Anda di halaman 1dari 3

Hipertensi

Beberapa definisi tentang hipertensi telah diungkapkan oleh


beberapa ahli atau penulis buku tentang hipertensi diantaranya Marliani
(2007) menyatakan bahwa “Hipertensi atau tekanan darah tinggi
merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi
140 / 90 mmHg”.
Tekanan darah adalah jumlah gaya yang diberikan oleh darah di
bagian dalam pembuluh arteri saat darah dipompa ke seluruh peredaran
darah. Tekanan darah tidak penah konstan dan dapat berubah drastis
dalam hitungan detik, menyesuaikan diri dengan tuntutan pada saat itu.
Tekanan darah adalah kekuatan darah menekan dinding pembuluh
darah. Setiap kali berdetak (sekitar 60-70 kali per menit dalam keadaan
istirahat), jantung akan memompa darah melewati pembuluh darah.
Tekanan darah terbesar terjadi ketika jantung memompa darah dalam
keadaan kontraksi, dan ini disebut dengan tekanan sistolik. Ketika jantung
beristirahat (dalam keadaan dilatasi), tekanan darah berkurang disebut
tekanan darah diastolik 1
Tekanan darah yaitu jumlah gaya yang diberikan oleh darah di
bagian dalam arteri saat darah dipompa ke seluruh sistem peredaran
darah. Tekanan darah tidak pernah konstan, tekanan darah dapat
berubah drastis dalam hitungan detik, menyesuaikan diri dengan tuntutan
pada saat itu 2
Mengenai masalah hipertensi, Crea (2008) menyatakan bahwa

“ Hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi


dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
banyak diderita di dunia termasuk di Indonesia. Hipertensi termasuk
penyakit umum, tanpa disertai gejala khusus dan biasanya dapat

1
Lany sustran, Alam syamsir, Hadibroto Iwan ( Tim Redaksi Vitahealth), 2005, Hipertensi,
Gramedia, Jakarta.
2
Herbert Benson, dkk, 2012. Menurunkan Tekanan Darah, Gramedia, Jakarta.
ditangani secara mudah, namun bila dibiarkan tanpa penanganan
dapat menyebabkan bebagai komplikasi yang lebih parah berupa
penyakit jantung dan pembuluh darah seperti aterosklerosis, infark
miokard, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal dan kematian dini”

Menurut Shanty (2011) “Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah


penyakit yang umum terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi
jika tekanan darah pada arteri utama didalam tubuh terlalu tinggi”.
Hipertensi kini semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia.
Hipertensi dapat berpotensi menjadi komplikasi berbagai penyakit
diantaranya adalah stroke hemorragik, penyakit jantung hipertensi,
penyakit arteri koronaria anuerisma, gagal ginjal, dan ensefalopati
hipertensi (Shanty, 2011).
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat
vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di
toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin,
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi.
Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla
adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi (Marya
2013 : 235-238)
DAFTAR PUSTAKA

Crea, M. 2008. Hypertension. Jakarta: Medya.

Herbert Benson, dkk, 2012. Menurunkan Tekanan Darah, Gramedia,


Jakarta.

Lany sustran, Alam syamsir, Hadibroto Iwan ( Tim Redaksi Vitahealth),


2005, Hipertensi, Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai