Kel 6-Permen
Kel 6-Permen
Disusun oleh :
SEKOLAH VOKASI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,yang dengan nikmat
sehatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami yang merupakan
mahasiswa Program Keahlian Supervisor Jaminan Mutu Pangan, Sekolah Vokasi Institut
Pertanian Bogor, kelompok Enam dari mata kuliah responsi Teknologi Suplementasi dan
Fortifikasi tentu memiliki berbagai macam kendala dan kekurangan dalam penyusunan makalah
ini dan hanya berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa lah kami dapat melewati berbagai macam
kendala dan hambatan sehingga makalah ini dapat selesai.
Selanjutnya, dengan segala kerendahan hati kami meminta maaf jika terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam makalah ini karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan dari kami sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan agar terciptanya keselarasan ilmu yang
tertuang dalam makalah ini.
Kami selaku penulis dari makalah “Pengolahan Permen Susu dengan Fortifikasi Kalsium” juga
mengucapkan terimakasih kepada keluarga kami yang selalu mengiringi pendidikan kami dengan
doa dan berbagai bantuan, tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada Tim Dosen
Teknologi Suplementasi dan Fortifikasi SekolahVokasi IPB yang telah memberikan kami ilmu
dan pendampingan selama 13 pertemuan sehingga wawasan kami terhadap ilmu yang berkaitan
dengan fortifikasi pangan dapat diimplementasikan dalam bentuk karya tulis makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa menjadi salah satu wadah
untuk sumber informasi dalam bidang Teknologi Pangan dan memberikan manfaatkan bagi
banyak orang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
4.2.3 Pembahasan Metodologi Pembuatan Permen Susu ..................................................... 16
4.2.4 Pembahasan Metode Fortifikasi ................................................................................. 16
4.2.5 Pembahasan Permen susu dengan dan tanpa fortifikasi Kalsium................................. 17
4.2.6 Pembahasan Overage .................................................................................................... 17
BAB V .......................................................................................................................................... 18
PENUTUP..................................................................................................................................... 18
5.1. Kesimpulan......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi(nutrient) ke dalam suatu
bahan pangan. Tujuan utamanya untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang
ditambahkan untuk meningkatkan status gizi suatu populasi. Dalam fortifikasi harus
diperhatikan bahwa peran pokok dari fortifikasi pangan adalah pencegahan detisiensi.
Fortifikasi dilakukan untuk mengurangi masalah kekurangan zat gizi atau memperkaya
asupan zat gizi pada suatu populasi.
Anak-anak merupakan salah satu kelompok yang sering mengalami kekurangan zat gizi,
salah satu nya adalah kekurangan kalsium. Kalsium memiliki dua fungsi penting yaitu
pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium terbesar adalah selama masa kanak-kanak
(masa pertumbuhan), akan tetapi kebutuhan kalsium akan berlanjut hingga masa dewasa.
Ketika tulang terbentuk, tulang baru akan terbentuk juga secara berkelanjutan dan tulang
yang lama akan dirombak . Pembentukan awal tulang yang tidak sempurna akan memicu
terjadinya osteoporosis di masa tua, oleh karena itu pembentukan tulang harus dijaga sejak
dini dengan pemberian kalsium yang cukup pada anak-anak.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan upaya dengan menambah asupan
kalsium melalui produk jajanan yang disukai anak-anak, salah satunya yaitu permen. Hal ini
dikarenakan susu merupakan salah satu sumber kalsium dan dengan diperkaya kalsium
karbonat dapat dijadikan sebagai fortifican untuk produk fortifikasi permen.
1.2 Tujuan
1). Untuk menciptakan produk inovasi yang memiliki manfaat bagi suatu populasi terutama
anak-anak yang sering mengalami kekurangan kalsium serta sebagai upaya untuk
mencegah terjadinya kekurangan kalsium pada anak-anak
2). Untuk mengetahui proses pengolahan permen susu yang difortifikasi kalsium
3). Untuk mengetahui kandungan gizi permen susu dengan fortifikasi kalsium
1
1.3 Rumusan Masalah
1) Mengapa permen susu dipilih sebagai carier dalam pembuatan produk permen susu
dengan fortifikasi kalsium?
2) Bagaimana proses pengolahan permen susu dengan fortifikasi kalsium?
3) Bagaimana kandungan gizi permen susu setelah difortifikasi kalsium?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Permen adalah produk pangan yang banyak digemari dan merupakan salah satu produk
confectionary. Permen atau kembang gula merupakan produk sejenis gula-gula
(confectionary) yang dibuat dengan mendidihkan campuran gula dan air bersama dengan
bahan perwarna dan pemberi rasa sampai mencapai kadar air kira-kira 3% (Arisman, 2014).
Menurut SII (Standar Industri Indonesia), permen atau kembang gula adalah jenis makanan
selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau campuran gula dengan pemanis
lain, dengan atau tanpa pembuatan bahan makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang
diizinkan.
Produk confectionary adalah suatu produk bahan makanan semi basah yang mempunyai
kadar gula tinggi seperti permen dan coklat, mempunyai beberapa bahan selain gula untuk
memodifikasi produknya seperti susu, putih telur, gum, lemak pada buah-buahan, emulsifier,
flavour, kacang, coklat dan lainlain. Semuanya merupakan bahan pelengkap untuk
mencirikan tipe permen dan beberapa bahan lain secara khusus ditambahkan untuk
memengaruhi sifat kimia dan fisika gula selama proses pembuatan permen (Arisman, 2014)
Prinsip pembuatan permen adalah pemanasan untuk menguapkan kelebihan air yang
ditambahkan. Faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan permen adalah lama waktu
memasak adonan yang akan menentukan banyaknya air yang diuapkan untuk mendapatkan
konsistensi produk yang diinginkan. Faktor utama yang menentukan konsistensi produk akhir
adalah konsentrasi gula dalam adonan.
Permen lunak (soft candy) merupakan campuran kristal-kristal gula, sirup glukosa, air,
dan penambahan bahan pembentuk gel yang dapat membentuk gel lunak dan meleleh pada
saat dikunyah di mulut serta bahan tambahan seperti flavour dan zat pewarna. Permen lunak
mempunyai tekstur yang lunak, dapat digigit dan tidak lengket digigi sewaktu dikunyah
(Rianto, 2009). Menurut Standar Nasional Indonesia 3547.2-2008 definisi Soft candy atau
kembang gula lunak adalah jenis makan selingan berbentuk padat, dibuat dari gula dan
campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan
bahan tambahan pangan (BTP) yang diijinkan, bertekstur relatif lunak atau menjadi lunak
jika dikunyah.
3
Tabel Kandungan Gizi Permen per 100 g
Zat Gizi Jumlah
Lemak 29,66 g
Lemak Jenuh 14,23 g
Lemak Tak Jenuh Ganda 0,85 g
Lemak tak jenuh tunggal 13,21 g
Kolesterol 23 mg
Protein 7,65 g
Serat 3,4 g
Karbohidrat 59,4 g
Gula 51,5 g
Sodium 79 mg
Kalium 372 mg
Permen susu dibuat dari susu yang dicampurgula dan bahan lain yang selanjutnya dimasaksampai
mengeras dan menjadi permen. Prosespengolahannya cukup sederhana sehinggadapat dilakukan oleh industri
rumah tangga. Permen susu dibuat dari campuran gula, essens, agar-agar dan susu murni. Gula,
essens, agar-agar serta protein dari susu akan mempengaruhi pembentukankristal dan
perubahan warna menjadi coklat karena reaksi pencoklatan (Maillard reaction).
Susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna. Sebagian besar zat gizi esensial
ada dalam suus, diantaranya hyaitu protein, klsium, fosfor, vitamin A, dan tiamin (vitamin
B1). Susu merupakan sumber kalsium paling baik, karena disamping kadar kalsium yang
tinggi, laktosa didalam susu membantu absorpsi susu didalam saluran cerna (Syarif, 2014).
Tabel Komposisi Mineral Susu Sapi per 100 g bahan
Zat Gizi Jumlah (mg)
Natrium (Na) 55
Kalsium (Ca) 115
Kalium (K) 140
Magnesium (Mg) 11
Fosfor (P) 92
Zat Besi 0,06
Seng (Zn) 0,40
4
Kalsium merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh dan mineral yang paling
banyak terdapat dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa dan hampir
seluruh kalsium didalam tubuh ada dalam tulang yang berperan sentral dalam struktur dan
kekuatan tulang dan gigi. Fungsi kalsium antaralaiin adalah untuk pembentukan tulang dan
gigi, berperan dalam pertumbuhan dan sebagai faktor pembantu dan pengatur reaksi biokimia
dalam tubuh, Pada tulang, kalsium dalam bentuk garam membentuk matriks pada kolagen
protein pada struktur tulang membentuk rangka yang mampu menyangga tubuh serta tempat
bersandarnya otot yang menyebabkan memungkinkan terjadinya gerakan (Lesmana
dkk.,2009)
Sumber utama kalsium dalam makanan terdapat pada susu dan hasil olahannya, seperti
keju atau yoghurt. Sumber kalsium selain susu juga penting untuk memenuhi kebutuhan
kalsium,baik yang berasal dari hewani maupun nabati. Kalsium karbonat (CaCO3)
merupakan bentuk senyawa dari kalsium dan merupakan merupakan komponen utama
cangkang organisme laut, siput, bola arang, mutiara, dan kulit telur. kalsium karbonat yang
ditambahkan ke dalam makanan dapat mencegah defisiensi kalsium bagi orang yang tidak
biasa minum susu sapi.
5
BAB III
METODOLOGI
3.1.2 Bahan
Sukrosa (Gula Pasir)
Air
Susu bubuk full cream
Gelatin
Sirup Glukosa
Kalsium Karbonat
6
3.3 Diagram Alir Proses
Dimasukan Sukrosa,Agar-Agar dan sirup glukosa kedalam susu dan diaduk sampai
homogen
Dimasukan kedalam cetakan ,dan didiamkan dalam suhu 240C selama 12 jam
7
BAB IV
4.1 Hasil
(0.10x
Vitamin
0.10 2.5)/125=0,002 0.0 1.6 0 -
B1 (mg)
(0.80x
Vitamin
0.80 2.5)/125=0.02 0.0 1.4 0 -
B2 (mg)
8
Total Hasil Food
Analysis perhitungan Analysis ALG
Zat Gizi % AKG Regulasi
(tak.saji 2.5 (Regulasi)
g)
(1.00x 2.5)/125= Kurang dari 2% AKG per
Besi (mg) 1.00 0.0 22 0 sajian, dinyatakan sebagai 0%.
0.02
(825.00x Lebih dari 0%, dibulatkan ke
Kalium kelipatan 1% terdekat
825.00 2.5)/125= 16.5 4700 0.4~1
(mg)
16.5
Magnesiu (63.00x 2.5)/125=
63.00 1.3 350 0.1 -
m (mg) 1.26
(480.20x
Fosfor Lebih dari 0%, dibulatkan
480.20 2.5)/125= 9.6 700 1.4 ~1
(mg) kekelipatan 1% terdekat
9.60
(2.00 x 2.5)/125=
Seng (mg) 2.00 0.0 13 0 -
0.04
4.1.2 Tabel Informasi Nilai Gizi Permen Susu dengan Fortifikasi Kalsium
INFORMASI NILAI GIZI/
NUTRITION FACTS
Takaran Saji/ Serving Size : 2.5 g
Jumlah Sajian : 50
JUMLAH PERSAJIAN/ AMOUNT PER SIZE
Energi Total/ Total Energy : 25 kkal
Energi dari lemak/ Energy from Fat : 9 kkal
%AKG*
Lemak Total/ Total Fat 0 g 1%
Lemak Jenuh/ Saturated Fat 0 g
Lemak Trans/ Trans Fat 0 g
Kolesterol/ Cholesterol 1 mg 1%
Karbohidrat Total/ Total Carbohydate 3 g 3%
Serat Pangan/ Dietary Fiber 0 g
Gula 2 g
Protein/ Protein 0 g 1%
Natrium 6 mg 1%
Vitamin A/ Vitamin A 0%
Kalsium/ Calcium 16 mg 0%
Zat besi/ Iron 0%
Fosfor/ Phosphorus 1%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal.
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih
rendah
* Percent Daily Values are based on a 2000 calories diet
your daily values may be higher or lower depend on
your calories diet
9
4.1.3 Hasil Perhitungan Kandungan Nilai Gizi SebelumFortifikasi
(0.80x
Vitamin B2
0.80 2.5)/125=0.02 0.0 1.4 0 -
(mg)
10
Total Hasil Food
Analysis perhitungan Analysis ALG
Zat Gizi % AKG Regulasi
(tak.saji 2.5 (Regulasi)
g)
(825.00x Lebih dari 0%, dibulatkan ke
Kalium kelipatan 1% terdekat
825.00 2.5)/125= 16.5 4700 0.4~1
(mg)
16.5
(63.00x
Magnesium
63.00 2.5)/125= 1.3 350 0.1 -
(mg)
1.26
(480.20x
Lebih dari 0%, dibulatkan
Fosfor (mg) 480.20 2.5)/125= 9.6 700 1.4 ~1
kekelipatan 1% terdekat
9.60
(2.00 x
Seng (mg) 2.00 2.5)/125= 0.0 13 0 -
0.04
4.1.4 Tabel Informasi Nilai Gizi Permen Susu Tanpa Fortifikasi Kalsium
INFORMASI NILAI GIZI/
NUTRITION FACTS
Takaran Saji/ Serving Size : 2.5 g
Jumlah Sajian : 50
JUMLAH PERSAJIAN/ AMOUNT PER SIZE
Energi Total/ Total Energy : 25 kkal
Energi dari lemak/ Energy from Fat : 9 kkal
%AKG*
Lemak Total/ Total Fat 0 g 1%
Lemak Jenuh/ Saturated Fat 0 g
Lemak Trans/ Trans Fat 0 g
Kolesterol/ Cholesterol 1 mg 1%
Karbohidrat Total/ Total Carbohydate 3 g 3%
Serat Pangan/ Dietary Fiber 0 g
Gula 2 g
Protein/ Protein 0 g 1%
Natrium 6 mg 1%
Vitamin A/ Vitamin A 0%
Kalsium/ Calcium 12 mg 0%
Zat besi/ Iron 0%
Fosfor/ Phosphorus 1%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal.
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih
rendah
* Percent Daily Values are based on a 2000 calories diet
your daily values may be higher or lower depend on
your calories diet
11
4.1.5 Hasil Analisis Klaim
Penggol Sesuai
Jenis Tertera
No Klaim -ongan Regulasi /Tidak Alasan
Klaim pada label
Klaim Sesuai
≥ 30% ALG per 100g
Klaim
≥ (2.5g x 30% 1.5 % ALG per
Tinggi Klaim Kandun 1.5 % ALG
1 ALG)/100g per 2.5g Sesuai 2.5g ≥ 0.75 % ALG
Kalsium Gizi gan Zat per 2.5g
≥ 0.75 % ALG per per 2.5g
Gizi
2.5g
≥ 30% ALG per 100g
Klaim
≥ (2.5g x 30% 1.4 % ALG per
Tinggi Klaim Kandun 1.4 % ALG
2 ALG)/100g per 2.5g Sesuai 2.5g ≥ 0.75 % ALG
Fosfor Gizi gan Zat per 2.5g
≥ 0.75 % ALG per per 2.5g
Gizi
2.5g
Kandungan kalsium
produk sebelum
fortifikasi 1,1%
Perbedaan relatif ALG/2.5g dan
kandungan untuk zat sesudah fortifikasi
gizi mikro terhadap 1.5% ALG/2.5g
3 Sesuai
pangan yang ((1.5-1.1)/1.5)*100
dibandingkan paling = 26.7%
sedikit 10% ALG. Perbedaan relatif
dengan produk
sebelum fortifikasi
Fortifikasi Kalsium
≥ 10% yaitu 26.7%.
Klaim Gizi 1,5 % ALG
Perbedaan mutlak
Klaim Perbandingan per 2,5g
sekurang-kurangnya
Zat Gizi
memenuhi persyaratan
”sumber” sebagaimana
ditetapkan dalam
klaim kandungan zat 1.5 % ALG per
gizi. Regulasi sumber Sesuai 2.5g ≥ 0.375 %
kalsium : ALG per 2.5g
≥ 15% ALG per 100g
≥ (2.5g x 15%
ALG)/100g per 2.5g
≥ 0.375 % ALG per
2.5g
12
Fortifikan yang bertahan setelah penyimpanan: 85% - 8.5% = 76.5%
Formulasi awal fortifikan dalam kemasan adalah 50 ppm (declared level)
Jumlah kalsium yang ditambahkan (formulated nutrient level) :
100
𝑥 50𝑝𝑝𝑚 = 𝟔𝟓. 𝟑𝟔 𝐩𝐩𝐦
76.5
15,36 ppm
% 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = 𝑥 100% = 𝟑𝟎, 𝟕𝟐%
50 ppm
13
Kemasan Produk Bagian Depan
14
Tabel Identifikasi Label Kemasan Bagian Belakang
No Keterangan Pada Label
1 Daftar Bahan Yang Susu
Digunakan FullCream,Sukrosa,Air,Sirup
Glukosa,Kalsium
Karbonat,Agar-agar (Gelatin)
2 Tanggal dan Kode Produksi Mei 2019 / 17 1 A
3 Keterangan Lain Terdapat layanan Konsumen
1. Telephone : 0-800-15-
9999
2. Website :
Caramelle.co.id
Terdapat Informasi Nilai Gizi
Terdapat Keterangan Anjuran
Buang Sampahpada
Tempatnya
4.2 Pembahasan
15
osteoporosis. Kebutuhan kalsium pada anak-anak sampai remaja usia 13-14 tahun
sekitar 1200 mg perhari. Sumber kalsium terbagi menjadi dua,yaitu hewani dan
nabati. Sumber kalsium dari hewani antara lain; ikan, udang, susu danproduk olahan
susu (dairy) seperti yogurt, kejudan ice cream, kuning telur, ikan teri, udang rebon,
dan daging sapi (Rustan, 2011).
16
4.2.5 Pembahasan Permen susu dengan dan tanpa fortifikasi Kalsium
Permen susu yang dibuat tanpa penambahan premix CaCO3 akan memiliki
perbedaan kadar kalsium yang lebih rendah dibandingkan dengan permen susu yang
difortifikasi kalsium dengan penambahan premix CaCO3. Hal ini dikarenakan dengan
penambahan premix CaCO3 sebesar 30,6 gram atau dengan konsentrasi 3,06% akan
memberikan perbedaan relatif sebesar 26,7 %AKG sehingga memenuhi klaim
fortifikasi karena melebihi selisih 10%AKG dimana % AKG permen susu sebelum
difortifikasi adalah sebesar 1,1% dan permen susu yang telah difortifikasi sebesar
1,5%. Hal ini dikarenakan penambahan sebesar 3,06% premix CaCO3 telah sesuai
dengan RDA (Recommended Daily Allowance) dimana Penambahan konsentrasi
kalsium karbonat tertinggi sebesar 3,06% yang setara dengan 1,2% kalsium (Lesmana
dkk, 2009). Berdasarkan pengolahan hasil akhir analisis menggunakan aplikasi
Nutrisurvey dan perhitungan %AKG, permen susu yang telah difortifikasi kalsium
selain mendapatkan penambahan kalsium sehingga dapat dinyatakan memenuhi klaim
tinggi kalsium dan difortifikasi kalsium, ternyata juga memenuhi persyaratan klaim
tinggi fosfor. Adapun kandungan fosfor tersebut berasal dari bahan baku susu
fullcream yang digunakan.
17
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbandingan antara kandungan permen susu yang difortifikasi
dengan kalsium dengan yang tidak difortifikasi kalsium maka dapat disimpulkan bahwa
permen difortifikasi dengan CaCO3 secara langsung memberikan kontribusi penambahan
kadar kalsium sehingga memiliki manfaat bagi yang mengkonsumsinya dibandingkan dengan
permen susu yang tidak difortifikasi dengan kalsium. Untuk mendapatkan target fortifikasi
kalsium sebesar 50 ppm sampai dengan dikonsumsi, maka jumlah kalsium yang harus
ditambahkan sebesar 65.36 ppm dengan estimasi kehilangan selama proses 15% dan selama
penyimpanan 10%
Kalsium sangat berperan dalam mempertahankan kekuatan tulang dan gigi sehingga
sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam masa pertumbuhannya, oleh karena itulah fortifikasi
kalsium pada berbagai pangan olahan sangat diperlukan terutama makanan yang umumnya
lebih mudah diterima oleh anak-anak.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penyusunan makalah ini kami menyarankan agar dalam proses
penyusunan makalah ini juga disertakan dengan praktikum pembuatan produk inovasi yang
difortifikasi secara langsung.
18
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana, S.N, Putut, T.I , dan Kusumawati, N. 2009. Pengaruh Penambahan Kalsium
Karbonat Sebagai Fortifikan Kalsium Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik
Permen Jeli Susu. Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Unika Widya Mandala Surabaya. Surabaya.
Rustan,E.2011. Pengaruh Penambahan Kalsium, Asam Folat, Vitamin B12 dan B6 pada Pil
Besi terhadap Kadar Homocystein Plasma Ibu Hamil Anemia. Penelitian Gizi
Makan.Jakarta.
Syarif,I.N.2014. Analisis In Vivo Protein Efisiensi Rasio (per) dan Daya Cerna Protein Pakan
yang ditambahkan Permen Susu Fortifikasi Fero Sulfat dan Feri Sitrat. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
19