Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPPER

PERALATAN DIAKNOSTIK LANJUT

Dosen :
Sri NurHayati, ST, M.Pd

Nama : Annisa Erizkika


NIM : 17232026

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA JAKARTA


Jl. Raya Kalimalang Blok E No. 4 C/D Duren Sawit
Jakarta Timur
BEDSIDE MONITOR

1. Pengertian dan Fungsi Bedside Monitor


Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien,
berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus
menerus.

2. Parameter Bedside Monitor


Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien
monitor. Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter, maka yang
dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa
dilakukan oleh pasien monitor tersebut.
Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa,
parameter itu antara lain adalah :
a. EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG
ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam satu
menit.
b. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit
c. Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
d. Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
e. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.
3. Jenis Bedside Monitor
a. Pasien Monitor Vital Sign
Monitor ini bersifat pemeriksaan stándar, yaitu pemeriksaan ECG,
Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah /
SpO2.
b. Pasien Monitor 5 Parameter
Pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi, Tekanan darah
atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2, dan Temperatur.
c. Pasien Monitor 7 Parameter
Pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena ada satu parameter
tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu “ECG, Respirasi, Tekanan darah
atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen dalam darah / Saturasi darah
/ SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure)
pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2)
yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien.

 Nama lain dari Bedside Monitor adalah:


- Cardiorespiratory Monitors
- Apnea Alarms dan repiration monitor
- Patient Monitor

 Komponen Alat
- Preamplifier
- Modul elektrode dan pasien kabel
- Parameter sesuai kebutuhan
- Monitor
Blok Diagram Bedside Monitor DAN
Prinsip Kerja

4. Prinsip Kerja
Power supply board fungsinya untuk:
-Penyearah dan filter input tegangan AC
-Penstabil dan menghasilkan tegangan DC untuk semua rangkaian
-Baterai charger
-Menghasilkan perintah power fail ke main board
-Memilih ON/OFF DC power supply dari front panel
-Mematikan DC power supply, jika terjadi kerusakan pada power

 LCD DISPLAY:
Menghasilkan gambar bagi tampilan sinyal-sinyal hasil pengukuran yang telah diolah dan
didapatkan dari main prosessor board.

 BACKLIGTH:
Tampilan bagi belakang layar dua tegangan anoda (200 v dan 6 KV), heater current
kontrol grid voltage, arus katoda.

 MAIN PROSESSOR BOARD


Fungsinya untuk, afirmware programed microcomputer, system timing, interface, pada
rangkaian lainnya seperti display monitor, spiker front-end dan keyboard, alarm, recorder
serta interface pada keluaran dan mini recorder.
 KEYPAD
Fungsinya keypad board adalah untuk mengetik dan mengisi data-data pasien yang
sedang diperiksa dan memberikan perintah-perintah untuk melakukan program yang akan
dilakukan .

 MAIN CONECTOR BOARD


Terdiri dari 3 fungsi blok: ECG/Defib syn, Unity, Auxilary port, Expansion and docking
port.
Auxilary parameter board dibagi dalam 3 daerah operasi utama:
Input channel (2 pressure dan 2 temperatur)
Control dan A/D konversion dari front panel dan semua input channel
(pressure, temperatur, ECG, peripheral pulse dan respiration)

 Hal yang perlu diperhatikan:


- Kebersihan probe
- Grounding
- Aksesoris
- Lakukan pemeliharaan sesuai jadwal
Cara Kerja

a. Lepaskan penutup debu


b. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
c. Hubungkan alat ke terminal pembumian
d. Hubungkan alat ke catu daya
e. Hidupkan alat dengan menekan/mamutas tombol ON/OFF
f. Set rentang nilai (range) untuk temperatur, pulse dan alarm
g. Perhatikan protap pelayanan
h. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
i. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode ke pasien dan pastikan sudah
terhubung dengan baik
j. Lakukan monitoring
k. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave form, pulse, temperatur,
saturasi oksigen (SpO2), NiBP, tekanan hemodinamik
l. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
m. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
n. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
o. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
p. Pastikan bahwa Bedside Monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi
q. Pasang penutup debu
r. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
 Pemantauan Fisik Bedside Monitor

Secara umum pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk peralatan bedside monitor adalah
sebagai berikut:
- chassis / selungkup
- kotak kontak
- terminal pembumian
- kabel daya
- saklar ON/OFF
- sikring
- patient cables
- fitting / connector
- electrode & streps
- control / pengatur
- battery / charger
- indikator / display
- user calibration
- alarm
- audibla signals
-aksesori
-kebersihan alat
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahawa bedside monitor dapat mengukur
tekanan darah, denyut jantung, dan nadi. Kita dapat mengetahui juga cara pengoperasiannya
untuk dalam bidang medis contohnya pengoperasian pada pasien. Dan juga kita dapat mengetahui
cara kerja alat dan blok diagram alat bagai mana cara alat itu bekerja.

Anda mungkin juga menyukai