Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Lingkungan tempat tinggal kita merupakan tempat dimana kita tinggi, hidup dan beraktivitas. Sehingga perlu pemeliharaan dan penjagaan terhadap kondisi dan sanitasi lingkungan. Bila sanitasi baik, secara otomatis tingkat kesehatan juga akan baik dan sebaliknya sanitasi buruk menunjukan tingkat kesehatan yang buruk. Pada penyakit Dengue Haemorrhagic Fever dapat terjadi dengan didukung oleh kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Perkembangbiakan nyamuk edes aegypti !yang merupakan vektor penyebab danya penampungan# danya penampungan# DHF", didukung oleh lingkungan yang buruk. penampungan air yang tidak dijaga kebersihannya.

penampungan air yang tidak dijaga kebersihannya, kebiasaan menggantung pakaian, pekarangan rumah yang tidak terurus, selokan yang alirannya tidak lancar. DHF sejak ditemukan pertama kali pada tahun $%&' sampai sekarang, seringkali menjadi penyebab kematian terutama pada anak remaja dan de(asa. DHF juga telah menyebar ke hampir seluruh (ilayah )ndonesia dan dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat !*++endy, $%%,". Data yang terkumpul dari tahun $%&'#$%- menunjukkan DHF dilaporkan terbanyak terjadi pada tahun $%.- sebanyak $/.$'%, pasien dengan usia pada umumnya di ba(ah $, tahun !)PD, $%%&". Pera(at sebagai bagian dari tim kesehatan memiliki tanggung ja(ab untuk ikut serta dalam penanganan DHF. suhan kepera(atan yang optimal dan pro+esional sangat diperlukan. Pera(at berperan dalam memberi penyuluhan seperti cara pencegahan DHF, penyebarluasan, pengobatan dan pencegahan berulangnya penyakit tersebut. 0elalui asuhan kepera(atan yang optimal dan holistik, maka pera(at sebagai tim kesehatan telah memberikan perannya dalam usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat )ndonesia.

A. Tujuan Penulisan $. 0emperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kepera(atan kepada pasien dengan Dengue Haemorrhagic Fever. 1. 0emperoleh gambaran nyata tentang penyakit Dengue Haemorrhagic dan penanggulangannya secara medik. -. 0engaplikasikan komunikasi terapeutik kepada dosen dengan Dengue Haemorragic Fever. 2. 0ampu memberikan penyuluhan terhadap pasien dengan Dengue Haemorrhagic Fever. B. Metode Penulisan $. Studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari beberapa buku literatur mengenai penyakit Dengue Haemorragic Fever. 1. Pengamatan kasus yaitu melalui pelaksanaan asuhan kepera(atan selama satu hari di unit 3arolus P.4. Sint 3arolus. C. Sistematika Penulisan Penyusunan makalah ini dia(ali dengan kata pengantar dan da+tar isi dilanjutkan dengan Bab ) meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab )) 5injauan teoritis, terdiri dari konsep medik, konsep kepera(atan, dan pato+lo(diagram. Bab ))) pengamatan kasus, Bab )6 Pembahasan kasus, dab Bab 6 kesimpulan. Dan diakhiri dengan da+tar pustaka.

BAB II TIN AUAN TE!"ITIS

A. #!NSEP MEDI# $. De%inisi Demam berdarah dengue !dengue haemorragic +ever" ialah penyakit yang terdapat pada anak dan de(asa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama !)PD 7ilid ), $%%%, hal 2$.". Demam dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dan remaja atau orang de(asa dengan tanda#tanda klinis berupa demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai Leukopenia, dengan atau tanpa ruam, sakit kepala yang hebat, trombositopenia dan ptekie spontan !4apita Selekta 4edokteran, 1///, hal 21'". Dengue Haemorrhagic Fever !DHF" adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti !Betina" terutama menyerang anak remaja dan de(asa dan seringkali menyebabkan kematian bagi penderita !*++endy, $%%,, hal $". &. Anatomi 'isiologi Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur padat, yaitu sel darah. Serum darah atau plasma terdiri dari air, protein, mineral dan bahan organik lain seperti glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kreatinin dan asam amino. Plasma juga berisi gas !8 1 9 381". Hormon#hormon, en:im dan antigen. 5erdapat juga sel darah yang terdiri atas tiga jenis; yaitu eritrosit atau sel darah merah, leukosit atau sel darah putih, dan trombosit. 6olume dara secara keseluruhan kira#kira , liter. Sekarang ,,< adalah cairan sedangkan 2,< terdiri atas sel darah. Darah bersirkulasi di dalam sistem vaskuler dan berperan sebagai sistem penghubung antara organ tubuh, memba(a oksigen yang diabsorbsi oleh paru#paru nutrisi yang diabsorbsi oleh traktus gastrointestinal ke sel tubuh untuk metabolisme sel. Darah juga mengangkut produk sampah yang

dihasilkan oleh metabolisme sel ke paru, kulit dan ginjal yang akan ditrans+ormasi dan dibuang keluar dari tubuh. Darah juga memba(a hormon dan antibodi ke tempat sasaran. *ritrosit 0erupakan cakram bikonka+ yang tidak berinti yang berdiameter ' m, tebal bagian tepi 1 m pada bagian tengah tebalnya hanya $ m atau kurang. 4omponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin !Hb" yang mengangkut 8 1 dan 38 1. Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang dan dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoetin. 7umlahnya = , juta >mm - darah pada rata#rata orang de(asa dan berumur $1/ hari. Sel menjadi usang dan dihancurkan dalam ?*S, terutama dalam limpa dan hati. @lobin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan# jaringan dan :at besi dalam hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sistem hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin yang ber(arna kehijau#hijauan. Leukosit Peranan utama leukosit adalah sebagai pertahanan tubuh dalam mela(an in+eksi. Batas normal sel darah putih berkisar 2.///# $/./// >mm-. Lima jenis sel darah putih yaitu netro+il eosino+il dan baso+il dinamakan granulosit. @ranulosit dan monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan terhadap mikroorganisme, dengan kemampuannya sebagai +agosit, mereka memakan bakteri#bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah. @ranulosit memiliki en:im yang dapat memecah protein yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya, dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhan dimungkinkan. Lim+osit adalah leukosit monuklear dalam darah peri+er. 5erdapat lim+osit 5 dan lim+osit B. lim+osit 5 berlangsung ja(ab atas respon kekebalan selular sedangkan lim+osit B menghasilkan imunoglobulin dan bertanggung ja(ab atas respon kekebalan humoral. 5rombosit 0erupakan bagian terkecil dari unsur selular sumsum tulang dan sangat penting peranannya dalam hemostasis dan pembekuan. 5rombosit

berdiameter $ sampai 2 m dan berumur kira#kira $/ hari. 4ira#kira sepertiga berada dalam limpa sebagai sumber cadangan dan sisanya berada dalam sirkulasi, berjumlah antara $,/./// dan 2//./// >mm -. Plasma darah adalah cairan ber(arna kuning yang dalam reaksinya bersi+at sedikit alkali. Plasma bekerja sebagai perantara untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukosa dan asam amino ke jaringan. Dan medium untuk mengangkat bahan buangan; urea, asam urat dan karbon dioksida. Protein plasma yaitu albumin, dalam keadaan normal terdapat sampai , g albumin dalam $// ml darah yang bertanggung ja(ab atas tekanan osmotik yang mempertahankan volume darah, menyediakan protein untuk jaringan. @lobulin terdapat 1 sampai - g dalam $// ml darah dimana semua antibodi yang melindungi tubuh adalah globulin +ibrinogen sebagai koagulasi darah. (. #lasi%ikasi DHF diklasi+ikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi !AH8, $%'&"; Derajat ) ; Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan uji tourniBuet !=", trombositopenia dan hemokonsentrasi. Derajat )) ; Derajat ) dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau di tempat lain. Derajat ))) ; Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah !hipotensi", gelisah sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari !tanda#tanda dini renjatan". Derajat )6 ; ?enjatan berat !DSS" dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur. ). Etiologi Penyebab dari DHF adalah virus dengue yang tergolong arbovirus, masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. 6irus dengue yang menjadi penyebab penyakit tersebut adalah termasuk ke dalam arbovirus ! rthrpod Borne 6irus" group B, terdiri atas 2 tipe dengan masa inkubasi 2#, hari. dapun +aktor predisposisi dari terjadinya DHF antara lain;

Faktor lingkungan yang tidak sehat, adanya genangan#genangan air. Faktor kebiasaan individu; suka menggantung pakaian, rumah jarang dibersihkan sehingga nyamuk banyak. Sosial ekonomi; pada masyarakat yang kurang secara ekonomi sehingga dalam pemenuhan kebutuhan hidup !nutrisi" kurang sehingga daya tahan tubuh kurang, dalam pemenuhan sarana pengobatan tidak terjangkau.

*. Pato%isiologi 6irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan in+eksi pertama memberi gejala dengue +ever. 4emudian terjadilah replikasi virus yang menyebabkan terjadinya in+eksi virus. )n+eksi ini akan mengakibatkan suatu reaksi antibodi, sehingga menimbulkan kompleks virus antibodi. 5erdapatnya kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal sebagai berikut; a. gregasi trombosit 5imbulnya agregasi trombosit akan mengalami metamor+osis trombosis. 5rombosit yang mengalami kelainan bentuk akibat metamor+osis akan dihancurkan oleh sistem retikuloendotel. Hal ini mengakibatkan trombositopenia bahkan pendarahan. Pada keadaan agregasi, trombosit akan melepaskan amin vasoakti+ !histamin dan serotonin" yang bersi+at meninggikan cairan permeabilitas kapiler dan menyebabkan ekstravasasi

intravaskuler. 4esemuanya ini akan mengakibatkan volume plasma menurun, hipotensi dan hemokonsentrasi, hipoproteinemia yang lama kelamaan terjadilah shock hipovolemik. *+ek dari shock hipovolemik akan mengakibatkan penurunan cardiac output, per+usi jaringan pun menurun, kemudian terjadilah anoksia jaringan. 7aringan yang kekurangan oksigen ini akan melakukan metabolisme secara anaerob dan e+ek dari metabolisme tersebut ialah terbentuknya asam laktat. pH darah akan menurun dan tubuh akan mengalami asidosis metabolik, DSS dan kematian. b. 4ompleks virus antibodi akan mengaktivasi sistem komplemen, yang berakibat dilepaskannya ana+ilatoksin 3 -a dan 3,a. Hal ini

&

mengakibatkan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah dan hilangnya plasma melalui endotel dinding tersebut. c. danya virus dalam darah>viremia akan menyebabkan respon tubuh seperti peningkatan suhu tubuh, mual dan muntah, sakit kepala, masuk peredaran ?*S yaitu hati akan menjadi hepatomegali, lien menjadi splenomegali, tulang akan terjadi nyeri tulang dan otot. +. Mani%estasi #linis Demam yang terjadi secara mendadak selama 1#. hari 0ual, muntah, anoreksia, nyeri ulu hati. Cyeri otot, pegal#pegal pada seluruh tubuh, lemas. Sakit kepala. 5erdapat tanda#tanda perdarahan; uji tourniket positi+, ptekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan pada gusi, hematemesis, melena. danya hepatomegali, splenomegali. Bila terjadi renjatan; sianosis peri+er, kulit lembab dan dingin, hipotensi, nadi cepat, nyeri abdomen. ,. Tes Diagnostik Pada pemeriksaan darah akan dijumpai; 5rombosit menurun !trombositopenia" Leukosit menurun !leukopenia" Hemoglobin meningkat; lebih dari 1/< Hematokrit meningkat; lebih dari 1/< )g@ Dengue; positi+ )g0 Dengue; positi+ S@85>S@P5 bisa meningkat Hasil pemeriksaan darah; hipoproteinemia, hiponatremia, hipokalemia. Pada pemeriksaan 2/ mmHgE H38-". Pada pemeriksaan urin terdapat albuminuria ringan. Foto thoraF; terdapat pleura e++usion @D; terdapat asidosis metabolik 3a38 1 D -/#

GS@; Hepatomegali, dan splenomegali

-. #om.likasi DSS>Dengue Shock Syndrome ?enjatan atau syok terjadi apabila terjadi hipovolemia akibat menghilangnya plasma. Perdarahan luas Biasanya terjadi setelah renjatan berlangsung lama dan tidak teratasi. Hal tersebut dihubungkan dengan trombositopenia dan gangguan +ungsi trombosit karena destruksi trombosit dalam sistem retikuloendotelium yang mengalami kelainan karena masuknya virus dengue. *+usi pleura danya peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan kebocoran !rembesan" plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan ditemukannya cairan dalam rongga serosa !pleura". /. Tera.i dan Penatalaksanaan Medik 4olaborasi dalam pemberian cairan intravena 5irah baring Diet 545P lunak 0inum banyak 1#1,, liter>12 jam, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita DHF. 0onitor tanda#tanda vital tiap - jam !suhu, nadi, tensi, perna+asan" jika kondisi pasien memburuk, observasi tiap jam. 4olaborasi untuk pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit setiap hari. 4olaborasi untuk pemberian obat antipiretik. 4olaborasi dalam pemberian antibiotik bila terjadi in+eksi sekunder 0onitor tanda#tanda dini renjatan; keadaan umum. 5anda#tanda vital, hasil lab yang memburuk. B. #!NSEP ASUHAN #EPE"A0ATAN $. Pengkajian a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan kibat renjatan akan timbul anoksia jaringan, asidosis metabolik dan terjadi kematian dari penderita DHF.

'

$" Lingkungan

tempat

tinggal

!membersihkan

bak,

tempat

penampungan air" apakah ada jentik#jentik nyamuk. 1" Pakaian yang digantung di kamar dan menjadi sarang nyamuk -" $" pakah ada kaleng, botol bekas di halaman rumah noreksia, mual, muntah, BB menurun b. Pola nutrisi metabolik 1" Demam -" 5urgor kulit elastis 2" Bibir mukosa kering ," Pembesaran hati dan nyeri tekan &" Pembesaran limpa ." Cyeri tekan pada epigastritis c. Pola eliminasi $" bdomen tegang 1" Produksi urin menurun, kurang dari -/ ml>jam -" 4onstipasi d. Pola aktivitas dan latihan $" Lemah 1" Pegal seluruh tubuh -" Cyeri otot, persendian 2" *pistaksis e. Pola persepsi kogniti+ $" Cyeri otot, persendian 1" Sakit kepala -" Cyeri ulu hati 2" danya bintik#bintik di kulit ," Pembesaran hari dan nyeri tekan +. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stres $" 3emas karena penyakitnya 1" ?espon pengobatan &. Diagnosa #e.era1atan a. Hipertermi berhubungan dengan. proses in+eksi virus dengue.

b. ?isiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan berpindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. c. ?isiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah. d. ?isiko tinggi perdarahan berhubungan dengan. trombositopenia. e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tub uh berhubungan dengan. anoreksia, mual, muntah. +. 4urang pera(atan diri berhubungan dengan. kelemahan +isik. (. Peren2anaan #e.era1atan a. Hipertermi berhubungan dengan proses in+eksi virus dengue. Hasil yang diharapkan; Suhu tubuh -&#-.o3 Pasien mengatakan badan tidak panas lagi Perabaan tidak panas

?encana tindakan; $" 8bservasi tanda#tanda vital !5D, C, P, H?, S" setiap 2 jam. ?asional; 5anda#tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. 1" Beri penjelasan tentang penyebab demam. ?asional; Penjelasan tentang penyebab demam membantu pasien dan keluarga ikut serta dalam penanganan demam. -" 7elaskan kepada pasien tentang pentingnya tirah baring. ?asional; 5irah baring dapat mengurangi metabolisme tubuh. 2" njurkan banyak minum 1#- liter>hari. ?asional; Peningkatan suhu tub uh menyebabkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak. ," njurkan pasien untuk mengenakan pakaian tipis dan menyerap keringat. ?asional; Pakaian tipis dan menyerap keringat akan membantu mengurangi penguapan tubuh. &" 3atat intake dan output. ?asional; Gntuk mengetahui adanya ketidakseimbangan cairan tubuh.

$/

." 4olaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik. ?asional; ntipiretik dapat membantu menurunkan panas. b. ?isiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan berpindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. Hasil yang diharapkan; 5idak terjadi kekurangan volume cairan tub uh ditandai dengan; 5urgor kulit elastis Produksi urin lebih dari -/ cc>jam 0ukosa mulut lembab

?encana tindakan; $" 8bservasi tanda#tanda vital dan keadaan umum pasien !adanya tanda#tanda syok". ?asional; 0enetapkan data dasar pasien dan segera dapat melakukan tindakan bila terjadi tanda#tanda syok. 1" 4aji tanda dan gejala kurang volume cairan>dehidrasi !mukosa kering, haus, ri(ayat muntah, turgor kulit, penurunan produksi urin". ?asional; 0engetahui penyebab de+isit volume cairan. -" 0onitor dan catat intake dan output. ?asional; 0engetahui keseimbangan cairan. 2" njurkan pasien untuk banyak minum 1#- liter>hari. ?asional; 0encegah terjadinya gangguan keseimbangan cairan. ," 4olaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan intravena. ?asional; Pemberian cairan intravena membantu mengatasi de+isit cairan dengan cepat karena )@S masuk ke dalam pembuluh darah. c. ?isiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan peningkatan

permeabilitas dinding pembuluh darah. Hasil yang diharapkan; 5idak terjadi syok hipovolemik ditandai dengan; 5anda#tanda vital dalam batas normal. kral hangat. Produksi urin H -/ ml>jam.

$$

Ht; -.#,1< 4eadaan umum baik

?encana tindakan; $" 8bservasi tanda#tanda vital !S, C, 5D, P, H?". ?asional; 0engetahui keadaan umum pasien. 1" 0onitor keadaan umum pasien. ?asional; 0enetapkan data dasar untuk mengetahui dengan cepat penyimpangan dari keadaan normalnya. -" 0onitor tanda#tanda perdarahan. ?asional; Perdarahan yang cepat diketahui dapat segera diatasi sehingga tidak terjadi syok hipovolemik. 2" 0onitor dan catat intake dan output. ?asional; 0engetahui keseimbangan cairan tubuh. ," 7elaskan pada pasien>keluarga tentang tanda#tanda perdarahan yang mungkin dialami. ?asional; Pasien &" dan keluarga kooperati+ bila tanda#tanda perdarahan yang telah dijelaskan pera(at terjadi. njurkan pada pasien>keluarga melapor jika ada tanda#tanda perdarahan. ?asional; Dapat melakukan tindakan dengan cepat untuk mengatasi perdarahan tersebut. ." 4olaborasi untuk pemeriksaan Hb, Ht, trombosit. ?asional; 0engetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang dialami pasien dan acuan untuk tindakan lebih lanjut. d. ?isiko tinggi perdarahan b.d. trombositopenia. Hasil yang diharapkan; 5idak terjadi perdarahan. 5rombosit dalam batas normal !$,/.///#2,/.///".

?encana tindakan; $" 0onitor tanda#tanda penurunan trombosit. ?asional; Penurunan trombosit merupakan tanda#tanda adanya kebocoran pembuluh darah dan terjadi tanda#tanda perdarahan. 1" njurkan pada pasien untuk istirahat cukup.

$1

?asional; ktivitas yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan. -" 7elaskan tentang pengaruh trombositopenia pada pasien. ?asional; gar pasien>keluarga mengetahui hal#hal yang mungkin terjadi pada pasien dan dapat membantu mengantisipasi terjadinya perdarahan. 2" njurkan pada keluarga dan pasien untuk segera melapor jika ada tanda#tanda perdarahan. ?asional; 4eterlibatan terjadinya keluarga perdarahan dengan akan segera melaporkan pasien membantu

mendapatkan penanganan sedini mungkin. ," 4olaborasi dengan medik untuk cek trombosit setiap hari. ?asional; Dengan mengetahui jumlah trombosit setiap hari, dapat diketahui tingkat kebocoran pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang dapat dialami pasien. e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah. Hasil yang diharapkan; 4ebutuhan nutrisi terpenuhi ditandai dengan; Pasien menghabiskan makanan yang disajikan. noreksia, mual, muntah tidak ada Ca+su makan meningkat.

?encana tindakan; $" 4aji keluhan anoreksia, mual, muntah. ?asional; 0enetapkan cara mengatasinya. 1" Beri makanan porsi kecil tapi sering. ?asional; 0enghindari mual dan muntah. -" 5imbang BB setiap hari. ?asional; 0engetahui status gi:i pasien. 2" 3atat jenis dan jumlah makanan yang dimakan. ?asional; 0engetahui pemenuhan nutrisi pasien. ," 7elaskan tentang man+aat makanan bagi pasien. ?asional; 0eningkatkan pengetahuan pasien tentang nutrisi sehingga motivasi untuk makan meningkat.

$-

&"

njurkan pasien untuk tarik na+as dalam bila muntah. ?asional; 0engurangi mual dan terjadinya muntah.

." 4olaborasi dengan medik untuk pemberian obat antiemetik. ?asional; ntiemetik mencegah mual dan muntah. +. 4urang pera(atan diri berhubungan dengan kelemahan +isik. Hasil yang diharapkan; 4ebutuhan sehari#hari terpenuhi. Pasien dapat beraktivitas secara bertahap.

?encana tindakan; $" 4aji keluhan pada pasien !lemas dalam beraktivitas". ?asional; 0engidenti+ikasi masalah yang dirasakan oleh pasien. 1" 4aji hal#hal yang mampu>tidak mampu dilakukan oleh pasien. ?asional; 0engetahui tingkat ketergantungan pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari#hari. -" Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari#hari. ?asional; Bantuan sangat diperlukan dalam keadaan lemah. 2" Letakkan barang#barang yang diperlukan dekat dengan pasien. ?asional; 0embantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya tanpa dibantu orang lain. ," 5ingkatkan kemandirian pasien sesuai kemampuan. ?asional; ktivitas bertahap dapat melatih kemandirian pasien tanpa terjadi kelelahan. &" Dekatkan pada tempat yang terjangkau oleh pasien. ?asional; gar pasien dapat meminta bantuan pera(at saat diperlukan. ). Peren2anaan Pulang 0emberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga dengan DHF antara lain; Penjelasan tentang vektor penyebab dan cara berkembang biaknya. 6ektor penyebab DHF adalah nyamuk Aedes aegypti !betina", biasanya menggigit pasien pada siang hari, hidupnya di air yang jernih, bersih dan tergenang, tempat#tempat gelap atau semak#semak.

$2

0enjelaskan tentang gejala a(al DHF yaitu demam tinggi 1#. hari, mual, muntah, pegal#pegal pada seluruh badan. 0enjelaskan tentang pentingnya tindakan pertama bagi penderita. 5indakan pertama yang harus dilakukan adalah; Beri penderita banyak minum 4ompres dingin saat panas tinggi

Penjelasan tentang prosedur tindakan yang dilakukan selama penderita dira(at di ?S ini; cek laboratorium, pemberian cairan intravena. Penjelasan tentang man+aat obat#obatan bagi penderita. Pada dasarnya pengobatan penderita DHF bersi+at simptomatik dan suporti+. 8bat#obatan yang biasa diberikan adalah obat antipiretik dan analgetik. Penjelasan tentang tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk menghindari DHF dengan cara mempertahankan lingkungan hidup yang bersih dan sehat, dengan ventilasi sinar matahari yang cukup. 5indakan pencegahan dengan cara memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk pada +ase nyamuk de(asa dan +ase larva. 0enutup dan menguras penampungan air setiap minggu. 0embakar, mengubur kaleng bekas, botol bekas, tempurung dan sampah lain yang dapat digenangi air. Bersihkan halaman rumah dari semak#semak. Bersihkan selokan agar dapat mengalir dengan lancar. 5idak membiarkan kain>baju#baju tergantung. Lakukan penyemprotan nyamuk bila diperlukan.

$,

C. Pato%lodiagram

6irus dengue

0asuk tubuh

6iremia DP.$ Hipertermi -

Demam noreksia 0ual, muntah DP,. Cutrisi kurang dari kebutuhan Cyeri epigastrik Peningkatan permeabilitas tubuh 0ulut kering dinding kapiler DP1. ?isti kurang vol cairan tubuh 6olume plasma DP2. ?isti berkurang perdarahan

Pelepasan :at ana+ilaktosin, histamin dan serotonin

?*S !pembesaran kelenjar getah bening, hepatomegali, splenomegali"

DP.& 4urang pera(atan diri

- Cyeri otot - Pegal#pegal seluruh tubuh - Lemas

5rombositopenia

Hipotensi Hemokonsentrasi Hipoproteinemia ?embesan cairan masuk rongga serosa !pleura" DP-. ?isti syok Syok hypovolemik hipovolemik *+usi pleura noksia jaringan

Perdarahan; - Ptekie - *pistaksis - Perdarahan gusi - Hematemesis - 0elena

DP. ?isti perdarahan

sidosis metabolik

$&

BAB III PEN3AMATAN #ASUS

Pengamatan kasus pada Cy.

, dilakukan pada tanggal 1 Februari 1//, di

Gnit 3arolus, P4S3. Pasien masuk rumah sakit tanggal -$ 7anuari 1//,, dikirim oleh G@D. Pasien masuk dengan keluhan mual, muntah, anoreksia, badan pegal# pegal. ?i(ayat panas naik turun selama 2 hari di rumah. Diagnosa penyakit pasien adalah Demam Berdarah Dengue. Saat dilakukan pengkajian ditemukan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, terpasang in+us ?L & jam>kol+ di tangan kiri. 4esadaran compos mentis, tekanan darah $$/>./ mmHg, Suhu -& o3, nadi %/ F>mnt. Pasien mengeluh mual, tidak na+su makan, lemas, aktivitas dibantu sebagian. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan )g@ dan )g0 Dengue positi+. Lab $#1#1//,; trombosit; $-/.///, Leukosit; 1-//, Hb; $$,-, Ht; $$,-, *ritrosit 2,$ juta>uL, S@85 dan S@P5 masih dalam batas normal, kalium -,2 mmol>L. Pemeriksaan Samonella 5hypi H positi+ $>$//, Salmonella Parathypi kekeruhan; keruh, bakteri ; positi+ !=" neg. dapun obat#obatan yang didapat pasien antara lain DeFtamin -F$ tablet, ?antin 1F$ tablet, Primadol 1F$ tablet, Farmacrol -F$ tablet. 0asalah yang ditemukan pada pasien adalah risiko tinggi kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler, ?isiko tinggi terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia, ?isiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan. intake makanan berkurang akibat mual, anoreksia, dan keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan +isik. )ntervensi yang diberikan disesuaikan dengan rencana kepera(atan pengamatan kasus selengkapnya akan dibahas pada lembar berikut ini. # H positi+ $>$//. Pemeriksaan urin lengkap tanggal $#1#1//, (arna kuning muda,

$.

BAB I4 PEMBAHASAN #ASUS

Setelah melakukan pengamatan kasus pada Cy. persamaan dengan apa yang terdapat di teori. diuraikan sebagai berikut; $. Pengkajian

didapat banyak

nalisa yang dapat diberikan

Pada saat pengkajian ditemukan bah(a penyebab pasti DHF pada pasien ini adalah virus Dengue yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan lab tanggal $#1#1//, )g@ Dengue dan )g0 Dengue positi+. Pada klasi+ikasi DHF pada pasien ini masuk dalam derajat ) dimana tanda dan gejala yang masih terdapat pada pasien ini saat pengkajian adalah mual, anoreksia, badan lemas, tidak ditemukan tanda#tanda perdarahan, kemungkinan karena trombosit tidak mengalami penurunan yang drastis serta telah diberi penanganan dini kepada pasien. Hasil lab tanggal $#1#1//, menunjukkan trombositopenia, hipokalemia, hal ini terjadi karena adanya peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah akibat virus dengue. Hasil pemeriksaan tanggal $#1#1//,, Hb dan Ht masih rendah. &. Diagnosa dan Peren2anaan #e.era1atan 0asalah kepera(atan yang ditemukan pada pasien ini terdapat pada konsep asuhan kepera(atan. dapun masalah yang ditemukan adalah risiko tinggi kurang volume cairan tubuh, ?isiko tinggi perdarahan, ?isiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, karena )05 masih menunjukan BB ideal dan masalah ini diangkat menjadi diagnosa karena adanya ri(ayat muntah saat ini anoreksia dan mual, hasil lab yang menunjukan hipokalemia dan saat pengkajian pasien makan habis I porsi, ?isiko tinggi syok hipovolemik tidak diangkat menjadi diagnosa pera(atan karena pasien masih dalam kondisi risiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh di samping itu tidak menunjukkan tanda#tanda perdarahan nyata serta keseimbangan intake#output masih dapat dipertahankan.

$'

(. Im.lementasi dan E5aluasi )ntervensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah kepera(atan yang ditemukan pada pasien ini disesuaikan dengan konsep dan kondisi yang ada pada pasien. 5indakan dan pelaksanaan medik pada pasien tidak ditemukan hambatan yang berarti karena +asilitas dan kerjasama yang baik dan pasien cukup kooperati+. dapun hasil evaluasi yang didapat setelah mengimplementasikan intervensi kepera(atan cukup baik dimana masalah. ?isiko tidak terjadi serta keadaan pasien tidak menunjukan keadaan yang lebih baik. 4arena mengingat (aktu yang diberikan untuk pengamatan begitu singkat maka masalah yang ada belum teratasi sehingga diperlukan pera(atan yang menyeluruh dan berkesinambungan agar tujuan akhir dapat dicapai yaitu pasien kembali sehat.

$%

BAB 4 #ESIMPULAN

DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan de(asa yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti !betina" dengan tanda dan gejala yang timbul antara lain demam, mual, muntah, anoreksia, nyeri otot, nyeri ulu hati, pegal seluruh tubuh, sakit kepala, ptekie dan trombositopenia. Setelah melakukan pengamatan dan pembahasan kasus maka dapat diambil kesimpulan bah(a dalam pemberian asuhan kepera(atan pada pasien ini dapat dilaksanakan dengan baik. 4eadaan nyata yang ada pada pasien sesuai dengan konsep medik dan konsep asuhan kepera(atan yang ada. Dalam pelaksanaan asuhan kepera(atan sangat diperlukan penanganan secara menyeluruh karena penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi yang +atal bagi penderita. Pera(at memegang peranan penting dalam menangani penderita DHF. Dalam menjalankan perannya sebagai pelaksana !pemberi asuhan kepera(atan", maka pera(at dapat memberi asuhan kepera(atan secara optimal dan sebagai pendidik maka berperan dalam memberi penyuluhan kepada pasien maupun keluarga sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara pencegahan dan termotivasi untuk lebih kooperati+ selama pera(atan, pera(at juga berperan dalam kolaborasi untuk dilakukannya tindakan medik diperlukan demi kesehatan pasien. Penyuluhan DHF yang diberikan kepada pasien maupun keluarga meliputi cara pencegahannya seperti menjaga kebersihan rumah>lingkungan sekitar, menghindari adanya genangan air dan kaleng bekas, menguras bak penampungan air sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor dari DHF. Sebagai anggota tim kesehatan, pera(at berke(ajiban untuk ikut serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yaitu dengan menjalankan pasien dan +ungsinya secara optimal.

1/

DA'TA" PUSTA#A

ri+ 0ansjoer !1///". 4apita Selekta 4edokteran . 7akarta; Balai Penerbit F4G). ugustinus, ndy Santosa !$%%2". Struktur dan Fungsi 5ubuh 0anusia . 7akarta;

kademi Pera(atan Sint 3arolus. *++endy, 3hristantie. !$%%.". Pera(atan Pasien DHF . 7akarta. *@3. Prince, Sylvia nderson !$%%2". Pato+isiologi; 4onsep 4linis Proses#proses

Penyakit. *disi $. 7akarta; *@3. Smelt:er, S.3. and Bare, B.@. 7akarta ; *@3. Soedarto %$%%&". Penyakit#penyakit )n+eksi di )ndonesia . 7akarta; Aidya 0edika. Standar suhan 4epera(atan !$%%.". Demam Berdarah Dengue . 7akarta; P.4. lih bahasa; gung Aaluyo. 1//$. Buku jar

4epera(atan 0edikal Bedah Brunner and Suddarth . 6olume 1. *disi ke#'.

Sint 3arolus.

1$

Sumber; Smelt:er, 4epera(atan 0edikal Bedah, 1//$

Sumber;

ugustinus,

ndy Santoso, Struktur dan Fungsi 5ubuh 0anusia, $%%2

Sumber; Smelt:er, 4epera(atan 0edikal Bedah, 1//$

Sumber;

ugustinus,

ndy Santoso, Struktur dan Fungsi 5ubuh 0anusia, $%%2

11

Anda mungkin juga menyukai