Nyamuk
Nyamuk
Di dunia kurang
lebih terdapat 460 spesies yang sudah dikenali, 100 diantaranya mepunyai
kemampuan menularkan malaria dan 30-40 merupakan host dari parasite
Plasmodium yang merupakan penyebab malaria di daerah endemis penyakit
malaria. Di Indonesia sendiri, terdapat 25 spesies nyamuk Anopheles yang mampu
menularkan penyakit Malaria. Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di
Asia.
Hanya nyamuk betina yang sering menghisap darah nyamuk Anophelessering
menghisap darah diluar rumah dan suka menggigit diwaktu senja sampai dini hari
(Eksofagik) serta mempunyai jarak terbang sejauh 1,6 Km sampai dengan 2 Km.
Waktu antara nyamuk menghisap darah yang mengandung Gametosit sampai
mengandung sporozoit dalam kelenjar liurnya, disebut masa tunasekstrinsik.
Sporozoit adalah bentuk infektif.
Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup , yang termasuk dalam metamorfosa
sempurna. Yang berarti dalam siklus hidupnya terdapat stage/fase pupa. Telur ke
larva mengalami pengelupasan kulit/eksoskelet 4 kali) lalu pupa dan menjadi
nyamuk dewasa Waktu pertumbuhan 2 sampai 5 minggu tergantung pada spesies,
makanan yang tersedia, dan suhu udara.
Nyamuk Anopheles dapat berkembang biak ditempat-tempat yang airnya
tergenang seperti sawah, irigasi yang bagian tepinya banyak ditumbuhi rumput dan
tidak begitu deras airnya.
Patofiologi Malaria
Sporozoit pada fase eksoeritrosit bermultiplikasi dalam sel hepar tanpa menyebabkan reaksi
inflamasi, kemudian merozoit yang dihasilkan menginfeksi eritrosit yang merupakan proses
patologi dari penyakit malaria. Proses terjadinya patologi malaria serebral yang merupakan
salah satu dari malaria berat adalah terjadinya perdarahan dan nekrosis di sekitar venula
dan kapiler. Kapiler dipenuhi leukosit dan monosit, sehingga terjadi sumbatan pembuluh
darah oleh roset eritrosit yang terinfeks