BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Palpebra
Palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di
depan kornea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna
untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan
pengeringan bola mata. 1,2,5
2.1.3 Konjungtiva
- Membran Bowman
- Stroma
- Membran Descement
- Endotel
2.1.5 Uvea
Lapis vaskular di dalam bola mata yang terdiri atas iris, badan
siliar, dan koroid. Perdarahan uvea dibedakan antara bagian anterior yang
5
2.2.1 Definisi
2.2.2 Etiologi
2. Acid/asam
Trauma Asam
A. Definisi
B. Patofisiologi
Trauma Basa
A. Definisi
B. Patofisiologi
Gambar 5.Cooked fish eye pada trauma basa yang sudah lanjut
Gambar 6.Kemosis
ini juga untuk menilai patensi dari pembuluh darah limbus (superfisial dan
profunda).7,8,9,10
Klasifikasi yang biasa digunakan untuk menilai gejala klinis dan
prognosis adalah:
1) Klasifikasi Hughes
2) Klasifikasi Thoft
2.2.5 Diagnosis
B. Pemeriksaan Fisik
Reaksi inflamasi bilik mata depan, dalam bentuk flare dan cells.
Temuan ini biasa terjadi pada trauma basa dan berhubungan
dengan penetrasi yang lebih dalam.
Peningkatan tekanan intraokular
Iskemia perilimbus
C. Pemeriksaan Penunjang
-Disrupsi
mukopolisakarida
stroma
4 Derajat kerusakan Lebih ringan karena Lebih berat
hanya di bagian
permukaan
5 Prognosis Lebih baik Lebih Buruk
2.2.6 Penatalaksanaan
e. Suplemen/antioksidan
f. Tindakan pembedahan
C. Fase pemulihan dini (hari ke 7-21)
Jika sampai fase pemulihan akhir reepitelisasi tidak juga sukses, maka
sangat penting untuk dilakukan operasi.
Pembedahan Segera yang sifatnya segera dibutuhkan untuk
revaskularisasi limbus, mengembalikan populasi sel limbus dan
mengembalikan kedudukan forniks. Prosedur berikut dapat digunakan untuk
pembedahan:
Pengembangan kapsul Tenon dan penjahitan limbus bertujuan
untuk mengembalikan vaskularisasi limbus juga mencegah
perkembangan ulkus kornea.
Transplantasi stem sel limbus dari mata pasien yang lain
(autograft) atau dari donor (allograft) bertujuan untuk
mengembalikan epitel kornea menjadi normal.
26
2.2.7 Komplikasi
2.2.8 Prognosis
BAB 3
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA