Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DYNNA ARDILLA PUTRI MULYA

NIM : 1707165522
TEKNIK KIMIA S1 NON-REGULER
KUIS PERANCANGAN ALAT PROSES

1. Apakah yang dimaksud dengan Analisis Tegangan (Stress Analysis) pada perancangan
alat proses? Jelaskan.
 Analisis tegangan merupakan suatu analisa yang berhubungan tentang penentuan
hubungan antara gaya eksternal yang diterapkan pada bejana terhadap
tegangannya. Analisis tegangan dapat membantung seorang perancang untuk
memperhatikan jenis beban, hubungan beban tersebut dengan bejana secara
keseluruhan, pengaruh beban terhadap bejana, dan menentukan berapa batas
maksimum tegangan yang diizinkan.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Stress Analysis?


 Faktor yang mempengaruhi stress analysis, antara lain :
a) Teori kekuatan/kegagalan yang digunakan
b) Jenis dan kategori beban
c) Tegangan yang terdapat pada bejana

3. Apa yang dimaksud dengan Membrane Stress Analysis? Sebutkan tegangan apa saja
yang mempengaruhi Membrane Stress Analysis?
 Membrane stress analysis merupakan suatu analisa yang berkaitan tentang
tegangan yang terdapat pada ketebalan dinding bejana (vessel membrane) dan
bagaimana tegangan tersebut mempengaruhi ketebalan dinding bejana.
Beberapa tegangan yang mempengaruhi membrane stress analysis, antara lain :
a) Tegangan longitudinal/meridional
b) Tegangan circumferential/latitudinal
c) Tegangan radial
4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam perancangan suatu
vessel/bejana? Jelaskan.
 Excessive elastic deformation (deformasi elastis), yaitu perubahan yang terjadi
ketika sebuah material diberikan beban, dimana ketika beban itu dilepas, maka
material itu akan kembali ke bentuk semula.
 Elastic instability, yaitu suatu fenomena yang terjadi pada struktur yang memiliki
kekerasan yang lemah ketika struktur tersebut dikenai perlakuan kompresi,
pembengkokan, torsi atau gabungan kondisi pembebanan.
 Plastic instability, yaitu suatu fenomena yang berkaitan tentang tekanan
maksimum suatu peralatan dimana elastisitas yang dimiliki oleh peralatan tersebut
melebihi yield point sehingga terjadi perubahan bentuk pada bejana.
 Brittle rupture (kerapuhan), yaitu peristiwa patahnya material bejana yang
disebabkan oleh kerapuhan dan kelelahan (fatigue) yang dialami oleh material
bejana tersebut.
 Creep (mulur), yaitu terjadinya suatu aliran plastis yang dialami oleh material
bejana pada kondisi tegangan tetap sehingga material mengalami perubahan
bentuk.
 Corrosion (korosi), yaitu suatu fenomena dimana terjadinya kerusakan atau
degradasi pada material bejana akibat pembentukan reaksi antara bahan material
dan senyawa-senyawa yang ada di lingkungan (sebagai contoh, H2O, O2, NaCl, dan
sebagainya).

5. Beban apa saja yang termasuk kategori beban umum dan beban lokal? Jelaskan.
a) Beberapa beban yang termasuk ke dalam beban umum, antara lain :
 Beban tekanan-Internal atau eksternal tekanan (desain, operasi, hydrotest
dan kepala cairan hidrostatik).
 Momen banyak-Karena angin, seismik, ereksi, transportasi.
 Beban tekan / tarik-Karena mati berat, peralatan terpasang, tangga, platform,
perpipaan, dan konten kapal.
 Beban termal - Desain kotak panas lampiran skirthead Beban Lokal
b) Beberapa beban yang termasuk ke dalam beban lokal, antara lain :

6. Jenis beban apa saja yang termasuk dalam beban tunak (steady load)?
 Internal/external pressure
 Dead weight
 Vessel contents
 Loadings due to attached piping and equipment
 Loadings to and from vessel supports
 Thermal loads
 Wind loads

7. Jelaskan tentang klasifikasi dan kategori tegangan!


 General primary membrane (Pm), yang memiliki allowable stress SE
 General primary bending (Pb), yang memiliki allowable stress 1.5SE < .9Fy
 Local primary membrane (Pl), yang merupakan kombinasi dari general primary
membrane (Pm) dan membrane stresses from sustained loads (Qms), memiliki
allowable stress 1.5SE < .9Fy
 Secondary membrane (Qm), yang memiliki allowable stress 1.5SE < .9Fy
 Secondary bending (Qb), yang memiliki allowable stress 3SE < 2Fy < UTS
 Peak (F), yang memiliki allowable stress 2Sa
 Kombinasi antara general primary membrane (Pm), general primary bending (Pb),
membrane stresses from relenting (Qm) dan secondary bending (Qb) yang memiliki
allowable stress 3SE < 2Fy < UTS
 Kombinasi antara Local primary membrane (Pl) dan General primary bending (Pb)
yang memiliki allowable stress 1.5SE < .9Fy
 Kombinasi antara general primary membrane (Pm), general primary bending (Pb),
membrane stresses from relenting (Qm), secondary bending (Qb), dan peak (F),
yang memiliki allowable stress 2Sa
Berikut disajikan dalam bentuk tabel klasifikasi dan kategori tegangan dengan
allowable stress masing-masing.

Stress Clasification and Category Allowable Stress


General primary membrane (Pm) SE
General primary bending (Pb) 1.5SE < .9Fy
Local primary membrane (Pl) 1.5SE < .9Fy
(Pl = Pm + Qms)
Secondary membrane (Qm) 1.5SE < .9Fy
Secondary bending (Qb) 3SE < 2Fy < UTS
Peak (F) 2Sa
Pm + Pb + Qm + Qb 3SE < 2Fy < UTS
Pl + Pb 1.5SE < .9Fy
Pm + Pb + Qm + Qb + F 2Sa
Keterangan :
Qms = Membrane stresses from sustained loads
Qm = Membrane stresses from relenting, self-limited loads
S = Allowable stress per ASME code, Section VIII, Division 1, at design temperature
Fy = Minimum specified yield strength at design temperature
UTS = Minimum specified tensile strength
Sa = Allowable stress for any given number of cycles from design fatigue curves

8. Bagaimana hubungan ketebalan minimum dengan tekanan eksternal pada desain bejana
bertekanan didasarkan pada tekanan eksternal?
Hubungan ketebalan minimum dengan tekanan eksternal pada desain bejana
bertekanan:

Maka, persamaan tersebut dapat dijabarkan menjadi berikut :

t2 Pe
( 2 2) =
4 Rs 𝐸𝑦

t2 Pe
( 2
)=
16Rs 𝐸𝑦

t 2 Ey
Pe = ( 2 2 )
4 Rs

Berdasarkan hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan external pressure
(Pe) memiliki nilai yang sebanding dengan t2 (thickness), dengan kata lain bahwa untuk
satu satuan Pe diikuti dengan dua rangkap untuk satu satuan ketebalan.

Anda mungkin juga menyukai