Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna
memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “IPTEKS dalam Pandangan Islam”, semoga dengan
makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen
pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun
kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir
kata kami mengucapkan terima kasih.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
BAB II. PEMBAHASAN 4
A. Agama dan IPTEKS merupakan suatu kesatuan 4
B. Keutamaan IPTEKS dalam pandangan Islam 7
C. Tanggung jawab ilmuan dalam mengamalkan IPTEKS menurut Islam 10
D. Dampak positif dan negative IPTEKS dalam berbagai bidang 12
BAB III. KESIMPULAN 21
DAFTAR PUSTAKA 22

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang
seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran
(qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya
yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti
yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek,
didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam).
Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam.
Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat
Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin
oleh perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru
dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan
iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat
tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya. Pada dasarnya
kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk
beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini
hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban
atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan
kehidupanya keimanan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana agama dan IPTEKS menjadi sebuah kesatuan?
2. Apa keutamaan IPTEKS dalam pandangan Islam?
3. Bagaimana tanggung jawab ilmuan dalam mengamalkan IPTEKS menurut Islam
4. Apa dampak positif dan negative IPTEKS dalam berbagai bidang?

C. Tujuan
1. Memahami bahwa agama dan IPTEKS merupakan sebuah kesatuan
2. Memehami keutamaan IPTEKS dalam pandangan Islam
3. Memahami tanggung jawab ilmuan dalam mengamalkan IPTEKS menurut Islam
4. Memahami dampak positif dan negative IPTEKS dalam berbagai bidang

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Agama Dan IPTEKS Merupakan Suatu Kesatuan

A. Konsep Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni dalam Islam


Pengetahuan dapat di artikan sebagai hasil tahu manusia terhadap sesuatu
objek yang dihadapi, hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu.
Maka , pengetahuan adalah segala fenomena alam yang dapat dicapai oleh indra
manusia . Konsekuensi logis dari pengetahuan akan melahirkan berbagai pengalaman
manusia , akan tetapi pengalaman manusia ini terkadang kebenarannya tidak mutlak
dan perlu diuji lagi.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
tangkapan pancaindra dan firasat. Kata ilmu berasal dari bahasa Arab "alima-
ya'lamu. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi sehingga
menghasilkan kebenaran objektif yang sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji
ulang secara ilmiah. Secara sederhana pengetahuan dan ilmu dapat dijelaskan
sebagai berikut: Pengetahuan diartikan hanyalah sekadar “tahu”, yaitu hasil tahu
dari usaha manusia untuk menjawab pertanyaan “apa”, misalnya apa batu, apa
gunung, apa air, dan sebagainya. Sedangkan ilmu bukan hanya sekadar dapat
menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab “mengapa” dan “bagaimana” , misalnya
mengapa batu banyak macamnya, mengapa gunung dapat meletus, mengapa es
mengapung dalam air.
Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga
unsure pokok sebagai berikut:
1. Ontologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek studi yang
jelas. Obyek studi sebuah ilmu ada dua yaitu obyek material dan obyek
formal.
2. Epistimologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki metode kerja
yag jelas. Ada tiga metode kerja suatu bidang studi yaitu metode deduksi,
induksi dan edukasi.
3. Aksiologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau
kemanfaatannya. Bidang studi tersebut dapat menunjukkan nilai-nilai
teoritis,hukum—hukum, generalisasi, kecenderungan umum, konsep-konsep,
dan kesimpulan-kesimpulan logis, sistematis dan koheren.

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang


budaya , teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki
karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi
karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Disinilah letak
perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpangan-
ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat
kehancuran alam semesta. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan
sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan atau digunakan untuk kehancuran

4
manusia itu sendiri. Oleh sebab itu kebenaran ipteks sangat relatif. Sumber ipteks
dalam islam adalah wahyu allah. Ipteks yang islami selalu mengutamakan
kepentingan orang banyak dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Untuk itu
ipteks dalam pandangan islam tidak bebas nilai. Integrasi ipteks dengan agama
merupakan suatu keniscayaan untuk menghindari terjadinya proses sekularisasi yaitu
pemisah antaradoktrin-doktrin agama dengan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (Hamda Mansoer,2004:93). Tujuh faktor yang menjadi pendorong
bagi kemajuan IPTEK di dunia islam pada abad yang lalu, antara lain:
1. kesatuan agama dan budaya agama islam
2. arabisasi dan peranan bahasa arab
3. akademi, sekolah, observasi, dan perpustakaan
4. kebijakan Negara tentang pengembangan IPTEK
5. Perlindungan Negara sangat jelas terhadap para ilmuan dan para insinyur
6. Penelitian, eksperimen dan penemuan baru
7. Perdagangan internasional

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya.
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang
menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan
yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu
keabadian. Seni yang lepas dari ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya
adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah. Dan
keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat
raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang
seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah
berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas
mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya
sedikit pun retak-retak?”
Menurut Ernst Diez dalam Muhammad abdul jabbar (1998:2) ciri - ciri seni
islam atau seni islami adalah seni yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada
allah.

B. Iman , ilmu dan Amal Sebagai Kesatuan


Islam merupakan ajaran agama yang landasan pengembangannya adalah iman.
Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu
bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at
adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai
melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan.
Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas
pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah
dituliskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan
As-Sunnah (segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad berupa perkataan,
perbuatan, atau persetujuannya). Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang
alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah
kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu
pengetahuan manusia (knowledge and science). Iman adalah kepercayaan terhadap
wujud zat yang maha mutlak yang menjadi tujuan hidup manusia. Iman merupakan

5
fundamen dalam sistem ajaran islam. Iman merupakan potensi dasar yang harus di
kembangkan dan pengembangannya adalah dalam bentuk amal. Iman tanpa amal
sama saja potensi yang tak dikembangkan.Di dalam pengetahuan teknologi , dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi ke dalam suatu
sistem yang disebut dinul islam, yang terkandung tiga unsure pokok yaitu akidah,
syari’ah dan akhlak. Dengan kata lain ilmu , dan amal sholeh. Ada tiga inti ajaran
islam yaitu iman , islam , dan ikhsan. Ketiga inti ajaran itu terintegrasi didalam
sebuah sistem ajaran yang disebut dinul islam Dalam QS 14 (ibrahim) :24-25 yang
artinya : “tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik (dinul islam)seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh
(menghujam kebumi)dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan
buahnya setiap musim dengan seizing tuhannya,. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat”. Ayat diatas
menggambarkan keutuhan antara iman , ilmu dan amal atau aqidah. Syari’ah dan
akhlak dengan menganalogikan bangunan dinul islam bagaikan sebatang pohon yang
baik. Akarnya menghujam ke bumi , bbatangnya menjulang tinggi ke langit ,
cabangnya atau dahannya rindang, dan buahnya amat lebat. “Ayat di atas
mengibaratkan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik,
iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya
ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang mengeluarkan
dahan-dahan/cabang-cabang yang berupa ilmu pengetahuan. Sedangkan amal
ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni.”
Islam melihat bahwa IPTEKS dan agama adalah sesuatu yang memiliki kaitan.
Sains tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan. Agama menjadi landasan
segala prilaku manusia termasuk didalam sains dan teknologi .
Islam melihat sains sebagai suatu perkara yang amat penting karena dengan
sains dan teknologi manusia dapat :
1. Menegakkan hakikat kebenaran
2. Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir
3. Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya
4. Membantu manusia dalam melaksanakan syariat
5. Menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam
Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan
tersebut tidak di bangun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya
pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketakwaan , tidak akan bernilai
ibadah serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam
lingkungannya. Apabila IPTEKS tidak dikembangkan di atas dasar iman , maka yang
akan timbul adalah kerusakan dan kehancuran bagi kehidupan umat manusia.
Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal
atau syariah dan akhlak dengan dinul Islam (perumpamaan yang baik) bagaikan sebatang
pohon yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan
suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan
dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang
pohon yang mengeluarkan dahan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan
teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan
menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.

6
B. Keutamaan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi dalam
Pandangan Islam
Sesungguhnya islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Menuntut
ilmu dalam ajaran islam adalah suatu yang diwajibkan bagi setiap muslim, baik ilmu agama
maupun ilmu pengetahuan lainnya. Orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang
lurus dan pemahaman yang mendalam disebut ulama. Keutamaan para ulama atau orang yang
berilmu adalah Allah SWT meninggikan dan memuliakan orang yang berilmu.

Allah Ta’ala berfirman:

“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (Qs. Al-Mujadalah: 11)

Selain itu berikut terdapat beberapa keutamaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pandangan islam:

1. Mengetahui bahwa Al-Qur’an benar adanya


Seorang ilmuan menemukan adanya ciptaan Allah yang belum pernah ditemukan
sebelumnya, seperti laut dua warna yang dalam hal ini terdapat dalam Al-Qur’an (Qs.Ar-
Rahman: 19-20) dan perkembangan janin manusia yang dalam hal ini terdapat dalam Al-
Qur’an (Al-Mu’minun: 12-14).

Allah Ta’ala berfirman :

“Sebenarnya, (Al-Qur’an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang
berilmu.” (Qs. Al-Ankabut: 49)

2. Allah akan memudahkan jalan menuju surga

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

7
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

“Berjalan menuntut ilmu” mempunyai dua makna. Pertama, menempuh jalan dengan
artian yang sebenarnya, yaitu berjalan kaki menuju majelis-majelis para ulama.Kedua,
menempuh jalan yang mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu seperti
menghafal, belajar, membaca, menulis, dan berusaha untuk memahami apa-apa yang
dipelajari.

“Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga” mempunyai dua makna. Pertama,
Allah akan memudahkan memasuki surga bagi orang yang menuntut ilmu yang tujuannya
untuk mencari wajah Allah, mendapatkan ilmu, mengambil manfaat dari ilmu syar’i dan
mengamalkan konsekuensinya. Kedua, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga
pada hari kiamat ketika melewati “shirath” dan dimudahkan dari berbagai ketakutan yang
ada sebelum dan sesudahnya.

3. Merupakan salah satu syarat diterimanya amal


Ketika kita mengerjakan amal ibadah seperti halnya sholat, puasa, haji, maupun amal
ibadah lainnya jika kita tidak mempunyai ilmu bisa jadi ibadah yang kita kerjakan belum
tentu diterima Allah SWT. Misalnya kita sholat namun tidak mengetahui tata cara wudhu
yang benar, padahal wudhu adalah syarat sah sholat.

Allah Ta’ala berfirman :

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Qs. Al-
Israa’: 36)

4. Merupakan salah satu amal yang tidak terputus saat meninggal


Ketika kita mengajarkan seseorang meskipun sedikit dan orang tersebut memberi tahu
juga kepada temannya ataupun kepada orang disekitarnya yang tidak mengerti dan
menyampaikan apa yang telah kita ajarkan, amal yang kita dapatkan karena mengajarkan
orang tersebut meskipun kita telah meninggal amalnya tetap mengalir.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

8
“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim dari
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

9
C. Tanggung Jawab Ilmuwan dalam mengamalkan IPTEKS
menurut Islam

Keutamaan dan Tanggung Jawab Ilmuwan

Ada dua fungsi utama manusia di dunia, yaitu sebagai Abdun (hamba Allah) dans
ebagai Khalifah Allah (wakil Allah) di bumi. Esensi dari Abdun adalah ketaatan,ketundukan
dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan esensi dari Khalifah adalah
tanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya, baik lingkungan sosialmaupun
lingkungan alam.

Fungsi Pertama dalam konteks Abdun

Manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah yang memiliki konsekuensi adanya
keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada penciptanya. Keengganan manusia
menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta dirinya akan menghilangkan rasa syukur
atas anugerah yang diberikan Sang Pencipta kepadanya. Dengan hilangnya rasa syukur
mengakibatkan manusia menghamba kepada selain Allah, termasuk menghambakan diri
kepada hawa nafsunya. Keikhlasan manusia menghambakan dirinya kepada Allah akan
mencegah penghambaan manusia kepada sesame manusia termasuk kepada dirinya.

Fungsi Kedua dalam konteks Khalifah

Dalam posisi ini, manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan
alam dan lingkungannya tempat mereka tinggal. Manusia diberikan kebebasan untuk
menggali sumber-sumber alam, serta memanfaatkannya dengan sebesar-besarnya untuk
kemanfaatan umat manusia, asalkan tidak berlebih-lebihan dan melampaui batas. Karena
pada dasarnya,alam beserta isinya ini diciptakan oleh Allah untuk kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Untuk menggali potensi alam dan pemanfaatannya diperlukan ilmu
pengetahuan yang memadai. Hanya orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup yang
sanggup menggali dan memberdayakan sumber-sumber alam ini, seperti para ilmuwan
atau para cendekiawan. Akan tetapi, para ilmuwan juga harus sadar bahwa potensi sumber
daya alam ini terbatas dan akan habis terkuras apabila tidak dijaga keseimbangannya. Oleh
karena itu, tanggung jawab memakmurkan, melestarikan, memberdayakan dan menjaga
keseimbangan alam
semesta banyak bertumpu pada para ilmuwan dan cendekiawan. Mereka mempunyai amanat
atau tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai
10
ilmu pengetahuan. Ilmuwan merupakan sosok manusia yang diberikan kelebihan oleh Allah
swt. dalam menguasai sebuah ilmu pengetahuan. Dari kelebihannya ini maka Allah swt
mengangkat harkat dan martabat ilmuan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

Al-Gazali mengatakan :

“Barangsiapa yang berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang
lain, bagaikan matahari, selain menerangi dirinya, juga menerangi orang lain. Dia bagaikan
minyak kesturi yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang yang berpapasan
dengannya.”

Orang yang berilmu dan tidak mengamalkannya menurut Al-Gazali adalah orang yang
celaka.

Al-Gazali juga mengatakan :

“Seluruh manusia akan binasa, kecuali orang – orang berilmu. Orang – orang berilmu pun
akan celaka kecuali orang – orang yang mengamalkan ilmunya. Dan orang – orang yang
mengamalkan ilmunya pun akan binasa kecuali orang – orang yang ikhlas.

11
C. Dampak Positif dan Negatif IPTEKS Diberbagai Bidang

A. KESEHATAN
Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi yang berdampak
positif terhadap kehidupan manusia khusunya di bidang kesehatan. Seiring pesatnya
perkembangan teknologi para pendahulu telah berusaha untuk menyempurnakan apa yang
telah dan akan diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang telah diciptakannya kini
dapat kita rasakan sedemikian rupa. Berikut ini beberapa dampak dari berkembangnya IPTEK
di bidang kesehatan
Dampak positif :
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi
bidang kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat
telah maju dengan pesat. Penemuan dalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan
manusia dari bahaya maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti
cacar, typus, malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
2. Teknologi komputer misalnya, banyak mengubah alat-alat kedokteran. Semua
informasi medis, termasuk yang dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor
detak jantung, sekarang ini dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam format digital.
3. Teknologi transfer gambar juga menjadikan gambar radiologi, misal CT scan dan MRI,
bisa segera dikirim ke diagram elektronik dan meja dokter. Pasien rawat intensif, yang
selalu dimonitor perawat selama istirahat, juga dapat dimonitor oleh dokter melalui
“menara kontrol” dari jarak jauh, serta ditemukannya banyak pengobatan eletrik yang
akurat, seperti:
 MelaFind: Scanner Kanker Kulit Berbasis Gelombang Elektromagnetik
Alat ini berfungsi sebagai detektor yang mampu membedakan tahi lalat yang tidak
berbahaya dengan kanker kulit (melanoma), sejenis kanker mematikan yang
menyerang kulit dan memiliki bentuk mirip tahi lalat.
 Aspirin Elektrik
Sakit kepala dan migrain umumnya dapat diredakan dengan aspirin. Kini ilmuwan
berhasil mengembangkan perangkat kesehatan canggih yang mampu melawan rasa
sakit akibat migrain dan sakit kepala. Alat tersebut berupa pemancar sinyal listrik
kecil yang dapat diimplankan pada kranial (tengkorak), khususnya pada bagian
rahang yang bergusi.
 Plester Anti Diabetes
Plester tersebut dapat ditempelkan pada kulit dan biosensornya akan mendeteksi
perubahan biokimiawi pada kulit akibat fluktuasi kadar gula darah. Informasi yang
didapat dikirimkan secara nirkabel menuju monitor khusus.
 RoboDoc: Robot Check Up Kesehatan Canggih
Lupakan robocop! Mulailah berkenalan dengan salah satu karya teknologi robotik
yang dikembangkan dua perusahaan iRobot Corp yang bergelut didunia robotik
dan InTouch Health, yang memiliki reputasi baik dalam pengembangan teknologi
kesehatan. Robodoc yang diberi nama RP-VITA Remote Presence Robot ini memiliki
kemampuan untuk memonitor indikator vitalitas pasien dari kamar-kekamar lain
tanpa gangguan (intervensi) yang umumnya tinggi saat kondisi rumah sakit ramai.
 Katerer Sapiens: Alat Operasi dan Tambal Katup Jantung
Alat ini digunakan untuk melakukan operasi jantung dan pemasangan katup jantung
pada paseien yang darurat dan tidak mampu melewati fase rigor saat operasi. Katerer

12
ini akan memasangkan katup jantung tersebut melalui arteri femoral menuju katup
jantung pasien yang rusak dan “menambalnya”.
Dampak Negatif :
Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru
Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini
penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu
kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktif yang
digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan radiasi yang
berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.
Efek Ketergantungan
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang bersifat negatif
seperti sifat ketergantungan. Para pengonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di
masyarakat ternyata tidak semata-matahanya mengurangi keluhan yang ada tetapi juga
menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari masing-masing jenis
antibiotik.
Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat dalam
mengkaji suatu pengetahuan yang ia dapatkan.
Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin
Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya merasa aman atau
terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan
pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita. Pasien bisa
mengirim email untuk meminta rekaman medik ke dokter .Namun hal ini masih dinilai
memiliki permasalahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut.
Terganggunya Syaraf
Saraf manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga
menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah satu contoh
printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relative lebih rendah bila
dibandingkan dengan printer sistim dot matrix.

Repetitive Strain Injury (RSI)


RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka
otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI
meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-RelatedUpper Limb Disorders)
dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse
Injuries).

13
B. PENDIDIKAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Teknologi
Informasi seakan telah menjadi pengalih fasihan buku, guru, dan sistem pengajaran yang
sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi Informasi menyebabkan ilmu
pengetahuan menjadi kian berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan
negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan.
Dampak Positif :
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada
dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena
penerapan sistem TIK.
5. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan.
6. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru
yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
7. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan
jasa pos, internet dan lain-lain.
Dampak Negatif :
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan
orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah,
akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat
fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
4. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential
Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes
psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu
dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
5. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book
berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu
computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.

14
6. Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya
kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya
berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
7. Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah
umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan
TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.

C. SOSIAL BUDAYA
Dalam berkembangnya IPTEK
Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif
maupun negatif.
Dampak positif :
1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh
masyarakat.
Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang
dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain.
Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui
media-media TIK yang ada.

2. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.


Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat
diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering
dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini.
Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK,
misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan
cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru keluar.

3. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.


Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan
dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil
secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali.
Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang
terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan
menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar
individu pun semakin besar.

4. Adanya “share” budaya antar daerah.


Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak
hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK
pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh
masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara,
tetapi dapat juga antar Negara.
Dampak negatif :
1. Timbulnya jenis kejahatan baru.
Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi,
pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-

15
matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan
ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.

2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat


Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat.
Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor
pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang
benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian
merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi
juga pada masyarakat “dewasa”.

3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.


Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar.
Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi
dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau
bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk
menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.

4. Kurangnya ruang privasi.


Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu
yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan
penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang lain.
Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.

5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.


Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-
kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik
pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya
membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.

6. Meningkatnya angka pengangguran.


Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan
manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul.
Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-
mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan
oleh mesin-mesin otomatis tersebut.

D. BIDANG EKONOMI
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran
yang penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi
informasi, perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup
signifikan. Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikai di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka
semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun perkembangan teknologi
informasi ini juga memiliki sisi negatif, dimana banyak penyalahgunaan teknologi dalam
melakukan tindak kriminal.
Dampak positif :

16
 Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi
 Pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi
 Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill
dan pengetahuan yang dimiliki.
 Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan
 Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan
mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk
 Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses
internet tidak dibatasi tempat dan waktu
 Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
 Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak
 Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah
 Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
 Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara
lain internet banking, SMS banking, dan e-commerce
Dampak Negatif :
 Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang
sesuai dengan yang dibutuhkan
 Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros
dan memiliki jalan pintas yang bermental instant
 Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan
beberapa pihak;
 Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang
menyediakan perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus
untuk memenuhi keinginannya
 Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi
secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau
melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak
diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima

E. BIDANG POLITIK
Dampak positif:
 Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara
 Meningkatnya hubungan diplomatik antar negara
 Kerjasama antar negara jadi lebih cepat dan mudah
 Menegakan nilai-nilai demokrasi
 Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama Internasional

17
 Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia
 Adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Contohnya
dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota
DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya
jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat,
langsung, dan nyaman
 Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi
informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan
nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil
rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera.
Dampak Negatif:
 Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan
 Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan)
 Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
 Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator
mayoritas atau tirani minoritas
 Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum & organisasi
 Timbulnya unjuk rasa yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan
umum
 Adanya konspirasi internasional, yaitu pertentangan kekuasaan dan percaturan politik
 Internasional selalu mengarah kepada persekongkolan
 Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah
mufakat, dan gotong royong.

F. AGAMA ISLAM
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) disatu sisi memang berdampak
positif. Yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri,
komunikasi, dan transportasi, terbukti sangat bermanfaat. Contohnya: Dengan ditemukannya
mesin jahit, dalam satu menit bisa dilakukan sekitar 7000 tusukan jarum jahit. Bandingkan
kalau kita menjahit dengan tangan, hanya bisa 23 tusukan permenit (Qardhawi, dikutip dalam
M. Shiddiq Aljawi, 2005).

Tapi disisi lain, tak jarang IPTEK berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan
kehidupan martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia di
Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Disinilah, peran agama sebagai pedoman hidup
menjadi sangat penting untuk ditengok kembali.
Dampak positif :

a. Memperoleh Kemudahan
Memperoleh kemudahan dalam hidup dengan mengembangkan potensi diri dan dengan
memanfaatkan segala yang Allah tundukkan bagi manusia di alam ini sejalan dengan
kehendak Allah. Allah menghendaki manusia memperoleh kemudahan, dan tidak

18
menghendaki menghadapi kesusahan hidup. Hal itu dinyatakan oleh Allah dalam firman-
Nya:
… ُ‫ البقرة( … ْالعُسْر ِب ُك ُم ي ُِر ْيد ُ ول ْاليُسْر ِب ُك ُم للاُ ي ُِر ْيد‬: 185)
Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu” (QS. Al-Baqarah (2) :185).
Allah menyatakan, bahwa memang Allah sengaja memberikan berbagai kemudahan
kepada manusia agar manusia hidup dengan mudah.
b. Mengenal dan Mengagungkan Allah.
Ketika pertama manusia mengembangkan teknologi bangunan, manusia telah diberikan
contoh langit yang tinggi, yang luas dan kokoh, yang tidak takut akan runtuh. Begitu pula
ketika manusia mengembangkan teknologi pesawat udara, Allah telah memberikan contoh
bagaimana burung bisa terbang di angkasa dengan stabil, mampu mempertahankan
keseimbangan tanpa takut jatuh, dan lain sebagainya. Karena itu ketika menerangkan
berbagai struktur di alam ini, Allah menyatakan bahwa semua itu menjadi pelajaran bagi
manusia untuk lebih mengenal dan mengangungkan Allah penciptanya.

c. Meningkatkan Kualitas Pengabdian Kepada Allah


Manusia diciptakan oleh Allah hanyalah untuk mengabdi kepada-Nya. Demikian dinyatakan
oleh Allah dalam firman-Nya:
‫ ِلي ْعبُد ُْو ِن ِإل واْ ِإل ْنس ْال ِجن خل ْقتُ وما‬. (‫ الذاريات‬: 56
Artinya: “Dan tidaklah Au menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi
kepada-Ku”. (QS. al- Dzariyat (51) : 56).
Teknologi apabila dirancang dan dimanfaatkan secara benar dalam konteks tugas
pengabdian manusia tersebut, maka teknologi diyakini akan mampu meningkatkan
kualitas pengabdiannya kepada Allah. Jam misalnya, adalah produk teknologi yang
dimanfaatkan oleh umat Islam setiap hari untukl mengetahui waktu-waktu shalat sehingga
umat Islam dapat menunaikan ibadah shalat tepat pada waktunya, begitu pula kompas
dimanfaatkan untuk mengetahui arah kiblat sehingga tidak terjadi salah arah dalam shalat.
Dalam hal produk teknologi pangan, dengan banyaknya produk makanan yang beredar di
masyarakat, kita mampu mengetahui komponen-komponen yang dipergunakan sebagai
bahan, proses pembuatannya, sehingga kita dapat mengetahui apakah makanan yang kita
konsumsi itu halal atau haram, begitu pula dengan produk-produk teknologi lainnya.
d. Memperoleh Kesenangan dan Kebahagiaan Hidup
Kemudahan-kemudahan yang diperoleh manusia melalui pemanfaatan teknologi membuat
manusia dapat memperoleh kesenangan dan kebahagiaan hidup serta tetap dalam koridor
kesenangan dan kebahagiaan yang halal, yang diridhai Allah. Allah tidak menghendaki
manusia hidup susah, tetapi sebaliknya Allah menghendaki manusia hidup senang, hidup
bahagia. Ketika Allah menempatkan Adam dan istrinya di bumi,
‫ِي هُو‬ ِ ‫اء ِإلى اسْتوى ثُم ج ِم ْيعًا اْأل ْر‬
ْ ‫ض فِي ما ل ُك ْم خلق الذ‬ ِ ‫ع ِليْم ش ْيء ِب ُك ِل وهُو سموات سبْع فسواهُن السم‬. (‫البقرة‬
: 29)
Artinya: “Dia-lah Alah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu sekalian
dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah (2): 29).

19
e. Meningkatkan Kemampuan Memanfaatkan Kekayaan Alam
Teknologi meningkatkan kemampuan manusia melakukan eksplorasi kekayaan alam tersebut
secara optimal. Banyak negara, bangsa yang tidak memiliki kekayaan alam memadai tetapi
karena memiliki kemampuan teknologi canggih hidup lebih sejahtera dibandingkan dengan
negara, bangsa yang memiliki kekayaan alam melimpah tetapi teknologinya tertinggal.
Jepang umpamanya, adalah sebuah negara kecil, yang miskin akan kekayaan alam, tetapi
kemajuan teknologinya tinggi, ia lebih kaya dibandingkan dengan Indonesia yang
kekayaannya melimpah tetapi tertinggal kemajuan teknologinya dibandingkan dengan
Jepang. Bumi ini Allah ciptakan dengan baik, artinya memiliki kesempurnaan
dankeseimbangan sehingga dapat bertahan dan menyediakan berbagai kebutuhan hidup
manusia. Karena itu Allah mengingatkan agar pemanfaatan kekayaan alam yang ada di bumi
ini jangan sampai mengganggu keseimbangan alam tersebut. Hal itu Allah ingatkan dalam
firman-Nya:
ِ ‫صال ِحها ب ْعد اْأل ْر‬
‫ض فِي ت ُ ْف ِسد ُْوا ول‬ ْ (‫األعراف‬: 56)
ْ ‫ال ُمحْ ِسنِيْن ِمن ق ِريْب للاِ رحْ مة ِإن وطمعًا خ ْو ًفا وادْع ُْوهُ ِإ‬.
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang
yang berbuat baik”. (QS. al-A’raf (7) : 56).
f. Menumbuhkan Rasa Syukur Kepada Allah.
Bagi orang beriman, sekecil apapun nikmat yang ia dapatkan dari rezeki halal yang diberikan
Allah kepadanya akan melahirkan rasa syukur kepada-Nya sebagai pemberi nikmat. Apalagi
dengan kemajuan teknologi yang mampu melipat-gandakan nikmat itu kepadanya, maka rasa
syukur kepada-Nya pun juga akan berlipat ganda. Rasa syukur kepada Allah yang paling
ringan adalah mengucapkan “alhamdulillahi rabbil ‘alamin “, namun hakikat syukur yang
sebenarnya adalah memanfaatkan nikmat itu secara, benar untuk meningkatkan
ketakwaannya kepada Allah. Karena itu diperlukan tekad, kesungguhan untuk mewujudkan
rasa syukur dalam amal kehidupan secara riil. Allah mengingatkan:
ْ‫لش ِديْد عذا ِبي ِإن كف ْرت ُ ْم ولئِ ْن أل ِزيْدن ُك ْم شك ْرت ُ ْم لئِ ْن ربُّ ُك ْم تأذن و ِإذ‬. (‫ إبراهيم‬: 7)
Artinya: “Dan (ingatlah) tatakala Tuhanmu memaklumkan “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih “. QS. Ibrahim (14) : 7).
Dampak negatif :
 Meningkatnya aksi terorisme yang memanfaatkan kemudahan komunikasi dan perakitan
senjata
 Penyebaran dalil atau hadist tentang agama yang belum bias dibuktikan hokum pastinya
dan menimbulkan sara ataupun perang saudara antar sesama agama maupun perbedaan
agama
 Kurang kritisnya pemikiran masyakarat akan ajaran – ajaran yang benar dengan yang
menyimpang
 Kemudahan akses internet dan komunikasi dapat menimbulkan aksi provokasi yang
kurang bertanggung jawab

20
BAB III
KESIMPULAN

Kemajuan IPTEK merupakan tantangan yang besar bagi kita. Apakah kita sanggup
atau tidak menghadapi tantangan ini tergantung pada kesiapan pribadi masing-masing.
Diantara penyikapan terhadap kemajuan IPTEK masa terdapat tiga kelompok, yaitu: (1)
Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi
hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Quran yang sesuai; (2) Kelompok
yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat
ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya
adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.
Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk
memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek. Dari uraian di atas dapat dipahami,
bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek setidaknya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua,
menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek. Jadi, syariah Islam-lah,
bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolak ukur umat Islam
dalam mengaplikasikan iptek.
Adapun dampak negatif maupun positif dalam perkembangan iptek, Kemajuan dalam
bidang iptek telah menimbulkan perubahan sangat cepat dalam kehidupan umat manusia.
Perubahan ini, selain sangat cepat memiliki daya jangkau yang amat luas. Hampir tidak ada
segi-segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh perubahan. Perubahan ini pada kenyataannya
telah menimbulkan pergeseran nilai nilai dalam kehidupan umat manusia, termasuk di
dalamnya nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan.

21
DAFTAR PUSTAKA

 http://rezzaputrapati.blogspot.co.id

 http://mika15purniati.blogspot.co.id/2013/11/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-seni.html

 http://riakapuas.blogspot.co.id/2011/10/ipteksiman-dan-amal-sebagai-kesatuan.html

 PT.Insan Media Pustaka. 2012. Kitab Al-Qur’an Al-Fatih dengan Alat Peraga Tajwid
Kode Arab.Jakarta: PT.Insan Media Pustaka

 https://nurazizahamri.files.wordpress.com/2012/11/ipteks-dalam-islam.docx

 https://www.academia.edu/9520585/Makalah_Konsep_iptek_seni_dan_tanggung_jawab_
ilmuan_dalam_agama_islam

 https://aryadningrat.wordpress.com/

22

Anda mungkin juga menyukai