Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh memasang Alat Peraga Kampanye

(APK) dipohon dengan cara dipaku dan diikat

Oleh
Arum Bona Uli Septian Manurung
XI IPS 1

SMA PLUS NEGERI 2 BANYUASIN III

TAHUN AJARAN 2018/2019


Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penelitian yang berjudul
pengaruh memasang alat peraga kampanye (APK) dipohon dengan cara dipakai dan diikat
sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh memasang alat peraga


kampanye dipohon.Aspek-aspek yang akan diungkap dalam penelitian ini antara lain:
Pengertian alat peraga kampanye,bentuk-bentuk alat peraga kampanye,dan peraturan
memasang alat peraga kampanye dan cara memasang baliho pemilu yang benar dan baik.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu


keterlaksanaan penelitian ini,yakni antara lain :

1.Orang tua saya terutama ibu saya yang telah member kesempatan saya untuk melakukan
penelitian ini..

2.Guru pembimbing saya terkhusus guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IPS 1
yaitu Ibu Neny Tryana S.Pd.

3.Semua pihak yang tidak bisa disebut satu persatu.

Akhirnya semoga hasil penelitian ini berguna sebagai bahan masukan bagi para
peserta calon legislative atau para peserta pemilu dalam memasang baliho atau APK yang
benar dan baik.Dengan demikian dapat ditingkatkan efektivitas program di tahun-tahun
berikutnya.

Pangkalan Balai, April 2019

Peneliti

Arum Bona Uli Septian Manurung


Daftar Isi

Halaman judul…………………………………………………………………………….

Kata pengantar……………………………………………………………………………

Daftar isi…………………………………………………………………………………..

Daftar gambar…………………………………………………………………………….

Abstrak…………………………………………………………………………………….

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………..

A. Latar Belakang masalah………………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….

C. Tujuan penelitian………………………………………………………………………...

D. Manfaat penelitian………………………………………………………………………...

Bab II Kajian Pustaka…………………………………………………………………….

A. Alat Peraga Kampanye……………………………………………………………………

B. Bentuk-bentuk alat peraga kampanye……………………………………………………

C. Peraturan tentang pemasangan APK berdasarkan PU No.7 TAHUN 2015…………….

C. Bab III Metedologi Penelitian…………………………………………………………

A.Rancangan penelitian……………………………………………………………………..

B.Waktu dan tempat………………………………………………………………………...

Bab IV Pembahasan………………………………………………………………………..

A. Hasil penelitian……………………………………………………………………………

b. Pembahasan……………………………………………………………………………….

Bab V Kesimpulan dan saran……………………………………………………………..

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….

LAMPIRAN……………………………………………………………………………..
Daftar Gambar
Gambar.1 APK yang diikat di pohon……………………………………………………..

Gambar.2 APK yang dipaku di pohon……………………………………………………


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh memasang alat peraga kampanye
dipohon dengan cara mengikat dan memakunya dipohon.Aspek-aspek yang akan diungkap
dalam penelitian ini antara lain: Pengertian alat peraga kampanye,bentuk-bentuk alat peraga
kampanye,dan peraturan memasang alat peraga kampanye dan cara memasang baliho pemilu
yang benar dan baik.

Objek yang diteliti adalah pemasangan APK yang sembarangan oleh para calon
legislatif. Sampel yang diteliti untuk responden masyarakat adalah 3 orang yang diambil
secara purposive.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut:

 Berdasarkan wawancara pertama pada narasumber pertama,bahwa setiap alat peraga


kampanye yang dibuat memiliki hal yang penting karena untuk lebih mengetahui para
calon-calon dan ada sisi positif dan sisi negatifnya.Sisi positifnya kita lebih
mengetahui tentang para calon-calon dan sisi negatifnya banyaknya sampah atau
baliho yang sudah hancur tidak dibersihkan bahkan dibiarkan.Sebaiknya penempatan
alat peraga kampanye ditempatkan yang baik dan jangan dipaku dipohon atau diikat.
 Berdasarkan wawancara kedua pada narasumber kedua,bahwa alat peraga kampanye
adalah hal yang penting.Tapi bagi dia buat apa banyak-banyak alat peraga kampanye
dibuat akhirnya juga kalah bahkan menjadi sampah lebih baik beri santunan atau
barang sembako bagi masyarakat.
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Indonesia adalah negara yang berbentuk Republik yang dimana wilayahnya luas yaitu
dari Sabang sampai Merauke.Banyak sekali adat istiadat,tari-tarian dan sebagainya yang ada
di Indonesia.Indonesia disebut juga sebagai negara Kepulauan karena Indonesia terdiri dari
berbagai pulau diperkirakan pulau yang ada di Indonesia 17.000 lebih baik yang sudah
terjamah maupun belum terjamah.

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah negara yang padat akan jumlah
penduduknya dimana Indonesia berada di posisi keempat sebagai negara yang akan
penduduk.Penduduk tersebut tersebar di wilayah Indonesia.Indonesia merupakan negara yang
demokrasi yang dimana pemilihan calon legislatif ( DPR,DPRD,DPR RI,DPRD RI),calon
Bupati dan calon Wakil Bupati,calon Wali kota dan Wakil Wali kota,calon Gubernur dan
calon Wakil Gubernur serta calon Presiden dan calon Wakil Presiden dilakukan secara umum
dengan sifat yaitu JURDIL (Jujur dan adil) dan LUBER (Langsung,bebas,rahasia).

Setiap ada pemilihan umum,para calon baik dari legislatif sampai presiden pun
membuat sebuah alat peraga kampanye atau baliho agar mereka lebih dikenal oleh
masyarakat yang akan memilih pada tanggal yang telah ditetapkan oleh KPU ( Komisi
Pemilihan Umum). Seperti tahun ini Indonesia akan mengadakan pemilihan umum yang akan
diadakan pada Rabu,17 April 2019 dimana rakyat Indonesia akan memilih dari calon
DPR,DPR RI,DPD,DPD RI dan calon presiden serta calon wakil presiden.Sejak bulan
November 2018 hingga sekarang sudah banyak sekali baliho yang telah dibuat oleh para
calon dan ada yang sudah rusak tapi hal itu tidak dihiraukan oleh para calon sehingga
menumpuk menadi sampah.

Tahun ini Indonesia salah satunya mengadakan pesta demokrasi yang dimana para
calon legislatif ,calon Bupati dan calon Wakil Bupati,calon Wali kota dan Wakil Wali
kota,calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur serta calon Presiden dan calon Wakil
Presiden membuat sebuah baliho/spanduk yang akan ditempelkan disuatu tempat yang bagi
mereka mudah dilihat dan dijangkau oleh masyarakat yang ingin melihatnya.
Tapi pemasangan APK sekarang terkhusus diwilayah Betung dan sekitarnya banyak
sekali yang tidak benar ada yang dipaku ataupun diikat.Hal itu sangatlah tidak bagus dan
malah merugikan masyarakat yang ada disekitar alat peraga kampanye tersebut.

Oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini karena banyaknya masyarakat yang
mengadu tentang peletakan APK yang tidak tepat pada posisinya contoh ada yang dipaku
dipohon atau diikat dipohon.

Maka dari itu saya selaku penulis ingin meneliti mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Dengan demikian hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna
penyempurnaan pemasangan APK.

B. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari alat peraga kampanye ?

2.Bagaimana bentuk alat peraga kampanye ?

3.Bagaimana pengaruh pemasangan APK yang tidak tepat ?

4.Apa saja peraturan tentang pemasangan APK berdasarkan PU No.7 TAHUN 2015 ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari alat peraga kampanye.

2. Untuk mengetahui bentuk alat peraga kampanye.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemasangan APK yang tidak tepat.

4. Untuk mengetahui peraturan tentang pemasangan APK berdasarkan PU No.7 TAHUN


2015.

D.Manfaat Penelitian

Bagi peneliti : agar lebih tahu tentang pemasangan alat peraga kampanye yang benar.

Bagi masyarakat : agar lebih tahu tentang pemasangan APK yang benar dan bisa lebih bijak
lagi dalam mengatasi masalah hal seperti ini.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Alat Peraga Kampanye


a. Pengertian Alat Peraga Kampanye
Alat peraga adalah suatu alat atau benda yang bisa diserap oleh mata dan panca indra
lainnya dengan tujuan dapat membantu tercapainya tujuan. Alat peraga bertujuan untuk
mengkomunikasikan atau memberikan pesan kepada siapa yang membaca dan melihatnya.
Sedangkan pengertian kampanye adalah alat komunikasi antara perseorangan atau kelompok
dengan tujuan mempengaruhi orang yang mengikuti. Jadi, secara keseluruhan pengertian alat
peraga kampanye adalah suatu alat komunikasi yang berbentuk perseorangan dengan tujuan
mempengaruhi atau memberikan informasi, pesan kepada siapa yang menjadi target dalam
kampanye tersebut.
Alat Peraga kampanye menurut PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) No. 7
Tahun 2015 tentang pencalonan pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakl
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota adalah semua benda atau bentuk lain yang
memuat visi, misi, program, dan, atau informasi lainnya yang dipasang untuk keperluan
Kampanye Pemilu yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Peserta Pemilu dan/atau
calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota tertentu.1 Konten atau isi bahan kampanye tersebut memuat visi, misi, dan program
kandidat atau pasangan kandidat, simbol-simbol, atau tanda gambar pasangan calon. Kata-
kata atau gambar yang dimuat bertujuan mengajak orang memilih kandidat atau pasangan
kandidat tertentu.

B. Bentuk Alat Peraga Kampanye


KPU Provinsi, Kabupaten/Kota memfasilitasi pembuatan alat peraga kampanye terdiri
dari berbagai bentuk diantaranya, yaitu:
a. Baliho adalah alat peraga simbol atau lambang yang terbuat dari kain, kayu/plastik dan
atau sejenisnya untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan, menarik perhatian
umum kepada suatu kegiatan yang dapat dilihat atau dibaca oleh masyarakat.
b. Umbul-umbul adalah alat peraga simbol atau lambang yang terbuat dari kain sedemikian
rupa corak dan ragamnya, untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan, menarik
perhatian umum kepada yang berhubungan dengan suatu kegiatan yang dapat dilihat atau
dibaca oleh masyarakat dan diselenggarakan secara insidental atau sementara.
c. Spanduk adalah alat peraga simbol atau lambang yang terbuat dari kain termasuk kertas
dan plastik untuk memperkenalkan,PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) No. 7 Tahun
2015 tentang pencalonan pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakl Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota menganjurkan atau memujikan, menarik perhatian
umum kepada yang berhubungan dengan suatu kegiatan yang dapat dilihat atau dibaca oleh
masyarakat dan diselenggarakan secara insidental atau sementara.

c. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 tahun 2015 tentang Pemasangan Alat
Peraga Kampanye
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 tahun 2015 yang merupakan perubahan
dari Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 tahun 2013 tentang tentang pencalonan
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota telah mengatur secara jelas tentang makanisme pemasangan alat peraga \
berbunyi sebagai berikut:
1. KPU Provinsi, Kabupaten/Kota memfasilitasi pembuatan dan pemasangan alat peraga
kampanye, yakni:
a. Baliho/billboard/vedeotron paling besar ukuran 4 m x 7 m, paling banyak 5 buah setiap
pasangan calon untuk setiap Kabupaten/Kota.
b. Umbul-umbul paling besar ukuran 5 m x 1,15 m, paling banyak 20 buah setiap pasangan
calon untuk setiap kecamatan.
c. Spanduk paling besar ukuran 1,5 m x 7 m, paling banyak 2 buah setiap pasangan calon
untuk setiap desa atau sebutan lain/kelurahan.

2. Alat peraga kampanye tidak ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat-
tempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan
sekolah), jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, taman dan
pepohonan.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Pada penelitian kali ini, menggunakan metode kualitatif interaktif, dimana peneliti
melakukan wawancara kepada beberapa narasumber dengan cara mengajukan pertanyaan –
pertanyaan sesuai dengan topik yang dibahas.Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan
utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan
keduan menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Metode kualitatif
interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung
dari orang dalam lingkungan alamiahnya.

B. WAKTU DAN TEMPAT


Penelitian ini dilakukan dan dilaksanakan mulai dari hari Jum’at, 5 April 2019 hingga
Minggu,7 April 2019. Pada hari pertama, wawancara dilakukan pada narasumber pertama,
dengan wawancara dilakukan di rumah peneliti (Arum Bona Uli). Untuk hari yang kedua,
wawancara dilakukan pada narasumber kedua, dengan wawancara dilakukan di Gereja
Pantekosta di Indonesia (GPdI Betung) penggembalaan Pdt.D.A Aritonang.
BAB IV
PEMBAHASAN

Peneliti menggunakan metode wawancara sebagai instrument penelitian, dimana


peneliti menginvestigasi tiga narasumber yang merupakan orang tua peneliti (ibu) dan teman
peneliti yaitu Ariel Putri Gemilang.

 Jum’at, 5 April 2019 – Narasumber I

Hasil yang kami dapatkan dari wawancara yang dilakukan oleh salah seorang peneliti yang
dilaksanakan di rumahnya, adalah sebagai berikut :

1. Narasumber pertama, menjelaskan bahwa alat peraga kampanye sangat penting.

2. Ia menjelaskan ada sisi positif dan sisi negatifnya.Sisi positifnya kita lebih mengetahui
tentang para calon-calon dan sisi negatifnya banyaknya sampah atau baliho yang sudah
hancur tidak dibersihkan bahkan dibiarkan.Sebaiknya penempatan alat peraga kampanye
ditempatkan yang baik dan jangan dipaku dipohon atau diikat

 Sabtu, 6 April 2019 – Narasumber II

Hasil yang kami dapatkan dari wawancara kedua kami yang dilakukan oleh peneliti yang
dilaksanakan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI BETUNG) penggembalaan Pdt.D.A
Aritonang ,adalah sebagai berikut:

1. Narasumber kedua, menjelaskan bahwa alat peraga kampanye adalah hal yang penting.

2. Tapi bagi dia buat apa banyak-banyak alat peraga kampanye dibuat akhirnya juga kalah
bahkan menjadi sampah,lebih baik beri santunan atau barang sembako bagi masyarakat.

B.PEMBAHASAN

 Berdasarkan wawancara pertama pada narasumber pertama,bahwa setiap alat peraga


kampanye yang dibuat memiliki hal yang penting karena untuk lebih mengetahui para calon-
calon dan ada sisi positif dan sisi negatifnya.Sisi positifnya kita lebih mengetahui tentang
para calon-calon dan sisi negatifnya banyaknya sampah atau baliho yang sudah hancur tidak
dibersihkan bahkan dibiarkan.Sebaiknya penempatan alat peraga kampanye ditempatkan
yang baik dan jangan dipaku dipohon atau diikat.
 Berdasarkan wawancara kedua pada narasumber kedua,bahwa alat peraga kampanye
adalah hal yang penting.Tapi bagi dia buat apa banyak-banyak alat peraga kampanye dibuat
akhirnya juga kalah bahkan menjadi sampah lebih baik beri santunan atau barang sembako
bagi masyarakat.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Alat peraga adalah suatu alat atau benda yang bisa diserap oleh mata dan panca indra
lainnya dengan tujuan dapat membantu tercapainya tujuan. Alat peraga bertujuan untuk
mengkomunikasikan atau memberikan pesan kepada siapa yang membaca dan
melihatnya.Bentuk-bentuk Alat Peraga Kampanye
a. Baliho
b. Umbul-umbul
c. Spanduk
Setiap alat peraga kampanye yang dibuat memiliki hal yang penting karena untuk
lebih mengetahui para calon-calon dan ada sisi positif dan sisi negatifnya.Sisi positifnya kita
lebih mengetahui tentang para calon-calon dan sisi negatifnya banyaknya sampah atau baliho
yang sudah hancur tidak dibersihkan bahkan dibiarkan.Sebaiknya penempatan alat peraga
kampanye ditempatkan yang baik dan jangan dipaku dipohon atau diikat.

B.Saran

Sebaiknya para calon-calon baik dari tingkat bawah samapai tingkata atas mampu dan
bisa meletakkan baliho atau alat peraga kampanye dengan benar dan rapi demi kenyamanan
masyarakat yang ada sekitar baliho atau alat peraga kampanye tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://infomakalahkuliah.blogspot.com/2012/10.

https://digilib.uinsy.ac.id
LAMPIRAN

Gambar.1 APK yang diikat di pohon Sumber : difoto oleh peneliti

Gambar.2 APK yang dipaku di pohon Sumber : difoto oleh peneliti

Anda mungkin juga menyukai