GOUT
A. Pengertian
Gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal
asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari
hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat)
disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang
kurang dari ginjal. Gout mungkin primer atau sekunder Pirai, dan gout
merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak
dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya
endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi
sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah
(hiperurisemia).
B. Anatomi dan Fisiologi.
3. Fagositosis.
4. Kerusakan lisosom.
5. Kerusakan sel.
Setelah terjadi kerusakan sel-sel, enzim enzim lisosom dilepaskan ke
dalam sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitan inflamasi dan
kerusakan jaringan.
Fase akut.
Fase kronis.
Timbil dalam jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa
nyeri, kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat makanya
terjadi peradangan kronik sering besar dan berbentuk noduler. Tanda
yang mungkin muncul :
Gangguan akut:
a. Nyeri hebat
b. Bengkak dan berlansung cepat pada sendi yang terserang
c. Sakit kepala
d. Demam
Gangguan kronis:
a. Serangan akut
b. Hiperurisemia yang tidak di obati
c. Terdapat nyeri dan pegal
d. Pembengkakan sendi membentuk nodular
F. Komplikasi
yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :
1. Deformitas pada persendian yang terserang
2. Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih
3. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal
G. Pemeriksaan diagnostik
H. Pencegahan.
1. Pembatasan purin
Menghindari makanan yang mengandung purin yaitu: jeroan (
jantung, hati, lidah, ginjal, usus), sarden, kerang, ikan hering,
kacang-kacangan, bayam, udang, daun melinjo.
2. Kalori sesuai kebutuhan.
3. Tinggi karbohidrat.
4. Rendah lemak.
5. Tinggi cairan
6. Rendah protein
7. Tanpa alkhol
I. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Kaji riwat pasien
b. Kaji keluhan utama : nyeri pada daerah persendian
c. Kaji pola aktivitas dan latihan
d. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
e. Pola nutrisi metabolic
f. Pola presepsi dan konsep diri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri sendi berhubungan dengan peradangan sendi,
penimbunan kristal pada membranesinovia, tulang rawan
artikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan
pembentukan panus.
b. Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan
rentang gerak, kelemahan otot, pada gerakan, dan kekakuan
pada sendi kaki sekunder pada akibat erosi tulang rawan,
ploroferasi sinovia, dan pembentukan panus.
c. Gangguan citra berhubungan dengan perubahan bentuk kaki
dan terbentuknya tofus.
d. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pemahaman pengobatan dan perawatan diri
3. Rencana dan implementasi keperawatan
Intervensi
Mandiri
Kaji lokasi, intensitas, tipe nyeri. Observasi kemajuan nyeri ke daerah
yang baru, dan kaji nyeri skala.
Rasional
Mandiri
bantu klien dalam mengidentifikasi factor pencetus.
Rasional
Mandiri
Jelaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri non
farmakologi dan non invasif
Rasional
Mandiri
Rasional
Mandiri
KOLABORASI
Rasional
Mandiri
Mandiri
Rasional
Mandiri
Bantu klien dengan latihan room dan perawatan diri sesuai toleransi.
Rasional
Mandiri
Rasional
Mandiri
Rasional
Kemammpuan mobilisasi ekstermitas dapat di tingkatkan dengan
latihan fisik dari tim fisio trapi.
Mandiri
Rasional
Mandiri
Rasiona
Mandiri
Rasional
Menghidupkan kembali perasaan mandiri dan membantu
perkembangan harga diri memengaruhi proses rehabilitasi
Madiri
Rasional
Mandiri
Rasional
Mandiri
Bantu pasien dalam merencanakan program latihan dan istirahat
yang teratur.
Rasional
Mandiri
Rasional
Rasional
Mandiri
Rasional
Memberikan pengetahuan pasien sehingga pasien dapat menghindari
terjadinya seranganberulang.
Mandiri
Kolaborasi
Rasional