1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Js
Umur :29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat :Jl Rawah Simprut Jakarta Selatan
Agama :Islma
Pendidikan : S1
Suku : Jawa
2. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Keluhan Utama :Sakit Tenggorokan
Keluhan Tambahan :Nyeri menelan, demam
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Poli THT RSU UKI dengan keluhan rasa nyeri pada
tenggorokan. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak ±1 minggu yang lalu.
Nyeri tersebut dirasakan terus menerus dan dirasakan mengganggu
aktivitas sehari-hari terutama saat makan atau minum. Pasien belum
pernah ke dokter sebelumnya. Selain itu pasien juga merasa tidak nyaman
saat menelan karena nyeri tersebut, dan pasien juga mengeluhkan demam
sejak 3 hari SMRS. Demam dirasakan terus-menerus. Batuk (-), pilek (-).
Pasien juga mengeluhkan hidung berair, berwarna bening, konsistensi
encer, dan tidak berbau. Pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan di
kedua telinganya. Pasien juga tidak mengeluhkan ada bersin-bersin di pagi
hari.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga:
Anggota keluarga lain tidak pernah mengalami keluhan yang sama dengan
pasien.
Riwayat Kebiasaan
1
Pasien memiliki kebiasaan merokok.
3. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 80 x/menit
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
RR : 16 x/menit
Suhu : 37,5O C
Status Lokalis
1. Telinga
Dextra Sinistra
2
), Corpus alineum (-) ), Corpus alineum (-)
Membran tympani :
Dextra Sinistra
3
Meatus inferior Hiperemis(-), hipertrofi Hiperemis(-),
(-) hipertrofi(-)
b. Sinus Paranasal
Dextra
Sinistra
Infraorbita :
Supraorbita :
Glabella : Tidak dilakukan pemeriksaan
Diafanoskopi :
Lain-lain :
3. Tenggorok
Faring
Dinding Faring : Hiperemis (+),Tidak bergranul
Mukosa : Hiperemis (+)
Uvula : Ditengah
Arkus faring : Simetris (+), hiperemis (-)
Tonsil :
Dextra Sinistra
Ukuran T1 T1
4
Detritus (-) (-)
Nasofaring
Discharge : Tidak dilakukan pemeriksaan
Mukosa : Tidak dilakukan pemeriksaan
Adenoid : Tidak hipertrofi
Massa : (-)
Laringofaring
Mukosa :
Massa : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lain-lain
Laring
Epiglotis :
Plica vocalis :
- Gerakan :
- Posisi : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Tumor :
Massa :
4. RESUME
Pasien datang ke poli THT RSU UKI dengan keluhan pasien merasakan sakit
tenggorokan. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Selain
itu pasien juga merasa nyeri saat menelan, dan juga demam. Demam dirasakan
terus-menerus. Batuk (-), pilek (-). Pasien juga mengeluhkan hidung berair,
berwarna bening, konsistensi encer, dan tidak berbau.Pasien belum mencoba
untuk minum obat ataupun pergi berobat ke dokter. Sebelumnya pasien belum
pernah mengalami gejala seperti ini.
Status THT
Telinga
5
Liang telinga lapang/lapang, hiperemis -/-
Membran timpani telinga kanan dan kiri intak. AD: Warna putih keabuan seperti
mutiara dan AS : Warna putih keabuan seperti mutiara, refleks cahaya +/+,
perforasi -/-
Hidung
Tenggorok
Tonsil :
Pembesaran T1-T1
DIAGNOSIS KERJA
Faringitis Akut
DIAGNOSIS BANDING
Tonsilitis Kronik
Rencana Penatalaksanaan
Medikamentosa
Antibiotik oral
Obat kumur
Non Medikamentosa
6
Menjaga kebesihan mulut
Apabila menderita batuk dan pilek segera diobati agar penyakit tidak
berulang
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad functionum : bonam
Ad sanationum : bonam
7
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.Definisi Faringitis
1.2.Epidemiologi Faringitis
1.3.Etiologi
1.4.Klasifikasi Faringitis
1. Faringitis Akut
a. Faringitis viral
8
Demam disertai rinorea
Mual
Nyeri tenggorok
Sulit menelan
Terapi dari faringitis akut viral adalah dengan istirahat dan minum
yang cukup. Kumur dengan air hangat. Analgetika bila perlu dan tablet
hisap. Antivirus metisoprinol (Isoprenosine( di berikan pada infeksi
herpes simpleks dengan dosis 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali
pemberian/hari pada orang dewasa dan pada anak <5 tahun diberikan 50
mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari..
b. Faringitis bakterial
9
No. Variabel Keterangan skor
3-14 tahun +1
≥45 tahun -1
Tidak 0
Pembengkakan tonsil
2
(amandel)
Ya +1
Tidak 0
Nyeri tekan di kelenjar
3
getahbening pada leher
Ya +1
Tidak 0
4 Demam (>38 C)0
Ya +1
Tidak +1
5 Batuk
Ya 0
Antibiotik
Kortikosteroid
10
Analgetika
Kumur dengan air hangan atau antiseptic
c. Faringitis fungal
Nyeri tenggorok
Nyeri menelan
Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring
lainnya hiperemis.
d. Faringitis Gonorea
2. Faringitis Kronik
Terdapat dua bentuk yaitu faringitis kronik hiperplastik dan faringitis kronis
atrofi. Faktor predisposisi proses radang kronik di farin ini ialah rhinitis
kronik,sinusitis,iritasi kronik oleh rokok, minum alcohol, inhalasi uap yang
merangsang mukosa faring dan debu. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya
adalah pasien yang biasa bernapas lewat mulut karena hidung tersumbat.
Gejalala:
Terapi
11
b. Faringitis Kronik Atrofi
1.5.Patofisiologi Faringitis
Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara
langsung menginvasi mukosa faring dan akan menyebabkan respon inflamasi lokal.
Kuman akan menginfiltrasi lapisan epitel, lalu akan mengikis epitel sehingga jaringan
limfoid superfisial bereaksi dan akan terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi
leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemis, kemudian edema
dan sekresi yang meningkat.
Pada awalnya eksudat bersifat serosa tapi menjadi menebal dan kemudian
cenderung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan keadaan
hiperemis, pembuluh darah dinding faring akan melebar. Bentuk sumbatan yang
berwarna kuning, putih atau abu-abu akan didapatkan di dalam folikel atau jaringan
limfoid.
1.6.Prognosis
U m u m n ya p r o g n o s i s p a s i e n d e n g a n f a r i n g i t i s a d a l a h b a i k .
P a s i e n d e n g a n f a r i n g i t i s biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
12
1.7.Komplikasi
13
DAFTAR PUSTAKA
14