Anda di halaman 1dari 4

BAB I

1.1 Latar Belakang


Kopi (Coffea sp) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia. Kopi
arabika, kopi robusta dan kopi liberika merupakan salahtiga dari varietas kopi. Kopi berasal
dari benua Afrika (Armansyah, 2010). Indonesia dikenal sebagai negara produsen kopi robusta
dengan pangsa sebesar 20 % dari ekspor kopi robusta dunia. Areal kopi robusta tersebar di
hampir seluruh kepulauan Indonesia dengan urutan dan persentasi areal sebagai berikut
Sumatera (66%), Jawa (12%), Bali dan Nusa Tenggara (8%), Sulawesi (7%), Kalimantan (4%),
serta Maluku dan Papua (1%) (Ditjen Perkebunan, 2013). Sumatera memiliki persentase areal
kopi yang besar pada tingkat nasional, dibandingkan dengan pulau-pulau yang lain. Kopi
adalah tanaman penting dalam industri perkebunan yang mampu menjamin keberlangsungan
ekonomi para petani di negara-negara tropis (Poltronieri dan Rossi, 2016). Tidak hanya para
petani saja yang mendapatkan keuntungan ekonomi dari perkebunan kopi, akan tetapi para
korporat pun ikut mendapatkan hasilnya. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang
menyediakan produknya dalam bentuk kopi bubuk sachet maupun dijual dalam bentuk
minuman.
Citarasa dan aroma adalah hal yang melekat pada produk olahan kopi. Dalam
pembentukan citarasa, senyawa yang berperan penting adalah gula, senyawa volatil,
trigonellin, asam amino, dan peptida. Sementara itu rasa dan seduhannya dipengaruhi oleh
asam karboksilat dan asam fenolat. Kandungan dan sifat gula didalam kopi sangat penting
dalam pembentukan citarasa (Lusi, 2001). Dalam mendapatkan citarasa dan aroma yang khas,
diperlukan proses mix and roasting dimana proses itu lah yang akan menentukan karakter,
aroma, dan cita rasa kopi. Biji kopi akan dimasukkan ke mesin khusus roasting, lalu disangrai
pada suhu sekitar 200 derajat Celcius selama kurang lebih 15 menit. Tahap mix and roasting
juga bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam biji kopi. Idealnya, semakin
rendah kadar air dalam biji kopi, semakin kuat aroma dan cita rasa kopi yang dihasilkan. Untuk
mendapatkan kopi yang jelas lebih enak aroma dan rasanya, selanjutnya biji kopi akan
didinginkan di dalam mesin khusus bersuhu sekitar 50 derajat Celcius. Setelah suhu pada biji
kopi mulai menurun, baru biji kopi dimasukkan ke mesin penggiling dan diproses hingga halus.
Proses ini dinamakan dengan grinding. Mesin grinder juga akan secara otomatis memisahkan
hasil gilingan yang halus dan kasar. Gilingan yang kasar akan kembali diproses hingga benar-
benar halus. Sedangkan, biji kopi yang sudah halus akan langsung diambil dan diproses hingga
tahap pengemasan.
Dari semua hal yang dilakukan untuk menjaga citarasa dan aroma yang khas itu lah
merupakan peran dari quality control. Perusahaan kopi yang baik dan bermutu merupakan
perusahaan yang bisa menjaga maupun menciptakan citarasa dan aroma dari kopi itu sendiri.
Jika perusahaan tidak menerapkan quality contol yang sebagaimana seharusnya, kemungkinan
besar hasil yang didapatkan dari produknya tidak dapat memuaskan keinginan dari para
konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Quality Control (Pengawasan Kualitas) PT.Santos Jaya Abadi (Persero)
dalam menjaga cita rasa dan aroma produk.
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam menjaga cita rasa dan
aroma produk yang di produksi oleh PT.Santos Jaya Badi (Persero).
1.3 Batasan Masalah
1. Data Produksi yang terdapat dibagian Quality Control (Pengawasan Kualitas) pada PT.
Santos Jaya Abadi (Persero) periode.........
2. Data kerusakan produk yang terdapat dibagian Quality Control (Pengawasan Kualitas)
pada PT. Santos Jaya Abadi (Persero) selama............
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Quality Control (Pengawasan Kualitas) PT.Santos Jaya Abadi
(Persero) dalam menjaga cita rasa dan aroma pada produk.
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan kualitas pada
produk kopi kapal api yang di produksi oleh PT.Santos Jaya Abadi (Persero).
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi praktisi, penelitian ini mampu memberikan kontribusi mengenai pentingnya
manajemen produksi dan operasi dan juga Etika dalam produksi.
2. Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk tercapainya tujuan
perusahaan.
3. Bagi pihak kampus UB (Universitas Brawijaya), diharapkan penelitian ini nantinya
dapat memperkaya study tentang Agribisnis, yang terkait dengan manajemen
khususnya manajemen produksi dan operasi, dan Etika dalam produksi.
Sumber:
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Produksi Kopi Menurut Provinsi di Indonesia
Tahun 2008-2012. http: deptan.go.id/infoeksekutif/bun/ BUN_asem2012/produksi_kopi [9
Februari 2019].
Armansyah M., 2010. Mempelajari Minuman Formulasi Dari Kombinasi Bubuk Kakao
Dengan Jahe Instan. Teknologi Pertanian. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Poltronieri, P dan Rossi, F, Review: Chalenges in Speciality Coffee Processing and
Quality Assurance, Multidisciplinary Digital Publishing Institute, Volume l 7, . Number 19,
2016.
Lusi I, S. 2001. Mempelajari proses pengolahan kopi Bubuk (Coffea canephora)
Alternatif dengan Menggunakan Suhu dan Tekanan Rendah. Fakultas Teknologi Pertanian.
IPB. Bogor
TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH METODE PENELITIAN SOSIAL
EKONOMI

Oleh
Nama : Muhammad Fadhlurrohman
NIM : 165040107111100
Kelas :H

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

Anda mungkin juga menyukai