STANDAR EVALUASI
DISUSUN OLEH :
Jumanto (17504241037)
FAKULTAS TEKNIK
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN
B. Tujuan............................................................................................................. 2
BAB 2. ISI
C. Analisis ........................................................................................................... 7
BAB. 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran…………………………………………………………………….….. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Latar Belakang Observasi
Kami selaku mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta memang secara spesifik di ajarakan atau dituntun
untuk menjadi guru atau tenaga pendididk setelah lulus nantinya. Namun tidak
sepenuhnya harus menjadi tenaga pendidik, bisa juga bekerja di perusahaan,
wirausaha ataupun pekerjaan lainnya. Walaupun tidak diwajibkan untuk menjadi
tenaga kependidikan namun porioritas utamanya adalah sebagai tenaga kependidikan.
Di dalam perkuliahan mahasiswa di didik dan diberi bekal untuk mengajar dan
diberikan pendidikan yang mendorong mahasiswa untuk lebih mengenal dunia
pendidikan khususnya pendidikan SMK jurusan Otomotif. Salah satunya adalah pada
mata kuliah Menejemen pendidikan yang memberikan wawasan tentang bagaimana
situasi pendidikan di SMK. Melalui observasi ini mahasiswa akan mendapatkan
banyak tambahan wawasan dari SMK Otomotif.
Latar belakang dilakukanya observasi mengenai Standart Evaluasi di Jurusan
TKR SMK NEGERI 2 DEPOK ini adalah dari banyaknya SMK jurusan TKR yang
masih belum sesuai standar yang ada. Dan bahkan masih banyak yang asal jalan saja
proses belajar mengajarnya. Maka dari itu observasi ini diadakan untuk memenuhi
tugas mata kuiah Menejemen Pendidikan yang bertujuan melatih soft skill mahasiswa.
Selain itu observasi juga dilakukan untuk meneliti STANDART EVALUASI yang
ada di SMK NEGERI 2 DEPOK jurusan TKR.
1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari observasi ini adalah agar mahasiswa mengetahui sistem
menejemen SMK secara langsung di lapangan. Karena hal yang seperti ini tidak akan
bisa didapatkan dari bangku perkuliahan. Setelah belajar dari penataan menejemen
SMK NEGERI 2 DEPOK maka mahasiswa memiliki gambaran bagaimana
memenejemen suatu SMK dan ilmu ini dapat diterapkan kelak apabila menjadi tenaga
kependidikan.
2. Tujuan Khusus
Adapun berikut tujujan khusus diadakannya observasi ini :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Menenjemen Pendidikan
2. Menambah wawasan mahasiswa
3. Memberikan penilaian hasil observasi kepada SMK NEGERI 2 DEPOK sebagai
bahan evaluasi.
C. BATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dari observasi ini adalah sebagai berikut :
1. Pengambilan data dilakukan di SMK NEGERI 2 DEPOK terletak di Kampung Mrican,
Caturtunggal, Depok, Santren, Caturtunggal, Kec. Depok, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55281
2. Lebih spesifiknya di Jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan) SMK NEGERI 2
DEPOK.
3. Topik observasinya yaitu mengenai Standar Evaluasi di Jurusan TKR SMK NEGERI
2 DEPOK.
2
D. KETERANGAN WAKTU DAN TEMPAT
Observasi ini dilakukan pada :
1. Waktu
Observasi dilakukan pada hari Rabu, 8 Mei 2019.
2. Tempat
Observasi dilakukan di SMK NEGERI 2 DEPOK terletak di Kampung Mrican,
Caturtunggal, Depok, Santren, Caturtunggal, Kec. Depok, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55281
Untuk tempat persisnya adalah di ruang guru yang ada di bengkel praktik Jurusan TKR
SMK NEGERI 2 DEPOK.
3
BAB II
ISI
Pendidikan berasal dari kata dasar didik. Didik berarti pelihara, rawat, latih, ajar,
tuntun, bimbing, dan pimpin. Mendidik adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran,
tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik (KBBI).
4
B. HASIL OBSERVASI
Dari observasi melalui wawancara dan terjun langsung didapatkan hasil sebagai
berikut :
Instrumen yang digunakan untuk mengambil data observasi adalah 5 buah pertanyaan pokok
tentang Standar Evaluasi Pendidikan dan angket isian Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
Sekolah Standar Nasional (SME SSN) Direktorat PSMP 2011. Teknik yang digunakan untuk
observasi adalah wawancara. Berikut adalah data pertanyaan pokok tentang Standar Evaluasi
Pendidikan :
NO Pertanyaan
5
Jawaban Responden
NO Jawaban
1 Evaluasi dilakukan tiap materi pelajaran selesai disampaiakan dimana guru akan
memberikan kuis terhadap peserta didik untuk menilai seberapa paham pesrta didik
menangkap hasil pelajaran dalam pelajaran ini.
a) Soal tertulis
b) Wawancara
c) Praktikum
e) Membuat soal
4 Alat validasi yang digunakan ialah dari media teori penilaian dari guru2 serta untuk
praktikum dimana dikelas 3 dilakukan uji kompetensi oleh pihak TOYOTA dan
Lembaga Sertifikasi Profesi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan dari
hasil tersebut didapatkan piagam sertifikasi dari BNSP
5 Secara umum validitas dari alat evaluasi penilaian dari penilaian teman sejawat atau
oleh guru lain. Setiap tahun alat2 alat diuji dan diperiksa kelayakan oleh pihak
TOYOTA sebelum dilakukan untuk pengujian terhadap peserta didik.
6
6 Setiap akhir tahun atau semester guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan
anget kepada siswa untuk mengisi seberapa puas terhadap metode pembelajran
apakah sudah sesuai belum dengan kondisi siswa saat ini secara bebas dan real.
C. ANALISIS DATA
Ada dua kenyataan pokok yang memperlihatkan taraf validitas suatu ujian, yaitu yang
dipertimbangkan secara rasional dan yang dilihat melalui prosedur empirik. Analisis secara
rasional dapat dilakukan terhadap topik dan bidang yang diujikan, yaitu isi ujian tersebut.
Validitas yang diperolah melalui analisis seperti ini disebut validitas isi (contens validity).
Analisis rasional dapat juga dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dan proses-proses sesuai
dengan konsep tertentu yang seharusnya menjadi isi dari ujian itu, dan hasilnya
disebut validitas konsep atau konstruksi (concept / contruct validity).
Jenis kedua ialah kenyataan validitas yang bersifat empirik dan statistik. Jenis ini diperoleh
dengan memperhatikan hubungan yang ada antara alat (ujian) yang sedang dipelajari dengan
pengukuran atau kenyataan-kenyataan yang lain. Bahan-bahan pembanding ini mungkin
diperoleh bersamaan waktunya dengan waktu penyelenggaraan ujian yang dimaksud mungkin
juga tidak. Untuk validitas jenis empirik ini akan dibicarakan tiga kenyataan validitas yaitu
: validitas pengukuran setara (congruent validity), validitas pengukuran serentak (concurrent
validity) dan validitas ramalan (predictive validity).
7
Gambar skema ilustrasi dari analisis validitas
Alat evaluasi dikatakan memiliki validitas isi jika alat tersebut mampu mengukur
tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Responden
memberikan jawaban terkait proses perancangan alat evaluasi didasarkan pada kajian terhadap
kurikulum, kemudian analisis terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, analisis
indikator ketercapaian Kompetensi Dasar, membuat kisi-kisi soal dan terakhir membuat soal.
Pembuatan soal dilakukan secara sistematis mengacu pada tujuan pembelajaran yang tersebut
dalam kurikulum sampai penjabaran pada tiap indikator kompetensi. Sehingga aspek tujuan
dari setiap mata pelajaran dapat terpenuhi dan mampu mengukur kemampuan siswa sesuai
denga tujuan belajar siswa.
Alat evaluasi dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan
pembelajaran khusus. Untuk mengetahui apakah suatu tes memenuhi syarat-syarat validitas
konstruksi atau tidak maka kita harus membandingkan susunan tes tersebut dengan syarat-
syarat penyusunan tes yang baik. Apabila susunan tes tersebut telah memenuhi syarat-syarat
penyusunan tes, maka tes tersebut memenuhi syarat validitas konstruksi, apabila tidak
memenuhi syarat-syarat penyusunan tes, berarti tidak memenuhi validitas konstruksi.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
Lampiran
10
11