Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN NOSSEL DAN SISTEM PERPIPAAN

PADA TURBIN PELTON

Endang Prihastuty, Heru Dwi Fahmadi


Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
prihastutyendang@gmail.com

ABSTRAK
Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang cocok untuk daerah yang
mempunyai tinggi jatuh (head) yang tinggi. Berdasarkan debit air dan head yang tinggi dari
pompa yang ada, maka direncanakan sebuah rancang bangun turbin air jenis Pelton dalam
skala laboratorium untuk pengujian. Dimana untuk memperoleh putaran dan daya yang
maksimal, dilakukan perencanaan nossel dan system perpipaan.
Berdasarkan potensi head yang berasal dari pompa didapatkan hasil perencanaan diameter jet
dari nossel sebesar 12 mm. Turbin Pelton memakai system 2 nossel dari bahan paduan
Aluminium Al 6061-T6 dan Brass 360 yang menghasilkan kecepatan relative terhadap
mangkok sebesar 12,56 m/s. Peralatan pengujian turbin Pelton memakai system perpipaan
dari bahan Polyvinil chloride (PVC) berdiameter 25,4 mm dengan head loss total sebesar 7,4
m.
Kata Kunci : Turbin Pelton, Head, Nossel, Pipa

sedemikian rupa agar tenaga potensial air


PENDAHULUAN bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Turbin Pelton merupakan jenis turbin Berdasarkan ini akan diupayakan
air yang memanfaatkan potensi ketinggian suatu rancang bangun nossel dan sistem
air sebagai sumber tenaga.Kebutuhan perpipaan turbin Pelton untuk fasilitas
potensi air dengan head yang tinggi dan pengujian laboratorium. Dengan harapan
debit kecil menjadikan turbin Pelton hasil perancangan bisa diterapkan untuk
merupakan pilihan yang bagus untuk pembuatan turbin Pelton baik dalam skala
banyak daerah pegunungan di pengujian laboratorium maupun pemakaian
Indonesia.Sehingga pengetahuan baik teori praktis yang berlaku dalam masyarakat.
maupun pembuatan secara teknis sangat
diperlukan oleh banyak pengguna turbin TEORI DASAR
Pelton. Nossel dan Segitiga Kecepatan
Dalam instalasi turbin Pelton, Pancaran air yang keluar dari nossel
energi air diubah seluruhnya menjadi akan mengenai mangkuk, di tengah-
kecepatan air di lubang nossel sebelum tengahnya air pancar tersebut akan belok ke
masuk roda turbin. Perubahan energi ini kedua arah supaya ada kemungkinan
dilakukan di dalam nossel dimana tinggi membaliknya air bisa diarahkan tegak lurus.
energi potensial yang dimiliki air, diubah Dalam hal ini berlaku segitiga kecepatan.
jadi energi kinetik. Berkaitan dengan ini
perancangan nossel termasuk bagian yang
terpenting dalam suatu perancangan turbin
Pelton. Dimensi-dimensi utama turbin baru
bisa ditentukan oleh diameter jet. Besarnya
mangkuk minimum tergantung ukuran
diameter jet, menentukan runner, dan
keseluruhan turbin. Begitu juga dengan
sistem perpipaan perlu dirancang

10 Vol 10 No. 1 April 2015


Dimana:
c = kecepatan absolut (m/s)
u = kecepatan tangensial (m/s)
w = kecepatan relatif air terhadap putaran
runner (m/s)
HT = head turbin (m)
R = jari-jari runner (m/s)
Gambar 1. TurbinPelton
D = diameter runner(m/s)
cv = koefesien kecepatan nossel (0,98)

Untuk mencari diameter pancarannozzel atau


jet(d) menggunakan persamaan kontinuitas
, dimana

dimana

Gambar 2.Segitiga KecepatanTurbinPelton d = 0,54 .


Masuk dan Keluar Sudu
Sistem Perpipaan Turbin Pelton
Persamaan Euler untuk turbin selengkapnya: Segi-segi terpenting mengenai
dimana susunan dan desain pipa pesat adalah
u2= u1= u
pemilihan yan tepat atas diameter, tekanan
ijin, dan bahan pipa. Untuk instalasi turbin
Pelton, perpipaan merupakan bagian
pembiayaan yang cukup besar terhadap
keseluruhan biaya pusat tenaga. Ini
disebabkan oleh keterkaitan tingginya
tekanan di dalam dan panjang pipa pesat.
Tebal dinding dan biaya pipa pesat
Jika k = 1 berbanding lurus dengan tekanan ijinnya.
Jenis dan bahan pipa pesat yang
dipakai dipilih sesuai dengan tekanan,
keadaan lapangan, dan lingkungan setempat.
Apabila sudut α = 180o akan didapatkan Sebagian besar turbin Pelton menggunakan
effisiensi hidrolik sebesar 100%. Namun pipa polietilen kerapatan tinggi (HDPE).
dalam praktiknya sudut defleksi berkisar Pipa harus terlindung dari hewan ternak
antara 160o - 165o. Hal ini dilakukan untuk yang merumput, tanah atau salju longsor,
menghindari tertabraknya aliran jet yang perusakan, dan radiasi matahari. Kadang
masuk.Untuk dengan nilai 160o - menutupi pipa lebih disarankan untuk
165oakan didapatkan nilai-nilai sebagai kepentingan segi ekologi.
berikut. Kekasaran permukaan dalam pipa
pesat dan kecepatan aliran berkaitan dengan
kerugian tekanan. Mempertimbangkan

Vol 10 No. 1 April 2015 11


diameter pipa, tekanan nominal, dan biaya buckett yang digunakan sebagai runner
pipa, bila diperoleh kerugian tinggi terjun fasilitas pengujian turbin Pelton.
pada pipa pesat sebesar 1% sampai dengan 4. Perancangan nossel dan sistem
5% adalah cukup baik, sedangkan kerugian perpipaan
tekanan total disarankan di bawah 10%. Merancang dimensi nossel dan material
Di pasaran tersedia pipa dengan yang digunakan. Serta merancang
berbagai tekanan nominal. Apabila instalasi perpipaan dan memilih pompa
diperlukan memasang pipa pesat yang yang digunakan dalam fasilitas
panjang dengan dengan tinggi air yang pengujian turbin Pelton.
besar, maka untuk menekan biaya pipa pesat 5. Perancangan poros dan bantalan
sebaiknya dipakai pipa tekanan nominal Menentukan dimensi poros dan jenis
rendah pada awalnya, karena tekanan statik bantalan yang digunakan dalam
alirannya masih rendah. Kemudian dipakai fasilitas pengujian turbin Pelton.
pipa dengan diameter lebih kecil di bagian 6. Pembuatan runner dan mangkuk
akhir pipa pesat. Diameter pipa yang Berdasarkan hasil perancangan runner
semakin kecil berarti kecepatan aliran dan dan mangkuk, pada langkah ini
kerugian tekanan kian besar. dilaksanakan pembuatan runner dan
Diameter pipa dan kecepatan aliran mangkuk dengan sistem permesinan
merupakan dua parameter yang selalu yang diperlukan.
adadalam system pemompaan. Untuk 7. Pembuatan nossel
menghitung dua parameter tersebut Berdasarkan hasil perancangan nossel,
digunakan persamaan : dilakukan pembuatan nosseldengan
Di = 3,9.Q0,45.ρ 0,13 sistem permesinan yang diperlukan.
Dimana : 8. Pembuatan instalasi perpipaan
Di = diameter dalam pipa (mm atau inch) Berdasarkan hasil perancangan sistem
Q = kapasitas /debit aliran (m3/jam atau perpipaan, dilakukanpembuatan
Liter/menit) instalasi perpipaan fasilitas pengujian
ρ = berat jenis fluida dalam (kg/m3) turbin Pelton.
9. Pengujian performance fasilitas
METODOLOGI PENULISAN pengujian turbin Pelton
Dalam melakukan rancang bangun Pengujian performance difokuskan
fasilitas pengujian turbin Pelton secara dengan melakukan pengamatan besar
lengkap dilakukan metode-metode sebagai torsi yang dihasilkan oleh putaran
berikut. runner dan mangkuk turbin dengan
1. Identifikasi Masalah memperhatikan bukaan valve pada
Memahami sistem turbin pelton, kedua nossselnya.
komponen utama, cara kerja, dan 10. Analisis fasilitas pengujian turbin
karakteristik performansi turbin Pelton. Pelton
2. Studi literatur Analisis difokuskan pada evaluasi
Mengumpulkan informasi dari unjuk kerja turbin antara teori dengan
literatur-literatur berupa buku, jurnal, hasil pengujian.
dan informasi lisan yang berkaitan
dengan rancang bangun fasilitas
pengujian turbin Pelton. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Perancangan runner dan mangkuk Dalam bab ini menjelaskan tentang
Merancang dimensi runner yang proses perancangan nossel, pompa, dan
meliputi ukuran, jumlah, dan material perpipaan turbin Pelton untuk fasilitas
pengujian laboratorium. Dimana proses dari

12 Vol 10 No. 1 April 2015


awal sampai turbin dapat berputar dimulai d = 0,54 x = 0,54 .
dari bekerjanya pompa yang menghasilkan
daya putar yang kemudian menghisap air
dari bak penampungan yang dialirkan d = 0,00765 m = 7,7 mm
melalui pipa-pipa sehingga air tersebut Dalam perancangan fasilitas pengujian
menyemprotkan kearah turbin sehingga turbin Pelton akan dipakai 2 nossel untuk
turbin dapat berputar. meningkatkan kecepatan putaran turbin.
Maka perhitungan dimeter nossel menjadi :
Perancangan Nossel d = 0,54x = 0,54
1 Perhitungan Kecepatan Spesifik (ns) x
Sumber daya air yang tersedia berasal dari
d = 0,0054 m = 5,4 mm
pompa air didapatkan data :
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa
Debit air (Q) = 85 l/min =
diameter jet yang ideal adalah 5,4 mm.
0,00142 m3/s
Namun berdasarkan ketersediaan nossel
Head (H) = 50 m yang tersedia di pasaran, akan dipakai
Putaran turbin (n) = 1800 rpm nossel dengan pancaran jet yang lebih besar
Perhitungan kecepatan spesifik ini dengan diameter (d) = 12 mm
dilakukan untuk mengetahui apakah design Selanjutnya dari diameter jet ini akan dicek
dari putaran turbin pelton memenuhi apakah mampu menghasilkan kecepatan
karakteristik kecepatan spesifik dari turbin putaran runner yang diharapkan sebesar n =
pelton itu sendiri. 1800 rpm.
ns Diketahui : d = 12 mm = 0,012 m

Q = 85 lpm = 0,00142 m3/s


ns Jari-jari turbin yang tersedia
(R) = 80, 75 mm = 0,081 m
ns sehingga
Q pompa = Q nossel = 0,00142 m3/s
Hasil dari perhitungan dengan design 0,00142 = w x A
putaran turbin 1800 rpm maka kecepatan
spesifiknya adalah 3,6 . Nilai ini masuk
dalam range karakteristik kecepatan spesifik
turbin pelton yaitu 2 ~ 10. Dengan demikian
design putaran ini dapat kita gunakan
dalam perhitungan-perhitungan selanjutnya.

2 Menentukan DiameterJet(d)
Diameter jet(d) pada nossel didapat dari
persamaan kontinuitas aliran fluida.
, dimana

Berdasarkan segitiga kecepatan pada aliran


jet pada sudu turbin
dimana

Vol 10 No. 1 April 2015 13


Gambar 3. SegitigaKecepatanTurbinPelton Gambar 4. Susunan/assembly nossel dengan
Masuk dan Keluar Sudu katup spear-nya

= 0,98 x
c = 30,69 m/s
Demikian pula
maka nilai u dapat dicari dengan:

u 18,13 m/s Gambar 5. Gambar potongan nossel


Dari rumus hubungan u dengan jari-jari
turbin didapatkan Komponen-komponen nossel terdiri dari :
Tabel 1.Tabel Komponen Nossel
No Nama Dimensi Material Fungsi
Kompone (mm)
n
n = = 1 Spear Ɵ 25 x 50 Brass Pengarah
360 jet/pancaran
n = 2138,5 rpm air
Berdasarkan perhitungan di atas dapat 2 Noze Ɵ 48 x 67 Al 6061- Tempat
depan T6 keluarnya
disimpulkan bahwa dengan memakai nossel jet/pancaran
Paduan
berdiameter jet (d) = 12 mm mampu Al-Mg-Si air
menghasilkan putaran turbin (n)= 2138,5 3 Needle Ɵ 10 x Brass Sumbu nossel
rpm yang lebih besar dari putaran turbin. Spear 160 360 sekaligus
penghubung
desain (n) = 1800 rpm spear dengan
handle
ndesain < n kemampuan nossel pengatur
1800 rpm < 2138,5 rpm (memenuhi 4 Needle Ɵ 42 x 20 Al 6061- Lubang
syarat) Guide T6 berulir
Paduan sebagai
Al-Mg-Si pengarah
3 Menentukan Dimensi dan Material needle
dengan spear-
Nossel nya agar bisa
Nossel dirancang sedemikian rupa bergerak
maju atau
dengan beberapa komponen pembentuk mundur
nossel. Dengan desain yang benar, nossel 5 Noze Ɵ 48 x 60 Al 6061- Tempat
dilengkapi dengan jarum yang adjustable Belakang T6 masuknya
aliran dari
yang disebut katup spearbguna Paduan
pipa air
Al-Mg-Si
mengarahkan dan mengendalikan putaran 6 Handle Ɵ 48 x 40 Al 6061- Pengatur
turbin. Dibawah ini merupakan gambar pemutar T6 maju
assembly dari nossel yang dipakai untuk Paduan mundurnya
Al-Mg-Si needle dan
fasilitas pengujian turbin Pelton. spear-nya

14 Vol 10 No. 1 April 2015


Bahan nossel memakai Al 6061- sentrifugal merek HISPANO Multistage
T6 yang merupakan logam paduan Model JETDP505A dengan spesifikasi :
Alumunium, Magnesium, dan Silicon (Al-
Mg-Si). Bahan ini dipilih karena memiliki Tabel 4.2. Tabel Spesifikasi Pompa HISPANO
No Spesifikasi Nilai
daya tahan yang baik (Yield Strength =
1 Daya Hisap 50 m
40000 psi), mudah untuk bentuk, mampu 2 Daya Dorong 50 m
mesin, ulet, serta memiliki ketahan korosi. 3 Head Total 100 m
Sedangkan khusus pada komponen yang 4 Kapasitas 85 l/min
berada di dalam nossel yakni spear dan 5 Power input 500 Watt
needle spear memakai bahan dari kuningan 5 V/Hz/Phi 220/50/1
Brass 360. Bahan kuningan jenis ini 6 RPM 2850
memiliki kekuatan yang sangat tinggi (Yield 7 Ukuran Pipa 1” X 1 1/4
Strength = 45000 psi), sangat baik pada
kondisi Hot Work, mudah dibentuk, tahan
korosi, serta banyak dimanfaatkan untuk
stud bolt, sekrup, dll.
Mentukan Penempatan Nossel

Gambar 8. Pompa Sentrifugal


Multistage Merk. HISPANO
Gambar 6. Daerah Lingkar Tusuk pada
Pemilihan Material Perpipaan
Mangkuk
Material perpipaan yang dipakai
sebagai pipa saluran turbin dari tanki
Nossel ditempatkan pada dengan jarak penampung ke nossel turbin Pelton adalah
0,5 kali diameter runner (R) yaitu pada pipa PVC (polyvinil chlorida). Pipa jenis ini
daerah tusuk mangkuk. Diameter runner terbuat dari fiber yang lebih ringan dan
yang tersedia adalah 161,5 mm. Maka lentur sehingga mudah dalam pemasangan
jarak nossel dengan pusat turbin = R = dan perbaikan. Material PVC tidak berkarat
0,5 x 161, 5 = 80, 75 mm dan cukup kuat menahan tekanan air sampai
dengan 10 kg/cm2.
Pemilihan Diameter Perpipaan (d)
Diameter pipa dan kecepatan aliran
merupakan dua parameter yang selalu
adadalam system pemompaan. Untuk
menghitung dua parameter tersebut
digunakan persamaan berikut.
Di = 3,9.Q.0,45.ρ0,13 , dimana Q = 0,00142
Gambar 7. Penempatan Nossel pada m3/s atau 5, 112 m3/jam
Runner Di = 3,9 x 5, 112.0,45.1000 0,13
Di = 19,4mm
Perancangan Sistem Perpipaan Berdasarkan perhitungan diatas
Adapun yang dipilih dalam diameter pipa yang diperlukan minimal
perancangan simulasi turbin Pelton untuk sebesar 19,4 mm. Dalam perancangan ini
skala pengujian lab ini adalah pompa saluran dari discharge pompa akan

Vol 10 No. 1 April 2015 15


memakai pipa PVC ukuran 1” yang
mempunyai diameter dalam (d) =25,4 mm. Rugi Head pada Tee
Sedangkan pada suction pompa memakai
Untuk 1 buahtee di dapatkan head loss :
pipa PVC berdiameter 1 ¼” sesuai dengan
kebutuhan spesifikasi pompa.

3 Perhitungan Head Losses Sistem Diketahui :


Perpipaan d = 25,4mm = 2,54 . 10-2 m
Dalam perancangan sistem g = 9,81 m/s2
perpipaan yang harus diperhatikan adalah Q = 0,00142 m3/s
sistem perpipaan harus mendukung k = Tee – Branch flow– reguler flange –
kemampuan pompa sehingga mampu 1’’ = 1
menghasilkan head turbin desin. Head
pompa harus mampu mengatasi head loss = 0,4 m
akibat perancangan pipa yang di dalamnya
Rugi Head pada ball valve
terdapat belokan-belokan, sambungan,
maupun alat-alat seperti valve dan flow Untuk 1 buahtee di dapatkan head loss :
meter.
Fasilitas pengujian turbin Pelton ini
memiliki rancangan seperti gambar di Diketahui :
bawah ini. Gambar 4.7. Sistem Perpipaan
d = 25,4mm = 2,54 . 10-2 m
Simulasi Turbin Pelton
g = 9,81 m/s2
Perhitungan head loss pipa yaitu
perhitungan pada diameter pipa 25,4 mm Q = 0,00142 m3/s
dengan panjang pipa (L) = 2050 mm dari k = Ball valve – screwed–1’’ = 8,2
discharge pompa sampai dengan nossel = 3,28 m
terjauh (L). Sistem perpipaan dilengkapi
dengan 2elbow (belokan), 2 tee, 1 buah
globe valve, dan 1 buah flowmeter. Rugi Head pada flowmetre
Untuk 1 buahtee di dapatkan head loss :
Rugi Head pada Belokan
Untuk 2 buah elbow di dapatkan head loss :
Diketahui :
d = 25,4mm = 2,54 . 10-2 m
Diketahui : g = 9,81 m/s2
d = 25,4mm = 2,54 . 10-2 m Q = 0,00142 m3/s
g = 9,81 m/s2 k = flowmetre–screwed–1’’ = 8,2
Q = 0,00142 m3/s = 3,28 m
k = Elbow – 90o– reguler flange – 1’’ =
0,5 Σ
Kecepatan aliran (v) =
0,4 m + 0,4 m +3, 28 m + 3,28 m
= = = 7,36 m
= 2,81 m/s
Rugi head pada pipa lurus (
= 0,4 m

16 Vol 10 No. 1 April 2015


Pipa yang digunakan adalah pipa jenis PVC
dengan nilai C (Hazen William DAFTAR PUSTAKA
constanta)untuk pipa PVC dengan diameter
25,4 mm adalah 130. Einsering, Markus. Turbin Pelton Mikro.
1,852
= HL x Lpipa. Terjemah dan sunting M. Edy Sunarto.
Yogyakarta: MHPG, 1994
x 1, 920m
1,852
H.Church, Austin. Pompa dan Blower
x 2, Sentrifugal. Terjemah Ir. Zulkifli
050 = (7,92 x 10-7)1,852 x 1,92 Harahap. Jakarta: Erlangga, 1986
8,87 x 10-6m Sayers, A. T. Hydraulic and
Nilai head loss akibat gesekan pada pipa Compressible Flow Turbomachines.
lurus terlalu kecil, sehingga dalam hal ini Singapura: McGraw-Hill Book
head loss akibat gesekan karena panjang Company, 1990.
pipa diabaikan. W. Moree, Turbin Uap. Terjemah S.
Total Rugi Head (HL) Harsono. Jakarta: Bina Samudra, 1972.

+ 0,4
= 7,4 m
Berdasarkan perhitungan head losses
pada sistem perpipaan, maka bisa
disimpulkan bahwa head pompa
sebesar 50 m mampu mengatasi
kerugian head total.
Head Pompa >Head Losses
50 m > 7,4 m (Memenuhi Syarat)
KESIMPULAN

Berdasarkan data-data dan hasil


perancangan yang dilakukan, bisa
disimpulkan sebagai berikut.
1. Diameter jet air yang dipakai
sebagai nossel simulasi turbin
Pelton sebesar 12 mm, memakai 2
nossel dengan kecepatan relatif air
keluar nossel terhadap
mangkukturbin sebesar 12,56 m/s. .
2. Bahan nossel memakai logam
paduan Alumunium yaitu Al 6061-
T6 dan Kuningan Brass 360
3. Sistem perpipaan yang dipakai
sebagai saluran air dalam simulasi
turbin Pelton adalah pipa berbahan
Polyvinil Chlorida (PVC)
berdiameter 25,4 mm dan panjang
perpipaan 2050 mm dengan total
head losses 7,4 m.

Vol 10 No. 1 April 2015 17

Anda mungkin juga menyukai