TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PENGERTIAN –PENGERTIAN DALAM MANAJEMEN RESIKO
2.1. Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan
Jenis-jenis risiko dalam pelayanan rumah sakit:
a. Corporate risk:
Kejadian yang akan memberikan dampak negatif terhadap tujuan organisasi
b. Non-clinical (physical) risk
Bahaya potensial akibat lingkungan
c. Clinical risk
Bahaya potensial akibat pelayanan klinis
d. Financial risk
Risiko finansial yang secara negatif akan berdampak pada kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan.
3
PRO-ACTIVE
a. Prosedur operasional untuk mengangkat dan mengarahkan isu-isu risiko klinis yang mungkin
terjadi melalui kejelasan tanggung jawab dan kendali pada semua lini pelayanan.
b. Pemahaman terhadap tingkat dan proses pengambilan keputusan sehingga tidak terjadi
tumpang tindih
c. Pendekatan multidisiplin dalam mengelola risiko
d. Pelatihan orientasi bagi karyawan baru, terutama dalam mengoperasikan peralatan
medis/klinis
e. Kebijakan dalam pemeliharaan peralatan yang dikerjakan secara konsisten
1. Kebijakan dalam:fire safety
2. Infectious and non-infectious waste management
3. Infection control
4. Occupational health
f. Audit klinis yang dilaksanakan secara teratur dengan tindak lanjut yang nyata
g. Pengelolaan dokumen rekam medik, pencatatan medik yang akurat dan terjamin ketelusuran
h. Komunikasi dalam tim medis, tim keperawatan terpelihara dengan baik
i. Serah terima dilakukan secara adekuat
j. Adanya komunikasi yang terdokumentasi antara staff dan pasien/keluarga mengena di
keputusan terapi/tindakan klinis
k. Dokumentasi spesifik keadaan-keadaan medis tertentu, misalnya alergi, dsb, pada rekam
medik, yang secara legal ditandatangani
Jenis-jenis insiden:
A. KPC (KONDISI POTENSIAL CEDERA / REPORTABLE CIRCUMSTANCE)
Suatu kondisi / situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden.
Contoh:
• ICU yang sangat sibuk tetapi jumlah staf selalu kurang.
• Penempatan defibrillator standby di IGD ternyata rusak dan tidak dapat digunakan.
4
• Unit transfusi darah sudah siap dipasang pada pasien yang salah, namun kesalahan tersebut
diketahui sebelum transfusi dimulai.
RE-ACTIVE
5
a. Komplain dari pasien dan karyawan ditangani segera dan optimal, dan dibuktikan dengan “consent”
dari semua pihak yang terkait
b. Tinjauan terhadap morbiditas dan mortalitas dilakukan untuk mengenal faktor-faktor yang dapat
dicegah, dan menjamin bahwa pelayanan yang terbaik diberikan
c. Jika terjadi tuntutan, dilakukan pendekatan untuk mengenal akar masalah (root cause) dan
dilakukan dengan pendekatan budaya tidak menyalahkan
d. Adanya mekanisme untuk melaporkan terjadi adverse incident baik klinis maupun non klinis,
termasuk kejadian near miss, dan dicatat dalam risk register untuk audit dan analisis.
6
BAB III
PENGORGANISASIAN
3.1. VISI
” Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak
terbaik di Aceh’’
3.2. MISI
”Menyelenggarakan dan memajukan layanan kesehatan mata berbasis academic health system
melalui dukungan dan stimulasi terhadap pendidikan serta riset, sehingga Rumah Sakit cempaka
Az-Zahra menjadi pusat oftalmologi yang mampu bersaing secara global, dan menjadi pemeran
utama kemitraan lintas sektor nasional dalam rangka mengadvokasi tanggung jawab sosial
berkaitan dengan kesehatan mata komprehensif bagi masyarakat”
3.3. NILAI
Tata Nilai Rumah Sakit Ibu Dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah
─ Profesionalisme
─ Integritas
─ Kepedulian
─ Penyempurnaan berkesinambungan
─ Belajar dan Mendidik
DIREKTUR
SEKRETARIS
PENANGGUNG
PENANGGUNG PENANGGUNG
JAWAB
JAWAB MUTU JAWAB MANAJEMEN
KESELAMATAN
RESIKO
PASIEN
7
Tugas Penanggung Jawab Mutu
a. Pengkoordinasian penyusunan dokumentasi mutu
b. Mempersiapkan proses penilaian akreditasi dan sertifikasi
c. Menindaklanjuti temuan assessor
d. Menyusun format pemantauan dan penilaian indikator
e. Menerima perubahan-perubahan/ revisi dokumen mutu
f. Distribusi dokumen ke unit-unit
g. Mengendalikan dokumen dalam bentuk hard copy, softcopy, dan display
h. Melakukan pemantauan pencapaian indikator
i. Mengkoordinasi pelaksanaan Internal audit
j. Mengkoordinasi pelaksanaan eksternal audit melalui Badan Sertifikasi
k. Melakukan pengendalian layanan tidak sesuai
l. Mendokumentasikan manajemen review
m. Memfasilitasi tim kerja untuk implementasi quality improvement
n. Mengkoordinasi penilaian Complience Rate (CR) terhadap standard
8
BAB IV
PROGRAM MANAJEMEN RESIKO
Kerangka Kerja
Menetapkan lingkup
Manajemen Resiko
Identifikasi Resiko
Monitoring,
Komunikasi
audit
dan
dan
Konsultasi
Tinjauan
pd Analisis Resiko (review)
stakeholders
Dukungan
internal
Evaluasi Resiko
Tindakan /treatment
terhadap resiko
T
i
n
d
a
k
a
n
/
t
r
e
a
9
t
m
e
n
Penjadwalan Manajemen Resiko yang berkaitan dengan Patient Safet
4 Investigasi Sederhana 12
10
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
Rawat 1. Pemeriksaan Biological Infeksi Penularan 2 5 10 Cuci Tangan 6 Ka.
Monitoring
Jalan/ Pasien Nosokomial Langsung S langkah dan 5 Ruanga
Pemakaian APD
Poliklinik Kontak Pasien moment n
Poliklinik
SPO untuk cuci
SPO Audit Pemakaian
tangan dan SPO 5
APD Poliklinik
moment
Ruang 1. Melakukan Biological Infeksi Terpapar 5 5 25 Pemakaian APD Monitoring Ka.
Tindakan Tindakan Nosokomial Cairan tubuh B Kamar Tindakan pemakaian APD Ruanga
Invasif pasien Penyediaan APD di Ruang Tindakan n
kepada ruang tindakan SPO Audit Pemakaian
pasien SPO tertusuk jarum APD
Monitoring
Penyediaan APD di
2. Melakukan Tertusuk/ 5 3 15 ruang tindakan
terapi Teriris B Pemeriksaan Kuman
dengan Instrumen dan jenis kuman di
suntikan Tajam ruang rawat inap
11
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
Monitoring dan
penanganan pegawai
tertusuk jarum
secara tuntas
12
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
Monitoring
Penyediaan APD di
ruang tindakan
Monitoring dan
penanganan pegawai
tertusuk jarum
secara tuntas
3. Memandikan Biological Infeksi Penularan 3 5 15 Pemakaian APD Monitoring
pasien Nosokomial Kontak B Rawat Inap pemakaian APD
Langsung Penyediaan APD di rawat inap
Terpapar rawat inap SPO Audit Pemakaian
cairan tubuh APD
Penyediaan APD di
rawat inap
4. Membersihk Biological Infeksi Terpapar 3 5 15 Pemakaian APD SPO Pembersihan
an linen dan Nosokomial cairan tubuh B Rawat Inap linen dan tempat
tempat tidur tidur
pasien
13
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
Monitoring
pemakaian APD
Rawat Inap
5. Melakukan Biological Infeksi Penularan 3 5 15 Pemakaian APD SPO Cleaning
Cleaning Nosokomial melalui udara B Rawat Inap Lingkungan Pasien
Lingkungan Penularan Monitoring
Pasien dengan pemakaian APD
kontak Rawat Inap
langsung Pemeriksaan Kuman
lingkungan dan jenis kuman di
pasien yang ruang rawat inap
tercemar
Kamar 1. Melakukan Biological Infeksi Penularan 2 5 10 Cuci Tangan 6 Ka.
Monitoring
Bedah pemeriksaan Nosokomial Langsung S langkah dan 5 Ruanga
Pemakaian APD
pasien Kontak Pasien moment n
Poliklinik
SPO untuk cuci
SPO Audit Pemakaian
tangan dan SPO 5
APD Poliklinik
moment
14
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
2. Melakukan Biological Infeksi Terpapar 5 5 25 Pemakaian APD Monitoring dan
tindakan Nosokomial cairan tubuh B Kamar Bedah penanganan pegawai
operasi Tertusuk 5 3 15 Penyediaan APD di tertusuk jarum
pasien /teriris B Kamar Bedah secara tuntas
instrument Monitoring
operasi Pemakaian APD
Pasien tertular 5 2 10 SPO tertusuk jarum
infeksi dari S Cuci Tangan 6
pasien lain langkah dan 5
moment
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
3. Melakukan Biological Infeksi Terpapar 5 5 25 Pemakaian APD
cleaning Nosokomial cairan tubuh B Kamar Bedah
ruang Terkontamina 3 3 9 Penyediaan APD di
operasi si lingkungan S Kamar Bedah
yang tercemar
15
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
Monitoring
Pemakaian APD
Cuci Tangan 6
langkah dan 5
moment
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
16
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
17
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
6. Melakukan Biological Infeksi Tertusuk 5 3 15 Pembuangan Monitoring
pembuanga Nosokomial /teriris B sampah dengan bio penanganan limbah
n sampah sampah safe benda tajam
benda tajam benda tajam SPO penanganan
ruang limbah benda
operasi tajam
7. Melakukan Biological Infeksi Terpapar 5 5 25 Pemakaian APD Monitoring
monitoring Nosokomial cairan tubuh B Kamar Bedah Pemakaian APD
pasien post Pasien tertular 5 2 10 Penyediaan APD di Di RR
operasi di infeksi dari S Kamar Bedah Audit Cuci Tangan 6
ruang RR pasien lain Cuci Tangan 6 langkah dan 5
langkah dan 5 moment
moment
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
18
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
CSSD 1. Proses Biologikal Infeksi Teriris atau 5 5 25 Pemakaian APD Monitoring Ka.
pemilahan Nosokomial Tertusuk B CSSD Penyediaan Pemakaian APD Ruanga
Instrument Instrument APD di CSSD Di CSSD n
menyebabkan Cuci Tangan 6 Audit Cuci Tangan 6
terinfeksi langkah dan 5 langkah dan 5
kuman moment moment
melalui darah SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
19
MATRIX
KONTROL RESIKO
ACUAN SUMBER CONTROL
EFEK DARI UU/P
AREA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PIC
BAHAYA P PENGENDALIAN PENGENDALIAN
BAHAYA BAHAYA K P SR YANG DILAKUKAN RESIKO YANG
SAAT INI DIBUTUHKAN
SPO untuk cuci
tangan dan SPO 5
moment
3 3 9 Pemakaian APD Monitoring
R CSSD Penyediaan Pemakaian APD
APD di CSSD Di CSSD
Penularan Cuci Tangan 6 Audit Cuci Tangan 6
langsung langkah dan 5 langkah dan 5
kontak moment moment
3. Proses dengan SPO untuk cuci
Dekontaminasi Infeksi instrument tangan dan SPO 5
Alat Biological Nosokomial yang tercemar moment
20
3.2 Manajemen Resiko yang berkaitan dengan pengendalian infeksi Nosokomial
7 Penyusunan SPO :
21
1
1. SPO Audit Pemakaian APD di Ruang 1
Tindakan 1
2. SPO Audit Pemakaian APD Poliklinik 1
3. SPO Audit Pemakaian APD di Rawat Inap 1
4. SPO Cleaning Lingkungan Pasien 1
5. SPO Pembersihan linen dan tempat tidur 1
6. SPO Pengelolaan Linen Infeksius 1
7. SPO Pengelolaan sampah Infeksius 1
1
1
22
3.3 Manajemen Resiko fasilitas dan lingkungan Rumah Sakit
23
2. Proses Pendarahan
Pencucian Tertusuk dan Luka Baju Ruang Google dan
Instrument Fisikal dan Teriris Tusuk Operasi Sepatu Boot
SOP Pemilahan
Instrument Instrument
Memakai Menggunakan
Infeksi PerMenkes No. Handskun, Apron Kaca
Biologikal Infeksi Kuman 1 4 M 749a/Men Masker dan Topi Mata
Memakai Sikat Google dan
Kes/ XII / 1989 Untuk Cuci Sepatu Boot
Baju Ruang SOP Pencucuian
Operasi Alat Instrument
Kerusakan Memakai Menggunakan
Ringan Organ PerMenkes No. Handskun, Apron Kaca
Kimia Iritasi Mata Mata 1 4 M 749a/Men Masker dan Topi Mata
Baju Ruang Google dan
dan Kulit Dan Kulit Kes/ XII / 1989 Operasi Sepatu Boot
SOP
Penggunaan
Bahan
Desinfektan
24
3. Proses Kerusakan
Dekontamina Sedang
si Alat Kimia Iritasi Mata Organ
Memakai Menggunakan
Mata dan PerMenaker No. Handskun, Apron Kaca
Instrument dan Kulit Kulit 2 5 H 03/Men/ Masker dan Topi Mata
Baju Ruang Google dan
tahun 1998. Operasi Sepatu Boot
SOP
Dekontaminasi
Instrument
SOP Bahan
DesInfektan
Untuk
Memakai Menggunakan
4. Proses Terlalu PerMenkes No. Handskun, Apron Kaca
Pengeringan Fisikal Panas Combustio 1 3 R 749a/Men Masker dan Topi Mata
Google dan
Meledak Combustio Kes/ XII / 1989 Sepatu Boot
SOP
Penggunaan
Kebakaran Mesin Drying
25
Penyediaan
Apar
Penyediaan P3k
SOP Evakuasi
Kebakaran
kunci ruang
penyimpanan.
26
PENJADWALAN KONTROL RESIKO
2 Penyusunan SOP:
a. Pemilahan Instrument 1
b. Pencucian Alat Instrument 1
c. Penggunaan Bahan Desinfektan 1
d. Dekontaminasi Instrument 1
e. Bahan Desinfektan Untuk 1
Dekontaminasi
f. Penggunaan Mesin Drying 1
g. Evakuasi Kebakaran 7 area
3 Penyediaan Apar 14
4 Penyediaan P3K 14
5 Pembelian kunci ruang penyimpanan. 1
3.4 Sasaran
1. 100%Insiden ditindaklanjuti
2. 0% Kejadian Sentinel
3. 0% Accident Kecelakaan Kerja
1. Evaluasi Bulanan
2. Evaluasi Tri wulan
3. Evaluasi Semester
4. Lapo
27
BAB V
PENUTUP
Program Manajemen Resiko Departemen Medik Mata Rumah sakit ibu dan anak cempaka
Az-Zahra ini dijadikan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program manajemen resiko yang berupa
penjadwalan kegiatan yang berkaitan dengan patient safety, infeksi nosokomial dan Kontrol resiko di
unit Mutu Departemen Medik, Rumah sakit ibu dan anak cempaka az-Zahra dengan tujuan tercapainya
sertifikasi Internasional JCI, ISO dan Akreditasi Pendidikan Mata Internasional.
Dengan dilaksanakannya Program Manajemen Resiko ini dengan baik dan benar maka
diharapkan akan terwujud tercapainya tujuan sesuai target, tercapainya 100% seluruh proses dalam
program Manajemen Resiko.
28