Anda di halaman 1dari 6

Nama : Syafira Ramata

NIM : 25000118130325

Kelas : F 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Shigella sp merupakan bakteri berbentuk batang dengan pengecatan Gram bersifat


Gram negatif, tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif aerob, tumbuh pada pH 6,4 –
7,8 dengan suhu 37oC. Hal tersebut berarti bakteri Shigella sp tidak dapat berkembang
biak dengan baik pada pH yang rendah.

Shigella sp merupakan bakteri yang menyebabkan Shigellosis. Shigellosis atau


Disentri basiler merupakan penyakit infeksi saluran pencernaan yang ditandai dengan
diare akut, demam, serta nyeri atau kram perut. Shigellosis atau Disentri basiler
ditularkan melalui jalur face-oral dengan masa inkubasi 2-4 hari atau bisa lebih lama
sampai seminggu, untuk terjadinya penularan tersebut diperlukan dosis minimal
penularan 1000 bakteri Shigella sp.

Shigella sp dibagi menjadi empat spesies, yaitu Shigella dysentriae, Shigella


flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. Shigella dysentriae dan Shigella flexneri
sering ditemui di daerah tropis, sedangkan Shigella boydii dan Shigella sonnei sering
ditemukan di daerah sub tropis atau daerah industri.

Dari keempat spesies Shigella sp, Shigella dysentriae merupakan penyebab


penyakit yang paling parah karena menghasilkan eksotoksin yang mempunyai sifat
neurotoksik dan enterotoksik. Eksotoksin ini adalah protein terlarut yang tidak tahan
panas.

1.2 Tujuan

1. Dapat mengetahui apa itu bakteri Shigella dysentriae


2. Dapat mengetahui morfologi dan karakteristik dari Shigella dysentriae

3. Dapat mengetahui taksonomi dari Shigella dysentriae

4. Dapat mengetahui patogenesis dari Shigella dysentriae


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Morfologi dan Karakteristik Shigella dysentriae

Shigella sp merupakan bakteri berbentuk batang dengan pengecatan Gram bersifat


Gram negatif, tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif aerob, tumbuh pada pH 6,4 –
7,8 dengan suhu 37oC. Hal tersebut berarti bakteri Shigella sp tidak dapat berkembang
biak dengan baik pada pH yang rendah.

Bentuk : Cocobasil
Susunan : tunggal
Warna : merah
Sifat : gram negative
Karakteristik dari Shigella dysentriae berbeda dari Shigella sp lainnya, yaitu :
1. Menghasilkan cytotoxin ampuh (Shiga racun)
2. Menyebabkan penyakit yang lebih parah, lebih berkepanjangan , dan lebih
sering fatal daripada penyakit yang disebabkan oleh Shigella lain.
3. Perlawanan terhadap antimicrobials terjadi lebih sering daripada Shigella lain.
4. Menyebabkan epidemi besar yang sering terjadi didaerah, sering dengan angka
serangan yang tinggi dan kasus kematian yang lebih tinggi.

Shigella dysenteriae merupakan bakteri Gram negatif yang tipis atau ramping,
tidak berkapsul, tidak membentuk spora, bentuk Coccobacilli terjadi pada perbenihan
muda. Bakteri ini merupakan salah satu bakteri fakultatif anaerob, tetapi dapat
tumbuh dengan baik secara aerob. Koloni Shigella cembung, bundar, transparan
dengan diameter sampai kira-kira 2 mm dalam 24 jam. Semua Shigella
memfermentasi glukosa. Shigella membentuk asam dari karbohidrat tetapi jarang
memproduksi gas.
Bakteri ini tidak meragi laktosa, kecuali Shigella sonnei.
Ketidakmampuannya untuk meragikan laktosa membedakan bakteri Shigella pada
perbenihan diferensial. Shigella juga dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian
yang dapat memfermentasi manitol dan yang tidak dapat memfermentasi manitol
(Jawetz et al., 2005).
Shigella sp mempunyai susunan antigen yang kompleks. Terdapat banyak
tumpang tindih dalam sifat serologi berbagai spesies dan sebagian besar bekteri ini
mempunyai antigen O yang juga dimiliki oleh bakteri enteric lainnya. Antigen
somatic O dari Shigella sp. adalah lipopolisakarida. Kekhususan serologiknya
tergantung pada polisakarida dan terdapat lebih dari 40 serotipe. Klasifikasi Shigella
sp didasarkan pada sifat-sifat biokimia dan antigeniknya ( Jawetz et al.,2005).

2.2 Taksonomi Shigella dysentriae


Taksonomi dari Shigella dysentriae sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Shigella
Spesies : Shigella dysentriae

2.3 Patogenesis Shigella dysentriae


Bakteri tertelan, masuk dan berada di usus halus, menuju ileum terminal dan
kolon, melekat pada permukaan dan kolon, melekat pada permukaan mukosa,
berkembang biak, reaksi peradangan hebat, sel-sel terlepas, timbul Ulkus, terjadi
disentri basiler (tinja lembek, bercampur darah, mukus dan pus, nyeri abdomen,
mules, tenesmus ani).
Masa inkubasinya adalah 2-4 hari, atau bisa lebih lama sampai 1 minggu.
Oleh seseorang yang sehat diperlukan dosis 1000 bakteri Shigella untuk
menyebabkan sakit. Penyembuhan spontan dapat terjadi dalam waktu 2-7 hari
terutama pada penderita dewasa yang sehat sebelumnya, sedangkan pada
penderita yang sangat muda atau tua dan juga pada penderita dengan gizi buruk
penyakit ini akan berlangsung lama. Pernah ditemukan terjadinya septicemia
pada penderita dengan gizi buruk dan berkhir dengan kematian.
Secara garis besar patogenitas Shigella sp sebagai berikut :1). Shigella
mempenetrasi intraseluler epitel usus besar; 2). Terjadi perbanyakan bakteri; 3).
Menghasilkan edotoksin yang mempunyai kegiatan biologis; 3). S. Dysenteriae
menghasilkan eksotoksin yang mempunya sifat neorotoksik dan enterotoksik.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Kesmas.2017.Seri Penyakit Berbasis Lingkungan : Shigella sp.[Internet].Tersedia di :
http://www.indonesian-publichealth.com/seri-penyakit-berbasis-lingkungan-shige lla-sp/
Lianita Rarasandy.2014.Bakteri Shigell dysentirae Penyebab Penyakit
Disentri.[Internet].Tersedia di :
https://www.biologiedukasi.com/2014/11/bakteri-shigella-dysenteriae-penyebab.html
Lika Aprilia Simiadi.2016.Apa Itu Shigellosis.[Internet].Tersedia di :
https://hellosehat.com/penyakit/shigellosis/
Tjin Willy.2018.Infeksi Shigella.[Internet].Tersedia di :
https://www.alodokter.com/infeksi-shigella
Windy Yulia Zahra.2014.Morfologi dan Patogenesis Shigella.[Internet].Tersedia di :
https://www.academia.edu/36620785/MORFOLOGI_DAN_PATOGENESIS_SHIGELLA

Anda mungkin juga menyukai