Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT UMUM

“SATITI PRIMA HUSADA”


Ds. Balesono – Ngunut Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA


NOMOR : /SK/PELAYANAN/I/2019

TENTANG
KEBIJAKAN SKRINING PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Umum Satiti Prima Husada maka diperlukan
penyelenggaraan skrining pasien;
b. bahwa agar pelaksanaan skrining pasien di Rumah Sakit
Umum Satiti Prima Husada dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Rumah Sakit Umum Satiti Prima
Husadasebagai landasan bagi penyelenggaraan skrining
pasien di Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada; dan
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Rumah
Sakit Umum Satiti Prima Husada.

Mengingat : 1. Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;
2. Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
3. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 / Menkes / Per / III /
2008 tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran; dan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1691/Menkes/Per/VII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.

M EMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR Rumah Sakit Umum Satiti Prima


Husada TENTANG KEBIJAKAN SKRINING PASIEN Rumah
Sakit Umum Satiti Prima Husada.
KESATU : Kebijakan pelaksanaan skrining pasien Rumah Sakit Umum Satiti
Prima Husada sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan skrining pasien di
Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada dilaksanakan oleh Kepala
Seksi Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Satiti Prima Husada.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Ngunut
Pada tanggal : 3 Januari 2019
DIREKTUR
RSU SATITI PRIMA HUSADA

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031
RUMAH SAKIT UMUM
“SATITI PRIMA HUSADA”
Ds. Balesono – Ngunut Tulungagung
Telp / fax (0355) 591637, 591749
Email : rsusatitiprimahusada@yahoo.co.id

KEBIJAKAN SKRINING PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM SATITI PRIMA HUSADA

Kebijakan Umum
1. Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat
jalan berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di
identifikasi dan pada misi serta sumber daya rumah sakit yang ada.
2. Pasien dipertimbangkan diterima sebagai pasien rawat inap rumah sakit,
pemeriksaan skrining membantu staf / karyawan untuk memutuskan apakah
pasien membutuhkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
dan memilih pelayanan yang paling tepat sesuai dengan urgensinya

Dimana kebutuhan pasien akan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabitatif di
prioritaskan berdasarkan kondisi pada waktu proses admisi sebagai pasien rawat inap.
Hal tersebut terdapat pada asesmen awal pasien yang dilakukan petugas.
a. Pelayanan Preventif
Adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu
yang tidak diinginkan. Dalam pengertian yang sangat luas preventif diartikan
sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan,
kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat. Upaya preventif
bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Usaha yang dilakukan yaitu : pemeriksaaan
kesehatan secara berkala (bumil, remaja, balita dll), pemberian vitamin A,
pemeriksaan dan pemeliharaaan kehamilan, nifas dan menyusui, deteksi dini kasus
dan faktor resiko (maternal, balita, penyakit), imunisasi terhadap bayi dan anak
balita serta ibu hamil.
b. Pelayanan paliatif
Adalah pelayanan interdispliner yang berfokus pada pasien penyakit serius atau
mengancam jiwa. Tujuan pelayanan paliatif adalah mengurangi beban penyakit,
meringankan penderitaan, dan mempertahankan kualitas hidup dari saat setelah
diagnosis. Tujuan ini dicapai melalui intervensi yang mempertahankan
kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual, meningkatkan komunikasi dan
koordinasi pelayanan, memastikan pelyanan yang layak secara budaya dan
konsisten dengan nilai-nilai preferensi pasien, memberi bantuan konkret jika
diperlukan dan meningkatkan kemungkinan bahwa pasien meninggal dengan
penderitaan minimal
c. Pelayanan Kuratif
Bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang
menderita penyakit, atau masalah kesehatan. Usaha- usaha yang dilakukan yaitu :
1) Dukungan penyembuhan, perawatan, contohnya : dukungan psikis penderita
TB
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas atau
RS
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin, dan nifas
4) Parawatan payudara
5) Perawatan tali pusar bayi baru lahir
6) Pemberian obat : Fe, vitamin A, oralit

d. Pelayanan Rehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah,
maupun terhadap kelompok – kelompok tertentu yang menderita sakit yang sama.
Usaha yang dilakukan yaitu :
1) Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seprti patah tulang,
kelainan bawaan
2) Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya TBC (latihan
nafas dan batuk), stroke (fisioterapi).

Kebijakan Khusus.
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar rumah sakit.
2. Pemeriksaan skrining membantu staf memahami pelayanan yang dibutuhkan
pasien sesuai misi dan sumber daya rumah sakit
3. Penerimaan pasien dilakukan bila rumah sakit mampu menyediakan
pelayanan yang dibutuhkan pasien
4. Proses melengkapi skrining dengan hasil tes diagnostik dan tanggung jawab
untuk membuat keputusan pasien diterima atau dirujuk
5. Skrining dilaksanakan melalui kriteria Triase, evaluasi visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik,
laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya
6. Tes diagnostik standar yang diperlukan sebelum penerimaan pasien adalah
Darah Lengkap, Urine Lengkap, Gula Darah Sewaktu, Bleeding time/Cloting
time, Ureum Creatinin, SGOT, SGPT, Bilirubin Direk, Bilirubin Total, Widal,
EKG, Thorak Foto, Saturasi Oksigen, Diagnostik Imaging sesuai indikasi
kasus serta pemeriksaan penunjang diagnostik sesuai petunjuk DPJP.

Dalam pelaksanaannya skrining didalam RS dilaksanakan melalui tahapan berikut :


a) Pemeriksaan saat pasien datang Semua pasien yang datang ke IGD harus
diprioritaskan pada saat kedatangan, oleh tenaga terlatih dan perawat
berpengalaman. Penilaian awal umumnya harus tidak mangambil lebih dari
2-5 menit. Penilaian awal tersebut dilaksanakan menggunakan kriteria
triage yang menggunakan skala triage Australia, selanjutnya petugas
melaksanakan penilaian lanjutan.
b) Skrining dilakukan melalui :
1) Kriteria triage (SPO triage pasien)
2) Evaluasi visual atau pengamatan (keadaan umum pasien)
3) Pertanyaan (anamnese pasien)
4) Pemeriksaan fisik
5) Hasil laboraturium
6) Ketersediaan kamar rawat inap
7) Indentifikasi kebutuhan pasien berkenaan dengan pelayanan preventif,
paliatif, kuratif, dan rehabilitatif.

c) Dokumentasi dilakukan melalui status rekam medis IGD yang mencakup :


1) Identitas pasien
2) Anamnesis pasien
3) Pemeriksaan fisik
4) Pemeriksaan penunjang
5) Diagnosis pasien

3. Skrining di luar rumah sakit Skrining dapat dilakukan dengan komunikasi


melalui telepon. Dalam pelaksanaannya skrining dilaksanakan melalui
tahapan berikut :
a. Identifikasi pasien Pelaksanaan identifikasi pasien dilakukan melalui
telepon, petugas menanyakan identitas pasien saat dihubungi oleh pihak
luar, petugas juga menilai apakah sesuai dengan misi dan sumber daya RS
saat itu.
b. Penilaian berkelanjutan Pada fase ini petugas menanyakan secara terperinci
keadaan pasien, tanda vital, tindakan dan terapi apa saja yang telah
diberikan kepada pasien.
c. Konsultasi kepada DPJP Setelah mengetahui kondisi pasien yang akan
dirawat petugas melakukan komunikasi dengan DPJP pelayanan terkait
agar kontinuitas pelayanan berlangsung dengan baik.
d. Dokumentasi skrining pasien dari luar melalui Form Skrining Umum yang
telah berisikan hal-hal berikut :
1) Identitas pasien : nama, jenis kelamin, umur, alamat, status
pembayaran
2) Diagnosa
3) Keadaan umum
4) Kesadaran
5) Tanda-tanda vital
6) Terapi dan tindakan yang dilakukan

Ditetapkan di : Ngunut
Pada tanggal : 3 Januari 2019
DIREKTUR
RSU SATITI PRIMA HUSADA

dr. I Komang Gede Arnawa


NIK. 01.0115.031

Anda mungkin juga menyukai