berpengaruh oleh asap rokok, karenanya hampir semua
bagian tubuh rusak oleh rokok. Hal ini karena didalam satu batang rokok
bahwa ada pengaruh penuruan timbul berbagai penyakit pada remaja akibat
merokok dimana nilai p.value = 7,863 pada df = 2 dimana Sig < α (0,020 <
atau ada pengaruh penuruan timbul berbagai penyakit pada remaja akibat
Hasil penelitian ini didukung oleh teori Prasadja (2012), bahaya rokok
pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak
di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah dan membuat penyempitan
pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung. Jantung harus bekerja
lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada.
Penyakit lain bahwa kanker paru-paru sudah lama dikaitkan dengan bahaya rokok,
yang juga dapat menyebabkan terhadap kanker lain seperti dari mulut, kotak suara
kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan kanker darah.
kebiasaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup atau life style ini
menarik sebagai suatu masalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor risiko
dari suatu penyakit tidak menular. Hasil studi menunjukkan bahwa perokok berat
telah memulai kebiasaannya ini sejak berusia belasan tahun, dan hampir tidak ada
perokok berat yang baru memulai merokok pada saat dewasa. Karena itulah, masa
remaja sering kali dianggap masa kritis yang menentukan apakah nantinya kita
menjadi perokok atau bukan. Efek langsung yang dialami oleh orang yang
merokok misalnya: aktivitas otak dan sistem saraf yang mula-mula meningkat lalu
tekanan darah dan denyut jantung, menurunnya aliran darah ke anggota badan
seperti jari-jari tangan dan kaki, pusing, mual, mata berair, asam lambung
Merokok sendiri juga termasuk strategi pereda stress yang buruk karena
perokok yang menyadari bahwa dirinya memiliki masalah keuangan, namun tetap
membeli rokok hanya karena ingin menghindari masalah yang dihadapinya. Pada
akhirnya perokok hanya akan tetap mengalami stress dengan terus merokok.
sebanyak 7 orang (12%). Sementara mudah stres pada remaja yang mengatakan
bahwa ada pengaruh mudah stres pada remaja akibat merokok dimana nilai
p.value = 10,049 pada df = 2 dimana Sig < α (0,007 < 0,05). Jadi variabel
mudah stres pada remaja akibat merokok di RW 3 Dusun I Kelurahan Air Hitam
Nikotin dalam rokok mencapai otak dalam waktu kurang dari 10 detik.
otak. Dopamin adalah zat kimia yang membuat seseorang senang dalam tubuh
manusia yang menenangkan saraf dan membantu tenag. Ini memberi efek
otot-otot.
faktor seperti genetik, lingkungan sosial, dan kesehatan. Pada orang-orang yang
depresi, proporsi ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada populasi pada umumnya
yang hanya terdapat 20% indvidu dewasa mengalami depresi. Kejadian depresi
juga lebih mungkin dialami oleh perokok perempuan dan pada kelompok usia
yang lebih muda. Sebagian besar perokok yang menyadari bahwa ia mengalami
mempengaruhi neurotransmitter. Hal ini akan mengubah cara di mana sel-sel otak
perubahan untuk sementara waktu, setelah itu kembali ke keadaan normal. Jadi,
sekali efek nikotin luntur, dapat memperburuk suasana hati, dan ingin mengisap
rokok lagi untuk mengembalikan kadar nikotin dan menenangkan suasana hati.
58
nikotin dalam darah, yang memiliki efek berbahaya pada kesehatan secara
lainnya, yang meliputi racun dan karsinogen potensial yang memiliki efek buruk
pada tubuh.
Hasil uji multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Besarnya risiko
confidence interval (CI) didapatkan hasil bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok di
RW 3 Dusun I Kelurahan Air Hitam Kabupaten Langkat tahun 2017. Dari tabel
4.11 dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan variabel independen yang diduga
mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok
terdapat satu subvariabel (mudah stres) yang paling berpengaruh terhadap rokok
dengan p value 0,003 < 0,05. Nilai OR terbesar yang diperoleh adalah variabel
mudah lelah yaitu 4,083 artinya mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh pada
anak remaja akibat merokok mempunyai peluang 4,08 kali menyebabkan adanya
tubuh dalam melawan agen infeksi. Hal ini dapat dikarenakan kerusakan organ
dan komponen imunitas yang tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh
terhadap daya tahan tubuh salah satunya adalah dengan memicu kondisi autoimun
59
dimana kandungan racun karsinogen dan tar menyebabkan tubuh menjadi kurang
efektif melawan infeksi. Sistem imun yang melemah juga berbahaya karena dapat
Penelitian ini didukung oleh teori Tirtosastro (2012), dimana rongga mulut
sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok dimana mulut
Temperatur rokok pada bibir adalah 30 0C, sedangkan ujung rokok yang terbakar
bersuhu 900 0C. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga
dan mengurangi pengeluaran ludah. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan
bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok beresiko besar terinfeksi
tidak merokok.
meminimalisir efek merokok terhadap daya tahan tubuh saat sedang mencoba
D adalah komponen penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh, Olah raga
yang aktif dapat menggerakan dan membantu transport oksigen yang bermanfaat
tahan tubuh menjadi lebih parah. Saat seorang berhenti merokok, sebagian besar
tersebut tidak terserang penyakit infeksi yang serius seperti pneumonia dan
terdapat dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut
dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak
pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan sekitarnya juga terhadap
infeksi.
tubuh dalam melawan agen infeksi. Hal ini dapat dikarenakan kerusakan organ
dan komponen imunitas yang tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh
BAB VI
6.1. Kesimpulan
a. Diketahui penurunan daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok
e. Ada penurunda pengaruh penuruan daya tahan tubuh pada anak remaja
Langkat tahun 2017 dimana nilai p.value = 10,049 pada df = 2 dimana Sig
Kelurahan Air Hitam Kabupaten Langkat tahun 2017 dimana nilai p.value
dimana nilai p.value = 7,863 pada df = 2 dimana Sig < α (0,020 < 0,05).
6.2. Saran
Perlu adanya kegiatan promotif dan preventif pada siswa sekolah menengah
mengenai rokok dan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok dengan lebih selekti
b. Bagi Pendidikan
Bertilik dari hasil penelitian diharapkan bahaya rokok tetap menjadi salah satu
rokok.
c. Bagi Responden/masyarakat
negatif bagi kesehatan fisik juga memberikan dampak negatif bagi fungsi
DAFTAR PUSTAKA
Coligan JE, Bierer BE, Margulies DH, Shevach EM, Strober W. (2015). Culture
For Mitogen-induced Proliferation of peripheral Blood Mononuclear
Cells. Dalam: Text-book Short Protocolsin Immunology. Published by
John Wiley& Sons, Inc.
Eriani. K. 2016. Pengaruh rokok terhadap penurunan daya tahan tubuh pada anak
remaja. Jurnal Unand.Ac.Id 2016; Vol. I No 2 : 278-280.
Kalra R, Singh SP, Savage SM, Finch GL and Mohan L. Effects of Cigarette
Smoke on Immune Response: Chronic Exposure to Cigarette Smoke
Impairs Antigen-Mediated Signaling in T Cells and Depletes IP3-Sensitive
Ca+ Stores.Society for Experimental Biology andMedicine 2015; Vol.293,
Issue 1, 166-171.
65
Kent, L. T. 2014. What Effects Does Smoking Have on Exercise. New York :
McGraw-Hill.20013;128-42.
Rahmadi, A., Yuniar Lestari, Yenita. 2013. Pengaruh rokok terhadap penurunan
daya tahan tubuh pada Siswa SMP di Kota Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2013; 2(1)
Sheung PNg, Steinets BG, Lasano SG, and Zelikoff. Hormonal Changes
Accompanying Cigarette Smoke-Induced Preterm Births in a Mouse
Model. Experimental Biology and Medicine, 2016;231(8): 1403-1409.
Tirtosastro, S., Murdiyati, A.S. 2012. Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok.
Buletin Tanaman Tembakau, Serat, dan Minyak Industri 2(1)., pp. 33 – 43.
66
Lampiran 1
AYU SINTIA
Saya mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Putra Abadi Langkat-
Stabat yang akan melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang
mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh pada anak remaja akibat merokok di
RW 3 dusun I kelurahan Air Hitam Kabupaten langkat tahun 2017
Peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang anda berikan
dengan menyimpan data yang anda berikan pada tempat yang aman.
67
Tanggal,………………………2017
Peneliti Responden
KUESIONER
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan cara menuliskan jawaban pada
pertanyaan yang bertanda titik atau memberikan tanda checklist ( √ ) pada
kolom jawaban yang disediakan.
2. Jawablah pernyataan berikut dengan jujur.
3. Dimohon kepada responden untuk mengisi semua jawaban.
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Kode Responden :
2. Inisial Responden :
3. Umur : a. < 12 tahun
b 13- 16
c. > 16 tahun
4. Pekerjaan Orang Tua : a. Petani
b. Wiraswasata
c. Karyawan
d. PNS
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
68
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1 Apakah anda sering/pernah merokok ?
Apakah yang menawarkan saudara rokok
2
pertamakali keluarga ?
3 Apakah saudara suka merokok di luar rumah ?
Apakah saudara dalam satu hari bias
4
menghabiskan 10 batang rokok ?
5 Apakah saudara suka jenis rokok filter ?
6 Apakah sampai sekarang masih merokok?
Apakah sadara sudah ada lebih dari 1 tahun
7
merokok ?
Apakah umur dibawah 12 tahun saudara sudah
8
merokok?
Apakah ketika kamu menhadapi masalah langsung
9
merokok?
Apakah iklan di TV atau masmedia lain dapat
10
memicu saudara merokok?
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
ii. Konsentrasi dan daya ingat
Apakah saudara dapat mengingat apa yang saudara
1
baca
Apakah saudara mampu mengingat ketika saudara
2
mendengarkan pelajaran
69
KUESIONER
Petunjuk Pengisian:
4. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan cara menuliskan jawaban pada
pertanyaan yang bertanda titik atau memberikan tanda checklist ( √ ) pada
kolom jawaban yang disediakan.
5. Jawablah pernyataan berikut dengan jujur.
6. Dimohon kepada responden untuk mengisi semua jawaban.
I. IDENTITAS RESPONDEN
6. Kode Responden :
7. Inisial Responden :
8. Pekerjaan Orang Tua :
9. Usia :
10. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
14. Seberapa besar pengaruh iklan dalam memotivasi kamu untuk merokok?
a. Besar sekali b. Biasa saja