Anda di halaman 1dari 6

BAB IX

ANALISIS SARINGAN

9.1 Tujuan Umum


Kegiatan praktikum ini ditujukan guna menempuh mata kuliah Praktikum Uji Tanah.
Dimana setiap mahasiswa diwajibkan melakukan Praktikum Uji Tanah ini sesuai jadwal yang
sudah ditentukan. Tujuan utama Praktikum Uji Tanah adalah untuk melakukan penelitian
tanah.

9.2 Tujuan Khusus


Agar mahasiswa dapat menetukan pembagian ukuran butir suatu contoh
tanah.parameter yang dihitung adalah berat saringan,berat tanah dan berat tanah tertinggal
dalam saringan .

9.3 Deskripsi
Sifat-sifat suatu jenis tanah tergantung pada ukuran butirnya. Karena itu pengukuran
bsar butir tanah paling sering dilakukan dalam laboraturium. Penentuan deskripsi tanah atau
klasifikasi tanah dapat diketahui dari pembagian besar butir tanah tersebut.

9.4 Alat & Bahan


a) Satu set saringan.
b) Oven.
c) Neraca 1 gram.
d) Shieve shaker.
e) Talam .
f) Scraper

9.5 Prosedur Pengujian


1. Hancurkan benda uji dengan menggunakan palu karet.
2. Timbang masing-masing ayakan yang akan dipergunakan.
3. Timbang benda uji ±500 gr.
4. Bila benda uji yang diperiksa mengandung butiran kasar lebih besar dari
ayakan nomor 4,maka benda uji perlu ditambah.
5. Timbang masing-masing saringan +benda uji yang tertinggal.
6. Kurangi berat tanah (5) –(1),yang memberikan hasil berat tanah yang
tertinggal (jumlah berat butir yang tertinggal harus dikontrol dengan berat
tanah semula ).
7. Bila bagian benda uji yang tertinggal pada saringan nomor 200 cukup besar,
dalam hal tersebut dilakukan pencucian. Pencucian ini dilakukan dengan
mencuci tanah yang tertinggal dalam ayakan dengan memasukkan air ke
dalam ayakan tersebut.Kemudian mengumpulkan tanah yang telah dicuci, lalu
mengeringkan dan menimbang berat benda uji yang tertinggal pada ayakan
nomor 200 dan tambahkan hasil tersebut pada berat tanah yang tertiinggal di
pan pada (6)

9.6 Pembahasan
Sifat – sifat tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran butirnya. Maka dari
itu, pengukuran besarnya butir tanah sering dilakukan dilaboratorium mekanika
tanah. Dengan mengetahui pembagian besarnya butir dari suatu tanah, maka kita
dapat menentukan klasifikasi terhadap suatu macam tanah tertentu atau dengan kata
lain dapat mengadakan deskripsi tanah. Besarnya butiran tanah biasanya
digambarkan dalam grafik yang disebut grafik lengkung gradasi atau grafik
lengkung pembagian butir. Dari grafik ini dapat kita lihat pembagian besarnya
butiran tanah tertentu dan juga dapat kita lihat batas antara kerikil dan pasir, pasir
dan lanau,dsb.
Berdasarkan teori diatas kami melakukan kerja lapangan dan diperoleh hasil,
tanah seberat 500 gram dan disaring dengan ayakan mengunnakan shieve mechine
selama kurang lebih 7 menit. Berikut hasil saringannya.
Untuk ayakan nomer ¾ dengan berat ayakan sebesar 606 gram setelah
dilakukan pengayakan selama kurang lebih 7 menit diatas mesin shieve, berat
ayakan ditambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 606 gram. Berat
ayakan ditambah dengan berat pasir namun hasilnya masih sama dikarenakan tidak
ada pasir yang tertinggal didalam ayakan, hal ini karena dimeter saringan yang
cukup besar sehingga menyebabkan pasir lolos dari saringan nomer ¾ tesebut. Dan
untuk berat tanah basah yang tertahan sama dengan 0 sama dengan % tanah
basahnya juga sama dengan 0. Sedangkan cumulatif persennya juga sama dengan 0,
untuk persentase kelolosannya 100% lolos karena tidak ada tanah yang tertinggal
diayakan nomer ¾ tersebut.
Sedang untuk ayakan nomer ½ dengan berat ayakan sebesar 587 gram setelah
diayak di machive sieve selama kurang lebih 7 menit diatas mesin machive sieve,
berat ayakan ditambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 587 gram. Berat
ayakan ditambah dengan berat pasir namun hasilnya masih sama dikarenakan tidak
ada pasir yang tertinggal didalam ayakan, hal ini karena dimeter saringan yang
cukup besar sehingga menyebabkan pasir lolos dari saringan nomer ½ tesebut. Dan
untuk berat tanah basah yang tertahan sama dengan 0 sama dengan % tanah
basahnya juga sama dengan 0. Sedangkan cumulatif persennya juga sama dengan 0,
untuk persentase kelolosannya 100% lolos karena tidak ada tanah yang tertinggal
diayakan nomer ½ tersebut.
Sedangkan untuk ayakan nomer ⅜ dengan berat sebesar 577 gram dan
masukan tanah, setelah diayak dengan mengggunakan mesin machive sieve selama
kurang lebih 7 menit, dan ditimbang beratnya menjadi 581 gram. Hal ini disebabkan
karena diameter saringan lebih kecil dari sebelumnya sehingga mengakibatkan tanah
tertahan, dan untuk berat tanahnya sendiri yang tertahan sebesar 4 gram, selain
diameter ayakan yang lebih kecil penyebab tanah tertinggal adalah tekstur tanah
yang lebih besar dari diameter saringan. Sedangkan untuk percent tertahannya
sebesar 0,8% dan untuk cumulatif percent tanah tertahan setelah melalui perhitungan
sebesar 0,8% dan untuk percent kelolosannya sebesar 99,2%.
Sedangkan untuk ayakan nomer 4 dengan berat sebesar 577 gram dan
masukan tanah, setelah diayak dengan mengggunakan mesin machive sieve selama
kurang lebih 7 menit, dan ditimbang beratnya sebesar 498 gr. dan berat tanah yang
tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 17 gr, sedangkan jika di masukan
dalam percent sebesar 3,4% setelah di hitung dan untuk cumulatif percent nya
sebesar 4,2 % , untuk percent tanah yang lolos dari saringan sebesar 95,8 % hal ini
di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dari ayakan sebelumnya Sehingga
mengakibatkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 8 dengan berat sebesar 439 gram dan
masukan tanah, setelah diayak dengan mengggunakan mesin machive sieve selama
kurang lebih 7 menit, dan ditimbang beratnya sebesar 480 gr. dan berat tanah yang
tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 41 gr, sedangkan jika di masukan
dalam percent sebesar 8,2% setelah di hitung dan untuk cumulatif percent nya
sebesar 12,4 % , untuk percent tanah yang lolos dari saringan sebesar 87,6 % hal ini
di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dari ayakan sebelumnya Sehingga
mengakibatkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 10 dengan berat sebesar 438 gram dan
masukan tanah, setelah diayak dengan mengggunakan mesin machive sieve selama
kurang lebih 7 menit, dan ditimbang beratnya sebesar 459 gr. dan berat tanah yang
tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 21 gr, sedangkan jika di masukan
dalam percent sebesar 4,2% setelah di hitung dan untuk cumulatif percent nya
sebesar 16,6 % , untuk percent tanah yang lolos dari saringan sebesar 83,4 % hal ini
di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dari ayakan sebelumnya Sehingga
mengakibatkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 16 dengan berat sebesar 426 gram dan
masukan tanah, setelah diayak dengan mengggunakan mesin machive sieve selama
kurang lebih 7 menit, dan ditimbang beratnya sebesar 475 gr. dan berat tanah yang
tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 49 gr, sedangkan jika di masukan
dalam percent sebesar 9,8% setelah di hitung dan untuk cumulatif percent nya
sebesar 26,4 %, untuk percent tanah yang lolos dari saringan sebesar 73,6 % hal ini
di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dari ayakan sebelumnya Sehingga
mengakibatkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 30 dengan berat ayakan sebesar 421 gr
setelah di ayak di mechine sieve selama kurang lebih 7 menit di atas mesin sieve,
berat ayakan di tambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 517 gr. dan berat
tanah yang tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 96 gr, sedangkan jika di
masukan dalam percent sebesar 19,2 % setelah di hitung dan untuk cumulatif
percent nya sebesar 45,6 % , untuk percent tanah yang lolos dan saringan sebesar
54,4 % hal ini di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dari ayakan
sebelumnya . Sehingga mengakibatkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 40 dengan berat ayakan sebesar 416 gr
setelah di ayak di mechine sieve selama kurang lebih 7 menit di atas mesin sieve,
berat ayakan di tambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 462 gr. "dan
berat tanah yang tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 46 gr, sedangkan jika
di masukan dalam percent sebesar 9,2 % setelah di hitung dan untuk cumulatif
percent nya sebesar 54,8 % , untuk percent tanah yang lolos dari saringan sebesar
45,2 % hal ini di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dan ayakan
sebelumnya . Sehingga mengakibatkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 50 dengan berat ayakan sebesar 418 gr
setelah di ayak di mechine sieve selama kurang lebih 7 menit di atas mesin sieve,
berat ayakan di tambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 474 gr. dan berat
tanah yang tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 56 gr, sedangkan jika di
masukan dalam percent sebesar 11,2 % setelah di hitung dan untuk cumulatif
percent nya sebesar 66 % , untuk percent tanah yang lolos dan saringan sebesar 34 %
hal ini di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dan ayakan sebelumnya .
Sehingga mengaki batkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 100 dengan berat ayakan sebesar 412 gr
setelah di ayak di mechine sieve selama kurang lebih 7 menit di atas mesin sieve,
berat ayakan ditambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 472 gr. dan berat
tanah yang tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 60 gr, sedangkan jika di
masukan dalam percent sebesar 12 % setelah di hitung dan untuk cumulatif percent
nya sebesar 78 % , untuk percent tanah yang lolos dari saringan sebesar 22 % hal ini
di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dari ayakan sebelumnya . Sehingga
mengakibatkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk ayakan nomer 200 dengan berat ayakan sebesar 273 gr
setelah di ayak di mechine sieve selama kurang lebih 7 menit di atas rnesin sieve,
berat ayakan di tambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 318 gr. dan berat
tanah yang tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 45 gr, sedangkan jika di
masukan dalam percent sebesar 9 % setelah di hitung dan untuk cumulatif percent
nya sebesar 87 % , untuk percent tanah yang lolos dan saringan sebesar 13 % hal ini
di sebabkan karena diameter ayakan lebih kecil dari ayakan sebelumnya . Sehingga
mengaki batkan ada tanah yang tertinggal.
Sedangkan untuk pan-nya sendiri dengan berat ayakan sebesar 456 gr setelah
di ayak di mechine sieve selama kurang lebih 5 menit di atas mesin sieve, berat
ayakan di tambah dengan pasir yang tertinggal adalah sebesar 521 gr. dan berat
tanah yang tertinggal di dalam ayakan itu sendiri adalah 65 gr, sedangkan jika di
masukan dalam percent sebesar 13 % setelah di hitung dan untuk cumulatif percent
nya sebesar 100 % , untuk percent tanah yang lolos dari saringan sebesar 0 % hal ini
di sebabkan karena pan tidak memiliki lubang saringan sama sekali. sehingga berat
nya lebih besar dari saringan-saringan yang lainya. Dan juga untuk berat tanah yang
tertinggal lebih banyak.
9.7 Kesimpulan
Dari percobaan menggunakan metode analisis saringan, didapat dengan
nilai yang tergantung pada ukuran butirannya. Bagian yang tertahan pada setiap
ayakan dikumpulkan sendiri-sendiri, kemudian masing-masing ayakan beserta
tanahnya dikeringkan dalam oven, dan kemudian berat tanah kering tersebut di
timbang. Hasil-hasil ayakan biasanya dinyatakan dalam presentase dari berat total.
Butiran tanah yang merupakan partikel padat, terdiri atas berbagai
ukuran dari kecil hingga besar yang menurut berbagai standar. Pada umumnya,
tanah di lapangan terdiri atas beberapa kelompok, seperti kerikil yang mengandung
pasir dan lempung maupun lanau, pasir mengandung lanau atau lempung dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai