Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang


diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh
manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan
ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia
dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi
terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil
hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara
bebas dalam skala global. Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya
dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu
memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan
bertambahnya kaum senggang.

Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi
pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan
dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas
berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia
fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk
segala sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan
manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi
disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai ekonomi.
Ekonomi Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja dan
penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai
dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-
usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah
pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.
Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan
politik. Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa.

Teknologi industri sekala besar pada era globalisasi semakin pesat bertumbuh, alat-
alat di ciptakan sedemikian rupa untuk mempermudah setiap pekerjaan manusia pada
bidang industri. Namun sebaik-baiknya sebuah alat diciptakan tentu ada kerusakaan yang
mungkin terjadi. Oleh sebab itu pasti diperlukan perawataan- perawatan yang
memungkinkan agar alat industri yang diciptakan terus bekerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI PERAWATAN
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu
istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk
mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk
memperbaiki kerusakan. Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang
penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:
A. Kualitas baik
B. Harga pantas
C. Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
Inti dari tindakan perawatan adalah untuk menentukan tingkat keandalan komponen
kritis. Perhitungan tingkat keandalan ini dilakukan untuk kondisi sebelum dan sesudah
adanya tindakan perawatan pencegahan dalam beberapa waktu, dengan demikian bisa
didapatkan suatu gambaran yang jelas bagaimana suatu sistem perawatan pencegahan
dapat meningkatkan keandalan. Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan
perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

1.1 PERAWATAN YANG DI RENCANAKAN (PLANNED MAINTENANCE)


Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan
(preventif). Selain itu Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang
dilakukan secara terjadwal, umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas
pemeliharaan seperti inspeksi, perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan
dan penyesuaian dilaksanakan. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak terduga
dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas
produksi mengalami kerusakan pada waktu proses produksi. Jadi, semua
fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan (preventive maintenance) akan
Bab II Tinjauan Pustaka
terjamin kontinuitas kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan
yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap
saat. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesinmesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan. Sehingga terjamin kontinuitas kerjanya dan
selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk
setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat. Manfaat preventive
maintenance : memperkecil overhaul ( turun mesin ), mengurangi kemungkinan
kerusakan lain
2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.
Corrective Maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilakukan untuk
mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama waktu preventive
maintenance. Pada umumnya, corrective maintenance bukanlah aktivitas perawatan
yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen mengalami kerusakan
dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah komponen atau sistem ke
kondisi semula.
Corrective maintenance, dikenal sebagai breakdown atau run to failure
maintenance. Pemeliharaan hanya dilakukan setelah peralatan mesin rusak. Bila
strategi pemeliharaan ini digunakan sebagai strategi utama akan menimbulkan
dampak tingginya kegiatan pemeliharaan yang tidak direncanakan dan inventori
part pengganti.
Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Corrective Maintenance
Keuntungan Kerugian
1. Biaya Rendah 1. Biaya yang meningkat apabila terjadi
downtime pada peralatan
2. Jumlah staff lebih sedikit 2. Biaya buruh meningkat terutama bila terjadi
overtime yang dibutuhkan
3. Biaya yang harus dikeluarkan untuk
perbaikan atau pengganti peralatan
4. Penggunaan staff yang tidak efisien
Prosedur pelaksanaan pemeliharaan korektif :
 Informasi kerusakan mesin/peralatan ditulis oleh operator mesin, menggunakan
formulir permintaan pemeliharaan.
 Setelah diisi lengkap dan disetujui oleh coordinator pemesinan, kemudian
disampaikan ke bagian pemeliharaan.
 Berdasarkan laporan tersebut, bagian pemeliharaan melakukan tindakan perbaikan
pada mesin/peralatan.
 Hasil dari pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan korektif ditulis pada
formulir laporan kerja dan kartu perhitungan biaya pemeliharaan.
 Setelah laporan dibuat lengkap dan disetujui oleh penyedia pemeliharaan, laporan
tersebut ditulis kembali ke kartu riwayat mesin untuk didokumentasikan.

1.2 PERAWATAN YANG TIDAK DI RENCANAKAN (UNPLANNED


MAINTENANCE)
Perawatan tidak terencana ini membahas mengenai perawatan darurat dimana
perawatan ini merupakan salah satu cara perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya
sehingga biasanya hal ini dilakukan saat mesin atau peralatan tersebut mengalami
kegagalan atau kerusakan yang tidak terduga dan harus segera diperbaiki untuk mencegah
akibat yang lebih serius lagi. Salah satu contoh perawatan tidak terencana adalah
emergency maintenance. Emergency maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang harus
segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Misal :
a. Breakdown Maintenance ( Perawatan setelah terjadi kerusakan )
Adalah pemeliharaan yang dilakukan sebagai tindakan untuk mengambalikan
kondisi normal suatu mesin / peralatan setelah mengalami kegagalan fungsi yang
mengakibatkan peralatan tersebut berhenti beroperasi ( dilakukan ketika terjadi
kerusakan pada komponen peralatan ). Dalam hal ini harus disiapkan suku cadang,
alat -alat, dan tenaga kerjanya.
b. Emergency Maintenance ( Perawatan Darurat )
Adalah pemeliharaan yang dilakukan apabila mesin mati sama sekali karena
terjadinya kerusakan atau kelainan yang menyebabkan mesin tidak dapat
dioperasikan. Perawatan ini tidak direncanakan sebelumnya dan perbaikannya
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya akibat yang lebih serius. Contoh : korosi.
1.3 CONTOH–CONTOH JENIS PERAWATAN
Perawatan Direncanakan
1.1 Perawatan Preventif
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi
terhindar dari kerusakan. Perawatan preventif di bagi menjadi dua yaitu perawatan
pada saat shutdown dan running.
Contoh perawatan preventif pada saat shutdown adalah pembersihan oli
filter dan cooler pada pompa, pemberian pelumas pada pompa dan regenerasi resin
pada softener. Sedangkan contoh perawatan preventif pada saat running adalah
memeriksa baut-baut pondasi, membersihkan packing mesin dan area sekitarnya,
mengukur tingkat kebisingan mesin, dan memeriksa output atau keluaran dari alat.
1.2 Perawatan Korektif
Perewatan korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi
rancangan agar peralatan menjadi lebih baik. Perawatan korektif di bagi menjadi
dua yaitu perawatan pada saat breakdown dan shutdown.
Contoh perawatan korektif pada saat breakdown adalah mengganti bearing
pada pompa, memastikan impeler pompa tidak terganjal benda asing dan
memastikan coupling penghubung antara poros pompa dan poros penghubung
terpasang dengan baik. Sedangkan contoh perawatan korektif pada saat shutdown
adalah melakukan penggantian komponen kecil seperti baut, pengecekan kondisi
impeler pada pompa dan pengecekan kondisi bearing apakah masih layak pakai
atau tidak.
2. Perawatan Tidak Direncanakan
Perawatan tidak direncanakan adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera
dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Perawatan
tidak direncanakan biasa disebut dengan perawatan darurat.
Contoh perawatan darurat adalah melakukan overhaul yaitu pemeriksaan
dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas
sehingga mencapai standar yang dapat diterima, melakukan pemeriksaan pada
bahan baku yang masuk pada alat dan melakukan pemeriksaan kelistrikan pada
suatu alat, ketidakstabilan akan berpengaruh pada sistem kerja suatu alat.

Anda mungkin juga menyukai