Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kemampuan menalar menyebabkan manusia sebagai satu-satunya
makhluk yang mampu mengembangkan pengetahuan secara terus-menerus dan
dengan sungguh-sungguh. Manusia mengembangkan pengetahuannya untuk
mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Manusia
memikirkan hal-hal baru, menjelajah dunia baru, karena manusia hidup bukan
sekedar untuk kelangsungan hidup, namun lebih dari itu. Manusia
mengambangkan kebudayaan yang memberikan makna kepada kehidupannya.
Manusia harus memanusiakan diri dalam hidupnya. Dengan demikian manusia
memiliki tujuan tertentu yang lebih tinggi dari sekedar kelangsungan hidupnya.
Dengan pengetahuan inilah manusia menjadi makhluk yang multidimensi dan
unik di muka bumi ini.
Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Untuk dapat
menghargai suatu ilmu, misalnya ilmu keperawatan atau kesehatan masyarakat
maka kita harus mengerti hakikat ilmu itu sebenarnya. Pengertian yang mendalam
terhadap hakikat ilmu yang kita pelajari, akan mampu meningkatkan apresiasi kita
serta membuka mata kita terhadap berbagai kekurangan yang ada padanya.
Ners dan profesi kesehatan lainnya yang terlalu mendewa-dewakan
ilmunya sebagai satu satunya sumber kebenaran biasanya tidak mengetahui
hakikat ilmu itu sendiri yang sebenarnya. Sebaliknya, siapapun yang
memalingkan muka dari hakikat ilmu yang dikuasainya, maka mereka tidak mau
melihat kenyataan betapa ilmu-ilmu itu telah membentuk peradaban modern
seperti apa yang kita jumpai di Negara-negara maju sekarang ini. Kepicikan
seperti itu kemungkinan besar disebabkan karena mereka berpaling dan kurang
mengenal hakikat ilmu yang dipelajari dan dikuasainya itu yang sebenarnya.
Meskipun pengetahuan keilmuan yang dikuasainya memang menunjukkan
kebenaran, namun kebenaran ilmu bukanlah satu-satunya kebenaran dalam
kehidupan praktik. Terdapat berbagai sumber kebenaran lain yang memperkaya
khasanah kehidupan praktik kesehatan itu, dan semua kebenaran itu mempunyai
manfaat, asal diletakkan pada tempatnya yang layak. Kehidupan dalam praktik
kesehatan professional cukup kompleks untuk dianalisis hanya dari satu jalan
pemikiran. Adalah ketinggian hati (over confidence) atau kesombongan yang tidak
berdasar bila kita beranggapan bahwa ilmulah alpha dan omega dari kebenaran
dalam prantik. Terdapat tempat masing-masing dalam kehidupan praktik-praktik
profesi kesehatan bagi falsafah, seni, agama, dan sebagainya di samping ilmu
yang dikuasai itu sendiri. Semuanya bersifat saling membutuhkan dan saling
mengisi, seperti yang dikatakan Einstein bahwa “ilmu tanpa agama adalah buta,
dan agama tanpa ilmu adalah sesat” (Science without religion is blind, religion
without science is blame). Untuk itulah perlu adanya pula tafsir konstraktual ilmu
keperawatan yang berasal dari premis trasedental atau filsafat ilmu keperawatan.
1.2 Rumusan masalah

1. Apakah definisi dari konsisten, koheren dan korespondensi?


2. Apa hubungan dari konsisten, koheren dan korespondensi?
3. Apakah definisi dari filsafat ilmu?
4. Apakah peran dari filsafat dalam keperawatan?
5. Apa manfaat atau peranan ilmu filsafat dalam ilmu keperawatan?
6. Bagaimana hubungan antara filsafat ilmu dengan keperawatan?
7. Bagaimana implementasi filsafat ilmu dalam ilmu keperawatan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui dari konsisten, koheren dan korespondensi.
2. Untuk menjelaskan hubungan dari konsisten, koheren dan korespondensi.
3. Untuk mengetahui definisi dari filsafat ilmu.
4. Untuk mengetahui peran dari filsafat dalam keperawatan.
5. Untuk mengetahui apa saja manfaat atau peranan ilmu filsafat dalam ilmu
keperawatan.
6. Untuk menjelaskan hubungan antara filsafat ilmu dengan keperawatan.
7. Untuk menjelaskan implementasi filsafat ilmu dalam ilmu keperawatan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis
Dengan di buatnya makalah ini di harapkan dapat menambah kaidah
ilmu dan wawasan untuk penulis tetang ilmu Keperawatan dalam kerangka
filsafat ilmu

2. Bagi pembaca

Dengan di buatnya makalah ini di harapkan akan menambah wawasan


kepada pembaca tentang tetang ilmu Keperawatan dalam kerangka filsafat
ilmu

Anda mungkin juga menyukai