A. UMUM
Pasal 1
Peraturan-Peraturan
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan yang disebut di bawah ini, dan Pemborong dianggap mengetahui
dan memahaminya termasuk (apabila ada) segala perubahan-perubahan dan tambahan-
tambahan lainnya :
Pasal 2
Bestek dan Gambar
Pasal 3
Rencana Kerja
1
Pasal 4
Kuasa Pemborong
Pasal 5
Tempat Tinggal Pemborong dan Pelaksana
Pasal 6
Pengamanan
2
Pasal 7
Laporan Harian dan Mingguan
Pasal 8
Jaminan Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pasal 9
Pemeriksaan Pekerjaan
3
Pasal 10
Pemeriksaan Bahan-Bahan
B. SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 11
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Lingkup Pekerjaan :
Seluruh item pekerjaan yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2. Persyaratan Bahan
Persyaratan Bahan bekisting dari kayu kelas II, untuk patok 5/7 cm dan untuk
papan 3/18 cm
Air kerja yang dipakai adalah air tawar yang bersih dan harus bebas dari bahan-
bahan yang berbahaya bagi konstruksi.
3 Pedoman Pelaksanaan
Ukuran patok dan ukuran tinggi telah di tetapkan dalam gambar dan dijelaskan
dalam gambar detail. Ukuran dalam gambar tersebut adalah ukuran setelah
pekerjaan selesai dikerjakan.
Setiap Peil ketinggian ( 0,00) diambil sesuai dengan ketetapan dalam gambar
rencana. Penentuan peil ini akan dilakukan oleh Direksi Pekerjaan, Pengawas dan
Pengelola Teknis Pekerjaan bersama-sama dengan Pemborong.
4
Penentuan titik-titik ketinggian dilakukan dengan selang air ukuran 1/4" atau
dengan alat ukur Theodolit, sedangkan untuk sudut siku-siku dilakukan dengan
benang secara azas segitiga Pythagoras dan bouwplank harus terpasang kuat
Administrasi harus dibuat teratur menyangkut aktifitas harian dilapangan,
pencatan material yang masuk maupun yang keluar dari gudang logistik, tenaga
kerja dan kondisi cuaca serta selalu membuat fofo-foto setiap terjadi kemajuan
pekerjaan dilapangan.
Pelaporan yang harus dibuat oleh kontraktor adalah laporan harian yang isinya
harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
Papan nama proyek harus dibuat dalam ukuran minimal 50 cm x 100 cm,
menjelaskan nama paket, nama pelaksana, tanggal dan nomor kontrak, besaran
nilai kontrak serta masa waktu pelaksanaan dan ditempatkan pada sisi yang dapat
terlihat dengan jelas.
Pasal 12
PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1. Lingkup pekerjaan
1. Galian Tanah
2. Urugan Tanah
3. Urugan Batu
2. Persyaratan bahan
Material untuk urugan tanah yang digunakan harus tanah kualitas baik dan sebelum
dihampar sudah atas persetujuan Direksi. Tanah urug harus bersih dari
kotoran-kotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya. Material galian yang
dapat digunakan kembali sebagai bahan urugan harus mendapat persetujuan
Direksi.
Urugan Batu yang digunakan harus merupakan batuan masif yang tidak keropos
dengan ukuran bervariasi diameter 10 cm sampai dengan 50 cm, kecuali ukuran
yang ditentukan lain dalam gambar rencana.
3 Pedoman Pelaksanaan :
1. Galian boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke
sumbu selesai diperiksa dan disetujui. Apabila di tempat galian ditemukan
pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, atau lainnya yang masih berfungsi, maka
Pemborong secepatnya memberitahukan kepada Direksi untuk mendapat
petunjuk seperlunya. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut.
2. Pelaksanaan pekerjaan urugan harus dilakukan secara berlapis pada ketebalan
hamparan maksimum 30 cm dipadatkan dengan alat pemadat. Lokasi-lokasi
Pengurugan dilakukan setelah diyakini bagian pekerjaan yang direncanakan
5
dalam lokasi urugan tersebut telah dilaksanakan dan atau atas persetujuan
direksi.
3. Urugan Batu ditempatkan dibelakang pasangan batu untuk revetment, setinggi
revetment yang dipasang, disusun sedemikian rupa sehingga saling
mengunci.Pengurugan dilakukan dengan ketinggian bertahap sesuai ketinggian
revetment/talud yang selesai dikerjakan.
Pasal 13
PEKERJAAN PASANGAN DAN PELESTERAN
1. Lingkup Pekerjaan
1. Pasangan Batu Karang/kali 1 PC : 3 Ps
2. Plesteran siar nat dinding 1 PC : 3 Ps
2. Persyaratan Bahan
a. Batu yang digunakan adalah batu Karang/batu kali ukuran 15-20 cm, dengan tiga
muka pecahan.
b. Batu yang dipergunakan, harus dipilih batu yang keras dan tidak keropos dan
dikerjakan sesuai bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar dan mendapat
persetujuan Direksi.
c. Bahan pasir, semen dan air untuk pekerjaan pasangan dan plesteran mengikuti
persyaratan yang telah ditentukan dalam pasal beton bertulang.
3. Pedoman Pelaksanaan
Sebelum batu dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk
as-as pasangan batu dan profil sesuai dengan gambar konstruksi, setiap batu yang
dipasang dipastikan diselimuti adukan mortar sebagai pengikat, Pemasangan batu
pada bagian sisi muka talud sedapatnya dalam satu ukuran (seragam).
Dimintakan persetujuan pengawas tentang kesempurnaan galian, sebelum
pelaksanaan pasangan batu dikerjakan.
Pasangan batu dengan adukan 1 PC : 3 PS.
Plesteran dibuat dengan campuran 1PC : 3 Ps, untuk Plesteran dinding revetment/talud
berbentuk lingkaran tak beraturan mengikuti nat antara batu.
Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang
diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai tebal
plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan
menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan
vertikal.
6
Pasal 14
PEKERJAAN BETON
1. Lingkup Pekerjaan
Semua jenis uraian pekerjaan beton yang terurai dalam daftar kuantitas dan biaya
(BOQ) adalah merupakan pekerjaan beton dengan komposisi campuran 1 semen : 3
Pasir : 5 batu pecah, untuk rabat beton sebagai lapisan lantai perkerasan dan
disyaratkan harus menggunakan batu pecah maksimum 2/3.
2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah ditentukan dalam pasal
beton bertulang yang disyaratkan dalam PBI’71.
Beton
a. Semen
Digunakan Portland Cement Jenis I yang memenuhi persyaratan SNI 15-
2049-1994 jenis I dan ASTM C 150-1995 type I.
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak
semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang
lembab agar semen tidak cepat mengeras.
b. Pasir Beton, Pasir beton yang digunakan harus berupa butir-butir tajam dan
keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi
komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam
PBI 1971.
c. Kerikil, harus merupakan batu pecah ex stone cruisher, bersih dan bermutu
baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam
PBI 1971.
d. Air, harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan.
7
C. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KOP PERUSAHAAN
8
9