Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Tugas makalah ini membahas tentang “etika profesi
advokat”
hambatan. Akan tetapi dengan bantuan petunjuk dari dosen yang membawa mata
kuliah ini yaitu Drs.H. Yakub M. Saleh, MM. memudahkan saya untuk
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
Yuriska
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
C. RUMUSAN MASALAH....................................................................... 6
D. TUJUAN PENULISAN......................................................................... 6
E. KEGUNAAN PENULISAN................................................................. 7
A. LANDASAN TEORI............................................................................ 8
B. URAIAN TEORI.................................................................................. 18
A. PENGAMATAN FAKTA.................................................................... 25
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................... 36
B. SARAN................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 38
2
ETIKA PROFESI ADVOKAT
BAB I
PENDAHULUAN
tegas bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Prinsip negara hukum
(equality before the law). Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar juga
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
bermasyarakat dan bernegara, peran dan fungsi advokat sebagai profesi yang
lembaga peradilan dan instansi penegak hukum lainnya seperti polisi, jaksa,
dan hakim.
yang sejahtera, aman, tentram, tertib dan berkeadilan. Sebagai negara hukum,
Republik Indonesia dan Mahkamah Konstitusi yang bebas dari segala campur
3
tangan pengaruh dari luar, oleh karena itu diperluakn adanya profesi advokat
Secara historis Advokat termasuk salah satu profesi yang tertua. Dalam
perjalanannya, profesi ini dinamai sebagai officium nobile yaitu jabatan yang
mulia. Penamaan itu terjadi adalah karena aspek kepercayaan dari pemberi
(RO). Advokat itu merupakan padanan dari kata Advocat (Belanda) yakni
memperoleh gelar meester in de rechten (Mr). Lebih jauh lagi, akar kata itu
berasal dari kata latin “Advocare, Advocator”. Oleh karena itu, tidak
mengherankan kalau hampir disetiap bahsa didunia kata ( istilah) itu dikenal.
martabat dan kehormatan profesi advokat sebagai profesi terhormat dan mulia
(officium mobile), sehingga setiap advokat wajib tunduk dan mematuhi kode
etik tersebut.
4
Dalam pembukaannya, Kode Etik Advokat Indonesia menyatakan bahwa
kode etik tersebut sebagai hukum teretinggi dan menjalankan profesi advokat,
perkara
netral dalam menerapkan hukum. Karena itulah salah satu asas penting
5
advokat sebagai penegak hukum akan menyodorkan asas clemency
Hak dan kewajiban serta larangan bagi advokat telah diatur dalam
Undang-Undang No.18 tahun 2003 tentang advokat, yaitu dalam pasal 14,
pasal 15, pasal 16, pasal 19, pasal 20 , pasal 21 UU No.18 Tahun 2003.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat
D. TUJUAN PENULISAN
Indonesia
6
E. KEGUNAAN PENULISAN
2. Dari segi praktis Hasil penelitian diharapkan ini berguna bagi Advokat dan
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Advokat
Kata advokat secara etimologi berasal dari bahasa latin advocare, yang
walaupun dalam bahasa Inggris semua istilah tersebut secara umum disebut
sebagai lawyer atau ahli hukum. Perbedaan pengertian disini adalah peran yang
diberikan oleh lawyer yang memiliki istilah advokat, pengacara dan penasehat
hukum yang dalam bahasa Inggris disebut trial lawyer atau secara spesifik di
Amerika dikenal dengan istilah attorney al law serta di inggris dikenal istilah
barrister, dan peran yang diberikan oleh lawyer yang menggunakan istilah
konsultan hukum yang di Amerika dikenal dengan istilah counselor at law atau di
8
undangan yang pernah ada sejak masa kolonial hingga sekarang, dapat penulis
bantuan hukum baik dengan bergabung atau tidak dalam satu persekutuan
advokat baik sebagai mata pencaharian atau tidak, yang disebut sebagai
(miskin) ada juga pengacara atau advokat yang bersedia menbela dengan
cara cuma-cuma.
9
Dari beberapa pengertian mengenai Advokat yang telah dikemukakan
oleh para ahli tersebut di atas, dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan
baik bergabung dalam satu persekutuan penasehat hukum atau tidak, sebagai mata
arti memberikan nasehat hukum atau mewakili seorang klien di luar Pengadilan
berdasarkan surat kuasa atau order yang diberikan kepadanya (non litigator),
yang bukan merupakan proses litigasi, sehingga kita sering menemukan firma
Law.
Bab I, Pasal 1 (1) Anggaran dasar AAI yang ditetapkan tanggal 23 Agustus 1991,
Konsultan Hukum. Advokat sebagai nama resmi profesi dalam sistem peradilan
10
Advocaat (Belanda) yakni yang telah resmi diangkat untuk menjelaskan
advokat berasal dari kata latin yang berarti membela. Oleh karena itu tidak
mengherankan bila hampir disetiap bahasa di dunia kata atau istilah itu dikenal.
Namun dalam praktik (sebelum UU. Nomor 18 Tahun 2003) ternyata belum ada
istilah baku untuk sebutan profesi yang dimaksud. Dalam berbagai ketentuan
yang pertama yang secara konseptual melihat bahwa advokat adalah sebagai
“pihak luar” dalam sistem peradilan itu.21 Pada saat yang sama, praktek
2. Jenis Advokat
Dalam undang-undang tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang siapa yang
menjadi Advokat, hanya disebut, Advokat adalah seorang yang memenuai syarat
11
kepetusan M.A No.5/KMA/tanggal 22 juni 1972 tentang pemberian bantuan
hasil hasil keputusan rapat kerja tersbut untuk Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
Tinggi Jawa Tengah dan DIY yang berhubungan dengan hal tersebut. Didalam
Pengadilan:
kuasa wali dari pihak-pihak yang berperan dalam perkara perdata dan yang
Pengadilan Tinggi.
12
3. Secara Insidensil Meraka yang karena sebab-sebab tertentu secara
perkara.
atau klaiennya, sesungguhnya mempunyai landasan hukum yang sangat kuat, baik
yang bersumber mapun dari hukum zaman kolonial maupun setelah masa
13
didalamnya prinsip equality before the law dan acces to legal councel, dalam
hukum positif Indonesia telah diatur secara jelas dan tegas melalui berbagai
b) Pasal 34, menyatakan bahwa: 25 Fakir miskin dan anak terlantar merupakan
No. 18 Tahun 2003), sekalipun sesungguhnya pada saat yang sama ketentuan Bab
secara hukum bahwa advokat juaga bagian dari proses penegakan hukum.
harus ada unsur to enforce. Advokat tidak melakukan dan tidak diharapkan
14
melakukan suatu pemaksaan dalam menjalankan profesinya. Namun
hukum.
a. Tugas Advokat
untuk dilakukan.Tugas advokat berarti sesuatu yang wajib dilakukan oleh advokat
dalam memberikan jasa hukum kepadamasyarakat atau kliennya. Oleh karna itu
profesi advokat tidak sekedar bersifat ekonomis untuk mencari nafkah tetapi
pembelaan kepada semua orang tanpa membedakanlatr belakang ras, warna kulit,
agama, dudaya, sosial, ekonomi, kaya miskin, keyakinan politik, gender dan
ideologi. Di samping itu, tugas advokat dalam memberikan jasa hukum kepada
masyarakat tidak terinci dalam uraian tugas, karena ia bukan pejabat Negara
sebagai pelaksana hukum seperti halnya polisi, jaksa dan hakim. Ia merupakan
15
benteng hukum atau garda keadilan dalam menjalankan fungsinya. Oleh karena
dalam pembelaan.
7) Harus ada kode etik dan peradilan kode etik oleh suatu dewan
kehormatan.
16
yang dicurahkan di dalam pekerjaan itu. Orang yang tidak mampu,
b. Fungsi Advokat
Tugas dan fungsi dalam sebuah pekerjaan atau profesi apapun tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain, karena keduanya merupakan sistem kerja yang
berfungsi:
Indonesia;
martabat advokat;
masyarakat;
17
9) Menangani perkara-perkara sesuai kode etik advokat;
B. URAIAN TEORI
18
Secara normatif, undang-undng Advokat juga menegaskan bahwa peran
sebagai penegak hukum, peran dan fungsi para penegak hukum ini berbeda
satu sama lain. Dalam konsep trias politica tentang pemisahan kekuasaan
negara yang terdiri dari kekuasaan legislatif, yudikatif, dan ekekutif. Penegak
hukum yang terdiri dari hakim, jaksa, polisi memiliki kekuasaan yudikatif
dan eksekutif. Dalam hal ini hakim sebagai penegak hukum yang
menilainya berdasarkan keahlian yang dimiliki dan kode etik profesi. Untuk
itu, dalam kode etik ditentukan adanya ketentuan advokat boleh menolak
menangani perkara yang menurut keahlian yang tidak ada dasar hukumnya,
19
Profesi advokat yang bebas mempunyai arti bahwa dalam menjalankan
inilah yang harus dijamin dan dilindungi oleh UU yaitu UU No.18 tahun
2003 tentang advokat agar jelas status dan kedudukannya dalam masyarakat,
Peran advokat tersebut tidak akan pernah lepas dari masalah penegakan
peranan penting dalam suatu proses penegakan hukum bukan hanya manusia
yang menjadi aparat penegak hukum, namun juga organisasi yang mengatur
Secara sosiologis, ada suatu jenis hukum yang mempunyai daya laku lebih
ternyata tidak sesuai dengan hukum yang nyata yang hidup dalam
20
masyarakat. Berdasar fenomena tersebut, maka peran advokat dalam
perkara
netral dalam menerapkan hukum. Karena itulah salah satu asas penting
penegak hukum, penjaga kekuasaan kehakiman dan sebagai pekrja sosial. Peran
21
mengindahkan etika profesi dan aturan-aturan untuk menjalankan
peradilan.
hanya diartikan sebagai bebas dari pengaruh atau tekanan dari kekuasaan
diartikan sebagai lepas dari pengaruh atau tekanan publik, baik yang
umum yang tidak benar, ancaman dan pengrusakan prasarana dan sarana
mana mestinya.
22
3. Peran Advokat Sebagai Pekerja Sosial
Pekerja sosial dalam hal ini adalah pekerja sosial dibidang hukum.
hukum, tetapi tidak berdaya. Mereka bukan saja tidak berdaya secara
rakyat kecil dan lemah yang memerlukan bantuan, termasuk dari para
pengadilan.
klien dalam mengurus perkara memiliki hak dan kewajiban dalam menjalankan
23
1. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela
perkara yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode
data, dan dokumen lainnya, baik dari instansi Pemerintah maupun pihak lain
perundangundangan.
keturunan, ras, atau latar belakang sosial dan budaya . Advokat wajib
elektronok advokat.
24
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGAMATAN FAKTA
perkara
Hak dan kewajiban advokat diatur dalam undang-undang No.18 Tahun 2003:
dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-
undangan.
25
Pasal 15 : Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela
perkara yang tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi
Pasal 16: Advokat tidak dapat di tuntut, baik secara perdata maupun pidana dalam
data, dan dokumen lainnya, baik dari instansi Pemerintah maupun pihak lain yang
Pasal 18:
Pasal 19:
undang-undang.
26
pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunikasi
elektronik Advokat
Pasal 20:
Hukum
advokat dan hak-hak tersangka dalam kitab undang-undang hukum acara pidana
berkaitan erat dengan penanganan perkara pidana atas diri tersangka, terdakwa.
Advokat tidak bisa lagi dipandang sebagai pelengkap persidangan, sebagai obyek
keliru dan kaku, karena tidak tahu atau tidak mau tahu apa dan bagaimana
advokat.
27
Namun masih ada saja budaya hukum masyarakat tertentu yang alergi
tersangka atau keluarganya, agar tidak perlu didampingi advokat, ini konsep lama
tersangka, terdakwa, bahwa sejak saat ditangkap, ditahan dan disidik wajib
untuk dibela. Karena hukum yang selalu diandalkan netral dan adil, sama rasa
sama rata, namun hukum sering tidak memberikan rasa keadilan dan tidak netral,
hukum seperti belah bambu diangkat sebelah dan diinjak sebelah yang kadang
bagi tersangka, terdakwa azas praduga tak bersalah, namun itu tidak menjamin
dan tidak memadai memberikan harapan hukum yang adil, walaupun azas Itu ada
5 ayat (1) jelas disebutkan “advokat adalah sebagai penegak hukum ” disebutkan
kuat, tidak sekedar sebagai obyek tetapi sebagai subyek bersama para aparak
hukum seperti polisi, jaksa dan hakim pengetahuan hukum cukup, di banding
28
putusan yang adil untuk terdakwa, agar proses pencarian keadilan menjadi
melalui polisi, jaksa dan hakim berhadapan dengan tersangka, terdakwa bersama
advokat, tentu tahu apa hak-hak tersangka dalam KUHAP, janganlah sampai
membela yang salah dan membela yang bayar, bukan yang benar, ketika orang
itu tersandung persoalan hukum dan tidak merasa mendapat pelayanan jasa
hukum yang puas dan atau perkaranya tidak berhasil, penulis adalah advokat dan
pandangan itu, karena masih ada oknum menamakan diri sebagai pembela dan
melakukan profesi sebagai advokat, itu kejahatan dibidang hukum yang harus
ditindaki, itu keliru karena melecehkan profesi advokat, apalagi yang sudah
penasihat hukum, sebab kata pembela dan kata advokat sudah berbeda dari segi
menjadi advokat harus sarjana hukum, magang dua tahun, pernah mendapat
lulus ujian advokat, serta harus memiliki talenta, keberanian dalam arti positif,
integritas kepada penegak hukum lainnya, apalagi sesama advokat dan jangkauan
29
kerja seluruh peradilan di indonesia, pembela tidak harus sarjana hukum yang
Jadi melalui tulisan ini advokat tidak lagi dikatakan sama dengan pembela,
harapan penulis, tidak ada lagi oknum melakukan pekerjaan sebagai advokat dan
tidak lagi dipandang pelengkap dalam persidangan, karena KUHAP dan Undang-
undang advokat tidak menamakan pembela, tetapi pemberi bantuan hukum. Tapi
kita juga tidak perlu pungkiri dan munafik mau kata advokat atau kata pembela,
bila oknum advokat melakukan perbuatan tercela dan merendahkan martabak dan
harga diri seorang advokat, profesi advokat adalah profesi yang mulia dan
terhormat, bila kita mampu memuliakan dan menghormati profesi kita, sebagai
advokat berstatus sebagai penegak hukum, penilaian itu, jadikan saja acuan dan
berpacu membentuk pribadi untuk megoreksi diri dan bercermin pada diri
sendiri, agar berbuat lebih berhati-hati dan menempatkan profesi advokat pada
kedudukannya sebagai penegak hukum dan profesi yang mulia dan terhormat (
officum nobile ).
kode etik, memiliki kebebasan yang didasarkan pada kehormatan dan kepribadian
dan dasi putih sama dengan jaksa dan hakim, menandahkan kita sama kedudukan
masyarakat sendiri yang menilai, bagi kita advokat senantiasa bekerja secara
30
profesional dan sesuai bidang hukum yang menjadi keahlian dalam menangani
perkara. kita menjadikan sumpah atau janji advokat dan kode etik profesi
otonom tidak tergantung kepada yang lain dalam persidangan, advokat harus
menjaga diri dan menahan nafsu agar tidak jatuh atau terpelesek, maka itu
preseden buruk bagi penegakkan hukum kedepan, maka jadilah advokat sebagai
hukum dan keadilan sesuatu yang bisa ditawar-tawar atau warna bisa dirubah-
rubah, advokat memberikan jasa hukum untuk keadilan dan tegaknya hukum di
penegak hukum lainnya, tetapi kita secara personalitas masih kurang memiliki
pula banyak aturan hukum harus dibuat, melalui tulisan ini, ikatan-ikatan,
31
yang berbentuk yayasan pendidikan advokat atau lembaga pendidikan advokat di
pusat, karena kita berharap kedepan, bahwa advokat-advokat yang tua dan tidak
menjalankan lagi profesi sebagai advokat dapat mengabdikan dirinya sebagai guru
Indonesia.
belakang ras, warna kulit, agama, budaya, sosial ekonomi, kaya miskin, keyakinan
politik, gender, dan idiologi. Profesi advokat merupakan profesi yang terhormat
idealisme (seperti nilai keadilan dan kebenaran) dan moralitas yang sangat
tersebut, advokat wajib membela masyarakat dan kliennya tanpa diskriminasi dan
pembedaan perlakuan sesuai dengan asas equality before the law. Advokat
memiliki kedudukan yang penting sebagai pilar dalam penegakan hukum, dalam
penegakan Hak Asasi Manusia, serta memiliki fungsi kontrol untuk menjaga
peradilan agar tetap bersih, jujur, dan adil. Advokat dalam sistem peradilan pidana
juga merupakan bagian atau sub sistem peradilan pidana dan juga merupakan
penegak hukum. Advokat memiliki peranan yang penting dalam peradilan pidana.
32
Bentuk bantuan hukum yang dimaksud oleh Advokat dapat berupa
layanan hukum yang diberikan kepada setiap orang yang membutuhkan yaitu dari
segi perlindungan atas persangkaan hukum yang ditujukan. Perlindungan ini wajib
Terdakwa memiliki hak-hak yang dijamin dalam konstitusi. Sering kali orang
yang tergolong miskin diperlakukan tidak adil dan tidak dapat memperoleh jasa
hukum dan pembelaan (access to legal councel) yang memadai dari Advokat
(penasihat hukum). Pada dasarnya bantuan hukum adalah hak dari orang miskin
yang dapat diperoleh tanpa bayar (pro bono publico) sebagai penjabaran
tentu membutuhkan biaya dan bagaimana mungkin orang yang untuk mencukupi
kebutuhan pokok hidupnya saja tidak mampu, apalagi membayar jasa advokat,
orang atau kelompok orang miskin. Menurut Pasal 22 ayat (1) Undang-undang
keadilan yang tidak mampu”. Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun 2008
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-
Pemerintah No. 83 Tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian
33
Berdasarkan Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia No. 1 Tahun 2010
advokat wajib memberikan bantuan hukum bagi orang atau kelompok orang
miskin.
menyatakan bahwa, “Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan
Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana 6 Bantuan Hukum
juga memberikan definisi yang sama mengenai bantuan hukum. Berdasarkan hal
tersebut dapat diketahui bahwa, bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan
bagi orang atau kelompok orang miskin, sebagaimana diatur dalam pasal 10 huruf
syarat dan tata cara yang ditentukan dalam Undang-Undang ini sampai perkaranya
selesai, kecuali ada alasan yang sah secara hukum. Bantuan hukum merupakan
hak bagi orang atau kelompok orang miskin yang telah diatur dalam berbagai
instrumen internasional dan nasional. Sebagai hak yang diakui secara universal
34
yang merupakan aktualisasi Hak Asasi Manusia dan equality before the law maka,
hak atas bantuan hukum telah dikenal dan diberikan sejak lama. Pengertian
bantuan hukum secara cuma-cuma juga telah diatur secara tegas dalam Pasal 1
angka 3 PP No. 83 Tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian
secara cuma-cuma adalah jasa hukum yang diberikan advokat tanpa menerima
miskin hal ini tentunya akan akan memberikan perlindungan dan hukum dari
hukum yang berkualitas dan bermoral dengan menitikberatkan kepada hak asasi
manusia.
35
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan dengan syarat-syarat yang telah diatur dalam Pasal 3
pekerja sosial. Selain memiliki peranan, Advokat juga memiliki Hak dan
tahun 2003 Tentang Advokat, yang termuat dalam pasal 14 sampai pasal 21
sebagai penegak hukum dan profesi terhormat. Dalam menjalankan fungsi dan
dengan penegak hukum lain seperti polisi, jaksa dan hakim. Kewenagan Advokat
adanya.
36
B. SARAN
Jika kita nantinya sebagai advokat, jadilah seorang advokat yang jujur dan
membela orang yang tidak mampu untuk melawan hukum. Karena sesungguhnya
kita harus saling membantu kepada orang yang membutuhkan dan tidak
sesuai dengan undang-undang No.18 tahun 2003 tentang advokat. Dan selalu
37
DAFTAR PUSTAKA
http://bhp.co.id/2016/08/10/peran-pengacara-dalam-penegakan-hukum/
http://catatanpenailahi.blogspot.com/2014/10/makalah-etika-profesi-hukum-
tentang.html
https://lbhsembilandelapan.wordpress.com/2015/08/14/kewajiban-advokat-
memberikan-bantuan-hukum/)
38