Anda di halaman 1dari 4

BAB I

KADAR AIR TANAH


1.1 Tujuan Instruksional Umum
Untuk mengadakan pengujian pada tanah dan untuk mempelajari dan
mengetahui ilmu tentang tanah (geoteknik).
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
Agar mahasiswa dapat menentukan kadar air tanah.
1.3 Landasan Teori
Kadar air tanah ialah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam
tanah dengan berat kering tanah tersebut. Kadar air ditentukan dengan
menggunakan rumus : W = Ww / Ws * 100 dimana :
Ww : Berat air (Weight of Water)
Ws : Berat butir tanah (Weight of Soil)
1.4 Metode Heating
1.4.1 Peralatan
a) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 ± 5).
b) Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran yang cukup.
Cawan dapat berbuat dari gelas atau logam misalnya alumunium.
c) Neraca dengan ketelitian 0.01 gr.
1.4.2 Langkah-langkah Praktikum
1. Benda uji mewakili tanah yang diperiksa ditempat dalam cawan yang
bersih, kering dan diketahui beratnya.
2. Cawan dan isinya kemudian ditimbang dan beratnya dicatat.
3. Tutup cawan kemudian dibuka dan cawan ditempatkan dioven atau
pengering lainnya paling sedikit 4 jam (untuk oven) atau sampai beratnya
konstan.
4. Tutup cawan kemudian ditempatkan dalam desikator.
5. Setelah dingin timbang beratnya kemudian dicatat.

1.5 Catatan
Jika tidak terdapat oven pengering, maka pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan
dengan cara :
a. Jika benda uji yang akan diperiksa kadar airnya tidak mengandung bahan organik
atau bahan bahan yang terbakar, maka pengeringan dapat dilakukan diatas kompor
atau dibakar langsung dengan menggunakan spirtus.
b. Penimbangan dan pengeringan terakhir dilakukan dengan cara berulang-ulang,
sehingga setelah 3 kali penimbangan terakhir telah dicapai berat yang konstan.
c. Jika benda yang akan diperiksa mengandung bahan yang mudah terbakar, maka
tidak boleh dilakukan pengeringan dengan caradibakar dengan spirtus, tetapi harus
dikeringkan dengan kompor yang bertemperature tidak lebih 60 ℃.

Metode Heating
5.6.1 Peralatan
a) Speedy Gouge.
b) Speedy Balance.
c) Calcium Carbile.
d) Measuring Spoon.
e) Crushing Ball.
f) Cleaning Brush.
g) Carrying Case.

5.6.2 Langkah-langkah Praktikum


1. Bersihkan tabung, membuka tutup tabung dan membersihkan dalamnya
menggunakan sikat.
2. Siapkan benda uji, sedapatmungkin haluskan benda yang akan diuji.
3. Lakukan penimbangan.
Menarik timbangan keatas. Atur posisi timbangan agar berada dalam
keadaan datar. Masukkan benda uji kedalam cawan sampai kedua garis
merah berhimpitan.
4. Masukkan benda uji kedalam tabung, jangan sampai ada bagian yang
terbuang.
5. Masukkan kedua bola baja kedalam tabung dalam posisi datar agar tidak
menumbuk alat pengukur tekanan didalam.
6. Masukkan 2 sendok karbit kedalam tiap tabung.
7. Pegang tabung dalam posisi datar agar benda uji tidak tercampur dengan
karbit sebelum tabung tertutup rapat.
8. Pencampuran.
Memegang tabung dalam posisi datar lalu putar kedepan dengan sumbu
putarnya selama 10 detik lalu diamkan sampai 20 detik. Kemudian memutar
kebelakang dengan sumbu putarnya selama 10 detik lalu diamkan selama
20 detik. Mengulangi hal tersebut selama 3 menit.
9. Baca petunjuk jarum.
10. Lihat petunjuk jarum pada pengukur tekanan. Angka ini menunjukkan
presentase kadar air terhadap berat basah.
11. Buka tutup tabung perlahan-lahan dengan lubang mengarah kedepan.
Membuang sisa-sisa percobaan dari dalam tabung.
12. Bersihkan bagian dalam menggunakan sikat. Sisa-sisa benda uji harus
hilang sama sekali.

5.7 Pembahasan
Kadar air tanah adalah persentase berat air dengan berat tanah yang biasanya
dinyatakan dalam persent. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada
dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar daengan nyata, biasanya
dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu permanen adalah yang
dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada saat daun tumbuhan yang terdapat
dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar air secara permanen sebagai
akibat pengurangan persediaan kelembapan tanah.
Dari teori daiatas kami melakukan percobaan lapangan, dan memperoleh hasil,
pada percobaan kadar air tanah yang pertama, beratnya 80,09. Setelah mengalami
pengkonveksian selama 1x 24 jam terjadi penurunan berat yaitu 60,07. Hal ini
disebabkan kadar air pada tanah kapasitas lapang mengalami penguapan oleh proses
pengkonveksian selama 1x 24 jam. Dari percobaan tersebut diperoleh kadar air
sebesar 33,32 %.
Untuk percobaan kadar air tanah yang kedua memiliki berat 85,07. Setelah
mengalami pengkonveksian selama 1x 24 jam terjadi penurunan berat yaitu 63,94.
Hal ini disebabkan kadar air pada tanah kapasitas lapang mengalami penguapan oleh
proses pengkonveksian selama 1x 24 jam. Dari percobaan tersebut diperoleh kadar air
sebesar 33,04 %.
Untuk percobaan kadar air tanah yang ketiga memiliki berat 75,82. Setelah
mengalami pengkonveksian selama 1x 24 jam terjadi penurunan berat yaitu 56,8. Hal
ini disebabkan kadar air pada tanah kapasitas lapang mengalami penguapan oleh
proses pengkonveksian selama 1x 24 jam. Dari percobaan tersebut diperoleh kadar air
sebesar 33,48 %.

5.8 Kesimpulan

Berdasarkan dari ketiga hasil percobaan, diperoleh rata-rata kadar air sebesar
33,28 %

Anda mungkin juga menyukai