Makalah Difteri
Makalah Difteri
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang
berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan yang
berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai penyedia perawatan
kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit pelayanan
kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 24 jam harus berada di
sisi pasien adalah tenaga perawatan. Namun sangat disayangkan bahwa pelayanan
keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Keadaan ini bukan
saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan yang kita miliki, tetapi
terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan profesional yang dimiliki oleh
sebagian besar jenis tenaga ini.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah
dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien,
merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi mutu
serta hasil asuhan keperawata.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai
suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen atau
unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung dalam
mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang fenomena secara
keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau pengambilan
keputusan (kesadaran adanya masalah karena berbagai faktor).
B. Tujuan
Pada makalah ini kami akan membahas tentang tujuan pendidikan dalam
keperawatan, fungsi pendidikan dalam keperawatan, dan media pembelajaran dalam
keperawatan
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2|Page
Perawat harus mampu memimpin klien atau keluarga untuk memecahkan
masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi klien.
5. Wali atau pengganti
Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai
orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi
kebutuhan.
6. Konselor
Perawat harus dapat memberi bimbingan terhadap masalah klien sehingga
pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
Akan tetapi pendidikan profesi keperawatan yang bertujuan mewujudkan
pelayanan professional harus dilandasi oleh kemampuan meneliti dari peserta
didiknya. Kemampuan ini ditimbulkan melalui keingintahuan yang tinggi selama
proses pendidikan yang dipelihara sedemikan rupa sehingga setelah lulus perawat
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang berbasis fakta (Evidence based
practice).
b) Zaman mesir
3|Page
Keperawatan berkembang di benua asia tepatnya asia barat daya yaitu timur
tengah seiring dengan perkembangan agama Islam.
Abad VII
Di jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti ilmu pasti, ilmu
kimia, hygiene dan obat-obatan.
Orientasi masyarakat pada saat terjadi perang dimana rumah ibadah banyak
yang tutup yang biasanya di gunakan untuk merawat orang sakit.
Perawat di gaji rendah dengan jam kerja yang lama pada kondisi kerja yang
buruk. Sisi positif dari perang untuk perkembangan keperawatan korban
banyak membutuhkan tenaga sukarela sebagai perawat (orde-orde agama,
istri yg mengikuti suami perang & tentara-tentara yang merangkap sebagai
perawat) konsep P3K.
Hotel Dieu di Paris orde agama, setelah revolusi orde agama dihapus di ganti
orang-orang bebas yang tidak terikat agama, pelapor perawat terkenal
rumah sakit ini yaitu Genevieve Bouquet
4|Page
2. Perkembangan Keperawatan Di Indonesia
Perawat berasal dari penduduk pribumi (Velpleger) di bantu penjaga orang sakit
(Zieken Oppaser)
Bekerja di R.S Binnen Hospital di Jakarta (1799) memelihara kesehatan staf &
tentara Belanda
Membentuk dinas kesehatan tentara & dinas kesehatan rakyat
Tujuannya:
3. NLN (National League for Nursing) di dirikan tahun 1952, tujuan untuk
pengembangan & peningkatan mutu pelayanan keperawatan & pendidikkan
keperawatan.
4. British Nurse Association di dirikan tahun 1887, tujannya: memperkuat persatuan &
kesatuan seluruh perawat di Inggris & berusaha memperoleh pengakuan terhadap
profesi keperawatan. PPNI di dirikan 17 Maret 1974.
5|Page
C. Tujuan Pendidikan Dalam Keperawatan
Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang
baik, bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada
masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.
1) Kognitif (head)
a) Knowledge (Pengetahuan)
Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui hafalan
untuk diingat.
c) Comprehension (Pemahaman)
Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi, rumusan,
menafsirkan suatu teori.
d) Application (Penerapan)
Merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu
pengertian, konsep, prinsip, teori yang memerlukan penguasaan pengetahuan
dan pemahaman yang lebih mendalam.
e) Analysis (Analisis)
Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam unsur-unsurnya
misalnya analisis hubungan antara masyarakat dengan alam dan jagad raya.
f) Synthesis (Sintesis)
Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah unsur.
g) Evaluation (Penilaian)
Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu.
6|Page
2) Afektif (heart)
a) Receiving
Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu.
b) Responding (Merespon)
Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukan
kesediaan dan kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam merespon.
c) Valuing (Menghargai)
Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan mengikat diri
pada norma tersebut.
d) Organization (Organisasi)
Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem nilai-
nilai.
e) Characterization by Value or Value Complex
Mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak
seseorang, norma itu menjadi bagian diri pribadi.
3) Psikomotor (hand)
Peran perawat tidak hanya care giver (pemberi asuhan) saja tetapi juga
sebagai concelor, educator dan concultant, sehingga dengan perannya tersebut
seorang perawat memerlukan pengetahuan tentang pendidikan agar bisa
memberikan pendidikan secara sistematis sesuai cara, metode dan media
pendidikan yang benar dan tepat terhadap klien, sehingga hasil dari pendidikan
yang diberikan kepada klien bisa tercapai tepat sasaran dan tepat guna.
7|Page
secara mandiri mau melakukan perubahan tingkah laku yang positif dan
permanen dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
1. Fungsi pendidikan
Fungsi ini terdiri atas tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :
1) Berperan aktif dalam riset dasar dan terapan, pengembangan ilmu pengetahuan ilmu
keperawatan, mengembangangkan teknologi keperawatan, meningkatkan mutu, dan
memperluas jangkauan pelayanan
2) Manfaatkan tekhnologi maju secara tepat dalam rangka meningkatkan mutu dan
memperluas jangkauan pelayanan professional
3) Melaksanakan berbagai bentuk kegiatan ilmiah yang meliputi ceramah/diskusi
ilmiah, forum ilmiah, tulisan ilmiah/majalah ilmiah dan pengawal ilmu keperawatan.
1) Pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai bentuk, sifat dan jenjang pelayanan
kepada masyarakat, serta membangun model pelayanan/asuhan keperawatan
2) Pendidikan dan bimbingan masyarakat dengan cara membina kemampuan masyarakat
mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi.
3) Mengarahkan kemampuan masyarakat untuk mengorganisir dan melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan professional
4) Memberi konsultasi dalam keperawatan kepada berbagai pihak yang memerlukan.
Fungsi Perawat
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
1.) Fungsi Independen
8|Page
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri
dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan
cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2.) Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
3.) Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi
apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita
yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan
tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter
dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam
pemantauan reaksi onat yang telah diberikan. s
9|Page
o Jumlah peserta didik dan homogenitas.
o Pemindahan TIK dalam media yang di pilih.
b. Kendala dalam pembelajaran :
o Verbalisme (hanya kata-kata)
o Membingungkan.
o Peserta didik melamun.
o Pesan di persepsikan salah.
o Penyampai pesan membosankan.
o Kondisi fisik yang tidak mendukung.
c. Manfaat Media
Mengatasi sikap pasif peserta didik.
Memperjelas penyampaian pesan.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera.
Memberi perangsangan yang sama sehingga melahirkan persepsi yang sama.
d. Kriteria Pemilihan Media
o Kesesuaian dengan pesan yang di sampaikan.
o Ketepatan dengan penyampaian tujuan belajar.
o Ketermapilan pendidik dlm menggunakan media.
o Tersedianya waktu.
o Karakteristik peserta didik.
o Jenis rangsangan belajar yang di inginkan.
o Lingkungan setempat : tempat terang dan terbuka.
o Luasnya jangkauan.
o Biaya peralatan dan efektifitasnya.
o Kepraktisan, keluwesan dan ketahanan media.
10 | P a g e
g. Tandai hal-hal penting/ kata asing.
h. Beri kesempatan anak untuk menyalin.
Kelebihan Papan Tulis
o Memudahkan mencatat materi.
o Memudahkan memahami materi.
o Ada kesemapatan mengatur kecepatan menulis.
o Memudahkan menginformasikan istilah.
o Melatih membuat ilustrasi.
o Menjaga konsentrasi pembicaraan.
Leaflet
o Terdapat gambar dan tulisan dan lebih banyak tulisannya.
o Dapat dilipat, jika A4 yang dilipat tiga.
o Berisi gagasan mengenai pokok persoalan secara langsung/ langkah-langkah
melakukan sesuatu.
11 | P a g e
o Pesan singkat padat.
o Mudah dibawa dalam jumlah banyak.
Poster
o Menampilkan suatu tema yang menimbulkan perasaan kuat terhadap publik.
o Menyampaikan pertanyaan suatu persoalan bukan memberi solusi atau
jawaban.
o Lebih baik jika digunakan media diskusi.
o Banyak mengandung kreasi.
o Fokus dan tema poster ada relefasi dengan publik.
o Menimbulkan konflik dengan pandangan publik.
Stiker
Berisi tulisan dan gambar dapat di tempel.
Sebagai identifikasi terhadap sesuatu.
Terbuat dari bahan kertas dan plastik.
Berperekat di bagian belakang.
Warna menyala.
Cocok di tempel di tempat yang menarik perhatian orang (kaca mobil/motor
dll)
Film Bingkai (Slide)
Media visual, perhatiakan tata atur gravis
Keutungan:
o Menampilakan gambar berwarna sesuai aslinya, dapat di produksi dalam
jumlah besar.
o Penyimpanan ringkas, dapat di sertai sound slide.
Kekurangan:
o Harus di ruang gelap
o Perlu slide proyektor
o Memerlukan teknik pemotretan dan alat protret yang sesuai.
Transparan /OHP
o Media visual.
o Huruf minimal 5 mm, tebal, sederhana, huruf cetak.
o Perhatikan tata atur gravis: maksimal 8 baris /halaman.
o Keutungan : murah, dapat menjelaskan kembali materi yang dulu, fokus.
o Proyeksinya 1/250 dari jarak pandang yang terbesar.
VIDEO
Keuntungan:
o Mengulang gerakan tertentu.
o Memberikan nilai, kritik, saran, evaluasi.
o Tidak dapat di perlambat/dipercepat.
o Informasi dapat di sajikan serentak dalam beberapa kelas.
o Kegiatan belajar mandiri.
12 | P a g e
Kerugian:
o Peralatan harus tersedia
o Menyusun naskah/sekenario
o Biaya produksi tinggi
o Layar kecil, jumlah penonton terbatas.
o TV tidak berwarna warna tidak muncul.
Komputer
E-mail, Internet, Microword, vidio conferencing, WWW (World Wide Web),
Power Point.
Keuntungan: tidak terbatas ruang dan waktu, menarik, up to date
Power point: memperhatikan tata alur gravis, ditampilakan animasi.
Buklet
o Buku berukuran kecil (1/2 kuarto) dan tipis.
o Tidak lebih 30 halaman bolak –balik.
o Merpakan perpaduan antara leaflet dan buku.
o Penyajian isi lebih singkat dari buku.
DAFTAR PUSTAKA
13 | P a g e
https://dhanwaode.wordpress.com/2011/01/26/pendidikan-dalam-keperawatan/
https://www.google.com/amp/s/dokumen.tips/amp/documents/tujuan-pendidikan-
dalam-keperawatan.html
https://tentangperawat25.blogspot.com/2013/09/media-pembelajaran-pendidikan-
kesehatan.html
https://anggykeperawatan.blogspot.com/2011/04/latar-belakang-keperawatan.html
http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/pendidikan-keperawatan.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-
pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/
14 | P a g e