Anda di halaman 1dari 5

Abstract

Cybercrime is one of the forms or dimensions of contemporary evil that is


one of the dark sides of technological advancement. Social problems in the real
world were also penetrated into this virtual world. One of the social problems in
the real world that are emerging in the cyber-society is prostitution (cyber
Prostitution). The problem of prostitution into the real dark side of society, are
now beginning to shift to the cyber society. Prostitution itself in the real world are
categorized as immoral act. Online prostitution is prostitution or an activity
which makes a person as an object for traded via electronic or online media,
media that is in use, such as blackberry massanger, whatsapp and facebook. In
other words, here the people in charge to be able to respect the norms and values
contained in the lives of the people in because cases of online prostitution can
destroy the future of the nation as their cases were found with offenders who were
aged teenager and is still a lack of traction regulation Legislation to entrap
prostitutes. In the practice of online prostitution the role of pimps is very
instrumental in selling entertaining women through social media.

Keyword : Cybercrime, Online Prostitution, Crimes Against Humanity

Abstrak

Cybercrime merupakan salah satu bentuk atau dimensi kejahatan masa kini yang
merupakan salah satu sisi gelap dari kemajuan teknologi. .Masalah sosial di dunia nyata
juga merambah ke dunia maya ini. Salah satu masalah sosial di dunia nyata yang muncul
dalam cyber-society adalah prostitusi (cyber Prostitution). Masalah prostitusi ke dalam
sisi gelap nyata masyarakat, sekarang mulai bergeser ke masyarakat cyber. Prostitusi
sendiri di dunia nyata dikategorikan sebagai tindakan tidak bermoral. Prostitusi online
adalah prostitusi atau kegiatan yang membuat seorang person sebagai objek untuk
diperdagangkan melalui media elektronik atau online, media yang digunakan, seperti
blackberry massanger, whatsapp dan facebook. Dengan kata lain, di sini orang-orang
yang bertanggung jawab untuk dapat menghormati norma-norma dan nilai-nilai yang
terkandung dalam kehidupan orang-orang di karena kasus prostitusi online dapat
menghancurkan masa depan bangsa sebagai kasus mereka ditemukan dengan pelanggar
yang berusia remaja dan masih kurangnya regulasi traksi Perundang-undangan untuk
menjebak pelacur. Pada praktik prostitusi online peran dari mucikari sangat berperan
dalam menjual wanita penghibur melalui media sosial.

Kata Kunci : Cybercrime, Prostitusi Online, Kejahatan Kemanusiaan


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini sangat berpengaruh

pada perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang menuju pada pembentukan

masyarakat modern. Akibat adanya perkembangan teknologi di bidang informasi

dan komunikasi dipastikan dapat merubah suatu Negara menjadi maju apabila

Negara tersebut dapat mengolah, memanfaatkan media tersebut dengan bijak dan

bertanggung jawab. Maka perkembangan tersebut bak pisau bermata dua,

perkembangan media interaksi berbasis internet juga mempunyai sisi negatif

apabila Negara tersebut tidak dapat mengolah dan memanfaatkannya dengan baik.

Maraknya cybercrime yang terjadi di dalam cyber society, menunjukan

gejala pergeseran masalah sosial dari dunia nyata. Sifat cyber society yang tanpa

batas teritorial dan tanpa kendali, di mana tindak kejahatan sulit untuk dilacak,

dan telah menjadi ruang yang ideal untuk berkembangnya masalah-masalah

sosial. Tindak kejahatan ini dalam prateknya menggunakan teknologi telematika

canggih yang sulit untuk dilihat dan dapat dilakukan di mana saja. Sehingga

potensi untuk berkembangnya masalah sosial menjadi sulit untuk dihentikan.

Selain pencurian, salah satu masalah sosial dalam dunia nyata yang banyak

berkembang dalam cyber society adalah prostitusi (cyber prostitution). Masalah


prostitusi yang menjadi sisi gelap dalam masyarakat nyata, kini mulai bergeser ke

dalam cyber society.1

Prostitusi online merupakan kegiatan prostitusi atau suatu kegiatan yang

menjadikan seseorang sebagai objek untuk diperdagangkan melalui media

elektronik atau online, media online yang digunakan seperti facebook, website,

blackberry massanger, dan whatsapp. Prostitusi online dilakukan dengan media

karena lebih mudah, murah, praktis, dan lebih aman dari razia petugas dari pada

prostitusi yang dilakukan dengan cara konvensional (Luvi, 2014). Munculnya

prostitusi online yang pelakunya anak dibawah umur (remaja), tentunya

berdampak negatif dan akan merusak moralitas bangsa, karena para remaja

merupakan generasi penerus bangsa serta merupakan tonggak estafet

perkembangan bangsa, namun pada kenyataannya tingkat toleransi masyarakat

khususnya para remaja terhadap keberadaan prostitusi online terus meningkat,

karena ini hal yang tidak biasa dalam hidup dapat membuat orang terbiasa untuk

itu setelah mereka hadapi secara teratur dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata

lain orang-orang mulai melihat prostitusi online sebagai sesuatu yang biasa karena

1
Puji Laksono, Riska Magfiraini, Cyber Prostitution : Bergesernya Masalah Sosial ke
dalam Ruang Virtual, Jurnal Analisa Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sebelas Maret,Vol 3 No 1 April 2014, hal. 53 .
mereka melihat setiap hari dan telah menjadi bagian dari kehidupan mereka

(Koentjoro & Fitriana, 2011).2

Kejahatan prostitusi online di Indonesia kali pertama terungkap Mei 2003.

Satuan Reskrimsus cybercrime Polda Metro Jaya berhasil menangkap mucikari

online, pelakunya adalah sepasang suami istri, Ramdoni alias Rino dan Yanti Sari

alias Bela. Prostitusi online ini adalah modus baru yaitu dengan menawarkan

wanita melalui sebuah alamat situs. Pemiliknya ini memajang foto-foto wanita

tersebut dengan busana minim. Para peminat cukup menghubungi nomor HP

(handphone) para mucikari, kemudian mucikari inilah yang mengantarkan

pesanan ke kamar hotel atau ke apartemen sesuai dengan keinginan pelanggan.3

Masalah maraknya praktek cyber prostitution dalam dunia maya inilah

yang akan dipaparkan dalam artikel ini. Di mana telah terjadi suatu gejala sosial

tentang pergeseran masalah sosial ke dunia maya.

2
(Sri Restu Fajarwati, Tri Rahayuningsih, Adri Murni, Dinamika Pisikologis Mucikari Remaja
Pada Prostitusi Online, Psychopolytan (Jurnal Pisikologi), Fakultas Psikologi, Universitas
Abdurrab, Vol 1 No 1 Agustus 2017, hal. 18.)

3
(Oksidelfa Yanto, Prostitusi Online Sebagai Kejahatan Kemanusiaan Terhadap Anak : Telaah
Hukum Islam dan Hukum Positif, Ahkam, Fakultas Hukum Universitas Pamulang, Vol. XVI, No.
2, Juli 2016, hal.2.

Anda mungkin juga menyukai