1. Addison disease
• wanita 46 tahun berat badan yang berkurang drastic
• tampak sangat kurus
• rambutnya banyak yang rontok
• sejak 1 bulan yang lalu
• pemeriksaan didapatkan penurunan kadar kortisol, hormone
kelamin, dan aldosterone
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami addison disease
• Gejala Klinis bervariasi dari ringan, sedang sampai berat dan dapat
berakhir dengan kematian
Minggu I
• Demam (meningkat perlahan2 terutama di sore hari)
• Nyeri kepala
• Anoreksia
• Obstipasi
• Atau diare
• Mual muntah
• Rasa tidak enak diperut
• Epistaksis
• Batuk dll
Minggu II
• Gejala-gejala lebih jelas
• Demam
• Bradikardi relatif
• Lidah berselaput
• Hepatosplenomegali
• Meteorismus
• Gangguan mental: somnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis
• Roseola (jarang ditemukan pada orang indonesia)
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan rutin
• Darah perifer lengkap: paling sering leukopeni, dapat normal atau
leukositosis
• Anemia ringan
• Trombositopenia
• LED meningkat
• SGOT dan SGPT meningkat
Uji Widal
• Deteksi antibodi dasarnya rx silang antara antigen S.typhi dengan
antibodi aglutinin
• Aglutinin O = badan kuman, H= flagel kuman, Vi = simpai kuman
Uji Tubex
• Uji semikuantitatif kolorimetrik yang cepat (menit)
• Mendeteksi antibodi anti-S.typhi 09
• Dapat mendeteksi penyakit secara dini (hari ke 4-5 )
• Sensitifitas dan spesifisitas kuat
Skor Interpretasi Keterangan
<2 Negatif Tidak menunjukkan infeksi aktif
3 Borderline Tidak dapat disimpulkan ulang
4-5 Positif Infeksi tifoid aktif
>6 Positif Indikasi kuat infeksi tifoid
Typhidot
• Mendeteksi antibodi IgM dan IgG pada membran luar S typhi
• Hasil positif dapat ditemukan 2-3 hari
• Sensitifitas dan spesifitas baik
• Reinfeksi igG meningkat IgM sulit dideteksi
Uji Dipstick
• Khusus mendeteksi IgM spesifik yang ada pada serum atau WB
• Mudah dan cepat (1 hari)
• Akurat bila pemeriksaan setelah 1 minggu gejala
Kultur darah
• Hasil biakan positif memastikan demam tifoid
• Hasil negatif tidak menyingkirkan
• Dipengaruhi oleh:
• Pemberian antibiiotik
• Volume darah kurang
• Darah mesti langsung dimasukkan ke dalam media empedu
• Riwayat vaksinasi
• Pengambilan darah lebih dari 1 minggu aglutinin meningkat
Penatalaksanaan
• Klinis
• Diare
• Prolaps recti
Jenis cacing
Tata laksana kecacingan
Trematoda
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal
Cestoda
• Albendazol 2x400 mg, 8-30 hari, DOC untuk infeksi cestoda yg
fatal (neurocysticercosis)
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal, DOC untuk
hymenolepiasis dan taeniasis
Nematoda
Leptospirosis ikterik Demam, nyeri kepala, mialgia, ikterik, Darah, LCS (minggu 1)
Fase leptospiremia dan fase gagal ginjal, hipotensi, manifestasi Urin (minggu ke-2)
imun perdarahan, pneumonitis
(sering overlapping) hemorrargik, leukositosis
Diagnosis
• Pemeriksaan Mikroskopik darah/urin mikroskop lapangan terang
• Kultur isolasi darah/cairan serebrospinal selam 10 hari
• Inokulasi hewan
• Isolasi leptospira meliputi inokulasi intraperitoneal pada marmot muda
• Serologi
• Microscopic Agglutination Test (MAT), Macroscopic Agglutination Test (MA
Test), Microcapsule Agglutination Test (MCAT), rapid latex agglutination
assay(RLA assay), enzyme linked immune sorbent essay (ELISA), immuno-
fluorescent antibody test, dan immunoblot
Kriteria Diagnosis
Kriteria WHO oleh Feine
untuk diagnosa
Leptospirosis
Tatalaksana
• Infark miokard akut salah satu dari sindrom coroner akut yang
ditandai dengan nyeri dada khas kardial, menjalar ke lengan kiri,
leher, rahang, dll, nyeri tidak membaik dengan istirahat
Klasifikasi SKA
ESC Guidelines for the management of Acute Coronary Syndrome in patients without
persistent ST Elevation.2011
Nyeri Dada Khas Infark
• Nyeri dada Angina Saat Istirahat (>20 Menit)
• Nyeri dada angina Pertama Kali (de Nuvo) dengan tingkatan CCS III
• Cresendo Angina
• Angina Paska Infark
Elektrokardiografi
Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa mempertimbangkan Saturasi
(IIa-C)
5 Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa mempertimbangkan Saturasi (IIa-C)
Anti Iskemik: NTG spray/tab (I-C), Morfin sulfat 1-5 mg IV dpt diulang setiap 10-30 menit (IIa-B)
5
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014 130
Persangkaan SKA
NEGATIF POSITIF
Diagnostik: Bukan SKA atau Resiko Diagnosis: Definitif atau sangat Terapi NSTEMI
rendah SKA mungkin SKA
141
Blok AV derajat tinggi
• Dasar diagnosis
• Blok AV dengan rasio konduksi 2 : 1
atau lebih.
• Misalnya Blok AV 2 : 1, 3 : 1, 4 : 1,
dsb
142
Blok AV total
• Tak ada gelombang P yang diteruskan
• Harus ada irama lolos, supaya tidak terjadi henti ventrikuler
• Irama lolos :
• Irama lolos penghubung
• (irama idionodal)
• Irama lolos ventrikuler
• (irama idioventrikuler)
Blok AV total
• Pada blok AV total, atria dan ventrikel berdenyut sendiri-
sendiri
Disosiasi AV komplit
• Gambaran EKG : letak gelombang P tak ada hubungan dengan
letak gelombang QRS
A B
Blok AV total, dengan irama lolos penghubung (A), lolos ventrikuler (B)
144
145
• Dari gambaran EKG AV blok derajat 2 tipe 2
12. Furosemide
• wanita 33 tahun sesak setelah melakukan aktivitas
• sering terbangun malam hari karena batuk dan sesak dan baru bisa
tidur dengan 2-3 bantal
• pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/120, nadi 100 x/menit, RR
28x/menit
• pemeriksaan jantung, auskultasi didapatkan gallop dan ronki basah
halus di basal kedua paru dan kedua kaki oedem
• Terapi pilihan pertama ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami CHF (congestive heart
failure)
155
Terapi HF
• Konsep terapi non-obat :
• Dulu mengurangi aktivitas dan bedrest total adalah standar perawatan
pasien
• Sekarang :
• Regular exercise (walking or cycling) direkomendasikan untuk pasien HF stabil kelas I-III
• Dietary sodium (approximately 2 to 3 g of sodium per day)
• restriction of fluid intake (maximum 2 L/day from all sources)
• Berhenti merokok dan minum alkohol
• Revaskularisasi atau transplantasi
156
Terapi HF
• Konsep terapi obat
• Dulu fokus pada lemahnya jantung (digitalis, glikosida), dan diuretik)
• Sekarang status patofisiologi sistemik keseluruhan
157
Algoritma terapi untuk pasien gagal jantung stage A & B menurut ACC/AHA
158
159
Terapi untuk HF tingkat D
• penderita HF advanced (gagal jantung dekompensasi) :
• pasien yang mengalami simptom saat istirahat
• pasien yang bolak-balik hopitalisasi
• pasien yang harus di rs dengan intervensi khusus
• terapi khusus : support sirkulasi mekanik, terapi
inotropik positif secara kontinu, transplantasi kardiak
160
161
162
Jawaban lainnya
• A. spironolactone bukan jenis diuretic kuat untuk kasus CHF
• B. digoxin digitalis, bukan terapi pilihan pertama yang harus
diberikan
• C. captopril bukan terapi pilihan pertama yang harus diberikan,
tujuan pemberian untuk remodeling jantung
• E. verapamil salah satu anti hipertensi, bukan pilihan pertama
pada kasus CHF
13. Anterolateral
• laki-laki 40 tahun nyeri dada menjalar ke rahang dan lengan kiri
• Nyeri dirasakan 20 menit
• muncul saat aktivitas dan berkurang saat istirahat
• Pada EKG ditemukan Q patologis dan elevasi ST di I, aVL, V4-V6
• Lokasi kelainan ?
Lokasi infark
• Pada kasus, terdapat q patologis dan ST elevasi di I, aVL, V4-V6
anterolateral
14. Tunda OAT sampai enzim transaminase
turun 2x normal
• laki-laki 30 tahun gejala TB dan dari hasil pemeriksaan lab
ditemukan juga peningkatan enzim transaminase 5x normal
• Regimen pengobatan yang tepat ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami TB paru
• Silikosis infeksi paru yang disebabkan oleh debu bebas silica, sering
terjadi pada pekerja tambang, drilling, keramik, industry, dll
SILIKOSIS
• Agen : debu silika bebas(free-crystalline silica), (bedakan dengan
silikat !)
• SiO2 , kristal heksagonal (bentuk amorf tak berbahaya)
• Mineral plg banyak di bumi
• Berisiko jika kandungan SiO2 >1%
• Sumber : pasir kwarsa, batu granit, tanah gerabah, dll
• Pekerja berisiko : tambang, drilling, keramik, sand blaster, industri
ampelas/gerinda, pencetakan logam
• Penyakit yang sering menyertai : tbc, penyakit obstruktif paru, kanker
Klinis
• Kasus tak banyak, sering misdiagnosis
• Digolongkan : kronik (simple), berkembang (accelerated) dan akut
• SILIKOSIS KRONIK :
• Setelah terpapar > 20 tahun pada dosis rendah
• Umumnya tanpa keluhan.
• Keluhan (bila ada) : napas pendek dan batuk
• Dapat berkembang menjadi bentuk progresif : progressive massive fibrosis
(pmf)
• Progresif : penurunan fungsi (restriksi), distorsi bronki.
• Komplikasi : kegagalan kardio-respirasi
• Radiologis : egg shell calcification (pengkapuran getah bening hilus)
• SILIKOSIS BERKEMBANG
• Akibat paparan pada dosis tinggi > 5 tahun
• Secara cepat berkembang menjadi pmf
• Keluhan napas pendek muncul lebih awal
• Cepat mengalami hipoksia
• Nodul mengalami konsolidasi membesar > 1 cm
• SILIKOSIS AKUT :
• Akibat paparan dengan dosis sangat tinggi dalam waktu beberapa minggu –
tahun (1 – 3 tahun)
• Pekerja berisiko : sandblaster, flint crusher, keramik
• Keluhan & gejala : sesak, febris, batuk, berat badan turun
• Gejala lain : sering diserta odema paru atau extrinsic allergic alveolitis
Jawaban lainnya
• B. hipersensitivitas pneumonitis peradangan paru yang disebabkan
oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik,
obat)
• C. asma bronkial sesak napas episodic, batuk berdahak yang
memburuk pada malam hari, mengi
• D. bronchitis peradangan pada bronkus, yang ditandai dengan
batuk yang berlangsung kurang dari 3 minggu, disebabkan oleh virus
• E. pneumonia infeksi parenkim paru oleh bakteri, virus, jamur, dll,
gejala : demam tinggi, menggigil, batuk dg dahak yag purulent, sesak,
nyeri dada
17. Pneumonia
• anak perempuan 1 tahun 3 bulan sesak napas sejak kemarin
• didahului batuk selama 1 minggu
• pemeriksaan fisik didapatkan pasien kesadaran menurun, frekuensi
jantung 148x/menit, laju pernapasan 42x/menit, suhu aksila 38.8° C
dengan saturasi oksigen terukur 46%, tekanan darah 110/80 mmHg
• Pemeriksaan paru didapatkan suara krepitasi di kedua lapang paru
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami pneumonia
Pankreatitis akut
Pemeriksaan
• Fisik
• Nyeri tekan epigastrium
• Culens sign
• Turners sign
• Terapi metronidazol
• Terapi pada kasus giardiasis METRONIDAZOL
24. Glomerulonefritis
• laki-laki 19 tahun buang air kecil berwarna kemerahan
• nyeri di daerah pingggang
• pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 90
x/menit, frekuensi napas 16 x/menit, temperatur 37,4°C
• Pemeriksaan fisik diperoleh nyeri ketok ginjal +/+, edem ektremitas
inferior -/-. Hasil urinalisa : protein 2+, eritrosit 12-14 /lp dismorfik,
lekosit 2-3 /lp
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami glomerulonephritis
• Kondisi hiperurisemia > 7,o mg/dl (laki-laki), perempuan > 6,0 mgdl
Etiologi
• Gout merupakan akibat dari akumulasi yang berlebihan asam urat (monosodium
urate crystals) yang selanjutnya terdeposisi di dalam tubuh.
Gout Attack Locations
Manifestasi Klinik
4 tahapan gout (Kelley):
1. Hiperuricemia asimptomatic
2. Artritis gout akut
3. Gout intercritical
4. Gout tophaceous kronik
Hiperuricemia Asimptomatic
• Kadar asam urat meningkat
• Tetapi tidak terdapat gejala arthritis
• Tidak terdapat tophi
• Tidak terdapat batu (calculi)
• 5% akan menjadi gouty arthritis
• Hiperuricemia: asam urat ≥ 7.0 mg/100 mL (pria); ≥ 6.0 mg/100 mL (wanita)
• Jika ► 7.0 mg/100 mL --resiko bantu ginjal gout attack
• Gout biasanya terjadi setelah 20-30 tahun hiperuricemia terus-menerus.
Artritis Gout Akut (1)
• Nyeri hebat arthritis, biasanya monoartikular, dimulai pada malam
hari.
• Nyeri berat/sangat berat terjadi akibat dari respon inflamasi
• Sendi membengkak, merah dan melunak disekitar sendi
• Klien tidak tahan terhadap penakanan oleh sprei atau bantal
sekalipun
• Dapat disertai demam
Artritis Gout Akut (2)
• Durasi serangan mendadak, singkat
• Gejala dapat hilang sendiri 3-10 hari tanpa pengobatan.
• 90% pd sendi jari tangan (metatarsophalangeal)
• Sendi lain: pergelangan kaki (ankle),tarsal, lutut.
• Serangan akut dapat disebabkan oleh trauma minor, pembedahan
atau konsumsi alkohol.
Gout Intercritical
• Setelah serangan akut gout, 7% klien tidak lagi mengalami episode
kedua.
• Kebanyakan akan terjadi serangan lainnya dalam waktu 1 th/dg
interval 10 th
• Serangan kedua adalah berupa polyarticular dan lebih berat, lebih
lama dan disertai demam.
Gout Tophaceous Kronik (1)
• Jika untreatment dpt berkembang menjadi penyakit polyarticular kronik dan
terbentuk tophi
• Tophi terjadi pada kartilago, membran sinovial, dan jaringan lunak
• Jika tophi ulserasi akan tampak isinya berupa kapur yang berwarna putih yang
merupakan kristal asam urat
• Manifestasi lain:
• Disfungsi renal (90%)
• Albuminuria (permulaan)
• Batu ginjal (10-15%)
• Peningkatan kadar trigliserida
• Hipertensi
Gout Tophaceous Kronik (2)
• Pada permulaan tidak ada ketidaknormalan pada pemeriksaan rontgen, tetapi
pada keadaan lanjut terjadi erosi tulang. Ini dapat membantu membedakan gout
dari rheumatoid arthritis.
• Diagnosis mikroskop:visualisasi kristal asam urat yang teradapat di dalam cairan
sinovial dari sendi yang infalamasi
• Sangat penting kultur cairan sinovial untuk mengetahui adanya infeksi.
Obat Antigout
1. Colchicin (colsalide) :
0.5-1 mg setiap hari selama serangan akut
Dilanjutkan pemberiannya 1 mg per jam sampai pasien mengalami mual,
muntah atau diare (stop pemberiannya sebab kadar terapeutik di dalam
darah telah dicapai pemberian maksimum adalah 8-10 tablet)
2. Probenecid (benemid) :
0.5 gr per hari, dengan perlahan ditingkatkan sampai mencapai dosis
total 2-3 gr per hari.
NSAIDs
1. Indomethacin (indocin) :
• dosis bervariasi, maksimum 200 mg per hari.
2. Phenylbutazone (butazolidin) :
• 400-600 mg per hari diberikan dalam dosis terbagi untuk beberapa hari
selama serangan akut
• Kemudian scr bertahap dosis diturunkan setelah 6-8 hari.
3. Allopurinol (zyloprim) :
• 50-100 mg per hari, menurunkan kadar asam urat serum dengan cara
menurunkan pembentukan asam urat;
• Dosis secara bertahap ditingkatkan dengan kenaikan 100 mg setiap 2-4
minggu sampai total dosis sehari 300-600 mg dan asam urat serum berada
pada level normal.
Analgesic & Antipiretik
• Aspirin 600-1000 mg setiap 4 jam.
Jawaban lainnya
• A. rheumatoid arthritis peradangan pada sendi, biasanya simetris,
> 6 minggu, pada sendi kecil, poli arthritis
• B. osteoarthritis peradangan pada sendi, biasanya pada sendi-
sendi besar, mono arthritis
• C. osteomyelitis peradangan pada tulang, terjadi karena adanya
infeksi paling sering bakteri, bisa terjadi di tulang mana saja, gejala:
nyeri, bisa sampai keluar nanah
• E. pseudogout seperti gout, hanya saja penyebabnya bukan Kristal
asam urat
26. Celecoxib
• wanita 78 tahun nyeri pada kedua lutut sejak 3 bulan yang lalu
• Lutut dirasakan sangat nyeri saat digerakaan, apalagi untuk berjalan jauh
atau naik tangga
• lutut akan menjadi kaku pada pagi hari kurang lebih 20 menit
• TD 140/90, nadi 78 kali permenit, RR 18 kali permenit, suhu afebris
• Status lokalis pada kedua lutut didapatkan ROM berkurang dan krepitasi
(+)
• rontgen lutut didapatkan adanya osteofit dan penyempitan celah sendi
• Pasien memiliki riwayat maag yang sering kambuh
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami osteoarthritis
• Klinis
• Petekie, purpura, ekimosis
• Biasanya didahului infeksi 1-2 minggu sebelumnya
• Tidak ada organomegali
Tata laksana
• Steroid (metilprednisolon, prednisone) jika AT < 30000 atau AT <
50000 dengan resiko perdarahan
• IVIG jika mengancam jiwa, atau anak dengan AT < 20000 disertai
perdarahan
Jawaban lainnya
• A. disseminated intravascular coagulation adanya aktivasi sistem
koagulasi sistemik, dimana terjadi penumpukan fibrin dan
menimbulkan thrombus-thrombus mikrovaskuler yang menyebabkan
iskemia dan gangguan organ, akibat aktivasi massif, terjadi
kekurangan faktor koagulasi dan platelet yang menyebabkan
perdarahan
• C. demam berdarah dengue infeksi dengue, demam 1-7 hari,
perdarahan spontan
• D. fixed drug eruption alergi obat, bercak di kulit, yang selalu
muncul di tempat yang sama setiap terkena paparan
• E. leukemia akut keganasan darah, AL tinggi
31. E2V2M3
• laki-laki 25 tahun penurunan kesadaran post KLL 1 jam yang lalu
• luka di kepala sebelah kanan dan kaki kanan
• Saat diperiksa kesadaran, pasien membuka mata, mengerang, dan
fleksi kedua tangannya saat dirangsang dengan nyeri
• TD 120/80, nadi 110 kali permenit, RR 22 kali permenit, suhu afebris
• pemeriksaan didapatkan luka robek dan hematom di regio
temporoparietal kanan dan luka robek di cruris kanan
• CT Scan didapatkan hiperdens di capsula interna dextra
• GCS?
• membuka mata, mengerang, dan fleksi kedua tangannya saat
dirangsang dengan nyeri 2-2-3
32. Intracerebral hematoma
• laki-laki 25 tahun penurunan kesadaran post KLL 1 jam yang lalu
• luka di kepala sebelah kanan dan kaki kanan
• Saat diperiksa kesadaran, pasien membuka mata, mengerang, dan
fleksi kedua tangannya saat dirangsang dengan nyeri
• TD 120/80, nadi 110 kali permenit, RR 22 kali permenit, suhu afebris
• pemeriksaan didapatkan luka robek dan hematom di regio
temporoparietal kanan dan luka robek di cruris kanan
• CT Scan didapatkan hiperdens di capsula interna dextra
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami perdarahan intraserebral
Non Bedah
• Diet tinggi serat • Koagulasi infra merah
• Preparat anti hemmoroid • Diaterapi bipolar
suppositoria • Krioterapi
• Salep anus • Rubber band ligation
• Skleroterapi • Hemorrhoidectomy
• Ligasi
Terapi non operatif
Stadium 1 dan 2 :
• Diit tinggi serat
• Membuat gumpalan isi usus besar, lunak, mempermudah pengeluaran
feces (defekasi) dan mengurangi mengedan.
Stadium 3
• Prolaps hemoroid dimasukkan
• Rendam duduk dengan cairan P.K.
• Lanjut…….
Skleroterapi
• Dengan larutan fenol 5 % dalam minyak nabati disuntikkan
submukosa.
• Tujuan penyuntikkan/skleroterapi untuk membuat jaringan fibrosis.
Pemeriksaan fisik
KELUHAN + SUDAH Inspeksi, palpasi, urinalisis
BERAPA LAMA perkusi PSA
Pemeriksaan penunjang
RPD pada Colok dubur : ukuran, Test Faal ginjal
sal.urogenitalia konsistensi , IPSS
simetris, nodul
Riwayat kesehatan Catatan harian miksi
umum dan fungsi USG (TURS)
seksual
Uroflometri
Obat-obatan
Volume residual urin
Tingkat kebugaran
Colok dubur
• Konsistensi kenyal
• Lobus kanan dan kiri
simetris
• Tidak ada nodul
Rectal Grading
• Stage 0 : prostat teraba < 1cm, berat < 10 gram
• Stage 1 : prostat teraba 1 – 2 cm, berat 10 -25 gram
• Stage 2 : prostat teraba 2 -3 cm, berat 25- 60 gram
• Stage 3 : prostat teraba 3- 4 cm, berat 60 – 100 gram
• Stage 4 : prostat teraba >4 cm, berat >100 gram
Derajat berat hipertropi prostat brdasarkan
gambaran klinis
International
Prostate
Symptom
Score (IPSS)
penatalaksanaan
• Klinis
• Bengkak dan nyeri pada penis
Tata laksana
• Tindakan yang dilakukan pada kasus parafimosis SIRKUMSISI
40. Bakterial vaginosis
• wanita 27 tahun keputihan sejak 1 bulan yang lalu
• Keputihan berwarna abu-abu disertai dengan bau amis
• pemeriksaan penunjang didapatkan adanya clue cell
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami bacterial vaginosis
EDEMA
ANASARCA
HIPERTENSI
Pengelolaan preeklamsia
• Preeklamsia ringan, dengan kriteria diagnosis :
TD =140 / 90 Mm
Proteinuria 300
Hg Setelah 20
Mg / 24 Jam
Minggu Kehamilan
1 + Dipstick Edema
Pengelolaan Preeklamsia Ringan dibagi
menjadi :
Rawat jalan:
• tirah baring
• diet reguler
• vitamin prenatal
• ANC setiap minggu
Terapi Medikamentosa Untuk Konservatif Lama Perawatan 23 Hari, Pemberian Mgso4 Loading
Dose, Pemberian Maturasi Paru 32-34 Minggu Selama 48 Jam, Perawatan Di RS,
Terminasi kehamilan
• Cara persalinan bila tidak inpartu dipertahankan sampai aterm,
bila inpartu diikuti dgn kurva friedmann.
• Jika kala 2 diusahakan pervaginam, kecuali ada indikasi obstetri untuk
SC.
• Aktif, agresif bila UK >37 minggu, kehamilan diakhiri setelah
mendapat medikamentosa untuk stabilisasi ibu.
Terapi Medikamentosa Yang Diberikan
• MRS, tirah baring ke kiri secara intermitten
• infus RL/Ringer dextrose
• pemberian anti kejang MgSO4
• pemberian antihipertensi.
• Syarat: tensi >180/110 atau MAP >126.
• jenis obat : nifedipine 10-20 mg oral diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg
dalam 24 jam.
• Nicardipine : 10 mg dalam 100 cc atau 250 cc RL diberikan secara IV selama 5 menit
bila gagal diulangi dengan dosis 12,5 mg selama 5 menit bila masih gagal dalam
1 jam, diulangi sekali lagi dengan dosis 15 mg selama 5 menit.
• diuretik bila diperlukan, misalnya pada edema paru, edema anasarca
• diet
Eclamsia
• Definisi PEB yang disertai kejang tonik klonik yang diikuti dgn
koma.
PILIHAN 2 :
NIFEDIPINE
PILIHAN 1 :
METILDOPA
• Kejang pada kehamilan disertai dengan hipertensi dan proteinuria
EKLAMPSIA
43. Robekan perineum grade III c
• wanita 25 tahun perdarahan dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu
• Tiga hari sebelumnya pasien baru saja melahirkan dengan bantuan
bidan di rumah
• pemeriksaan fisik didapatkan kontraksi uterus baik, terdapat
robekan pada sfingter ani interna
• Diagnosis ?
44. Hipertensi gestasional
• wanita 22 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 23 minggu untuk kontrol
kehamilan
• hasil pemeriksaan TD 140/90
• Pemeriksaan sebelumnya TD dalam batas normal
• Riwayat hipertensi sebelum hamil tidak ada. Hasil pemeriksaan lab
proteinuria (-)
• Diagnosis ?
• Saat ini pasien mengalami hipertensi gestasional
HIPERTENSI
Pengelolaan preeklamsia
• Preeklamsia ringan, dengan kriteria diagnosis :
TD =140 / 90 Mm
Proteinuria 300
Hg Setelah 20
Mg / 24 Jam
Minggu Kehamilan
1 + Dipstick Edema
Pengelolaan Preeklamsia Ringan dibagi
menjadi :
Rawat jalan:
• tirah baring
• diet reguler
• vitamin prenatal
• ANC setiap minggu
Terapi Medikamentosa Untuk Konservatif Lama Perawatan 23 Hari, Pemberian Mgso4 Loading
Dose, Pemberian Maturasi Paru 32-34 Minggu Selama 48 Jam, Perawatan Di RS,
Terminasi kehamilan
• Cara persalinan bila tidak inpartu dipertahankan sampai aterm,
bila inpartu diikuti dgn kurva friedmann.
• Jika kala 2 diusahakan pervaginam, kecuali ada indikasi obstetri untuk
SC.
• Aktif, agresif bila UK >37 minggu, kehamilan diakhiri setelah
mendapat medikamentosa untuk stabilisasi ibu.
Terapi Medikamentosa Yang Diberikan
• MRS, tirah baring ke kiri secara intermitten
• infus RL/Ringer dextrose
• pemberian anti kejang MgSO4
• pemberian antihipertensi.
• Syarat: tensi >180/110 atau MAP >126.
• jenis obat : nifedipine 10-20 mg oral diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg
dalam 24 jam.
• Nicardipine : 10 mg dalam 100 cc atau 250 cc RL diberikan secara IV selama 5 menit
bila gagal diulangi dengan dosis 12,5 mg selama 5 menit bila masih gagal dalam
1 jam, diulangi sekali lagi dengan dosis 15 mg selama 5 menit.
• diuretik bila diperlukan, misalnya pada edema paru, edema anasarca
• diet
Eclamsia
• Definisi PEB yang disertai kejang tonik klonik yang diikuti dgn
koma.
PILIHAN 2 :
NIFEDIPINE
PILIHAN 1 :
METILDOPA
Jawaban lainnya
• A. hipertensi gestasional hipertensi yang didiagnosa setelah usia
kehamilan 20 minggu, dan tanpa proteinuria
• C. hipertensi kronis hipertensi yang didiagnosa sebelum
kehamilan (riwayat hipertensi sebelumnya) atau sebelum usia gestasi
kurang dari 20 minggu
• D. superimposed preeclampsia hipertensi kronik disertai
proteinuria
• E. eklampsia preeclampsia disertai kejang
46. Bronkiolitis
• anak laki-laki 8 bulan batuk sejak 2 hari yang lalu
• Hasil pemeriksaan fisik RR 50x/mnt, HR 128 x/mnt, T 38,5 C
• Kedua hemithorax simetris, retraksi subkostal (+), perkusi
hipersonor, auskultasi vesikular dengan wheezing pada kedua paru,
terdapat ronki halus pada kedua paru
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami bronkiolitis
• Radiologi
• Gambaran hiperinflasi, infiltrate yang hampir sama dengan gambaran
pneumonia viral/atipikal/aspirasi
Jawaban lainnya
• A. bronchitis peradangan pada bronkus, batuk < 3 minggu
• C. asma bronkial episode sesak napas, riwayat keluarga (+)
• D. Bronkopneumonia gambaran ro adanya konsolidasi pada paru
• E. TB paru skoring TB > 6, batuk lama, keringat malam, status gizi
buruk, riwayat kontak (+)
47. Bronkopneumonia
• bayi 11 bulan sesak napas sejak 2 hari yang lalu
• Keadaan umum bayi rewel, TD 90/60 mmHg, nadi 130 x/mnt
• pemeriksaan fisik ditemukan ronki basah pada semua lapang paru,
wheezing (-), ditemukan retraksi pada intercostal, dan napas cuping
hidung
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami bronkopneumonia
460
Gejala dan tanda umum atau nonspesifik
tuberkulosis anak :
• Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1
bulan dengan penanganan gizi.
• Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal tumbuh dan berat
badan tidak naik dengan adekuat (failure to thrive).
• Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus,
malaria atau ISNA), dapat disertai keringat malam.
• Pembesaran kelenjar limfe superfisial yang tidak sakit dan biasanya
multipel.
• Batuk lama lebih dari 30 hari.
• Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.
461
Gejala dan tanda spesifik sesuai organ yang
terkena :
• TB kulit / skrofuloderma
• TB tulang dan sendi
• Tulang punggung (spondilitis) : gibbus
• Tulang panggul (koksitis) : pincang
• Tulang lutut : pincang dan / bengkak
• Dengan gejala pembengkakan sendi, gibbus, pincang, sulit membungkuk
• TB otak dan saraf
• Meningitis : iritabel, kaku kuduk, muntah – muntah dan kesadaran menurun.
• TB mata
• Conjunctivitis phlyctenularis
• Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi)
• TB organ – organ lainnya
462
Tatalaksana
• Medika Mentosa
• Penataan Gizi
• Lingkungan :
• TB anak tidak menular
• TB dewasa ! (sentrifetal – sentrifugal)
10 – 14 2 tablet 2 tablet
15 – 19 3 tablet 3 tablet
Catatan
20• Bila
– 32 4 sesuaikan
BB > 33 Kg, dosis di tablet dengan tabel 1 (perhatikan
4 tabletdosisi maksimal).
• Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.
• Obat Tidak Boleh diberikan setengah dosis tablet.
• Anak dengan BB antara 9 – 10 diberikan 1 tablet. 466
• Pengobatan pada kasus Tb anak 2 RHZ 4 RH
50. Tetralogy of fallot
• bayi 1 bulan bibir biru sejak lahir, makin biru bila menangis
• Lahir aterm, pervaginam, ditolong bidan langsung menangis tapi
kemudian seluruh badan jadi biru
• Hasil pemeriksaan radiologi didapatkan adanya overriding aorta
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami tetralogy of fallot
• Gejala :
• Sumbatan jalan napas
• No feeding intolerance
• Remisi pada umur 2 tahun
• Pemeriksaan penunjang
• Laringoskopi epiglottis berbentuk omega
• Terapi
• Bila ada sumbatan napas intubasi
Jawaban lainnya
• B. spasme laring spasme pada laring yang sementara dan
menyebabkan sulit untuk bicara atau bernapas
• C. laringotrakeobronkitis disebabkan oleh infeksi virus, gejala :
demam, suara serak, batuk seperti menggonggong
• D. laryngitis akut infeksi pada laring yang disebabkan oleh virus,
bakteri, atau jamur, bisa juga karena vocal abuse, pajanan thd
polutan, GERD, gejala : suara serak atau hilang, nyeri saat menelan
dan berbicara, dll
• E. pneumonia infeksi pada paru yang disebabkan oleh virus,
bakteri, atau jamur, gejala : demam, batuk berdahak, sesak napas
52. Glaukoma sudut tertutup akut
• laki-laki 40 tahun nyeri mata kanan
• disertai dengan pandangan mata kabur, melihat hallo disertai
dengan mual dan muntah
• pemeriksaan fisik didapatkan mata kanan hiperemis, edema kornea,
COA dangkal, TIO N+3, visus OD 2/60
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami glaucoma sudut tertutup
akut
Insiden
- usia > 36 tahun + 1.5 %
- orang berkulit hitam 15 x kulit putih
- glaukoma primer sudut terbuka > pada kulit putih
glaukoma primer sudut tertutup > pada orang asia
- Faktor genetik
Glaukoma sudut terbuka
- kronis
- progresif
- bilateral
Gejala :
- mata putih dan kabur
- melihat seperti dalam terowongan/tunnel vision
Tanda – tanda :
- TIO > 22 mmHg
- sudut terbuka
- penyempitan lapang pandang
- pelebaran C/D Ratio (ekskavasio)
Patofisiologi
- Degenerasi trabekel, kanal Schklemm
- Aspek genetik
Pengobatan :
A. Pemberian obat-obatan
- Tetes Pilokarpin 1- 4% 4 – 6 kali/hari
- Tetes Timolol 0.25% - 0.50% ( Beta Adrenaque
Blocking Agent 2 kali/hari )
- Tetes Betaksolol 0.20% - 0.50% ( Selektif
Reseptor B1) 2 kali/hari
- Tablet Aseta Zolamid (Diamox) Anhidrase carbon
inhibitor 125 – 250 mg 4 kali/hari
B. Laser Trabekuloplasti
- Kalau dengan obat-obatan gagal
C. Tindakan bedah
- Kalau dengan obat-obatan dan laser
Trabekuloplasti gagal
- Tersering Trabekulektomi
Prevalensi
Patofisiologi :
- Insufisiensi vaskuler pada nervus optikus
Pengobatan :
- Sama dengan POAG
Glaukoma Primer Sudut Tertutup (PCAG)
Patofisiologi
- Blok pupil
- Tanpa blok pupil / blok silier
Tersering oleh karena blok pupil
Blok pupil
1. Faktor Predesposisi
- Sudut sempit
- Bilik mata depan dangkal
- Aksial length pendek
- Diameter kornea kecil
- Usia
2. Faktor Pencetus
- Mid midriasis
- Pembengkakan Lensa
- Lensa ke depan
Gejala – gejala :
- Nyeri
- Halo kabur
- Pusing, mual, muntah
Tanda – tanda :
- TIO
- PCVI + CVI
- Kornea edema bula keratopati
- Bilik mata depan dangkal
- Flare
- Atropi iris
- Glaukomflecken (katarak oleh karena TIO )
- Mid Midriasis
Terapi definitif :
- Iridektomi / laser iridotomi
- Trabekulektomi
Penatalaksanaan :
- Medikal terapi untuk perorangan terapi definitif
- Terapi definitif
- < 48 – 72 jam iridektomi / laser iridotomi
- > 48 – 72 jam trabekulektomi
- Fellow eye iridektomi / laser iridotomi preventif
Medikal Terapi :
1. Dislokasi Lensa
6. Rubeosis iridis
- Terjadi fibrovaskuler pada sudut bilik mata depan
Jawaban lainnya
• B. glaucoma sudut terbuka berjalan kronis, biasanya gejala akut
tidak ada, seperti nyeri mata, edema, mata merah, gejala hanya
lapang panjang yang makin menyempit, dan visus yang menurun
• C. glaucoma sekunder disebabkan oleh keadaan lain pada mata
sebelumnya, seperti dislokasi lensa, katarak, dll
• D. glaucoma absolut penglihatan sudah tidak bisa, visus 0, LP tidak
ada
• E. glaucoma kenaikan tekanan bola mata dan gangguan lapang
pandang yg menyempit
53. Azetazolamid 500 mg per oral
• laki-laki 40 tahun nyeri mata kanan
disertai dengan pandangan mata kabur, melihat hallo disertai
dengan mual dan muntah
• pemeriksaan fisik didapatkan mata kanan hiperemis, edema kornea,
COA dangkal, TIO N+3, visus OD 2/60
• Penanganan awal ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami glaucoma sudut tertutup
akut
Insiden
- usia > 36 tahun + 1.5 %
- orang berkulit hitam 15 x kulit putih
- glaukoma primer sudut terbuka > pada kulit putih
glaukoma primer sudut tertutup > pada orang asia
- Faktor genetik
Glaukoma sudut terbuka
- kronis
- progresif
- bilateral
Gejala :
- mata putih dan kabur
- melihat seperti dalam terowongan/tunnel vision
Tanda – tanda :
- TIO > 22 mmHg
- sudut terbuka
- penyempitan lapang pandang
- pelebaran C/D Ratio (ekskavasio)
Patofisiologi
- Degenerasi trabekel, kanal Schklemm
- Aspek genetik
Pengobatan :
A. Pemberian obat-obatan
- Tetes Pilokarpin 1- 4% 4 – 6 kali/hari
- Tetes Timolol 0.25% - 0.50% ( Beta Adrenaque
Blocking Agent 2 kali/hari )
- Tetes Betaksolol 0.20% - 0.50% ( Selektif
Reseptor B1) 2 kali/hari
- Tablet Aseta Zolamid (Diamox) Anhidrase carbon
inhibitor 125 – 250 mg 4 kali/hari
B. Laser Trabekuloplasti
- Kalau dengan obat-obatan gagal
C. Tindakan bedah
- Kalau dengan obat-obatan dan laser
Trabekuloplasti gagal
- Tersering Trabekulektomi
Prevalensi
Patofisiologi :
- Insufisiensi vaskuler pada nervus optikus
Pengobatan :
- Sama dengan POAG
Glaukoma Primer Sudut Tertutup (PCAG)
Patofisiologi
- Blok pupil
- Tanpa blok pupil / blok silier
Tersering oleh karena blok pupil
Blok pupil
1. Faktor Predesposisi
- Sudut sempit
- Bilik mata depan dangkal
- Aksial length pendek
- Diameter kornea kecil
- Usia
2. Faktor Pencetus
- Mid midriasis
- Pembengkakan Lensa
- Lensa ke depan
Gejala – gejala :
- Nyeri
- Halo kabur
- Pusing, mual, muntah
Tanda – tanda :
- TIO
- PCVI + CVI
- Kornea edema bula keratopati
- Bilik mata depan dangkal
- Flare
- Atropi iris
- Glaukomflecken (katarak oleh karena TIO )
- Mid Midriasis
Terapi definitif :
- Iridektomi / laser iridotomi
- Trabekulektomi
Penatalaksanaan :
- Medikal terapi untuk perorangan terapi definitif
- Terapi definitif
- < 48 – 72 jam iridektomi / laser iridotomi
- > 48 – 72 jam trabekulektomi
- Fellow eye iridektomi / laser iridotomi preventif
Medikal Terapi :
1. Dislokasi Lensa
6. Rubeosis iridis
- Terjadi fibrovaskuler pada sudut bilik mata depan
Jawaban lainnya
• A. pilokarpin tetes 2 % bukan pengobatan awal pada kasus
glaucoma
• B. timolol tetes bukan pengobatan awal pada kasus glaucoma
• D. steroid bukan tata laksana glaucoma, justru dapat menyebabkan
glaucoma
• E. dekongestan bukan tata laksana glaucoma
54. Konjungtivitis viral
• laki-laki 25 tahun mata merah sejak 2 hari yang lalu
• rasa gatal seperti ada pasir, rasa panas, gatal, dan demam
• sudah memakai obat tetes mata yang dibeli dari warung namun
keadaan pasien tidak membaik
• Teman sekantor pasien mengalami keluhan yang serupa
• suhu 37,5°C, pembesaran kelenjar retroaurikuler dekstra, visus ODS
6/6. Folikel + di konjungtiva tarsalis superior, sekret + serosa, kornea
jernih
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami konjungtivitis viral
• Etiologi stafilokokus
• Klinis
• Nodul di kelopak mata dapat di luar atau di dalam
• Nyeri
• Hangat
• Bengkak
Tata laksana
• Kompres hangat 4x10 menit
• Antibiotik topical salep eritromisin/bacitracin)
• Antibiotik sistemik bila perlu doksisiklin 2x100 mg
• Bila tidak membaik atau memburuk pembedahan (insisi dan
drainase )
Jawaban lainnya
• B. blefaritis superfisialis peradangan pada tepi kelopak mata yang
superficial, gejala : skuama atau krusta pada tepi kelopak, bulu mata
rontok, bengkak dan merah pada kelopak mata
• C. blefaritis anterior mengenai kelopak mata bagian luar depan
(tempat mekatnya bulu mata); ada sebotoik dan stafilokokal
• D. blefaritis angulasi infeksi stafilokokus pada tepi kelopak di sudut
kelopak atau kantus, menyebabkan gangguan pada fungsi punctum
lakrimal
• E. meibomitis infeksi pada kelenjar meibom yg mengakibatkan
tanda peradangan local pd kelenjar tsb
58. Otitis media akut stadium oklusi tuba
• wanita 35 tahun nyeri pada telinga sebelah kanan sejak 4 hari
yang lalu
• demam dan batuk pilek
• pemeriksaan telinga didapatkan membrana timpani retraksi dan
keruh
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami otitis media akut stadium
oklusi
• TTS mati rasa pada kaki, nyeri, rasa terbakar, rasa tersengat listrik,
dan kesemutan pada telapak kaki dan tumit
etiologi
Gambaran klinis
• Kesemutan dan atau mati rasa di sekitar pergelangan kaki dan pada
permukaan punggung kaki hingga ke arah jari-jari kaki
• Nyeri dapat terasa seperti terbakar atau nyeri tumpul, tetapi
diekspresikan sebagai kram
• Nyeri dirasakan memberat ketika sedang beraktivitas dan berdiri
• Nyeri akan hilang ketika beristirahat
• Gejala terkadang muncul akibat trauma langsung atau berhubungan
dengan tergelincirnya inervasi pada pergelangan kaki (kesleo)
• Lebih sering akibat overuse ex: terlalu lama berdiri, berjalan, olahraga
• Gejala jarang menyebar
• 43% kasus nyeri memberat pada malam hari
• Pada kasus berat kelemahan pada otot plantar yang menyebabkan
susah untuk jari kaki terbuka
Pemeriksaan fisik
• Idiopathic
• Penicillamine
• Antibodi Ach-R ditemukan 90% pada pasien dengan MG sekunder
terhadap paparan penicillamine
Drugs
• Obat :
• Antibiotics
(Aminoglycosides, • Procainamide
ciprofloxacin, ampicillin, • Verapamil
erythromycin) • Quinidine
• B-blocker (propranolol) • Chloroquine
• Lithium • Prednisone
• Magnesium • Timolol
• Anticholinergics
patofisiologi
• Sistem kekebalan yang membentuk Antibodi tubuh (Ig G)
• menyerang reseptor Ach yang terdapat pada sisi otot dari neuromuscular junction
• akibatnya terjadi kekurangan relatif dari Ach di presinaps motoris dari otot lurik
•
• Kelemahan otot
Gambaran klinis
• Kelemahan pada otot wajah
• Kelemahan pada kelopak mata
• Kelemahan pada otot mata, sehingga terjadi penglihatan ganda
• Kelemahan pada lengan dan tungkai
• Kelelahan otot yang berlebihan setelah melakukan olahraga
• Bisa terjadi kesulitan dalam berbicara dan menelan
Migren moderat Sakit kepala moderat sampai berat. Agonis 5 HT 1 oral, nasal, atau
subkutan.
Mual (umum terjadi) Antagonis dopamin oral.
Migren berat Sakit kepala berat. 3 kali per bulan. Agonis 5 HT1 SC, IM, atau IV.
• manuver
• dix-hallpike
terapi
• komunikasi dan informasi
• penjelasan bahwa BPPV bukan sesuatu yg berbahaya dan
prognosisnya baik serta hilang spontan
• Gejala
• Infiltrat eritamatosa difus
• Batas tidak tegas
• Letak lebih dalam dari erysipelas
• Biasanya di tungkai
Tata laksana
• Cold compress
• Elevation and rest
Jawaban lainnya
• A. erysipelas infeksi kulit, disebabkan oleh GABHS, gejala : bercak
merah cerah, batas tegas, edema
• C. arthritis peradangan pada sendi, gejala : nyeri pada sendi saat
aktivitas, kaku, hangat, merah, teraba krepitasi
• D. abses akumulasi pus di daerah tertentu, gejala : merah, hangat,
bengkak, fluktuasi (+)
• E. gangrene nekrose suatu jaringan, gejala : berwarna hitam, nyeri
minimal, bisa ada pus
64. Miliaria rubra
• anak perempuan 2 tahun bintik merah dan gatal di punggung
sejak 5 hari yang lalu dan sering berulang
• Pasien adalah anak yang aktif bermain di luar rumah
• Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal
• pemeriksaan fisik didapatkan lesi berupa papula dengan puncaknya
berupa vesikel yang dikelilingi eritema
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami miliaria rubra
Farmakoterapi
• Topikal : bedak kocok yang mengandung kalamin dan antipruritus lain
seperti mentol dan kamfora, 2x sehari, bedak salisil 2%
• Sistemik : antihistamin, cetirizine 1x10 mg
Jawaban lainnya
• A. folikulitis infeksi primer dari foliker rambut karena infeksi, oklusi,
atau trauma
• B. dermatitis reaksi peradangan kulit, oleh berbagai penyebab
• C. gigitan serangga proses inflamasi di kulit yang didahului oleh
gigitan serangga, gejala : papul, di tengahnya terdapat punctum
• E. varicella infeksi dari virus varicella zoster, gejala : papul, vesikel,
pustule, yang tersebar di seluruh tubuh, didahului demam
65. Tinea kruris
• laki-laki 18 tahun gatal di daerah selangkangan sejak 5 hari yang
lalu
• warna kemerahan didaerah yang gatal
• Bila berkeringat dirasakan makin gatal
• pemeriksaan fisik didapatkan makula eritematosa dengan sentral
healing di daerah inguinal dan gluteal
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami tinea cruris
• Px Fisik :
• Lesi berbentuk infiltrat, eritematosa, berbatas tegas, dengan tepi lebih aktif dari bagian
tengah , central healing, konfigurasi polisiklik
• Px Penunjang :
• KOH Hifa panjang bersekat dan artospora
• Px Fisik :
• Lesi berbentuk infiltrat, eritematosa, berbatas tegas, dengan tepi lebih aktif dari bagian
tengah , central healing, konfigurasi polisiklik
• Px Penunjang :
• KOH Hifa panjang bersekat dan artospora
• Jarang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, kecuali pada pasien muda
dengan AIDS, limfoma, keganasan, penyakit imunodefisiensi dan pada pasien
yang menerima transplantasi sumsum tulang atau ginjal.
Keluhan
• Nyeri radikular dan gatal terjadi sebelum erupsi
• Setelah itu timbul gejala kulit kemerahan yang dalam waktu singkat menjadi
vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan edema.
Faktor Risiko
1. Umumnya terjadi pada orang dewasa, terutama orang tua.
2. Imunodefisiensi
MANIFESTASI
Sekelompok vesikel dengan dasar eritem yang terletak unilateral sepanjang distribusi saraf
spinal atau kranial.
Lesi bilateral jarang ditemui, namun seringkali, erupsi juga terjadi pada dermatom di
dekatnya
TERAPI
Jawaban lainnya
• A. asiklovir 4x200 mg dosis yang tepat untuk asiklovir 5x500 mg
selama 7-10 hari
• B. asiklovir 5x200 mg dosis yang tepat untuk asiklovir 5x500 mg
selama 7-10 hari
• C. asiklovir 4x400 mg dosis yang tepat untuk asiklovir 5x500 mg
selama 7-10 hari
• E. valasiklovir 5x400 dosis yang tepat 3x1000 mg selama 7-10 hari
71. DKI
• wanita 25 tahun gatal pada tangan setelah mengganti merk
detergen
• pemeriksaan fisik didapatkan ruam merah, berbatas tegas pada
daerah yang terkena detergen
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami dermatitis kontak iritan
• Tanda Kardinal :
• Bercak kulit yang mati rasa
• Penebalan syaraf tepi dengan/tanpa gangguan subjektif : n. Ulnaris, n.
Aurikularis magnus, n. Peroneus
• Gangguan subjektif dapat berupa gangguan sensoris, motoris
maupun otonom
PEMERIKSAAN MYCOBACTERIUM
• Aerob, non-motil, tahan asam
• Metode pewarnaan : Fite faraco stain, Ziehl-neelsen stain, Kinyoun gabbet
stain
• Hasil : Bakteri tahan asam warna merah/magenta dengan latar warna biru
TERAPI
TERAPI LEPRA PADA KEHAMILAN DAN
MENYUSUI
• MDT aman untuk ibu hamil dan menyusui, tetap lakukan seperti pada
pasien tidak hamil
• Sejumlah obat akan diekskresikan melalui ASI, tidak ada efek samping
kecuali mild skin discolouration karena clofazimin
• Apabila pasien hanya memiliki 1 lesi (PB) Tunda terapi sampai
melahirkan
LEPROSY REACTION
• Inflamasi akut pada lesi pasien lepra
• Klasifikasi Tipe 1 (Reversal reaction), Tipe 2 ( Eritema nodusum leprosum), Lucio
phenomena
Jawaban lainnya
• B. pityriasis rosea erupsi kulit akut dan self limiting ditandai
dengan gambaran khas helard patch dan gambaran pohon cemara
• C. kandidiasis kutis infeksi oleh candida, klinis : biasanya di daerah
lipatan, lesi tampak patch/plak eritematosa, berbatas tegas, basah,
bersisik, dikelilingi lesi satelit
• D. tinea korporis plak eritem berbatas tegas berskuama dg tepi
aktif (central healing), lokasi di selain kepala, selakangan, tangan dan
kaki
• E. psoriasis vulgaris penyakit peradangan kulit kronik residif yang
ditandai dengan plak eritamatosa yang diatasnya terdapat skuama
tebal berlapis-lapis transparan seperti mika
73. Voyuerisme
• laki-laki 25 tahun suka mengintip tetangganya dan kemudian
melakukan masturbasi di kamarnya sendiri
• sering melakukan hal ini sampai tetangga memergokinya
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami voyuerisme
Gangguan Nyeri
Gangguan Gangguan Disfungsi
Somatoform somatofom
Somatisasi Hipokondrik otonomik
tak terinci menetap
Gangguan somatisasi
• Merupakan gangguan yang melibatkan berbagai keluhan yang muncul
berulang-ulang yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab fisik
apapun
• Biasanya bermula sebelum usia 30 tahun, biasanya pada saat remaja
Kriteria diagnosis
Gangguan hipokondrik
• Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa simtom fisik yang
dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit serius yang
mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung (preokupasi)
• Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan secara medis bahwa
ketakutannya itu tidak berdasar
Kriteria diagnosis
Pain disorders
• Gejala utama gangguan nyeri adalah adanya nyeri pada satu atau
lebih tempat yang tidak sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis
atau neurologis non psikiatrik (focus pada nyeri)
• Jenis nyeri yang dialami sangat heterogen, misalnya nyeri punggung,
kepala, pelvis (panggul)
Kriteria diagnosis
• Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran
klinis dan cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis.
• Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.
• Faktor psikologis dianggap penting dalam onset, eksaserbasi (membuat
lebih buruk/bertambah parahnya suatu penyakit), keparahan, atau
bertahannya nyeri.
• Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat
(seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura).
• Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan,
atau gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriterira dispareunia
(gangguan nyeri seksual)
Gangguan Dismorfik Tubuh
• Penderita terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau
dibesar-besarkan dalam hal penampilan mereka (preokupasi
kekurangan penampilan)
• Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan
diri di depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk
mencoba memperbaiki kerusakan yang dipersepsikan.
• Bisa sampai melakukan operasi plastik yang tidak dibutuhkan.
• Mereka percaya orang lain memandang diri mereka jelek dan
memiliki penampilan fisik yang tidak menarik.
Kriteria diagnosis
• Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut
adalah berlebihan dengan nyata.
• Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting
lainnya.
• Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental
lain (misalnya ketidakpuasan dengan bentuk tubuh dan ukuran tubuh
pada anoreksia nervosa)
Tata laksana
• Kasus somatoform jarang berdiri sendiri sehingga perlu dicari
komorbid psikitri yang lain
• Komorbid yang sering menyertai gangguan depresi, cemas, dan
gangguan kepribadian modalitas terapi disesuaikan dg
komorbidnya
• Cognitive behavior therapy (CBT) efektif dalam menangani kelainan
somatoform
• Farmakoterapi golongan antidepresan
Jawaban lainnya
• B. hipokondrik Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa
simtom fisik yang dialami seseorang merupakan akibat dari suatu
penyakit serius yang mendasarinya, seperti kanker atau masalah
jantung (preokupasi)
• C. gangguan somatoform gangguan secara umum
• D. gangguan psikosomatik suatu kondisi atau gangguan ketika
pikiran mempengaruhi tubuh, hingga memicu keluhan fisik
• E. malingering penyimpangan perilaku yang menyebabkan
pelakunya mengaku sakit meski ia sebenarnya dalam keadaan sehat,
dengan tujuan mendapat keuntungan pribadi
76. Hipokondriasis
• laki-laki 40 tahun nyeri dada dan merasa yakin menderita
penyakit jantung yang parah
• Pasien takut dan merasa yakin karna ayahnya dulu juga mengidap
penyakit tersebut
• Pasien telah menjalani pemeriksaan fisik, EKG serta pemeriksaan
penunjang lainnya tetapi tidak ditemukan kelainan
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami gangguan hipokondrik
Gangguan Nyeri
Gangguan Gangguan Disfungsi
Somatoform somatofom
Somatisasi Hipokondrik otonomik
tak terinci menetap
Gangguan somatisasi
• Merupakan gangguan yang melibatkan berbagai keluhan yang muncul
berulang-ulang yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab fisik
apapun
• Biasanya bermula sebelum usia 30 tahun, biasanya pada saat remaja
Kriteria diagnosis
Gangguan hipokondrik
• Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa simtom fisik yang
dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit serius yang
mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung (preokupasi)
• Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan secara medis bahwa
ketakutannya itu tidak berdasar
Kriteria diagnosis
Pain disorders
• Gejala utama gangguan nyeri adalah adanya nyeri pada satu atau
lebih tempat yang tidak sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis
atau neurologis non psikiatrik (focus pada nyeri)
• Jenis nyeri yang dialami sangat heterogen, misalnya nyeri punggung,
kepala, pelvis (panggul)
Kriteria diagnosis
• Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran
klinis dan cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis.
• Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.
• Faktor psikologis dianggap penting dalam onset, eksaserbasi (membuat
lebih buruk/bertambah parahnya suatu penyakit), keparahan, atau
bertahannya nyeri.
• Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat
(seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura).
• Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan,
atau gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriterira dispareunia
(gangguan nyeri seksual)
Gangguan Dismorfik Tubuh
• Penderita terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau
dibesar-besarkan dalam hal penampilan mereka (preokupasi
kekurangan penampilan)
• Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan
diri di depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk
mencoba memperbaiki kerusakan yang dipersepsikan.
• Bisa sampai melakukan operasi plastik yang tidak dibutuhkan.
• Mereka percaya orang lain memandang diri mereka jelek dan
memiliki penampilan fisik yang tidak menarik.
Kriteria diagnosis
• Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut
adalah berlebihan dengan nyata.
• Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting
lainnya.
• Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental
lain (misalnya ketidakpuasan dengan bentuk tubuh dan ukuran tubuh
pada anoreksia nervosa)
Tata laksana
• Kasus somatoform jarang berdiri sendiri sehingga perlu dicari
komorbid psikitri yang lain
• Komorbid yang sering menyertai gangguan depresi, cemas, dan
gangguan kepribadian modalitas terapi disesuaikan dg
komorbidnya
• Cognitive behavior therapy (CBT) efektif dalam menangani kelainan
somatoform
• Farmakoterapi golongan antidepresan
Jawaban lainnya
• A. malingering penyimpangan perilaku yang menyebabkan
pelakunya mengaku sakit meski ia sebenarnya dalam keadaan sehat,
dengan tujuan mendapat keuntungan pribadi
• B. somatisasi gangguan yang melibatkan berbagai keluhan yang
muncul berulang-ulang yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab
fisik apapun
• D. gangguan cemas anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
tertentu saja (sifatnya free floating/mengambang)
• E. gangguan panic berlangsung kira-kira satu bulan, pada keadaan
dimana sebenarnya secara obsjektif tidak ada bahaya
77. Retardasi mental
• anak 10 tahun kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah
• Nilainya selalu buruk dan hal itu membuat ibunya khawatir
• Pasien memiliki kemampuan di bidang seni yang baik tetapi untuk
pelajaran di sekolah nilainya selalu buruk, kecuali pelajaran seni
• pemeriksaan IQ didapatkan 50
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami retardasi mental
• Durasi gejala
>= 1 bulan
Gambaran klinis
Pada pasien TB yang menyusui, OAT dan ASI tetap dapat diberikan, walaupun
beberapa OAT dapat masuk ke dalam ASI, akan tetetapi konsentrasinya kecil
dan tidak menyebabkan toksik pada bayi
Pada perempuan usia produktif yang mendapat pengobatan TB dengan
rifampisin, dianjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena
dapat terjadi interaksi obat yang menyebabkan efektiviti obat kontrasepsi
hormonal berkurang.
Tidak ada indikasi pengguguran pada pasien TB dengan kehamilan
Jawaban lainnya
• A. kanker paru riwayat merokok, batuk, sesak, hemoptysis,
penurunan BB
• B. bronkiektasis infeksi paru, batuk berdahak hamper setiap hari
selama lebih dari satu bulan, hemoptysis, sesak napasm wheezing,
sputum spt karat atau 3 lapis
• C. bronchitis kronis batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam
setahun, sekurangnya 2 th berturut-turut
• D. pneumonia infeksi paru, demam, menggigil, batuk dg dahak
purulent, sesak, nyeri dada
83. Ziehl neelsen
• batuk berdahak selama 1 bulan
• Dahak sedikit-sedikit berwarna putih encer
• disertai dengan penurunan nafsu makan, penurunan berat badan,
dan berkeringat pada malam hari
• pemeriksaan fisik toraks didapatkan ronki basah pada kedua apeks
paru
• Pewarnaan yang digunakan pada sputum?
• Saat ini pasien kemungkinan mengalami TB paru
Pada pasien TB yang menyusui, OAT dan ASI tetap dapat diberikan, walaupun
beberapa OAT dapat masuk ke dalam ASI, akan tetetapi konsentrasinya kecil
dan tidak menyebabkan toksik pada bayi
Pada perempuan usia produktif yang mendapat pengobatan TB dengan
rifampisin, dianjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena
dapat terjadi interaksi obat yang menyebabkan efektiviti obat kontrasepsi
hormonal berkurang.
Tidak ada indikasi pengguguran pada pasien TB dengan kehamilan
• Pewarnaan yang digunakan untuk sputum pada kasus TB paru
ziehl nelsen
84. Emfisema
• laki-laki 55 tahun batuk tak berdahak sejak 3 bulan yang lalu
disertai dengan sesak nafas
• riwayat asma sejak kecil
• TD 120/80, nadi 120 x/menit, RR 30x/menit, dan suhu 36,8 C
• Pemeriksaan fisik didapatkan barrel chest (+), perkusi hipersonor
+/+, auskultasi SDV +/+ berkurang, ronki +/+, wheezing +/+
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami PPOK (penyakit paru
obstruktif kronis)
Gejala:
Sesak napas, batuk kronis atau produksi
sputum, dan/atau riwayat pajanan akan
faktor resiko
Spirometri:
Pasca bronkodilator
VEP1/KVP < 0.70
Klasifikasi derajat keparahan keterbatasan aliran udara
pasien PPOK (VEP1 pasca-bronkodilator)
Pada pasien TB yang menyusui, OAT dan ASI tetap dapat diberikan, walaupun
beberapa OAT dapat masuk ke dalam ASI, akan tetetapi konsentrasinya kecil
dan tidak menyebabkan toksik pada bayi
Pada perempuan usia produktif yang mendapat pengobatan TB dengan
rifampisin, dianjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena
dapat terjadi interaksi obat yang menyebabkan efektiviti obat kontrasepsi
hormonal berkurang.
Tidak ada indikasi pengguguran pada pasien TB dengan kehamilan
• Kasus di atas adalah TB paru kasus kambuh OAT kategori II
86. Pneumonia
• laki – laki 45 tahun sesak napas sejak 2 hari yang lalu
• Sesak disertai dengan batuk berdahak kental berwarna hijau dan
panas pada badan
• pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, nadi 100 x/menit, RR 34
x/menit, dan suhu 38,5°C
• pemeriksaan paru kanan didapatkan adanya ronchi
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami pneumonia
• 1- trophozoite
• 2- precyst
• 3- cyst(1, 2, 4 nuclei)
• Penyebab pada kasus di atas amoeba (entamoeba hystolitica)
90. Kolesistitis
• Wanita 44 tahun nyeri perut kanan sejak 3 hari yang lalu
• Nyeri dirasakan menjalar hingga ke punggung bagian belakang, mual
• TD 120/70, nadi 88 kali per menit, RR 20 kali permenit, dan suhu 38 C
• pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada kuadran kanan atas
abdomen, murphy sign (+)
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami kolesistitis
Gejala alarm
Umur > 40 th Tanpa gejala alarm
Terapi empirik
Tes PPI
Keluhan
UNINVESTIGATED INVESTIGATED
berulang
PENGOBATAN EMPIRIK 2
TERAPI
minggu ( PPI test ? )
AWAL / INITIAL
TERAPI TERAPI
“BILA PERLU” PEMELIHARAAN
ALGORITME TATA LAKSANA GERD PADA
PELAYANAN KESEHATAN LINI PERTAMA
Gejala khas GERD
•Heartburn
•Regurgitasi
PPI PPI
On-Demand Maintenance
Pertimbangan terapi GERD
PPI : Cepat dalam menghilangkan keseluruhan gejala
Cepat dalam penyembuhan
Pendekatan Step-down
Yang dipilih :
Cepat dalam penghambatan asam
Konsisten mengontrol asam pada pH>4
Sedikit interaksi dengan obat lain
Sedikit efek pada cytochrome P450
Omeprazole ? Rabeprazole ?
Lanzoprazole ? Esomeprazole ?
Pantoprazole ?
Jawaban lainnya
• A. gastritis peradangan pada lambung karena naiknya asam
lambung, nyeri ulu hati, mual, muntah, kembung, memberat setelah
makan
• B. Ulkus gaster khas : pain-food-pain
• D. Ulkus duodenum khas: pain-food-relieve
• E. angina pectoris stabil nyeri dada khas kardial, hilang dg istirahat
atau nitrogliserin, pemeriksaan EKG dalam batas normal
92. Endoskopi
• laki-laki 20 tahun dada terasa panas seperti terbakar sejak 1 hari
yang lalu
• mual dan muntah
• sebelumnya sering mengalami keluhan seperti ini
• Satu hari yang lalu pasien makan pedas
• pemeriksaan tanda vital TD 110/70, nadi 78 kali permenit, RR 18 kali
permenit, suhu afebris
• Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada ulu hati
• Pemeriksaan gold standar ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami GERD
Gejala alarm
Umur > 40 th Tanpa gejala alarm
Terapi empirik
Tes PPI
Keluhan
UNINVESTIGATED INVESTIGATED
berulang
PENGOBATAN EMPIRIK 2
TERAPI
minggu ( PPI test ? )
AWAL / INITIAL
TERAPI TERAPI
“BILA PERLU” PEMELIHARAAN
ALGORITME TATA LAKSANA GERD PADA
PELAYANAN KESEHATAN LINI PERTAMA
Gejala khas GERD
•Heartburn
•Regurgitasi
PPI PPI
On-Demand Maintenance
Pertimbangan terapi GERD
PPI : Cepat dalam menghilangkan keseluruhan gejala
Cepat dalam penyembuhan
Pendekatan Step-down
Yang dipilih :
Cepat dalam penghambatan asam
Konsisten mengontrol asam pada pH>4
Sedikit interaksi dengan obat lain
Sedikit efek pada cytochrome P450
Omeprazole ? Rabeprazole ?
Lanzoprazole ? Esomeprazole ?
Pantoprazole ?
• Pemeriksaan gold standar untuk GERD endoskopi
93. IgM HAV (+)
• wanita 25 tahun nyeri pada perut kanan sejak 2 hari yang lalu
• demam, mual, dan muntah
• sering beli makan di luar
• TD 120/80, nadi 80 kali permenit, RR 18 kali permenit, suhu 38,5 C
• Pemeriksaan abdomen didapatkan hepatosplenomegali dan nyeri
tekan pada kuadran kanan atas
• Hasil yang mungkin dari lab?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami hepatitis A
• ISK infeksi saluran kemih suatu oenyakit yang ditandai dengan ada
atau ditemukannya mikroorganisme di dalam urine
• Paling sering adalah adanya bakteri dalam urin
• Gejala klinis tdk selalu lengkap, bahkan ada yg tanpa gejala (BTG =
Bakteriuria tanpa gejala)
LABORATORIUM
• Darah lekositosis
• Urin
• Proteinuria
• piuria (penting)
• lekosituria > 10 / mm3 urin 24 jam
• lekosituria > 5 / LBB
• Biakan / Uji kepekaan
Jawaban lainnya
• A. pielonefritis radang pada ginjal, ISK atas, gejala : nyeri pinggang
kanan atau kiri, kolik, gangguan berkemih, demam
• B. urethritis duh uretra, dysuria
• C. nephrolithiasis salah satu jenis BSK, lokasi di proyeksi ginjal,
gejala: nyeri kolik d pinggang, hasil BNO atau USG : batu di ginjal
• D. ureterolithiasis batu ureter, lokasi di proyeksi ureter, gejala :
nyeri pinggang kolik yg menjalar ke kemaluan
96. Cotrimoxazole
• wanita 18 tahun nyeri saat buang air kecil sejak 2 hari yang lalu
• tidak bisa menahan kencing dan terasa panas saat BAK
• TD 120/80, nadi 80 kali permenit, RR 17 kali permenit, dan suhu 37 C
• lab didapatkan leukosit dan eritrosit urin meningkat, bakteri (+)
• Terapi lini pertama ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami ISK bawah
• ISK infeksi saluran kemih suatu oenyakit yang ditandai dengan ada
atau ditemukannya mikroorganisme di dalam urine
• Paling sering adalah adanya bakteri dalam urin
• Gejala klinis tdk selalu lengkap, bahkan ada yg tanpa gejala (BTG =
Bakteriuria tanpa gejala)
LABORATORIUM
• Darah lekositosis
• Urin
• Proteinuria
• piuria (penting)
• lekosituria > 10 / mm3 urin 24 jam
• lekosituria > 5 / LBB
• Biakan / Uji kepekaan
• Pada kasus ISK bawah, lini pertama cotrimoxazole
97. Rheumatoid arthritis
• wanita 54 tahun kaku pada jari-jari tangan pada pagi hari yang
hilang dengan aktivitas
• Kaku dirasakan lebih dari satu jam yang dirasakan 8 minggu terakhir
• pemeriksaan didapatkan bengkak pada jari-jari dan nyeri dengan
penekanan
• rontgen didapatkan adanya ruang sendi yang menyempit
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami rheumatoid arthritis
• CT Scan
Tata laksana
Tujuan
• Meminimalisir nyeri sendi dan bengkak
• Mencegah deformitas (seperti deviasi ulnar) dan kerusakan radiologis (erosi)
• Menjaga kualitas hidup (personal dan kerja)
• Mengontrol manifestasi ekstra sendi
Terapi
• Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) --> potensial mengurangi atau mencegah
kerusakan sendi dan menjara fungsi sendi
• NSAIDs dan kortikosteroid (oral, IM, intra articular) mengontrol nyeri dan inflamasi terapi
sementara
• DMARDs methotrexate, leflumide, hydroxychloroquine, sulfasalazine, cyslophosphamide,
cyclosporin
Jawaban lainnya
• A. osteoporosis penyakit tulang sistemik dimana terjadi penurunan
massa tulang dan perubahan microarchitectural tulang yang
menyebabkan tulang menjadi rapuh
• B. osteoarthritis peradangan pada sendi, biasanya pada sendi-
sendi besar, mono arthritis
• D. osteopenia BMD antara -0,1 sd -2,5 (sebelum menjadi
osteoporosis)
• E. gout arthritis peradangan pada sendi karena deposit ristal asam
urat pada sendi, tofus (+)
98. OA derajat 4
• wanita 56 tahun nyeri di sendi lutut kanannya, terutama saat
dibuat berjalan
• pasien seringkali naik turun tangga
• TD 100/60 mmHg, nadi 65x/menit, frekuensi napas 20x/menit, Tax
36,70C, TB 150 cm, dan BB 65 kg
• Pemeriksaan lokalis didapatkan lutut kanan pasien bengkak,
kemerahan, deformitas (+), dan nyeri (+)
• Pemeriksaan radiologi rontgen genu dekstra menunjukkan
penyempitan celah sendi (+), sclerosis (+), dan osteofit (+)
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami osteoarthritis
systole
late
diastole
Penatalaksanaan
• Pericardiocentesis
Jawaban lainnya
• A. tension pneumothorax terisinya udara di cavum pleura, sesak
napas, perkusi hipersonor, suara napas menghilang, mediastinum
shifting
• B. emfisema kelainan anatomis berupa pelebaran rongga udara
distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli, batuk
berulang dg atau tanoa dahak, sesak dengan atau tanpa mengi
• D. hematopneumothorax terisinya darah dan udara di cavum
pleura, sesak napas, perkusi redup dan hipersonor, suara napas
berkurang
• E. efusi pleura terisinya cairan di cavum pleura, sesak napas,
perkusi redup, suara napas berkurang, friction rub (+)