DI SUSUN OLEH :
INDRI DEWI YUNITASARI (1012016020)
DINDA SOFIATUL HASANAH (1012016021)
ENDAH MASMULIA NURSARI (1012016022)
A. Latar Belakang
Membran sel eukariotik yang berbeda merupakan bagian dari sistem endomembran.
Membran ini dihubungkan melalui transfer segmen-segmen membran sebagai vesikula
(gelembung yang terbungkus membran) kecil. Akan tetapi, hubungan ini tidak berarti bahwa
membran yang berbeda-beda itu sama sturktur dan fungsinya. Sistem endomembran
mencakup selubung nukleus, retikulum endoplasmik, aparatus golgi, lisosom, berbagai jenis
vakoula, dan membran plasma. Sistem membran tidak hanya terdapat pada membran sel
saja. Tetapi pada bagian sitosol pada sel terdapat lipatan-lipatan akibat invaginasi maupun
evaginasi berulang-berulang dari membran sel. Lipatan-lipatan ini membentuk runagan-
ruangan di dalam sitoplasma. Ruangan-ruangan ini disebut organela. Organela-organela ini
mempunyai fungsi dan aktivitas tertentu, yang kesemuanya ditujukan untuk menunjang
kehidupan sel.
Lisosom merupakan organel pencerna yang ada dalam sel hewan. Pada sel tumbuhan
organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna, mempunyai fungsi
menyimpan senyawa organik yang dihasilkan tanaman.
Seperti halnya RE, aparatus Golgi, lisosom juga tersusun dari membran seperti halnya
membran sel, tetapi hanya terdiri dari satu lapis saja.Hasil pengamatan dari mikroskop
electron menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian
lisosom tetap dapat diidentifikasi sebagai salah satu organel sel.
Lisosom terbagi menjadi beberapa macam jika ditinjau darisegi fisiologis.
Didalamnya ada lebih dari 40 jenis enzim hidrolitik asam. Selain itu fungsi utama lisosom
adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Begitu banyak keunikan dan karakteristik dari lisosom yang membedakannya dari
organel sel lainnya. Macam, peranan, struktur serta fungsinya pun sangat kompleks.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami mencoba membahas mengenai lisosom
dan semua hal yang berkaitan dengannya. Baik dari macam, fungsi, enzim-enzim di
dalamnya dan lain-lain, agar kita lebih mengetahui dan memahami mengenai organel sel
yang bernama lisosom.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Pengertian Lisosom
2. Fungsi lisosom
3. Komposisi kimia organel
4. Struktur organel
5. Fisiologi organel
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Pengertian
Lisosom ini sendiri ialah kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran
tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul.
Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan dipostulatkan
olehnya pada tahun 1955 dari data biokimia. Sebelumnya de Duve dan kawan-kawannya
mencoba meneliti kandungan enzim dari fraksi-fraksi yang dipisahkan dari homogenate
sel hati tikus melalui pemusingan atau sentrifugasi deferensial. Hal menarik perhatian
mereka adalah penelitian tentang enzim dan fraksi yang dikandung oleh mitokondria.
Mereka mencoba memperhalus prosedur pemusingan, dan mereka berhasil mendapat
fraksi yang kompleks, walau serupa dengan mitokondria dan sifat-sifat sedimentasinya,
tetapi ada enzim yang berbeda dengan apa yang ada pada mitokondria.
Dalam fraksi ini mereka secara tidak sengaja mendapat sejumlah enzim hidrolitik,
termasuk fosfatase asam. Mereka kemudian melakukan eksprimen biokimia yang
menghasilkan postulat bahwa enzim hidrolik akan tertampung dalam vasikel berukuran
0,4 µm, dan bahwa setiap vesikel akan dibatasi membran yang mencegah enzim ini
bereaksi dengan substrat dalam sitoplasma. Menyadari bahwa badan-badan kecil dalam
fraksi ini bukan mitokondria tetapi,malahan sejenis organel sitoplasma baru. Akhirnya
mereka pun mengusulkan nama lisosom untuk organel sel ini.
Lisosom ditemukan setelah mempelajari distribusi beberapa jenis enzim yang
terlibat di dalam metabolisme karbohidrat. Salah satu enzim yang terlibat di dalam
metabolisme karbohidrat. Salah satu enzim yang dipelajari adalah fosfatase asam yang
memecah gugus fosfat pada beberapa fosfat yang mengandung ester fosfat.
Contoh dari sel eukariotik.
1. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa
ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan
enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5)
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom
Dari gambar tersebut kita dapat melihat pergerakan materi dari bagian
ekstraseluler menuju ke bagian late endosom. Pada plasma membran terdapat dua
jenis reseptor yaitu houskeeping receptor dan signaling receptor. Houskeeping
reseptor adalah tipe reseptor yang akan kembali lagi ke plasma membran apabila
ligannya telah ditransfer ke dalam late endosom. Sedangkan signaling reseptor adalah
tipe reseptor yang ditransfer ke dalam late endosom bersama ligannya. Late endosom
juga menerima enzim lisosom yang baru saja disintesis dari bagian trans Golgi
network. Enzim ini dibawa oleh manosa-6-fospat (M6P). M6P akan kembali lagi ke
TGN apabila enzim lisosom telah dimasukkan ke dalam late endosom. Materi yang
sudah ada di dalam late endosom akan dicerna oleh enzim lisosom.
2. Autofagi
Autofagi merupakan proses yang digunakan untuk pembuangan dan degradasi
bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Selama proses ini
berlangsung, sebuah organel seperti mitokondria akan diselubungi oleh membran
ganda yang merupakan derivat dari sisterna RE. Membran RE kemudian bergabung
dengan lisosom untuk membentuk autofagolisosom.
Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel
dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut).
Ketika proses autofagolisosom selesai, organel yang dicerna dikeluarkan sebagai
residual body. Berdasarkan tipe dari sel yang bersangkutan, isi dari residual body
dikeluarkan dari dalam sel secara eksositosis atau disimpan di dalam sitoplasma
disebut lipofuscin granule. Lipofuscin granule akan meningkat jumlahnya seiring
penambahan umur sel.
Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan
embrio manusia. Perusakan sel terprogram oleh enzim lisosomnya sendiri penting
dalam perkembangan organisme. Misal, pada waktu kecebong berubah menjadi
katak, ekornya diserap secara bertahap. Sel-sel ekor yang kaya akan lisosom mati dan
hasil penghancuran digunakan di dalam pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang.
Pada perkembangan tangan embrio manusia yang semula berselaput hingga lisosom
mencerna jaringan diantara jari- jari tangan tersebut sehingga terbentuk jari yang
terpisah seperti yang kita punyai sekarang.
Proses pencernaan yang terjadi secara enzimatis di lisosom terdiri dari
berbagai macam tergantung dari jenis dan asal bahan yang akan dicerna. Bila bahan
yang dicerna berasal dari luar sel proses pencernaanya disebut heterofagi, sedangkan
bila bahannya berasal dari dalam disebut autofagi. Kedua proses pencernaan ini
banyak dijumpai misalnya pada mekanisme pertahanan tubuh, nutrisi, dan pengaturan
sekresi. Selain kedua proses pencernaan tersebut yang sifatnya intraseluler, enzim
lisosom dapat pula disekresikan ke luar dari sel atau disebut pencernaan ekstra sel
misalnya yang terjadi pada jaringan ikat hewan dan juga pada jenis jamur.
Proses pencernaan ekstra seluler yang dilakukan oleh lisosom dilakukan
dengan mencurahkan isi lisosom ke dalam daerah ekstra seluler. Jadi pada proses ini
yang dicerna adalah substabsi antar sel, misalnya pencernaan ekstra sel yang
mengakibatkan perubahan tulang dan tulang rawan. Sebagai contoh dalam sel hati,
mitokondria rata-rata berumur 10 hari. Mitokondria yang telah berumur 10 hari dan
tidak berfungsi dilingkupi oleh sebuah organel yang berasal dari membran retikulum
endoplasma membentuk autofagosom. Kemudian autofagosom bergabung dengan
lisosom agar mitokondria dapat dihancurkan oleh enzim.
3. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
Fagositosis dilakukan oleh beberapa tipe sel yang telah mengalami spesialisasi
untuk mendegradasi partikel besar (diameter > 0,5 μm) atau mikroorganisme dari
lingkungan. Kebanyakan protista seperti amoeba dan siliata memenuhi kebutuhan
makanan mereka dengan cara menangkap partikel makanan atau organisme yang
lebih kecil. Partikel makanan yang ditangkap dimasukkan ke dalam organel yang
disebut vakuola atau fagosom. Vakuola atau fagosom ini berasal dari sebagian kecil
(cubitan ke arah dalam) membran plasma. Fagosom akan bergabung dengan lisosom,
sehingga pertikel makanan yang ditangkap dicerna di dalam fagolisosom.
D. Struktur Lisosom
Lisosom merupakan organel sel bermembran tunggal yang antara lain dihasilkan
oleh badan golgi. Lisosom memiliki pH yang sangat rendah dan mengandung enzim
hidrolitik, suatu enzim yang mampu mencerna setiap mikromolekul secara intraselular.
Dalam kondisi asam, enzim tersebut mampu menghidrolisis lemak, protein, asam
nukleat, dan polisakarida.
E. Fisiologi Organel
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai
keadaan. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi - materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa
ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan
enzim hidrolitik. Di dalam endosome awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5)
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula - mula, bagian dari retikulum
endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu,
autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi
berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan
dipostulatkan olehnya pada tahun 1955 dari data biokimia. Sebelumnya de
Duve dan kawan-kawannya mencoba meneliti kandungan enzim dari fraksi-
fraksi yang dipisahkan dari homogenate sel hati tikus melalui pemusingan
atau sentrifugasi deferensial.
2. Lisosom merupakan organel pencerna yang ada dalam sel hewan. Pada sel
tumbuhan organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk
mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa organik yang dihasilkan
tanaman.
3. Lisosom merupakan organel sel bermembran tunggal yang antara lain
dihasilkan oleh badan golgi.
4. Beberapa fungsi dan peranan lisosom di antaranya: endositosis ialah
pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil
dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal; autofagi merupakan proses
yang digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi; dan fagositosis merupakan proses
pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan
virus ke dalam sel.
DAFTAR PUSTAKA
http://jasthyn.blogspot.co.id/2013/03/makalah-lisosom_3309.html
http://teloanyar.blogspot.co.id/2012/05/struktur-dan-fungsi-lisosom.html