Pelapisan logam secara listrik electroplating adalah elektro deposisi pelapisan (coating)
logam melekat ke elektroda untuk menjaga substrat dengan memberikan permukaan dengan
sifat dan dimensi berbeda dari pada logam basisnya tersebut. (Anton J. H dan Tomijiro K. 1995)
Karena itu tujuan pelapisan logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk meningkatkan
sifat teknis, mekanis dari suatu logam, melindungi logam dari korosi, dan memperindah
tampilan (decorative) (Gautama, 2009).
Korosi didefinsikan sebagai peristiwa penurunan mutu logam atau paduan logam akibat
reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Dampak korosi meliputi :dampak ekonomi dan
dampak Sosial.
Dampak ekonomi antara lain :
1. Kerugian produuksi selama slm idle
2. Biaya perawatan tinggi.
3. Effisiensi berkurang
4. Kontaminasi yg mempengaruhi produk
5. Overdesign
Dampak Sosial antara lain :
1. Kehidupan.
2. Safety/ keamanan
Bagaimana Korosi terjadi :
1. Korosi (Perkaratan) merupakan reaksi redoks spontan antar logam dengan zat
Pengendalian Korosi
1. Pengendalian Korosi Melalui Pengubahan lingkungan
a. lingkungan gas (-10 0 C sampai 30 °C)/ udara bebas
- Menurunkan kelembaban relatif (korosi >60 % , laju korosi meningkat > 800%)
2.Inhibitor
a. Anodik :
Meningkatkan laju polarisasi anoda melalui reaksi dengan ion-ion logam yang terkorosi
untuk menghasilkan selaput pasif tipis atau lapisan-lapisan garam.
b. Katodik :
Inhibitor katodik berpengaruh terhadap dua reaksi :
• terhadap reaksi pertama: 2H20 + O2 + 4e- 40H-. Inhibitor akan bereaksi dengan ion
hidroksil untuk mengendapkan senyawa-senyawa tidak dapat larut ke permukaan
katoda
dan karena itu menyelimuti katoda dari elektrolit dan mencegah masuknya oksigen.
(garam
seng, magnesium, - kaIsium , polifosfat )
• terhadap reaksi kedua: 2H+ + 2e- 2H. Inhibitor akan membentuk selapis hidrogen
absorbsi padapermukaan katoda (garam-garam arsenikum, bismuth)
Bahan Percobaan :
1. NaOH padat (butiran)
2. Air
Alat Percobaan :
1. Gelas Ukur
2. labu ukur
3. kaca arloji
4. timbangan magnetic
5. bak air
6. gayung
7. panci ukuran sedang
Metodologi Percobaan :
1. Membuat larutan NaOH 1 N 10 % (menimbang NaOH, larutan kedalam 1 Lair
dalam labu ukur, larutan NaOH 1 L larutan dalam air sampai 10 L kedalam bak
air)
2. Menyiapkan panci sedang
Perhitungan :
NaOH e = 1 karena OH- = 1
M = n.e
M = 1.1
M=1
M = n/V
1 = n/1 L
n = 1 mol
n = massa NaOH/Mr
1 mol = massa NaOH/ 40 gram
Massa NaOH = 1mol x 40 gram
Massa NaOH = 40 gram (ditimbang 40 gram larutan dalam air 1 L dalam labu ukur
dan
kocok sampai NaOH larut, kemudian tambahkan air sampai 10 L, kemudia tuang
NaOH 1
N ( 10%) kedalam bak air)
Hasil Foto
PEMBAHASAN
Dapat dilihat foto sebelum perendaman panci terlihat ada langes (angus) dibagian
bawah dan samping serta memiliiki karat. Di dalam foto sesudah perendaman selama 4 jam
terlihat panci bagian bawah dan samping bersih dari langes (angus). Hal ini terjadi karena
ion OH- bereaksi dengan langes (yang mengandung karbon ) sehingga lapisan langes terurai
kedalam ion-ion Na+ dan OH- sehingga air perendaman menjadi keruh. Ion OH- juga
menguraikan karat yang semula terbentuk dari lingkungan berair yang kemudian
teroksidasi dengan senyawa O2 pada pH asam dengan NaOH yang mengandung pH basa.
Ion H+ akan mengurai menjadi gas H2 sehingga dalam larutan perendaman terbentuk busabusa.
Ion Na+ yang merupakan golongan alkali dapat membersihkan karat dan langes
seperti yang telah dijelaskan diatas.
PERCOBAAN CHEMICAL CLEANING SITRUN
Nama Percobaan :
Prendaman panci dengan sitrun selama 9 jam.
Bahan Percobaan :
1. Sitrun padat (butiran)
2. Air
Alat Percobaan :
1. Gelas Ukur
2. labu ukur
3. kaca arloji
4. timbangan magnetic
5. bak air
6. gayung
7. panci ukuran sedang
Metodologi Percobaan :
1. Membuat larutan Sitrun, dengan cara masukan sitrun secukupnya ke dalam air
sebanyak 9 L
2. Menyiapkan panci sedang
3. Merendam panci sedang dalam larutan sitrun
4. Membersihkan panci yang telah direndam dengan cara digosok dengan sikat
Hasil Foto
PEMBAHASAN
Dapat dilihat foto sebelum perendaman dan sesudah perendaman tidak ada perubahan
yang berarti dari panci karena kepingan karat dan langes tidak berkurang ataupun rontok. Hal
ini mungkin disebabkan karena waktu perendaman kurang lama. Selain itu PH sitrun yang
asam malah menambah proses perkaratan karena bereaksi dengan karat yang sudah ada dalam
panci tersebut.
PEMBUATAN WATER COOLANT
Komposisi :
3. bahan pencegah timbulnya deposit keraka atau karat : senawa phosphat, Nitrat, Borat,
Benzoat,silikat dsb