Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep


Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan
dilakukan. Karena konsep tidak dapat langsung diamati maka konsep dapat
diukur melalui variabel. Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau
diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek yang lainnya dan
terukur (Riyanto, 2011). Jenis variabel menurut hubungan antar variabel
adalah:
1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lain (Riyanto, 2011). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Mobilisasidini.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain (Riyanto, 2011). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Postpartum.

Variabel Independen Variabel Dependen


Post
Mobilisasidini partum SC

Gambar 3.1. Bagan Kerangka Konsep


3.2. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
Ha: Ada hubungan antara Mobilisasidini dengan proses pecepatan
penyembuhan pospartum.

3.3. Definisi Operasional


Tabel 3.1 Definisi Operasional
Definisi
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel
Dependen
Postpartum SC
Postpartum (Sectio Caesaria) Wawancara Kuesioner 0: Sudah pulih Nominal
SC (Sectio adalah suatu dalam 1 hari
Caesaria) tindakan
pembedahan untuk 1: Belum pulih
melahirkan janin > 1 hari
dengan kelahiran
janin melalui insisi
transabdomen atau
membuka dinding
perut (laparatomi)
dan dinding uterus
( histerektomi).
Variabel
Independen
Mobilisasi dini
Mobilisasidini adalah suatu Wawancara Kuesioner 0: < dari 24 Nominal
pergerakan dan jam klien
posisi yang akan sudah bisa
melakukan mengerakkan
aktifitas atau anggota
kegiatan. tubuhnya

1: > dari 24
jam klien baru
bisa
menggerakan
anggota
tubuhnya

3.4. Metode Penelitian


3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Jenis penelitian ini merupakan epidemiologi analitik, yaitu untuk
melihat Hubungan Mobilisasi Pada Post Section Caesaria (SC)
Dengan Proses Penyembuhan Luka Operasi Di Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang dengan menggunakan pendekatan cross
sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran
atau pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu (Hidayat,
2007).
3.4.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang Tahun 2018. Waktu penelitian 2018. Waktu pengambilan data
2018.

3.4.4. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek yang akan diteliti dan
memenuhi karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2011). Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh wanita bersalin dengan Postpartum
SC di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2018. Berdasarkan data rekam
medis didapatkan jumlah populasi sebanyak 80 orang.
2. Besar Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diharapkan dapat
mewakili atau representative populasi (Riyanto, 2011). Banyaknya sampel
pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan perhitungan menurut
Nursalam (2011), apabila jumlah populasi <10.000 dapat menggunakan
formula sederhana dengan rumus, yaitu:

Keterangan: N
n=
n = Jumlah sampel 1 + N (d) 2
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kepercayaan (0,05)

Berdasarkan rumus di atas, didapatkan jumlah sampel adalah:


80
n=
1 + 80 (0,05) 2
80
=
1 + 0,26
= 63,4 (dibulatkan menjadi 64)
Dari rumus di atas, maka banyaknya sampel yang diambil dalam
penelitian ini berjumlah 64 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik total sampling, artinya teknik pengambilan sample dengan seluruh
anggota populasi dijadikan sample (Notoatmodjo, 2005).

3.4.5. Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian
ini adalah interview atau wawancara yang merupakan teknik
pengambilan data dimana peneliti mendapatkan keterangan secara lisan
dari seseorang (sasaran penelitian) (Riyanto, 2011).
Peneliti menggunakan data primer yaitu data didapatkan langsung
dari subjek penelitian dalam hal ini melalui wawancara dimana dalam
teknik ini peneliti akan memperoleh kesan langsung dari responden dan
menilai kebenaran responden.

3.4.6. Instrumen Penelitian


Menurut Suharsimi Arikunto (2000), instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus
mengacu pada variabel penelitian, definisi operasional dan skala
pengukurannya (Sujarweni, 2014). Instrumen pada penelitian ini yaitu
kuesioner
Dimana kuesioner adalah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan
secara lisan kepada responden melalui wawancara, dan yang mengisi
kuesioner itu adalah interviewer berdasarkan jawaban lisan dari
responden (Notoatmodjo, 2010).
Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara kepada
responden dengan menggunakan kuesioner.
3.4.7. Pengolahan dan Penyajian Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan komputer
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing
Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan.
Apabila ada yang belum lengkap, kalau memungkinkan perlu
dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi tersebut. Tetapi
apabila tidak memungkinkan, maka tidak diolah atau dimasukkan
dalam pengolahan “data missing” (Notoatmodjo, 2010). Editing pada
hal ini yaitu mengecek atau melihat kembali data yang telah didapat
dari hasil wawancara.
2. Coding
Setelah semua data terkumpul dan sudah di cek, dilakukan
peng“kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian
kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data entry)
(Notoatmodjo, 2010).
Coding pada penelitian ini mengubah setiap variabel dengan angka
atau bilangan, sebagai berikut:
- Postpartum SC (Sectio Caesaria) :
0: Sudah pulih dalam 1 hari
1: Belum pulih > 1 hari
- Mobilisasidini :
0: < dari 24 jam klien sudah bisa mengerakkan anggota tubuhnya
1: > dari 24 jam klien baru bisa menggerakan anggota tubuhnya

3. Memasukkan data (entry data) atau processing


Data, yakni dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke
dalam program atau “software” komputer. Software komputer ini
bermacam-macam, masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangannya. Dalam proses ini dituntut ketelitian melakukan “data
entry”. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya
memasukkan data saja (Notoatmodjo, 2010). Processing pada
penelitian ini memasukkan data yang telah didapat satu per satu dari
setiap variabel kedalam aplikasi komputer.
4. Pembersihan data (cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data selesai dimasukkan, perlu
dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut
pembersihan data (cleaning) (Notoatmodjo, 2010). Setelah data sudah
masuk kedalam aplikasi kemudian dilakukan cleaning untuk
mengoreksi kesalahan ketika memasukkan data tersebut.
Penyajian data hasil penelitian ini dalam bentuk tabel dan teks
(textular). Dimana penyajian cara textular adalah penyajian data hasil
penelitian dalam bentuk uraian kalimat. Sedangkan penyajian data
dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik daripada
data numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran. (Notoatmodjo,
2010).

3.4.8. Analisis Data


Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap
antara lain:
1. Analisis univariat (analisis deskriptif)
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel. Pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Rumus yang digunakan:
𝑥
𝑓= 𝑥 100%
𝑛
Keterangan:
f = frekuensi tiap kategori
x = jumlah yang didapat
n = jumlah sampel

2. Analisis bevariat
Apabila telah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan
diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat
dilanjutkan analisis bevariate. Analisis bevariate yang dilakukan
terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.
Dalam analisis bevariate dilakukan beberapa tahap, antara lain:
a. Analisis proporsi atau persentase, dengan membandingkan
distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan
b. Analisis dari hasil uji statistik. Dari hasil uji statistik akan dapat
disimpulkan adanya hubungan dua variabel bermakna atau tidak
bermakna. Dari hasil uji statistik dapat terjadi, misalnya antara dua
variabel tersebut secara persentase berhubungan tetapi secara
statistik hubungan tersebut tidak bermakna (Notoatmodjo, 2010).
Data yang diperoleh untuk menguji hipotesis menggunakan
tehnik analisa statistik dengan Rumus Chi–Square Test ( X2).
Penelitian akan menggunakan analisa ini untuk mengetahui atau uji
kemaknaan hubungan antara riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal
dengan kejadian kanker payudara. Hasil yang diperoleh tabel
Contigency 2x2 di terapkan dengan menggunakan perhitungan secara
manual dalam rumus Chi–Square dan dibantu dengan aplikasi
komputer , yaitu:
𝑘
2
(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ )2
𝑋 = ∑
𝑓ℎ
𝑖=1

Keterangan:
X2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan (Sugiyono, 2007)

Tabel 3.3. Kontigensi 2 x 2


Faktor risiko Faktor efek (dependen) Jumlah
(independen) Positif % Negatif %
Positif a a/(a+b)100% b b/(a+b)100% a+b
Negatif c c/(c+d)100% d d/(c+d)100% c+d
Total

Setelah x2 hitung diketahui, kemudian dibandingkan daerah kritis


penolakan (df)=1 dengan level of Significance (α)=0,05 yaitu 3,841.
Kesimpulan:
a. Apabila x2 hitung <0,05 maka hasilnya signifikan artinya Ho ditolak
dan Ha diterima.
b. Apabila x2 hitung >0,05 maka hasilnya tidak signifikan artinya Ho
diterima dan Ha ditolak.

Anda mungkin juga menyukai