Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FAAL

ILMU DASAR KEPERAWATAN II

Disusun Oleh

Kelompok 8 (Tutor H)

Khaira Ashfiya Salafi (220110180094)


Anisa Dwi Putri (220110180095)
Ofni Stephany Lumban Raja (220110180096)
Dewi Nurjannah (220110180097)
Fenny Triavila (220110180098)
Dinar Indriani (220110180099)
Moh Iqbal Al Arif (220110180100)
Indah Lestari (220110180101)
Muhammad Rifki Maulana (220110180102)
Cristiva Limbong (220110180103)
Ananda Fairuz M (220110180104)
Ismah Nur Amalia (220110180105)
Alisya Putri Shabrina (220110180106)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
Praktikum III
PENGARUH BERBAGAI PENUTUP TERHADAP PENGUAPAN

I. Hari Tanggal Praktikum


Senin, 29 April 2019.

II. Tempat Praktikum :


Laboratorium Keperawatan Dasar

III. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang evaporasi
2. Dapat mengetahui pengaruh evaporasi dengan menggunakan media yang berbeda
3. Dapat mengetahui perubahan suhu yang terjadi pada setiap percobaan
4. Dapat mengetahui media yang paling baik untuk menghambat evaporasi

IV. Landasan Teori


Evaporasi adalah salah satu komponen siklus hidrologi, yaitu peristiwa menguapnya air
dari permukaan air, tanah,dan bentuk permukaan bukan dari vegetasi lainnya. Evaporasi
merupakan proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau dari bahan
padat yang mengandung air (Lakitan, 1994). Sedangkan menurut Manan dan Suhardianto
(1999), evaporasi (penguapan) adalah perubahan air menjadi uap air. Air yang ada di bumi
bila terjadi proses evaporasi akan hilang ke atmosfer menjadi uap air. Evaporasi dapat terjadi
dari permukaan air bebas seperti bejana berisi air, kolam, waduk, sungai ataupun laut. Proses
evaporasi dapat terjadi pada benda yang mengandung air, lahan yang gundul atau pasir yang
basah.
Lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam zat
pelarut organik non polar, seperti aseton, alkohol, eter, benzena, kloroform dan sebagainya.
Lemak tersusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai lurus, bercabang, atau membentuk
struktur siklis. Lemak esensial merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu seperti
prostaglandin, lemak juga berperan sebagai penyusun membran yang sangat penting untuk
berbagai tugas metabolisme, lemak juga dapat melarutkan berbagai vitamin, yaitu vitamin A,
D, E dan K. (Setiadji, 2007). Menurut Buckle (1987), Lemak dalam tubuh mempunyai
peranan yang penting, karena lemak cadangan yang ada yang ada dalam tubuh dapat
melindungi berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati dan sebagainya. Tidak saja
sebagai isolator, tetapi juga kerusakan fisik yang mungkin terjadi pada waktu kecelakaan.
Lipid terdiri atas lemak dan minyak yang banyak dihasilkan hewan dan tanaman. Lipid
umumnya berupa trigliserida yang merupakan ester asam lemak dan gliserol maupun gugus
senyawa lain/komponen non lipid lain (Buckle, 1987).

V. Alat dan Bahan


Alat
1. Thermometer air.
2. Gelas dengan ukuran 200 ml 3 buah.
3. Kain wool untuk penutup gelas.
4. Panci berisi air dan kompor untuk memasak.
5. Kain tipis dari katun penutup gelas.
Bahan
1. Minyak goreng 100 ml.
2. Air 500 ml.

VI. Cara Kerja


1. Memanaskan 500 ml air hingga mendidih.
2. Memasukkan kedalam ketiga 3 gelas masing-masing sampai berisi 2/3 bagian.
3. Menutup gelas I dengan kain tipis dari katun, menutup gelas II dengan kain wol, dan
pada menambahkan minyak goreng 50 ml pada gelas III.
4. Mengukur suhu masing-masing gelas setiap 15 menit selama 2 jam dan mencatat
hasilnya.

VII. Hasil dan Pembahasan

Suhu Awal: 74oC


Waktu Memanaskan Gelas I Gelas II Gelas III
(kain katun) (kain wol) (minyak)

¼ jam I (15 menit) 53 oC 52 oC 48 oC

¼ jam II (30 menit) 42 oC 41 oC 39 oC

¼ jam III (45 menit) 37 oC 37 oC 35 oC

¼ jam IV (60 menit) 34 oC 33 oC 34 oC

¼ jam V (75 menit) 31 oC 32 oC 31 oC

¼ jam VI (90 menit) 30 oC 30 oC 29 oC

¼ jam VII (105 menit) 30 oC 30 oC 29 oC

¼ jam VIII (120 menit) 30 oC 30 oC 28 oC

TABEL HASIL PRAKTIKUM


Gelas I GELAS II GELAS III

60 53 52
48
50
42 41
39 37 37 35
40 34 33 34
31 32 31 30 30 29 30 30 29 30 30 28
30

20

10

0
¼ jam I ¼ jam II ¼ jam III ¼ jam IV ¼ jam V ¼ jam VI ¼ jam VII ¼ jam VIII

Hasil praktikum menunjukan bahwa panas yang berada di gelas III (ditutupi minyak
goreng) tidak cepat turun karena panas dari air mendidih terhalang oleh lemak (minyak). Pada
tubuh manusia, kulit, jaringan subkutan, terutama lemak di jaringan subkutan bekerjasama
sebagai insolator panas tubuh. Lemak penting karena penyaluran panas disini hanya sepertiga
bila dibandingkan di jaringan lain. Daya penyekatan yang terletak dibawah kulit merupakan
alat yang efektif untuk menjaga suhu inti internal yang normal dan dapat juga memungkinkan
agar suhu kulit dapat mendekati suhu lingkungan karena fungsi lemak dalam tubuh mecegah
penguapan (sesuai dengan teori diatas). Panas pada gelas II (ditutupi kain wol) tidak cepat
hilang seperti panas pada gelas I (ditutupi kain katun). Pakaian dapat mencegah udara keluar
diantara kulit dan rajutan pakaian sehingga aliran udara konveksi berkurang dan panas tetap
terperangkap di dalam. Akibatnya, kecepatan kehilangan panas dari tubuh melalui konduksi
dan konveksi sangat menurun. Karakteristik bahan pakaian dapat menentukan baik tidaknya
suatu pakaian dapat menahan panas yang keluar dari tubuh. Dalam kasus ini, wol merupakan
bahan insulator panas yang baik dibandingkan katun biasa karena wol memiliki sejumlah
kecil kandungan lemak yang telah diketahui sebelumnya merupakan bahan insulator panas
yang baik.

VIII. Kesimpulan
Penggunaan penutup pada proses penguapan akan sangat berpengaruh terhadap banyak
atau sedikitnya panas yang akan dihantarkan ke udara. Karena penutup ini dapat menghalangi
kontak permukaan air dengan udara dari luar yang dingin. Semakin tebal penutupnya maka
pengeluaran panasnya akan semakin lambat.
Minyak juga dapat memperlambat penghantaran panas karena sesuai teori yang ada
bahwa minyak adalah lemak merupakan isolator yang bersifat dapat menyimpan panas. Hal
ini membuktikan bahwa lemak pada tubuh manusia memang berfungsi untuk menyimpan
panas.

IX. Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Gelas berisi air yang ditutup kain katun,


ditambah minyak dan ditutup kain wol.

Gambar 2. Alat dan bahan.


X. Daftar Pustaka
Benyamin Lakitan. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)

Manan dan Suhardianto, 1999. Penelitian Agroklimat dan Pengembangan Database


Sumberdaya Iklim untuk meningkatkan Hasil Pertanian di Sulawesi Tenggara.
Laporan Penelitian. Pusat Penelitan Tanah dan Agroklimat. Bogor. 85 hal.

Setiadji. 2007. Kimia Oraganik. Jember : FTP UNEJ.

Anda mungkin juga menyukai