Anda di halaman 1dari 8

Dx keperawatan noc nic

resiko kekerasan Kontrol impuls Membantu mengontrol marah


terhadap diri Indikator:  Bina Hubungan saling
berhubungan dengan  Mengidentifikasi perilaku percaya
gangguan mental impulsive yang berbahaya  Gunakan ketenangan
depresi  Mengidentifikasi perasaan  Anjurkan pasien menemui
yang menyebabkan perilaku perawat bila ada perasaan
impulsive marah
 Mengidentifikasi perilaku  Cegah klien melukai fisik
yang menyebabkan perilaku baik pada diri sendiri
impulsive maupun orang lain bila
 Mengidentifikasi marah
konsekuensi tindakan  Ajarkan cara
impulsive bagi diri dan mengekspresikan marah
orang lain. secara fisik (memukul
 Mengenal risiko lingkungan bantal, Olahraga, menulis)
 Mengatakan dapat  Bantu pasien
mengontrol impuls mengidentifikasi
 Mencari bantuan bila penyebab marah
terdapat impuls  Identifikasi konsekuensi
 Mengidentifikasi dukungan dalam mengekspresikan
sosial marah
 Menguatkan kontrak untuk  Bantu pasien dalam
menguatkan perilaku merencanakan untuk
 Menjaga control diri walau mencegah marah
tidak diawasi.  Identifikasi bersama
pasien keuntungan
mengekspresikan marah
secara adaptif dan tidak
melukai
 Anjurkan pasien
menggunakan ketenangan
(nafas dalam)
 Bantu pasien
mengembangkan metode
mengekspresikan marah
pada orang lain secara
asertif
Pengendalian merusak diri Manajemen perilaku ; melukai
Indikator: diri sendiri
 Mencari bantuan bila ada Kegiatan:
perasaan ingin merusak diri  Tetapkan motif atau alasan
 Secara verbal mengontrol dari perilaku merusak diri
impuls  Pindahkan benda-benda
 memperkuat kontrak tidak yang membahayakan dari
akan melukai diri lingkungan pasien.
 Menjaga control impuls  Lakukan restrain untuk
walau tidak diawasi membatasi pergerakan dan
 Tidak melukai diri kemampuan untuk
melukai diri.
 Monitor pasien dan
lingkungan secara terus
menerus.
 Komunikasikan resiko
kepada petugas lain.
 Anjurkan pasien
menggunakan strategi
koping (latihan asertif,
latihan kontrol impuls, dan
relaksasi progresif).
 Antisipasi situasi yang
memicu tindakan melukai
diri dan tindakan untuk
mencegahnya.
 Bantu pasien untuk
mengidentifikasi situai
atau perasaan yang dapat
melukai diri.
 Anjurkan pasien untuk
menemui perawat apabila
ada pikiran untuk melukai
diri.
 Ajarkan dan berikan
penguatan kepada pasien
tentang perilaku koping
yang efektif dan ekspresi
perasaan yang sesuai.
Manajemen lingkungan;
pencegahan kekerasan
Kegiatan:
 Jauhkan benda tajam, tali
dari lingkungan.
 Teliti lingkungan secara
rutin untuk menghindari
bahaya.
 Tempatkan tempat tidur
pasien dekat kamar
perawat.
 Berikan alat makan dari
plastik atau kertas.
 Batasi pasien
menggunakan benda-
benda tajam.
 Monitor pasien selama
menggunakan benda tajam
(misalnya cukur rambut).
 Tempatkan pasien yang
resiko melukai diri sendiri
dengan teman sekamar,
untuk mengurangi isolasi
dan kemungkinan melukai
diri.
 Untuk pasien yang
beresiko melukai orang
lain, tempatkan di kamar
sendiri.

Dx keperawatan noc nic


Kerusakan interaksi Indikator: Modifikasi perilaku; ketrampilan
sosial berhubungan  Keterbukaan sosial
dengan gangguan  Penerimaan Kegiatan:
konsep diri (harga  Kooperatif  Bantu pasien
diri rendah)  Sensitif mengidentifikasi masalah
 Asertif interpersonal yang
 Konfrontasi menyebabkan penurunan
 Perhatian berinteraksi dengan orang
lain.
 Kesejatian
 Dorong pasien untuk
 Kehangatan
mengungkapkan perasaannya
 Ketenangan
yang berhubungan dengan
 Relaksasi problem interpersonal.
 Kompromi  Bantu pasien
mengidentifikasi pemecahan
masalah tersebut.
 Bantu pasien
mengidentifikasi tindakan
yang mungkin dan
konsekuensi dari
berhubungan dengan orang
lain.
 Identifikasi ketrampilan
berinteraksi dengan orang
lain yang spesifik yang akan
menjadi focus latihan.
 Bantu pasien
mengidentifikasi langkah-
langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai
target berinteraksi dengan
orang lain.
 Tetapkan model yang
mendemonstrasikan langkah
perilaku dalam situasi yang
berarti bagi pasien.
 Bantu pasien untuk bermain
peran berinteraksi dengan
orang lain.
 Berikan reinforcement atas
kemampuan pasien dalam
berinteraksi dengan orang
lain.
 Ajarkan pada keluarga,
teman, tentang tujuan dan
proses latihan berinteraksi
sosial.
 Libatkan orang yang berarti
bagi pasien dalam latihan
berinteraksi sosial (role play)
dengan pasien.
 Berikan umpan balik kepada
pasien dan orang yang berarti
bagi pasien tentang
kesesuaian dalam latihan.
 Anjurkan pasien/orang yang
berarti bagi pasien untuk
mengevaluasi hasil dari
latihan berinteraksi sosial,
berikan reward untuk hasil
positif dan pemecahan
masalah untuk hasil yang
negatif.
Dx keperawatan noc nic
Harga diri rendah kronik Indikator: Peningkatan harga diri:
berhubungan dengan  Mengatakan Kegiatan:
kegagalan penerimaan diri  Monitor pernyataan
 Menerima keterbatasan pasien tentang harga diri
diri  Anjurkan pasien utuk
 Menjaga postur yang mengidentifikasi
terbuka kekuatan
 Menjaga kontak mata  Anjurkan kontak mata
 Mampu jika berkomunikasi
mendeskripsikan dengan orang lain
keadaan dirinya  Kuatkan kekuatan
 Komunikasi terbuka pribadi yang pasien
 Menghormati orang identifikasi
lain  Bantu pasien
 Secara seimbang dapat mengidentifikasi respon
berpartisipasi dan positif dari orang lain.
mendengarkan dalam  Berikan pengalaman
kelompok yang meningkatkan
 Menerima kritik yang otonomi pasien.
konstruktif  Fasilitasi lingkungan dan
 Menggambarkan aktivitas meningkatkan
keberhasilan dalam harga diri.
bekerja  Monitor frekuensi pasien
 Menggambarkan mengucapkan negatif
keberhasilan dalam pada diri sendiri.
kelompok sosial  Yakinkan pasien percaya
 Menggambarkan diri dalam
kebanggan terhadap diri menyampaikan
pendapatnya
 Anjurkan pasien untuk
tidak mengkritik negatif
terhadap dirinya
 Jangan
mengejek/mengolok-
olok pasien
Dx keperawatan noc nic

Koping individu tidak Koping Peningkatan koping:


efektif berhubungan Indikator: Kegiatan:
dengan tingkat percaya diri  Mengidentifikasi pola  Nilai dampak situasi
tidak adekuat dalam koping yang efektif pasien dalam peran dan
kemampuan koping  Mengidentifikasi pola hubungan.
koping yang tidak efektif  Anjurkan pasien
 Melaporkan bila stress mengidentifikasi
berkurang gambaran yang realistik
 Mengatakan dapat terhadap perubahan
menerima keadaan peran.
 Mencari informasi tentang  Nilai pemahaman pasien
penyakitnya dan tentang proses penyakit
perawatannya.  Nilai dan diskusikan
 Menggunakan dukungan respon alternative
sosial Ikut bekerja untuk terhadap situasi.
mengurangi stres.  Gunakan ketenangan
Mengidentifikasi strategi Berikan suasana yang
koping menerima.
 Melaporkan kenyamanan  Berikan informasi
psikologis tentang diagnosa,
 Melaporkan pengurangan perawatan dan prognosa
perasaan negatif penyakitnya.
 Berikan pasien pilihan
yang realistic tentang
aspek perawatan
 Cari pemahaman tentang
persepsi pasien terhadap
situasi yang penuh
dengan stress.
 Jangan mengambil
keputusan ketika pasien
dalam keadaan stress
berat.
Dx keperawtaan noc nic

dengan cara yang konstruktif. Indikator: Menanamkan Harapan


Putus asa berhubungan  Mengekspresikan Kegiatan:
dengan stress yang orientasi masa depan  Bantu pasien dan
berkepanjangan yang positif keluarga
 Mengekspresikan mengidentifikasi
keyakinannya harapan dalam
 Mengekspresikan kehidupannya.
keinginan untuk hidup  Kembangkan koping
 Mengekspresikan alas mekanisme pasien.
an untuk hidup  Bantu pasien
 Mengekspresikan menemukan dam
keoptimisan memperbaiki tujuan
 Mengekspresikan dihubungkan dengan
percaya pada diri harapan.
 Mengekspresikan  Bantu pasien
percaya pada orang lain mengembangkan
 Mengekspresikan spiritual diri.
ketenangan diri  Ajarkan kepada
 Mengekspresikan keluarga tentang aspek
mengontrol diri sendiri positif dari harapan.
 Mendemonstrasikan  Berikan kesempatan
semangat hidup keluarga/pasien untuk
melibatkan dukungan
kelompok.
 Ciptakan lingkungan
yang menfasilitasi
pasien untuk
melakukan ibadah.

Anda mungkin juga menyukai